
Sinonggi adalah makanan khas Sulawesi Tenggara, terutama bagi Suku Tolaki salah satu suku di Sulawesi Tenggara.
Indonesia memang dikenal memiliki banyak keanekaragaman hayati yang tumbuh di seluruh pelosok nusantara, tak terkecuali di Sulawesi Tenggara.
Sebuah Provinsi yang menyimpan ragam hayati yang bisa dijadikan sebagai makanan khas seperti tepung sagu yang dihasilkan dari pohon rumbia (pohon sagu).
Tepung sagu jika diolah dan diproduksi bisa menghasilkan ragam panganan tradisional, diantaranya Sinonggi.
Yuk, simak penjelasan mengenai makanan khas Sulawesi Tenggara ini!
Baca Juga: 5 Jenis Benjolan di Payudara, Bisa Karena Fibroadenoma Mammae, Ketahui Juga Cara Mengatasinya
Foto: sinonggi
Foto Sinonggi (Orami Photo Stock)
Menurut budaya lokal, penamaan makanan ini berasal dari kata "posonggi".
Posonggi atau o songgi (bahasa Tolaki) merupakan alat mirip sumpit terbuat dari bambu yang dihaluskan dengan ukuran panjang kurang dari sepuluh sentimeter.
Alat inilah yang kemudian akan digunakan untuk mengambil sinonggi dari tempat penyajian.
Sinonggi memiliki fungsi yang sama seperti nasi, telah menjadi makanan pokok bagi masyarakat daratan Sulawesi Tenggara yang memiliki kandungan karbohidrat, pas saat dihidangkan bersama lauk seperti sayur dan ikan.
Namun, seiring perkembangan zaman, lauk-pauk pada Sinonggi telah banyak berkembang, mengikuti keinginan bagi penikmatnya.
Terkadang, dihidangkan hanya dengan cumi saja, ayam ataupun dengan daging sapi.
Bahkan, dulu Sinonggi hanya dicampur dengan ikan air laut yang dimasak bening, tidak menggunakan bawang merah dan bawang putih.
Baca Juga: Cari Tahu Yuk tentang Aneurisma Aorta, Penyakit yang Bagai Bom Waktu!
Foto: papeda.jpg (Orami Photo Stock)
Foto Sinonggi (Orami Photo Stock)
Moms mungkin saat melihat gambar sinonggi berpikir makanan yang satu ini sama dengan papeda.
Nyatanya, meski memiliki kemiripan bahan dengan papeda, namun sinonggi berbeda pada cara penyajian.
Pada sinonggi, tepung sagu yang sudah dimasak tidak dicampurkan dengan sayur, kuah ikan, sambal (dabu-dabu), atau bumbu lainnya.
Peracikannya diserahkan kepada selera masing-masing yang akan makan dan biasanya tidak dicampur.
Foto: manfaat sinonggi
Foto Ilustrasi Manfaat Sinonggi (Orami Photo Stock)
Sinonggi terbuat dari sagu dan menjadi makanan pokok masyarakat setempat.
Dibandingkan dengan makanan pokok lainnya, kalori yang dimiliki sagu terhitung cukup besar.
Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia Kemenkes RI, dalam 100 gram sagu, Moms sudah bisa mendapatkan 332 kalori dan karbohidrat sebanyak 83 gram.
Oleh karenanya, Moms bisa menjadikan sagu sebagai sumber energi yang baik untuk tubuh.
Meski kandungan vitamin dan mineral sagu tidak begitu tinggi, tapi makanan yang satu ini tetap bisa memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan.
Berikut manfaat sinonggi bagi kesehatan:
Sagu pada sinonggi mengandung antioksidan yang baik bagi menumpuknya zat radikal bebas dalam tubuh.
Dengan kata lain, mengonsumsi ini sekaligus membantu tubuh Moms mencegah risiko penyakit kronis akibat stres oksidatif, meningkatkan imun, hingga menekan risiko penyakit jantung.
Bagi orang yang mengalami malnutrisi atau sedang dalam pemulihan pascacedera, mengonsumsi sagu bisa menjadi cara cepat untuk menaikkan berat badan.
Kandungan kalori yang tinggi pada sagu membuatnya jadi makanan yang tepat untuk tujuan ini.
Baca Juga: 6 Cara Mengetahui Warna Kulit Asli Kita, Biar Nggak Bingung Saat Milih Kosmetik, Nih Moms!
Sagu sebagai bahan pembuat sinonggi setidaknya mengandung 7,5 persen pati resistan.
Pati resistan ini dapat melalui saluran pencernaan tanpa tercerna.
Hasilnya, sagu bisa menjadi prebiotik, dan saat mencapai usus, pati resistan ini dapat dipecahkan menjadi asam lemak rantai pendek (SCFA).
Pada penelitian gabungan Journal of Food Science, sagu diujikan sebagai konsumsi prebiotik untuk tikus.
Hasilnya, tingkat SCFA di usus tikus meningkat dan risiko resistensi insulin (salah satu faktor penyebab diabetes) turut berkurang.
Meski baru teruji pada hewan, manfaat pati resistan pada manusia dikatakan tidak jauh berbeda.
Sagu mudah untuk dicerna oleh sistem pencernaan, lho Moms.
Meski tidak banyak, sagu juga masih memiliki kandungan serat yang bisa membantu melancarkan pencernaan dan menyeimbangkan lingkungan tempat tumbuhnya bakteri baik di usus.
Tidak hanya memberikan tambahan energi untuk olahraga, sagu juga dipercaya dalam mempercepat pemulihan otot yang kelelahan setelah olahraga.
Selain itu, bagi orang yang mengonsumsi sagu sebagai makanan pokok, pertumbuhan dan perbaikan kerusakan otot juga akan berlangsung lebih cepat.
Ada sedikit kalium yang ditemukan di dalam sagu, yang dapat membantu mengatasi masalah tekanan darah.
Berdasarkan Indian Journal of Endocrinology and Metabolism , potasium dapat berfungsi sebagai vasodilator, yang dapat mengendurkan ketegangan pada pembuluh darah dan membukanya.
Manfaat sagu ini dapat mengurangi tekanan di dalam darah dan menurunkan tekanan keseluruhan pada sistem kardiovaskular.
Moms yang memiliki masalah tekanan darah baik tinggi atau rendah, akan merasakan manfaat sagu saat rutin mengkonsumsinya.
Di Sulawesi Tenggar, sinonggi akan disandingkan dengan aneka lauk yang juga kaya akan gizi.
Seperti sayur dan ikan segar yang membuat sinonggi semakin lezat.
Yuk, simak cara membuatnya!
Bumbu ikan:
Bahan kangkung:
Itu dia sejarah hingga cara membuat sinonggi, makanan pokok tradisional khas Sulawesi Tenggara.
Moms sudah pernah menyatap bubur sagu ini? Jika belum, yuk coba buat dengan resep di atas!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.