17 April 2024

Berapa Tinggi Badan Ideal Perempuan dan Laki-laki Indonesia?

Bisa menggunakan 2 rumus yaitu Broca dan Harris Benedict
Berapa Tinggi Badan Ideal Perempuan dan Laki-laki Indonesia?

Foto: Orami Photo Stock

2. Pemenuhan Nutrisi

Menurut Karger, setiap manusia membutuhkan sekitar 40 jenis nutrisi yang berbeda untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan yang optimal.

Salah satu cara memastikan semua nutrisi ini terpenuhi adalah dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan setiap harinya.

Contohnya adalah makanan nabati seperti sayuran, buah-buahan, dan makanan pokok yang menjadi sumber karbohidrat.

Selain itu, makanan hewani seperti susu, telur, ikan, dan daging memberikan asupan protein dan mineral yang esensial.

Beberapa makanan juga sudah diperkaya dengan vitamin dan mineral untuk menambah kebutuhan gizi.

Namun, ada kalanya, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses (seringkali karena alasan ekonomi), makanan-makanan tersebut sulit didapatkan.

Dalam situasi seperti ini, konsumsi makanan khusus atau suplemen dapat menjadi alternatif untuk mengisi 'kesenjangan nutrisi' yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Mandi Setelah Begadang Berbahaya bagi Kesehatan? Ini Kata Ahli

3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI Sehat

Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, Moms dan Dads sudah bisa memberikan makanan pendamping ASI (MPASI).

Orang tua perlu memastikan makanan yang diberikan dapat memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya didapatkan dari ASI untuk mencegah stunting.

WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan untuk mencegah kekurangan gizi tertentu.

Di sisi lain, Moms dan Dads juga perlu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut.

Jika ragu, konsultasikan dengan ahli, seperti Posyandu, Puskesmas, atau dokter anak.

4. Terus Pantau Tumbuh Kembang Anak

Orang tua harus rutin memantau perkembangan tinggi dan berat badan anak.

Tak ada salahnya juga untuk memantau BMI (Body Mass Index) atau indeks massa tubuh pada anak.

BMI adalah ukuran untuk menunjukkan kategori berat badan.

Untuk tahu tinggi dan berat badan, termasuk BMI anak, Moms dapat mengajak Si Kecil ke posyandu secara berkala.

Dengan begitu, akan lebih mudah bagi orang tua untuk mengetahui gejala awal gangguan kesehatan dan penanganannya.

5. Perhatikan Selalu Kebersihan Lingkungan

Anak-anak rentan terhadap penyakit, khususnya jika berada di lingkungan yang kotor.

Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting.

Menurut Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, diare merupakan salah satu penyebab utama gangguan kesehatan tersebut.

Sementara itu, salah satu pemicu diare datang dari bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai sumber, salah satunya adalah lingkungan yang kurang higienis.

Baca Juga: Diare pada Bayi, Bagaimana Cirinya dan Cara Mengatasinya?

Penyebab Tubuh Pendek

Anak Pendek
Foto: Anak Pendek

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang memiliki tubuh yang pendek, berikut diantaranya:

1. Genetika

Faktor genetika adalah salah satu penyebab utama tinggi badan seseorang.

Kebanyakan gen yang memengaruhi tinggi badan diturunkan dari orang tua.

Jika orang tua memiliki tubuh pendek, kemungkinan besar anak mereka juga akan memiliki tinggi badan yang kurang lebih sama.

2. Gizi dan Pola Makan

Gizi yang tidak memadai atau pola makan yang tidak seimbang selama masa pertumbuhan anak-anak dapat menghambat pertumbuhan tubuh.

Kekurangan nutrisi, seperti protein, kalsium, vitamin D, dan zinc, dapat mengganggu proses pertumbuhan tulang.

Akibatnya dapat menyebabkan seseorang memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari yang seharusnya.

3. Kondisi Kesehatan

Beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat menghambat pertumbuhan tubuh secara normal.

Ini termasuk gangguan hormon, masalah kelenjar tiroid, sindrom Turner, sindrom Noonan, atau gangguan hormon pertumbuhan.

4. Lingkungan

Lingkungan tempat seseorang tumbuh juga bisa memengaruhi tinggi badan.

Misalnya, paparan terhadap zat-zat beracun seperti asap rokok atau polusi udara, serta kondisi lingkungan yang tidak sehat dapat memengaruhi pertumbuhan anak-anak.

5. Kurangnya Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga juga dapat memengaruhi tinggi badan.

Aktivitas fisik yang cukup penting untuk memicu pertumbuhan tulang dan otot yang sehat.

Cara Menambah Tinggi Badan

Tinggi Badan Ideal
Foto: Tinggi Badan Ideal (Frontiers)

Pertanyaan yang sering diajukan oleh banyak orang jika membahas mengenai tinggi badan ideal adalah bagaimana cara menambah tinggi badan.

Dari usia 1 hingga pubertas, rata-rata anak tumbuh sekitar 6 cm setiap tahunnya.

Begitu pubertas terjadi, Si Kecil mungkin tumbuh dengan kecepatan 10 cm per tahun.

Namun, setiap orang tumbuh dengan kecepatan yang berbeda.

Untuk anak perempuan, percepatan pertumbuhan ini biasanya dimulai pada awal masa remaja.

Anak laki-laki mungkin tidak mengalami peningkatan tinggi badan yang tiba-tiba sampai akhir masa remajanya.

Biasanya mereka akan berhenti tumbuh tinggi setelah melewati masa pubertas.

Artinya, ketika menginjak usia dewasa, tidak mungkin tinggi badan akan bertambah lagi.

Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan selama masa remaja untuk memastikan bahwa untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan.

Yuk simak beberapa cara untuk mencapai tinggi badan ideal!

Selama masa pertumbuhan, penting bagi tubuh untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb