11 April 2023

Serba-serbi Whey Protein, Ini yang Perlu Moms Ketahui!

Whey protein juga bagus untuk bayi dan anak-anak
Serba-serbi Whey Protein, Ini yang Perlu Moms Ketahui!

Foto: Orami Photo Stocks

Whey protein adalah campuran protein yang diisolasi dari whey, yaitu bagian cair dari susu yang terpisah selama produksi keju.

Ada dua tipe protein di dalam susu, yaitu 80% casein dan 20% whey.

Dalam jurnal Essevier disebutkan bahwa whey ditemukan dalam bagian susu yang encer. Saat keju diproduksi, bagian lemak dari susu akan menggumpal dan whey akan dipisahkan sebagai produk sampingan.

Saat Moms membuka kemasan yoghurt dan melihat ada cairan di bagian atas, itulah whey. Sebelum mengetahui nilai komersialnya, pembuat keju akan membuang bagian tersebut.

Setelah dipisahkan selama produksi keju, whey akan diolah dengan berbagai pemrosesan untuk menjadi apa yang umumnya dikenal sebagai whey protein.

Whey protein berbentuk bubuk dan tidak memiliki rasa yang enak. Biasanya, produk ini akan diberikan perisa tambahan, seperti coklat, strawberry dan vanilla.

Whey protein mengandung berbagai asam amino esensial yang luar biasa dan dapat diserap dengan cepat.

Hal tersebut telah dijelaskan dalam The Journal of Nutritional Biochemistry.

Produk ini juga mengandung nutrisi lain yang sangat penting untuk kesehatan tubuh.

Sangat penting untuk membaca daftar bahan baku sebelum konsumsi whey protein. Karena beberapa produk mungkin memiliki bahan tambahan yang tidak sehat, seperti gula buatan.

Konsumsi whey protein adalah cara mudah untuk menambahkan asupan protein harian Moms.

Baca Juga: 10+ Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi dan Sehat, Salah Satunya Mangga!

Whey Protein untuk Menambah Masa Otot

Protein Whey
Foto: Protein Whey (Freepik.com)

Whey protein sangat penting untuk binaragawan dan para pecinta olahraga. Karena, makanan yang satu ini dapat membantu memproduksi masa otot tubuh.

Selain itu, Moms yang kekurangan protein dan sedang menjalani program penurunan berat badan juga disarankan untuk mengonsumsinya.

Protein adalah bahan penyusun utama tubuh manusia. Protein digunakan untuk membentuk bagian penting di dalam tubuh, termasuk tendon, organ dan kulit, serta hormon, enzim, neurotransmiter, dan berbagai molekul.

Protein juga merupakan bahan penyusun elemen kontraktil di otot.

Produk whey protein yang memiliki rasa juga sangat enak saat dicampurkan dalam smooties. Secara umum, whey dapat dikonsumsi oleh siapa saja.

Namun, untuk Moms yang alergi dengan laktosa tetap harus berhati-hati karena mungkin akan menyebabkan alergi.

Baca Juga: Alergi Protein, Reaksi Tubuh Berlebihan Terhadap Protein

Tipe Whey Protein

Protein Whey
Foto: Protein Whey (Freepik.com)

Ada beberapa macam whey protein yang sangat populer di kalangan masyarakat.

Perbedaan utamanya adalah dari proses pengolahannya, yaitu:

  • Concentrate

Tipe ini mengandung kadar lemak yang rendah dan kadar karbohidrat yang rendah. Persentase protein dalam WPC tergantung pada seberapa pekatnya.

Konsentrat ujung bawah cenderung memiliki 30 persen protein dan ujung yang lebih tinggi hingga 90 persen.

  • Isolate

WPI diproses lebih lanjut untuk menghilangkan semua lemak dan laktosa. WPI biasanya setidaknya 90 persen protein.

  • Hydrolysate

WPH dianggap sebagai bentuk whey protein yang "telah dicerna" karena telah mengalami hidrolisis parsial, suatu proses yang diperlukan tubuh untuk menyerap protein.

WPH tidak membutuhkan pencernaan sebanyak dua bentuk lainnya.

Diantara ketiga jenis di atas yang paling baik adalah tipe concentrate dan banyak terdapat di online.

Selain itu, tipe concentrate juga memiliki rasa yang enak karena kandungan laktosa serta lemak yang ada di dalamnya.

Tipe ini juga mengandung lebih banyak nutrisi alami whey lebih banyak serta harganya juga relative murah.

Namun, kalau Moms tidak toleran terhadap concentrate atau sedang diet rendah protein, karbohidrat dan lemak, Moms dapat memilih tipe isolate atau hydrolysate.

Baca Juga: 13 Manfaat Pakcoy, Bikin Kenyang Lebih Lama

Pengaruh Suplementasi Whey Protein pada Massa Otot

Protein Whey
Foto: Protein Whey (Freepik.com)

Salah satu manfaat whey protein yang paling dikenal adalah utuk meningkatkan masa otot di dalam tubuh.

Tak heran kalau protein ini sangat terkenal di kalangan binaragawan, model, serta Moms yang sedang diet mengubah lemak menjadi masa otot.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa whey protein sangat efektif dalam meningkatkan masa otot saat dikonsumsi selama menjalani masa pelatihan dengan trainer.

Namun, tinjauan terbaru menympulkan bahwa total asupan protein harian adalah faktor paling relevan dalam pertumbuhan masa otot. Tidak ada masalah, jika protein dikonsumsi saat menjalani latihan atau tidak.

Ketika dibandingkan dengan protein lain, seperti protein kedelai, whey protein tetap dianggap yang lebih baik. Namun, saat dibandingkan dengan kasein, buktinya lebih berbeda.

Whey protein dianggap efektif dalam pertumbuhan otot dalam jangka pendek, sementara kasein merangsang pertumbuhan lebih otot dalam waktu lebih lama.

Hanya saja hasil akhirnya akan tetap sama, tetapi keduanya berfungsi untuk menaikan masa otot di dalam tubuh.

Oleh karena itu, bukti whey protein pada otot dan kekuatan beragam, dan hasilnya dapat sangat bervariasi antar individu.

Jika Moms sudah banyak konsumsi daging, ikan, telur, dan produk susu atau makanan berprotein tinggi lainnya, Moms sebaiknya jangan terlalu banyak menambahkannya dalam makanan sehari-hari.

Baca Juga: Simak Deretan Sumber Protein Nabati untuk Tumbuh Kembang Si Kecil

Manfaat Whey Protein untuk Kesehatan

Manfaat Protein Whey
Foto: Manfaat Protein Whey (shutterstock.com)

Untuk Moms yang ingin tahu apa saja sebenarnya manfaat baik dari whey protein ini, yuk kita tengok, Moms.

1. Meningkatkan Rasa Kenyang dan Membantu Menurunkan Berat Badan

Diketahui bahwa protein dapat membantu menurunkan berat badan, karena protein merupakan makronutrien yang paling mengenyangkan.

Protein dapat meningkatkan pengeluaran energi hingga 80-100 kalori per hari, dan membuat orang secara otomatis makan hingga 441 lebih sedikit kalori per hari. Hal ini sudah dibuktikan melalui beberapa penelitian.

Dalam sebuah penelitian, makan 25% dari kalori harian dalam protein mengurangi keinganan makan hingga 60% dan mengurangi keinginan untuk ngemil hingga setengahnya.

Mengonsumsi whey protein adalah cara yang bagus untuk meningkatkan asupan protein harian Moms.

Selain itu, protein juga memiliki manfaat besar untuk menurunkan berat badan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengganti sumber kalori lain dengan asupan ini dan dikombinasikan dengan latihan angkat beban, dapat menyebabkan penurunan berat badan hingga 3,5 kg sekaligus meningkatkan massa otot tanpa lemak.

Jika Moms ingin menurunkan berat badan dapat mencona suplemen whey protein. Karena suplemen ini dapat membantu menurunkan berat badan dan mempertahankan otot tanpa lemak.

2. Memiliki Sifat Anti-kanker

Hasil yang menjanjikan diterbitkan dalam jurnal Anticancer Research untuk penggunaan konsentrat whey protein dalam pengobatan kanker. Diperlukan lebih banyak penelitian.

3. Menurunkan Kolesterol

Sebuah studi, yang diterbitkan dalam The British Journal of Nutrition, memberikan suplemen whey kepada 70 pria dan wanita yang kelebihan berat badan selama 12 minggu dan mengukur sejumlah parameter, seperti kadar lipid dan insulin.

Mereka menemukan bahwa "ada penurunan yang signifikan dalam kolesterol total dan kolesterol LDL pada minggu ke-12 pada kelompok whey dibandingkan dengan kasein (kelompok)."

4. Asma

Whey protein dapat meningkatkan respon imun pada anak penderita asma.

Satu studi kecil yang melibatkan 11 anak, yang diterbitkan dalam International Journal of Food Science and Nutrition, menemukan bahwa anak-anak dengan asma yang diberi 10 gram whey protein dua kali sehari selama 1 bulan memiliki respon imun yang lebih baik.

5. Tekanan Darah dan Penyakit Kardiovaskular

Penelitian yang diterbitkan dalam International Dairy Journal menemukan bahwa minuman yang dilengkapi dengan asupan ini secara signifikan menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi.

Selain itu, risiko mereka terkena penyakit jantung atau stroke juga lebih rendah.

6. Mengurangi Penurunan Berat Badan pada Orang dengan HIV

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical and Investigative Medicine menemukan bahwa asupan ini dapat membantu mengurangi penurunan berat badan di antara pasien HIV-positif.

7. Bantu Tingkatkan Pertumbuhan Otot

Massa otot akan menurun secara alami seiring bertambahnya usia kita.

Tak hanya itu, pertambahan usia juga cenderung menyebabkan penumpukan lemak, sehingga meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

Solusinya, latihan kekuatan dibarengi dengan konsumsi makanan berprotein tinggi atau suplemen protein telah terbukti menjadi strategi efektif untuk mencegah perkembangan penyakit kronis.

Whey protein bisa menjadi pilihan sumber protein berkualitas tinggi dan kaya akan asam amino yang disebut leusin. Nah, leusin ini mampu meningkatkan pertumbuhan (anabolik).

Karena kandungan leusinnya yang baik, whey protein terbukti efektif mencegah kehilangan massa otot karena pertambahan usia dan mampu meningkatkan kekuatan serta bentuk tubuh yang baik.

Baca Juga: 10 Sumber Protein Alami yang Bikin Tubuh Lebih Kuat

Dosis dan Efek Samping Whey Protein

Protein Whey
Foto: Protein Whey (Freepik.com)

Dosis yang biasanya direkomendasikan adalah 25-50 gram per hari, biasanya setelah latihan. Moms disarankan untuk mengikuti petunjuk penyajian pada kemasan.

Moms juga harus ingat, kalau asupan protein sudah tinggi, tidak disarankan untuk konsumsi whey protein. Karena jika terlalu berlebihan konsumsi protein juga tidak baik untuk kesehatan.

Terlalu banyak konsumsi whey protein dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti mual, perut kembung, diare, nyeri, dan kram.

Selain itu, beberapa orang juga alergi terhadap whey.

Tak hanya itu, beberapa orang yang alergi susu mungkin secara khusus alergi terhadap whey protein.

Dalam dosis sedang, protein ini biasanya tidak menyebabkan efek samping. Namun, mengonsumsi dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan:

Whey protein dosis tinggi yang konsisten juga dapat menyebabkan jerawat.

Dari sudut pandang nutrisi, protein ini sangat tidak biasa dan tidak memiliki padanan alami.

Beberapa orang percaya bahwa ada risiko dari makanan olahan bergizi seperti ini, karena meskipun mengandung banyak nutrisi, keseimbangannya sangat condong ke protein.

Baca Juga: 13 Jenis Protein dan Sumbernya yang Baik untuk Kesehatan, Catat!

Whey Protein untuk Bayi

Protein Whey
Foto: Protein Whey (Freepik.com)

Protein merupakan nutrisi yang sangat penting untuk bayi, khususnya pada 1000 hari pertama kehidupannya.

Seorang ahli gastroenterology dan nutrisi dari Ziekenhuis University, Brussel, Prof. Yvan Vanderplas mengatakan bahwa anak yang kekurangan protein 1000 hari pertama kehidupan rentan mengalami masalah kesehatan.

Para ahli menyebutkan bahwa konsumsi susu merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan asupan protein bagi bayi. Salah satu protein terbaik untuk bayi adalah jenis whey.

Karena selain memiliki asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh, whey protein juga mudah dicerna oleh bayi.

Asupan whey protein untuk bayi di masa awal kehidupan bisa dengan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Karena menurut American Academy of Pediatrics protein melaporkan bahwa sekitar 60% dari semua protein yang ada di dalam ASI adalah whey protein.

Selain itu, Moms juga disarankan untuk tetap memberikan ASI eksklusif saat bayi sudah mulai konsumsi makanan pendamping hingga usia 12 bulan. Tidak asalah untuk memberikan ASI lebih dari satu tahun kepada bayi.

The Academy of Nutrition and Dietetics melaporkan bahwa ASI membantu mengurangi risiko penyakit pada bayi dan risiko kanker payudara, kanker ovarium, depresi pascapersalinan, dan diabetes tipe-2 kepada ibu yang menyusui.

Moms yang mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI tidak perlu merasa khawatir. Karena whey protein untuk bayi juga bisa didapatkan dalam susu formula dan produk makanan bayi dengan bahan susu lainnya.

Banyak produsen susu formula bayi memasukkan whey protein sebagai bahan baku utama. Whey memiliki semua jenis manfaat makanan yang sangat baik untuk bayi.

Kendati demikian, Moms tidak dianjurkan untuk menambahkan whey protein tambahan atau yang sudah berbentuk suplemen selain yang sudah terkandung di dalam susu formula bayi.

Karena susu formula bayi mengandung protein, karbohidrat, asam lemak esensial, vitamin dan mineral yang seimbang.

Memberi bayi suplemen protein tambahan berbahaya karena potensi toksisitas protein dan dapat menyebabkan kematian.

Namun, Moms juga perlu teliti dalam memilih susu formula. Protein terbaik adalah yang sudah direkayasa oleh professional di bidang makanan.

Ada jenis whey protein seperti alpha-lactalbumin yang ditambahkan ke beberapa susu formula bayi dan menurut penelitian ini adalah nutrisi terbaik untuk bayi.

Whey Protein untuk Tumbuh Kembang Anak

Whey Protein untuk Anak
Foto: Whey Protein untuk Anak (Freepik.com)

The International Food Information Council Foundation menjelaskan bahwa protein sangat penting untuk tubuh, khususnya bagi tumbuh kembang anak.

Protein dan komponen asam aminonya berfungsi sebagai hormon, enzim, dan pengangkut nutrisi lain. Sehingga sangat dibutuhkan sejak bayi, anak-anak hingga remaja.

Karena banyak terdapat di produk diary, whey protein sangat disukai oleh anak-anak. Whey dapat ditemukan di berbagai jenis produk diary seperti keju, susu dan yoghurt.

Whey protein untuk tumbuh kembang anak memang sangat disarankan. Pada masa pertumbuhan, anak-anak mungkin akan mengalami kekurangan protein.

Karena di usia tersebut, mereka mulai pilih-pilih makanan dan aktifitas mulai tinggi padahal di usia ini anak-anak sangat membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhannya.

Menambahkan makanan yang mengandung whey protein salah satu cara terbaik untuk anak-anak. Kebutuhan protein setiap anak berbeda-beda tergantung usianya.

Indian Council of Medical Research menyebutkan anak usia 1-3 tahun memerlukan 16.9 gram protein, sementara usia 4-6 tahun membutuhkan 20,1 gram protein.

Hal ini menjelaskan bahwa semakin bertambahnya usia, kebutuhan protein semakin tinggi.

Sama halnya seperti untuk orang dewasa, whey protein dikenal mampu meningkatkan massa otot pada anak-anak.

Pertumbuhan otot yang maksimal perkembangan tubuh si kecil akan lebih sehat dan seimbang.

Tak berhenti sampai disitu, whey protein juga terbukti efektif untuk mengembalikan berat badan anak-anak dan memenuhi nutrisi pada anak yang kurang gizi.

The American Journal of Clinical Nutrition menjelaskan bahwa anak yang konsumsi whey protein memiliki tinggi badan dan ukuran tubuh lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang konsumsi protein soya.

Protein whey untuk tumbuh kembang memang sangat penting.

Karena dengan konsumsi whey protein, sistem imun anak lebih terjaga, sehingga si kecil tidak mudah sakit dan tubuhnya selalu dalam keadaan prima.

U.S Dairy Export Council menjelaskan bahwa whey protein mengandung asam amino empat kali lebih banyak dibanding dengan protein soya.

Karena itulah, protein whey mampi mendukung sistem imun anak lebih kuat dan sangat berguna untuk tumbuh kembang.

Kendati demikian, Moms jangan lupa untuk mengkonsultasikan kepada dokter anak sebelum memberikan whey protein kepada anak-anak. Karena, untuk anak-anak yang alergi terhadap laktosa, whey protein sangat tidak disarankan.

  • https://www.healthline.com/nutrition/10-health-benefits-of-whey-protein
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/263371
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4882692/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17127471/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11205219/
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0955286303000305

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.