08 November 2023

Berhubungan saat Janin Sudah Masuk Panggul, Boleh Dilakukan?

Perhatikan hal-hal ini, Moms
Berhubungan saat Janin Sudah Masuk Panggul, Boleh Dilakukan?

Apakah berhubungan saat janin sudah masuk panggul diperbolehkan? Simak ulasan lengkapnya di sini!

Banyak orang bilang bahwa berhubungan saat hamil tua bisa membantu Moms mengalami kontraksi dan cepat melahirkan.

Seks selama kehamilan mungkin tidak muncul di benak kebanyakan ibu hamil.

Dengan keluhan kehamilan yang terus meningkat, seperti mual, mual, sakit badan, kelelahan hingga melakukan persiapan kelahiran, sepertinya hanya ada sedikit waktu untuk memikirkan seks.

Tapi ternyata, ada juga yang masih ingin berhubungan saat janin sudah masuk panggul. Pertanyaannya, apakah seks aman dilakukan pada trimester terakhir?

Moms mungkin pernah mendengar bahwa berhubungan seks di akhir kehamilan dapat memicu persalinan.

Perasaan stres yang sedikit meningkat saat hari perkiraan lahir (HPL) terlewat, Moms biasanya akan mencoba segalanya untuk mendapatkan kontraksi demi segera melahirkan.

Menurut sebagian orang, melakukan hubungan seks bersama Dads di trimester terakhir kehamilan dapat mengurangi stres.

Ingin tahu informasi lebih lanjut tentang berhubungan saat janin sudah masuk panggul? Simak informasi selanjutnya di bawah ini, ya Moms.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter Kandungan Seputar Jengger Ayam pada Wanita, Apakah Berbahaya?

Bolehkah Berhubungan saat Janin Sudah Masuk Panggul?

Ilustrasi Pasangan Suami Istri (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Pasangan Suami Istri (Orami Photo Stock)

Berhubungan saat janin sudah masuk panggul baik dalam hal keamanan dan dalam hal menginduksi persalinan, dapat bervariasi tergantung dengan kondisi kehamilan.

Namun, umumnya berhubungan saat janin sudah masuk panggul dianggap aman bagi ibu hamil sampai akan melahirkan.

"Kecuali jika ada pendarahan vagina, ketuban pecah dini, atau kontraksi, hubungan seksual sangat aman selama perempuan hamil merasa nyaman," kata konselor seksualitas dan pendidik Aleece Fosnight.

Ini karena menurutnya, seks dan orgasme sebenarnya dapat membantu perempuan mempersiapkan persalinan, lho Moms.

“Caranya dengan meningkatkan aliran darah ke panggul dan memperkuat rahim untuk melakukan kontraksi. Dan orgasme sebenarnya telah digunakan selama persalinan untuk mengontrol rasa sakit," jelasnya.

Meskipun tidak ada bukti ilmiah di baliknya, diperkirakan seks juga dapat membantu melahirkan.

Ini karena seks mendorong tubuh melepaskan oksitosin, hormon yang membantu memulai kontraksi dan mempercepat persalinan.

Ahli terapi seks Dr. Debra Laino juga menyetujuinya. Ibu hamil yang aktif berhubungan seks sampai bahkan ketubannya pecah tidak terlalu berisiko.

Namun, perlu diperhatikan berhubungan seks sampai trimester akhir sangat bergantung pada tingkat kenyamanan masing-masing ibu hamil.

"Ada beberapa masalah yang dapat mencegah untuk berhubungan seks, seperti kemungkinan kelahiran prematur, serviks yang membesar, atau Plasenta Previa," kata Debra.

Kekhawatiran umum adalah bahaya yang akan menimpa bayi dari berhubungan seks. Berhubungan saat janin sudah masuk panggul ini diperbolehkan selama Moms tidak mengalami komplikasi apa pun.

Bayi di dalam perut Moms juga terbilang aman karena mereka terlindungi dengan baik oleh otot-otot rahim serta cairan ketuban.

Selain itu, bayi tidak hanya akan baik-baik saja, tetapi seks mendorong pelepasan endorfin, yang dapat membantu Moms merasa nyaman, menghilangkan rasa sakit, dan, rileks.

Tak hanya untuk bayi, berhubungan seks saat bayi di dalam panggul ini juga dapat membantu meringankan tekanan darah, membantu membakar kalori, dan meningkatkan aliran darah ke panggul, lho Moms.

Baca Juga: Bayi 1 Bulan Susah BAB tapi Kentut Terus? Ini Kata Dokter

Cara Berhubungan saat Janin Sudah Masuk Panggul

Ilustrasi Pasangan Suami Istri
Foto: Ilustrasi Pasangan Suami Istri (sporteluxe.com)

Salah satu ketakutan saat memutuskan akan berhubungan saat janin sudah masuk panggul salah satunya karena infeksi .

"Anda ingin menghindari memasukkan sesuatu secara internal untuk menghindari risiko infeksi," ujar Madison Young, pendidik seks dan penulis The Ultimate Guide to Sex Through Pregnancy and Motherhood.

Namun, itu tidak berarti bahwa semua aktivitas seksual harus dihindari. Moms bisa memulainya dengan berkomunikasi bersama Dads tentang seks.

“Mendengarkan tubuh Anda dan berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan Anda adalah kuncinya,” kata Madison.

Moms harus mengajak Dads untuk mengobrol tentang rasa nyaman yang akan dinikmati oleh kedua belah pihak.

Akan ada hal-hal yang mungkin Moms nikmati sebelumnya tapi mungkin tidak terasa menyenangkan saat ini.

Menjaga komunikasi dengan Dads adalah hal yang penting sebelum, sesudah, dan selama berhubungan seks.

"Gunakan waktu ini untuk mencari alternatif untuk berhubungan, terutama jika hubungan seksual tidak nyaman selama trimester terakhir," saran Aleece.

Monica Foreman, ginekolog di Montefiore Medical Center, New York, mencatat, dorongan seksual pada perempuan sering meningkat di trimester kedua dan ketiga, terutama saat janin masuk panggul.

Peningkatan ini dipengaruhi oleh pembengkakan darah di area genitalia.

“Hal ini membuat seks menjadi lebih menarik karena kedua belah pihak cenderung menikmatinya, dibandingkan dengan seks pada trimester pertama,” kata dia.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari posisi dan metode yang paling nyaman agar pengalaman bersama dapat dinikmati.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter tentang Cara Mendidik Anak ADHD


Seks pada trimester terakhir juga mungkin dianggap menakutkan bagi Dads yang cenderung merasa dapat mempersulit kehamilan.

Kekhawatiran tentang risiko berhubungan saat janin sudah masuk panggul di trimester ketiga adalah mitos, sebab kantung amnion melindungi bayi.

Menurut United Kingdom National Health Service, ini menjaga janin tetap aman selama kegiatan seksual.

Untuk melakukan hubungan seks pada trimester ketiga, Dads harus mengetahui perjalanan kehamilan perempuan dari minggu ke minggu.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui posisi mana yang menyenangkan selama kehamilan.

Biasanya, posisi pria di atas cenderung tidak nyaman karena perut yang semakin membesar.

Ada beberapa hal yang biasanya direkomendasikan oleh dokter:

  • Hindari posisi berbaring terlentang yang bisa menekan pembuluh darah, karena berisiko pingsan dan gangguan aliran darah ke bayi.
  • Posisi berhubungan saat janin sudah masuk panggul, meliputi doggy style, tidur bersisian, woman on top, dan lainnya yang membuka pinggul dan panggul bawah.
  • Metode menyendok atau masuk dari belakang mungkin lebih disukai karena tidak mengganggu perut, menurut Parents.
  • Untuk keamanan, hindari meniup ke dalam vagina karena risiko embolus udara berbahaya bagi ibu dan janin.

“Perempuan juga harus ingat bahwa, jika hubungan seksual terlalu tidak nyaman, ada cara lain untuk melakukannya.

Hal-hal romantis seperti membelai satu sama lain, memberi atau menerima pijatan, dan saling masturbasi bisa menjadi alternatif yang bagus untuk berhubungan seks,” tambah Aleece.

Baca Juga: Catat Moms, Ini 4 Makanan agar Bayi Cepat Masuk Panggul!

Hal yang Harus Diperhatikan

Seperti yang dijelaskan di atas, berhubungan saat janin sudah masuk panggul diperbolehkan, Moms.

Namun, tentunya akan lebih baik jika dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Nah, berikut tanda yang harus Moms perhatikan sebelum berhubungan saat janin sudah masuk panggul.

1. Konsultasikan dengan Dokter

Konsultasi dengan Dokter
Foto: Konsultasi dengan Dokter (Orami Photo Stock)

Moms disarankan untuk berbicara dengan dokter atau bidan sebelum melakukan hubungan seksual selama kehamilan.

Terutama jika Moms memiliki riwayat komplikasi kehamilan atau masalah kesehatan tertentu.

2. Kenyamanan

Berhubungan saat janin sudah masuk panggul diperbolehkan namun Moms harus memerhatikan kenyamanan.

Pastikan bahwa aktivitas seksual dilakukan dengan nyaman dan tanpa menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan bagi Moms atau janin.

Apalagi, setiap perempuan merasakan pengalaman yang berbeda selama kehamilan.

3. Komunikasi

Komunikasikan dengan pasangan tentang perasaan dan preferensi masing-masing selama berhubungan saat janin sudah masuk panggul.

Sebab, sangat penting untuk merasa nyaman dan saling menghormati.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

Tanda-tanda yang Harus diperhatikan

Ibu Hamil Trimester Akhir
Foto: Ibu Hamil Trimester Akhir (Orami Photo Stocks)

Namun, pada tahap akhir kehamilan ada beberapa keadaan khusus saat berhubungan seks tidak dianjurkan.

Beberapa tanda ini perlu Moms perhatikan agar tidak memberikan efek yang buruk bagi Si Kecil.

Tanda-tanda yang harus Moms perhatikan di antara lainnya:

  • Pendarahan Vagina

Pendarahan apa pun harus selalu diperiksa oleh dokter atau bidan.

Jika Moms pernah mengalami pendarahan vagina, Moms harus mendapatkan izin dari dokter sebelum melanjutkan aktivitas seksual karena seks dapat menyebabkan episode lebih lanjut.

  • Ketuban Pecah

Begitu air ketuban pecah, perlindungan bayi Anda terhadap infeksi dan bakteri berkurang.

Sebagian besar air ketuban wanita akan pecah selama tahap pertama atau kedua persalinan, tetapi terkadang dapat pecah sebelum tanda-tanda persalinan lainnya.

Meski jarang, air bisa pecah sebelum 37 minggu.

  • Memiliki Serviks yang Lemah

Salah satu tanda serviks yang lemah adalah dengan kondisi yang mulai melebar terlalu cepat (insufisiensi serviks).


  • Memiliki Tanda-Tanda Persalinan Prematur

Salah satu tanda persalinan prematur adalah peningkatan keputihan, tekanan di area panggul, dan lebih dari empat kontraksi setiap jam.

  • Plasenta Previa

Jika Moms memiliki kondisi yang dikenal sebagai plasenta previa, di mana plasenta sangat rendah di dalam rahim, menutupi leher rahim, yang menyebabkan perdarahan dan komplikasi lainnya.

Jika Moms memiliki salah satu di atas, kemungkinan Moms akan dilarang untuk melakukan hubungan seks di umur kehamilan akhir.

Baca Juga: Ketahui Mengenai Kehamilan Geriatri, Kehamilan di Usia Lanjut

Berbagai Penelitian Tentang Seks dan Induksi

Persiapan Menjelang Melahirkan
Foto: Persiapan Menjelang Melahirkan (Babycenter.com)

Dilansir Independent, setiap tahun satu dari lima persalinan diinduksi secara medis di Inggris, dan induksi ditawarkan kepada ibu hamil yang belum melahirkan secara alami dalam 42 minggu.

Satu penelitian di Amerika yang dikutip dari National Center for Biotechnology Information melaporkan bahwa setengah dari perempuan yang melewati HPL akan melakukan berbagai teknik non-medis.

Terdapat beberapa alasan yang masuk akal secara biologis mengapa berhubungan saat janin sudah masuk panggul dapat membantu mempercepat kelahiran bayi.

Pertama, air mani adalah sumber prostaglandin alami, yang digunakan dalam bentuk sintetis untuk mendorong pematangan serviks dalam persiapan persalinan.

Kedua, seks plus atau minus orgasme terbukti meningkatkan aktivitas rahim, dan rangsangan pada puting juga dianggap merangsang rahim untuk menginduksi persalinan, menurut Canadian Medical Association Journal.

Terlepas dari kemasukakalan biologis dan popularitas di masyarakat, sejauh ini hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung seks sebagai metode untuk mendorong persalinan.

Salah satu studi dari Obstetrics & Gynecology menemukan bahwa hubungan seksual saat hamil dikaitkan dengan awal persalinan.

Namun, dalam penelitian ulangan, para peneliti menemukan hasil yang berlawanan.

Perempuan yang melaporkan berhubungan seks pada waktu yang diharapkan ternyata memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mengalami persalinan dini.

Baca Juga: 5+ Penyebab Pendarahan Setelah Berhubungan Seks saat Hamil

Penelitian dari National Library of Medicine AS menunjukkan aktivitas seksual tidak mempengaruhi perubahan serviks selama kehamilan.

Studi ini tidak mendukung gagasan bahwa aktivitas seksual mempengaruhi kondisi serviks selama kehamilan.

Perempuan dengan riwayat keguguran berulang disarankan untuk tidak berhubungan seks selama kehamilan.

Khususnya, pada trimester terakhir saat janin sudah masuk panggul, aktivitas seksual ini menjadi lebih berisiko.

Ini karena seks dikaitkan dengan pemicu keguguran dan bahkan dapat menyebabkan perdarahan serta persalinan prematur.

Perempuan dengan plasenta previa berisiko tinggi mengalami pendarahan ketika berhubungan seks selama kehamilan.

Riset dari American Journal of Roentgenology mendukung temuan tersebut..

Namun, jika tidak ada kontradikasi tersebut, Moms dapat melanjutkan dan menikmati berhubungan seks hingga trimester terakhir.

Meski belum terbukti, berhubungan saat janin sudah masuk panggul bisa jadi cara menyenangkan untuk menikmati trimester akhir.

  • https://www.parents.com/pregnancy/my-life/sex-relationship/best-positions-for-pregnancy-sex/
  • https://www.independent.co.uk/life-style/love-sex/does-sex-bring-on-labour-b1838896.html
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16738157/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9818068/
  • https://www.ajronline.org/doi/full/10.2214/ajr.176.3.1760607
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16816067/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21282311/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21599742/
  • https://www.nhs.uk/pregnancy/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb