16 Februari 2022

Fisioterapi Dada pada Bayi: Manfaat, Teknik, dan Aturan Pentingnya

Tidak boleh asal lho, Moms!
Fisioterapi Dada pada Bayi: Manfaat, Teknik, dan Aturan Pentingnya

Fisioterapi dada pada bayi disebut juga drainase postural.

Meski terdengar rumit, ini sebenarnya cara memanfaatkan gravitasi untuk mengeluarkan lendir dari paru-paru, dengan mengubah posisi tubuh.

Teknik ini sering digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi.

Termasuk penyakit kronis seperti cystic fibrosis dan bronkiektasis, serta infeksi sementara, seperti pneumonia.

Jika bayi mengalami pilek atau flu yang parah, fisioterapi dada bisa dilakukan untuk membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru.

Yuk, simak lebih lanjut tentang fisioterapi dada pada bayi!

Baca Juga: 15+ Jenis Bintik Merah pada Bayi, Mulai dari Ringan hingga Berisiko!

Manfaat Fisioterapi Dada pada Bayi

fisioterapi dada pada bayi
Foto: fisioterapi dada pada bayi (healthjade.net)

Foto: healthjade.net

Fisioterapi dada pada bayi adalah cara membantu Si Kecil membuang lendir ekstra di paru-parunya.

Ini penting karena terlalu banyak lendir dapat menyumbat saluran pernapasan di paru-paru.

Jika saluran pernapasan tersumbat, udara tidak bisa masuk dan keluar seperti seharusnya.

Jadi, fisioterapi dada ini bertujuan memindahkan lendir ke saluran napas pusat, agar dapat dibatukkan.

Normalnya, memang ada sejumlah lendir di paru-paru.

Namun, pada kondisi tertentu, seperti cystic fibrosis atau ketika paru-paru menjadi teriritasi atau terinfeksi, akan ada lebih banyak lendir yang dihasilkan.

Menurut ulasan yang diterbitkan di Cochrane Database of Systematic Reviews pada 2016, bronkiolitis akut adalah penyebab utama kedaruratan medis selama musim dingin pada anak-anak di bawah usia dua tahun.

Fisioterapi dada kadang-kadang digunakan untuk membantu bayi dalam pembersihan sekret untuk mengurangi upaya ventilasi.

Lendir ekstra dapat memperlambat atau menghentikan silia (struktur kecil pada lapisan paru-paru yang membersihkan kelebihan lendir dari paru-paru) agar tidak bekerja.

Jika silia tidak dapat membersihkan lendir, fisioterapi dada dapat dilakukan untuk membantu.

Baca Juga: Hidrokel pada Bayi, Apakah Berbahaya?

Membersihkan saluran pernapasan dengan fisioterapi dada juga membantu mengatasi beberapa jenis pneumonia, yang membantu meningkatkan fungsi paru-paru.

Jika bayi memiliki kondisi medis yang menyebabkan penumpukan lendir di paru-paru bagian bawah, fisioterapi dada membantu mengurangi frekuensi infeksi paru-paru di masa depan.

Jika bayi memerlukan perawatan, fisioterapis dapat menilai dan menentukan rencana perawatan yang tepat untuk bayi di rumah.

Mereka juga akan mengajari cara melakukan fisioterapi dada pada bayi di rumah.

Meski diyakini bermanfaat, efektivitas fisioterapi dada sebenarnya masih jadi kontroversi di kalangan ahli.

Terutama dalam mengatasi masalah kesehatan yang parah atau kondisi kritis.

Hal ini juga dibahas dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of Pediatric Intensive Care pada 2015.

Para peneliti menemukan, ada sedikit bukti tingkat tinggi yang mendukung indikasi dan efektivitas fisioterapi dada pada bayi dan anak-anak yang sakit kritis.

Teknik-Teknik Fisioterapi Dada pada Bayi

fisioterapi dada pada bayi
Foto: fisioterapi dada pada bayi (supremecare24.com)

Foto: supremecare24.com

Ada beberapa teknik fisioterapi dada pada bayi yang umum dilakukan, yaitu:

1. Fisioterapi Dada yang Dimodifikasi

Fisioterapi dada yang dimodifikasi adalah teknik yang menggunakan menggunakan gravitasi.

Tujuannya membantu memindahkan lendir dari saluran udara yang lebih kecil di paru-paru ke saluran udara yang lebih besar.

Lendir tersebut kemudian dibatukkan atau diisap keluar.

Teknik ini dilakukan dengan menempatkan bayi dalam posisi yang berbeda, berdasarkan anatomi lokasi segmen paru-paru yang berbeda. Ini membantu drainase paru-paru.

Biasanya, teknik fisioterapi dada pada bayi ini digunakan dalam kombinasi dengan teknik fisioterapi dada lain, seperti perkusi dan getaran.

Baca Juga: 17 Fakta Bayi Baru Lahir yang Harus Moms Ketahui

2. Perkusi

Perkusi adalah teknik fisioterapi dada pada bayi yang juga umum dilakukan.

Tujuan teknik ini untuk membantu melonggarkan dan mengeluarkan lendir yang menempel di dinding saluran pernapasan.

Untuk melakukan perkusi, bayi ditempatkan di salah satu posisi fisioterapi dada yang dimodifikasi.

Kemudian, dengan menggunakan cangkir khusus atau telapak tangan yang ditangkupkan, terapis akan dengan lembut mengetuk bagian punggung atau dada bayi selama kurang lebih 3-5 menit.

Perkusi harus dilakukan dengan cukup kencang, tetapi tidak menyakitkan.

Tidak boleh ada kemerahan pada kulit akibat teknik ini.

Bila perlu, selimut tipis dapat diletakkan di dinding dada bayi agar lebih nyaman.

3. Getaran Ekspirasi

Teknik ini digunakan untuk membantu mengocok lendir dengan lembut.

Tujuannya agar lendir dapat berpindah dari saluran pernapasan yang lebih kecil ke saluran yang lebih besar saat bayi menghembuskan napas.

Untuk melakukan getaran, tempatkan bayi pada posisi yang direkomendasikan oleh fisioterapis.

Kemudian, dengan menggunakan tangan datar, letakkan tangan di dinding dada di atas segmen fokus paru-paru.

Lalu, kencangkan otot-otot lengan dan bahu untuk menciptakan gerakan atau getaran yang halus.

Kombinasikan dengan kompresi dinding dada bayi selama pernapasan.

Getaran harus dilakukan ke arah gerakan tulang rusuk. Pernapasan harus selambat dan selengkap mungkin.

Aturan Penting saat Melakukan Fisioterapi Dada pada Bayi

fisioterapi dada pada bayi
Foto: fisioterapi dada pada bayi (bloemphysio.co.za)

Foto: bloemphysio.co.za

Fisioterapi dada pada bayi harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan lembut.

Dalam prosesnya, ada beberapa aturan yang perlu dipahami agar teknik ini aman, yaitu:

  • Pastikan bayi tampak nyaman sebelum melakukan berbagai teknik fisioterapi dada.
  • Fisioterapi dada dapat dilakukan sebelum tidur siang dan sebelum tidur karena ini dapat membuat mereka tertidur.
  • Jangan melakukan perkusi berdekatan dengan waktu makan. Lakukan sebelum makan, atau tunggu setidaknya satu jam setelah makan.
  • Hanya lakukan perkusi di atas tulang rusuk. Jangan lakukan perkusi pada tulang belakang, tulang dada, dan perut.
  • Jika perawatan aerosol telah diresepkan, lakukan sebelum terapi perkusi. Kecuali jika dokter anak menginstruksikan sebaliknya.
  • Jangan menundukkan kepala bayi saat melakukan fisioterapi dada, karena ada risiko refluks dan aspirasi berikutnya.

Baca Juga: Sindrom Edward pada Bayi, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Risiko Komplikasi Akibat Fisioterapi Dada pada Bayi

2 Bayi Sakit.jpg
Foto: 2 Bayi Sakit.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Fisioterapi dada pada bayi umumnya aman, terutama jika teknik yang dilakukan sesuai dengan kondisi yang dialami.

Pada beberapa kasus, seperti ketika kepala diturunkan, fisioterapi dada dapat menyebabkan komplikasi berikut ini:

Pada beberapa kondisi, fisioterapi dada pada bayi tidak boleh dilakukan.

Berikut ini beberapa kondisi yang dimaksud:

  • Sedang memiliki luka bakar atau luka terbuka lainnya.
  • Ketidakmampuan untuk menghasilkan sekresi apapun.
  • Kondisi pernapasan tertentu termasuk asma, fistula bronkopleural, pneumotoraks, emboli paru, dan abses paru.
  • Masalah pada jantung.
  • Patah tulang rusuk atau tulang belakang.
  • Mengalami cedera kepala atau leher yang serius atau peningkatan tekanan di tengkorak (tekanan intrakranial).
  • Sedang mengalami perdarahan yang parah.
  • Sedang mengalami nyeri parah.

Lantas, adakah yang bisa dilakukan untuk menghindari komplikasi akibat fisioterapi dada?

Risiko dapat diminimalkan dengan segera memberi tahu dokter atau terapis yang menangani tentang gejala apapun yang dialami bayi.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu, Ini Efek Minum Susu Formula Tidak Sesuai Umur Bayi

Terutama jika bayi menjadi rewel, muntah, atau tampak sesak napas.

Segera cari bantuan medis terdekat bila terjadi hal ini.

Selain itu, penting untuk mengikuti rencana perawatan yang ditentukan dokter, termasuk jika ada obat yang harus diminum.

Sebab, fisioterapi dada tidak bisa menggantikan pengobatan untuk penyakit pernapasan apapun.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC6458017/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC6513290/
  • https://www.aboutkidshealth.ca/article?contentid=3876&language=english
  • https://www.cincinnatichildrens.org/health/c/chestphysiotherapy-infants
  • https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/health-wellness-and-safety-resources/helping-hands/chest-physiotherapy
  • https://www.healthgrades.com/right-care/lungs-breathing-and-respiration/chest-physiotherapy

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb