07 November 2023

Hamil Anggur: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Prosedur Medisnya

Waspada hamil anggur ya, Moms!
Hamil Anggur: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Prosedur Medisnya

Hamil anggur atau mola hidatidosa merupakan salah satu masalah kehamilan yang bisa saja terjadi pada ibu hamil.

Kehamilan merupakan momen yang membahagiakan bagi Moms dan Dads. Kehamilan yang sehat dan normal tentunya akan menjadi anugerah terindah saat Si Kecil lahir ke dunia.

Tapi tak sedikit kehamilan yang berakhir tak membahagiakan dan harus digugurkan karena beberapa masalah kesehatan atau bahkan kondisi janin yang tidak berkembang atau yang kita kenal dengan hamil anggur.

Berdasarkan penelitian di International Journal of Reproductive Medicine, diagnosis hamil anggur dapat diketahui pada trimester kedua dan umumnya memberikan tanda, yaitu ukuran uterus yang besar, toksemia, anemia, hiperemesis, gangguan pernapasan, dan hipotiroidisme.

Nah, agar kita tidak keliru dan waspada dengan kondisi kehamilan seperti ini. Alangkah lebih baiknya Moms mengetahui mengenai kehamilan anggur ini.

Untuk itu, simak informasi lengkap tentang hamil anggur di bawah ini, ya Moms.

Baca Juga: 24 Makanan Sehat untuk Ibu Hamil, Bukan Hanya Sayur dan Buah!

Apa itu Hamil Anggur?

Mengenal Hamil Anggur (Orami Photo Stock)
Foto: Mengenal Hamil Anggur (Orami Photo Stock)

Melansir penelitian di Journal of Perinatal Medicine, kehamilan anggur atau yang dikenal dalam istilah medis mola hodatidosa atau kehamilan mola terjadi ketika jaringan di sekitar sel telur yang dibuahi tumbuh secara tidak normal.

Hamil anggur terjadi ketika plasenta tidak berkembang secara normal. Sebaliknya, tumor terbentuk di rahim dan menyebabkan plasenta menjadi massa kantung berisi cairan, juga disebut kista.

Sekitar 1 dari setiap 1.000 kehamilan (0,1 persen) adalah kehamilan mola.

Kehamilan semacam ini tidak berlangsung lama karena plasenta biasanya tidak dapat memberi makan atau menumbuhkan bayi sama sekali.

Dalam kasus yang jarang terjadi, itu juga dapat menyebabkan risiko kesehatan bagi ibu.

Berbagai gejala dapat muncul pada bulan keempat kehamilan tetapi seringkali kehamilan mola ditemukan ketika keguguran terjadi.

Tindakan perawatan yang dilakukan biasanya meliputi dilatasi dan kuretase setelah keguguran untuk mengangkat jaringan molar dalam rahim.

Jika tidak diangkat, memiliki risiko kecil berkembang menjadi kanker.

Baca Juga: Menstruasi setelah Berhubungan Intim, Apakah Bisa Hamil?

Penyebab Hamil Anggur

Penyebab Hamil Anggur
Foto: Penyebab Hamil Anggur (Todaysparent.com)

Moms sampai saat ini belum bisa memprediksi sejak awal, apakah Moms mengalami hamil anggur atau tidak.

Kebanyakan wanita membawa ratusan ribu sel telur.

Beberapa di antaranya mungkin tidak terbentuk dengan benar. Mereka biasanya diserap oleh tubuh dan dikeluarkan.

Hamil anggur disebabkan oleh sel telur yang dibuahi secara tidak normal. Sel telur biasanya mengandung 23 pasang kromosom.

Berdasarkan jenisnya, penyebab hamil anggur dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Hamil Anggur Lengkap

Pada hamil anggur lengkap, jaringan plasenta menjadi abnormal dan membengkak dan tampak membentuk kista berisi cairan.

Hamil anggur lengkap disebabkan gagalnya kromosom dari sel telur dan sperma bersatu.

Hal ini menyebabkan jumlah kromosom hanya 23 saja sehingga tidak ada pembentukan jaringan janin.

Selain itu, dalam March of Dimes, disebutkan bahwa kehamilan anggur utuh berarti tidak ada embrio atau jaringan plasenta.

Hal ini terjadi ketika kromosom dari sel telur ibu hilang atau tidak berfungsi, dan terjadi salinan kromosom dari ayah, sehingga semua 46 kromosom berasal dari ayah saja.

2. Hamil Anggur Parsial

Pada kehamilan anggur parsial mungkin ada jaringan plasenta yang normal bersama dengan jaringan plasenta yang terbentuk secara tidak normal.

Kondisi ini terjadi ketika embrio memiliki dua set kromosom dari ayah dan satu dari ibu, sehingga ada 69 kromosom ketimbang 46 atau 23 pasang kromosom.

Ini bisa terjadi ketika terjadi salinan pada kromosom ayah, atau karena dua sperma membuahi satu sel telur.

Hal ini menyebabkan jaringan plasenta abnormal dan perkembangan janin terhambat sehingga bisa menyebabkan gagal tumbuh.

Baca Juga: 11+ Makanan Ibu Hamil Agar Bayi Berkulit Putih, Yuk Coba!

Tanda atau Ciri-ciri Hamil Anggur

Ciri-Ciri Hamil Anggur
Foto: Ciri-Ciri Hamil Anggur (Orami Photo Stock)

Wanita dengan kehamilan mola sama seperti kehamilan pada umumnya, yang mana saat melakukan tes kehamilan hasilnya positif dan gejala awal yang sama dari kehamilan normal.

Namun, tanda mola hidatidosa kemudian dapat muncul dan harus diwaspadai, meliputi:

1. Pertumbuhan Rahim Lebih Cepat

Pada kondisi ini rahim mengalami ukuran yang tidak normal, bahkan tidak sesuai dengan usia kehamilan.

Bahkan perut dari wanita dengan hamil anggur akan lebih besar dari wanita dengan kehamilan yang normal.

2. Mual dan Muntah

Mual dan muntah banyak dikatakan para ahli merupakan tanda kehamilan yang sehat dan janin berkembang.

Tapi, ternyata mual dan muntah berlebih hingga parah juga bisa menjadi tanda mola hidatidosa.


3. Terdapat Benjolan

Saat meraba vagina akan terdapat benjolan seperti kista yang menyerupai anggur. Jika hal ini terjadi, maka segera konsultasikan dengan dokter kandungan Moms.

Baca Juga: Payudara Sakit Saat Hamil Berapa Minggu? Simak Jawabannya

4. Janin kosong

Saat melakukan pemeriksaan kehamilan, tak hanya janin yang tidak berkembang, bahkan tidak ada gerakan ataupun detak jantung yang terdeteksi.

Jika hal ini terjadi setelah pemeriksaan lebih dari dua kali, maka Moms patut curiga terhadap tanda hamil anggur.

5. Hipertiroidisme

Produksi hormon tiroid yang berlebihan sehingga menghasilkan banyak hormon tiroksin, yang malah bisa menyebabkan penurunan berat badan dan peningkatan nafsu makan.

6. Perdarahan

Keluarnya cairan yang gelap dari vagina pada awal kehamilan yang berwarna merah cokelat sampai dengan merah terang selama trimester pertama.

Umumnya disertai dengan benjolan-benjolan seperti buah anggur yang keluar dari vagina.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Durian? Begini Penjelasannya

7. Kadar HCG yang Sangat Tinggi

Hormon kehamilan yang dibuat oleh plasenta atau yang kita kenal dengan istilah hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) meningkat sangat pesat melebihi wanita dengan kehamilan yang normal.

8. Preeklamsia Dini

Tekanan darah tinggi atau preeklamsia selama kehamilan biasanya terjadi pada usia kehamilan 20 minggu.

Tapi, pada kondisi hamil anggur tekanan darah akan naik dari mulai awal kehamilan.

9. Nyeri Panggul

Sakit pinggang ataupun nyeri panggul memang merupakan keluhan kehamilan pada umumnya.

Tapi sejak awal pada kehamilan anggur ini biasanya nyeri panggul akan terasa sangat parah seperti tekanan berlebih yang amat sangat mengganggu.

Baca Juga: 8 Cara Menghitung Usia Kehamilan agar Tahu Kapan Waktu HPL!

Prosedur Tindakan Medis yang Dilakukan untuk Menangani Hamil Anggur

Cara Mengatasi Hamil Anggur
Foto: Cara Mengatasi Hamil Anggur (Shutterstock.com)

Pada umumnya dari banyak kasus mola hidatidosa biasanya akan mengalami keguguran spontan, tapi ada juga beberapa kasus yang tidak mengalami hal ini.

Sehingga dilakukan tindakan pemberian obat untuk memicu rahim keguguran. Beberapa wanita memerlukan perawatan khusus.

Pilihan pengobatan tergantung pada berbagai faktor, termasuk apakah kista telah menyebar ke area lain di tubuh atau tidak, namun perawatan yang paling umum mencakup:

  • Dilatasi dan kuretase (D&C), serviks dibuka dengan lembut dan isi rahim dikeluarkan (dikeluarkan)
  • Histerektomi, jika seorang wanita tidak menginginkan anak lagi, operasi pengangkatan rahimnya mungkin direkomendasikan.

Dalam kasus yang jarang terjadi, tindakan histerektomi, atau operasi pengangkatan seluruh rahim, diperlukan untuk mengatasi mola hidatidosa.

Setelah prosedur mengatasi kehamilan anggur dilakukan, biasanya dokter akan merekomendasikan menunda kehamilan selama 6 bulan hingga 1 tahun untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan terjadi.

Selain melakukan prosedur medis di atas, hamil anggur juga harus diatasi dengan beberapa cara di bawah ini, seperti:

1. Pemantauan Pasca-Tindakan

Setelah tindakan dilatasi dan evakuasi, Moms akan dipantau oleh dokter untuk memastikan bahwa semua jaringan yang abnormal telah diangkat dan tidak ada komplikasi.

Ini dapat melibatkan pemantauan tingkat hormon hCG (human chorionic gonadotropin) dalam darah.

2. Perawatan Psikologis dan Emosional

Hamil anggur dapat memiliki dampak emosional yang signifikan pada seorang wanita.

Mencari dukungan psikologis dan emosional adalah penting.

Baca Juga: 26 Tanda Kehamilan Awal, Ada Payudara Lebih Besar!

Konseling atau terapi bisa membantu dalam mengatasi perasaan stres, kesedihan, atau kecemasan yang mungkin muncul.

3. Pemantauan Kesehatan Selanjutnya

Setelah mengatasi hamil anggur, Moms harus terus memantau kesehatan reproduksi dan berbicara dengan dokter tentang kapan aman untuk mencoba hamil lagi.

Beberapa wanita mungkin perlu menunggu beberapa bulan sebelum mencoba kembali.


Risiko yang Mungkin Terjadi Setelah Hamil Anggur

Risiko Setelah Hamil Anggur (Orami Stock Photos)
Foto: Risiko Setelah Hamil Anggur (Orami Stock Photos)

Jika Moms pernah mengalami hamil anggur, ada risiko yang perlu Moms ketahui setelah mengalaminya.

1. Risiko Hamil Anggur yang Berulang

Obgyn.net menyebutkan bahwa risiko akan hamil anggur lagi adalah sekitar 1% (1 dari 100).

Sebagian besar dokter akan melakukan USG untuk memastikan kehamilan yang normal bagi wanita dengan hamil anggur sebelumnya.

Jika Moms pernah hamil dan mengalami kehamilan anggur atau kondisi trofoblastik gestasional sebelumnya, ada kemungkinan sekitar 1% - 2% bisa berisiko mengalami kehamilan anggur lagi, bisa berupa kehamilan mola lengkap atau sebagian.

Karena itu, Moms harus menjalani pemeriksaan USG panggul dalam 13 minggu pertama (trimester pertama) kehamilan untuk memastikan proses kehamilan dan perkembangan janin berjalan normal.

2. Kemungkinan Kecil Adanya Risiko Kanker Usai Pengobatan

Moms mungkin bertanya-tanya mengenai kecenderungan risiko kanker nantinya jika pernah mengalami kehamilan anggur.

Studi yang dilakukan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology, menyebutkan bahwa kehamilan anggur tidak berkaitan dengan peningkatan risiko kanker.

Memiliki trofoblastik gestasional tidak meningkatkan risiko kanker lain.

Namun, beberapa obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati trofoblastik gestasional terkadang dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, paling sering adalah leukemia.

Tetapi, Moms tidak usah khawatir akan hal ini, terutama jika mengalami trofoblastik gestasional risiko rendah.

Ada masalah yang sedikit lebih umum terjadi pada pengobatan trofoblastik gestasional risiko tinggi, seperti penggunaan etoposid dan siklofosfamid.

Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Mengalami Kondisi Hamil Anggur

Kehamilan anggur merupakan kondisi yang jarang terjadi. Di Amerika Serikat, kasus ini terjadi pada 1 dari 1000 wanita.

Jika pernah mengalaminya, perhatikan hal ini setelah kondisi tersebut telah terlewati.

1. Sebaiknya Tunda Kehamilan Usai Pengobatan

Kehamilan anggur merupakan salah satu jenis trofoblastik gestasional, yang merupakan kumpulan penyakit kehamilan abnormal.

Mengutip Cancer.org, sebagian besar wanita yang memiliki kehamilan anggur dapat memiliki kehamilan normal nantinya.

Studi menemukan bahwa wanita yang dirawat karena trofoblastik gestasional memiliki risiko masalah kehamilan yang hampir normal seperti lahir mati, cacat lahir, bayi prematur, atau komplikasi lainnya.

Bila Moms berencana hamil lagi usai menjalani kehamilan anggur, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu apakah sudah aman untuk hamil kembali.

2. Tak Disarankan Menggunakan KB Spiral

Penting untuk menghindari kehamilan selama masa tindak lanjut pengobatan dan perawatan, mengingat kecenderungan Moms akan mengalami hamil anggur lagi.

Karena perlu menunda kehamilan untuk sementara waktu, bicarakan dengan dokter tentang berapa lama kontrol dan perawatan akan berlangsung, dan tanyakan apa pilihan kontrasepsi yang terbaik.

Kebanyakan dokter menyarankan untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi spiral (IUD), karena dapat meningkatkan risiko perdarahan, infeksi, atau menusuk dinding rahim usai mengalami hamil anggur.

Baca Juga: 13+ Macam Nutrisi Ibu Hamil yang Wajib Dikonsumsi, Penting!

Bisakah Mencegah Kehamilan Anggur?

Bisakah Mencegah Kehamilan Anggur? (unsplash.com/freestocks)
Foto: Bisakah Mencegah Kehamilan Anggur? (unsplash.com/freestocks)

Tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah mola hidatidosa, dilansir dari Cleveland Clinic.

Jika pernah mengalami hamil anggur sebelumnya, Moms dapat mengurangi kemungkinan komplikasi dengan menghindari kehamilan lainnya selama 1 tahun setelah mengalami hamil anggur.

Selain itu, Moms juga dapat mencegahnya melalui beberapa bantuan cara berikut ini:

  1. Perawatan Prenatal yang Baik: Periksakan diri secara rutin selama kehamilan dan pastikan mendapatkan perawatan prenatal yang baik.
  2. Hindari Faktor Risiko: Hindari faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang terjadinya hamil anggur, seperti merokok dan konsumsi alkohol.
  3. Kontrol Kesehatan Reproduksi: Jaga kesehatan reproduksi Moms dengan menjalani pemeriksaan rutin dan merawat kondisi medis lainnya.
  4. Konsultasi Genetik: Jika Moms memiliki riwayat keluarga atau telah mengalami hamil anggur sebelumnya, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang ahli genetik.
  5. Kesehatan Nutrisi: Pastikan Moms mendapatkan nutrisi yang cukup selama kehamilan dengan mengonsumsi makanan seimbang yang kaya akan vitamin dan mineral.
  6. Istirahat yang Cukup: Istirahat yang cukup dan mengelola stres adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan selama kehamilan.
  7. Pantau Gejala Awal: Jika Moms mengalami gejala seperti pendarahan vagina atau kram perut selama kehamilan, segera konsultasikan dengan dokter.

Biasanya, dokter akan memantau kadar HCG sebulan sekali hingga satu tahun untuk membantu memastikan tidak ada jejak mola hidatidosa yang tersisa di dalam rahim.

Nah itu dia Moms informasi mengenai hamil anggur. Jika Moms mengalami tanda di atas, sebaiknya segera periksa ke dokter ya!

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24597287/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3279094/
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/molar-pregnancy#takeaway
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5009886/#ref12
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3279094/
  • mayoclinic.org/diseases-conditions/molar-pregnancy/symptoms-causes/syc-20375175
  • https://www.marchofdimes.org/complications/molar-pregnancy.aspx
  • https://www.ajog.org/article/S0002-9378(99)70504-1/fulltext
  • https://www.contemporaryobgyn.net/view/molar-pregnancy
  • https://www.cancer.org/cancer.html
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17889-molar-pregnancy

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb