01 April 2024

Keutamaan Meninggal di Hari Lebaran, Insya Allah Diampuni!

Jika orang tersebut beribadah dengan taat, besar kemungkinan akan masuk surga
Keutamaan Meninggal di Hari Lebaran, Insya Allah Diampuni!

Ajal adalah salah satu hal yang pasti terjadi dan tidak dapat dihindari oleh semua makhluk hidup. Lantas, adakah keutamaan dan pahala jika meninggal di hari Lebaran?

Menjadi salah satu hari raya umat Muslim, hari Lebaran Idulfitri dan Iduladha merupakan hari yang selalu ditunggu-tunggu.

Sebab, terdapat banyak amalan baik serta pahala yang dapat kita terima di Hari Raya tersebut. Setiap hal yang dilakukan di hari tersebut bisa bernilai pahala yang berlipat ganda.

Misalnya bersedekah, berkumpul dengan keluarga dan bersilaturahmi.

Banyak pula anggapan bahwa meninggal di hari Lebaran adalah hal yang baik. Meski bukan berarti bisa disengaja.

Apakah hal ini benar? Yuk simak pembahasannya!

Baca Juga: Mudik Gratis 2023, Simak Cara Daftar dan Syaratnya!

Keutamaan Meninggal di Hari Lebaran Idulfitri dan Iduladha

Ilustrasi Meninggal (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Meninggal (Orami Photo Stock)

Secara khusus, sebenarnya tidak ada dalil dalam Al-Qur'an atau hadis yang menjelaskan keutamaan meninggal di hari Lebaran Idulfitri dan Iduladha atau di waktu tertentu.

Meski kedua Hari Raya tersebut merupakan hari penuh kemenangan yang baik dan penuh berkah, belum tentu semua yang meninggal di bulan-bulan tersebut husnul khotimah.

Ini karena meski meninggal di hari atau bulan apa pun, namun jika seseorang tersebut melaksanakan ibadah dengan taat, kemungkinan masuk surga akan lebih besar.

Dijelaskan dalam hadis riwayat Abu Daud dan An-Nasa'i tentang Hari Idulfitri dan Iduladha, yang berbunyi:

“Allah telah memberi ganti bagi kalian dua hari yang jauh lebih baik, yaitu Idulfitri dan Iduladha,” (HR. Ab Daud dan An-Nasa’i).

Selain itu, Hari Lebaran juga dipercaya menjadi salah satu hari di mana seseorang dapat kembali menjadi sosok yang suci.

Ini merupakan salah satu keutamaan Hari Lebaran yang penting bagi setiap umat Muslim.

Arti kata Fitri dalam Idulfitri memiliki makna suci dan bersih. Maksud dari Fitri di sini adalah umat Islam yang merayakan Idulfitri Insya Allah dapat bersih dari segala dosa.

Jadi, jika meninggal di Hari Lebaran Idulfitri setelah berpuasa penuh di bulan Ramadan, bisa jadi seseorang tersebut tengah berada di kondisi yang suci dan bersih tanpa dosa.

Terlebih dosa yang terjadi akibat kesalahan, kejelekan dan keburukan yang dilakukan sebelumnya..

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, disebutkan bahwa:

“Barang siapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain Idulfitri, saat lebaran Iduladha juga terdapat puasa sunah yang jika dilakukan pada hari sebelumnya dapat menghapus dosa selama setahun.

Hal tersebut sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW, bahwa:

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim).

Selain menghapus dosa, puasa yang dilakukan sebelum Iduladha juga memiliki keutamaan lainnya, seperti menjauhkan kita dari siksa neraka.

Sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW dalam hadis:

"Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah;

dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?," (HR Muslim).

Jadi, jika melaksanakan puasa Ramadan satu bulan lamanya, serta melaksanakan puasa Arafah, akan mendapatkan pahala berganda dan pengampunan dosa oleh Allah SWT.

Baca Juga: 15 Keutamaan dan Amalan Malam Lailatul Qadar, Masya Allah!

Apakah Orang yang Meninggal di Bulan Ramadan Perlu Membayar Zakat?

Ilustrasi Zakat
Foto: Ilustrasi Zakat (Orami Photo Stock)

Dalam Islam, zakat termasuk rukun Islam selain syahadat, shalat, puasa dan haji. Salah satu zakat yang wajib dibayarkan saat Bulan Ramadan adalah Zakat Fitrah.

Mengutip situs Badan Amil Zakat Nasional, zakat fitrah disebut juga sebagai zakat al-fitr atau zakat yang wajib untuk seluruh Muslim lakukan pada bulan Ramadan.

Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu hadisnya yang menyatakan bahwa zakat adalah wajib hukumnya berikut, yang artinya:

“Rasulullah telah mewajibkan mengeluarkan zakat fitrah (pada bulan Ramadan kepada setiap manusia).” (HR. Bukhari – Muslim).

Umumnya zakat fitrah diberikan dalam bentuk beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.

Baca Juga: Keutamaan Meninggal di Hari Jumat Menurut Para Ulama

Melansir dari NU Online, terdapat tiga orang atau golongan yang diwajibkan untuk membayar zakat fitrah, seperti:

  • Beragama Islam.
  • Masih hidup pada saat matahari terakhir di bulan Ramadan terbenam.
  • Memiliki kelebihan makanan pokok pada saat hari raya dan malamnya.

Lantas apakah orang yang meninggal di malam Lebaran perlu membayar zakat fitrah?

Seperti pembahasan di atas, salah satu syarat wajib orang membayar zakat adalah yang masih memiliki kehidupan pada saat matahari terakhir di bulan Ramadan terbenam.

Jadi, jika orang meninggal sebelum takbiran dikumandangkan atau azan Maghrib terakhir di bulan Ramadan, maka orang tersebut tidak dikenakan zakat fitrah.

Akan tetapi bila seseorang meninggal saat waktu salat atau azan Isya di malam takbiran, maka orang tersebut akan dikenakan zakat fitrah.

Zakat yang dibayarkan harus sama jumlahnya dengan orang lainnya dan keluarga atau wali dari orang yang meninggal tersebut perlu membayarkannya.

Baca Juga: 9 Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadan, Dijanjikan Pahala dan Surga oleh Allah


Amalan yang Tidak Terputus hingga Meninggal

Doa
Foto: Doa (Orami Photo Stock)

Selain keutamaan yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa amalan yang tidak terputus meski telah meninggal.

Melalui sebuah hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Melihat dari penjelasan arti dari hadis di atas diketahui bahwa ketika umat Islam meninggal terdapat tiga perkara amalan yang tidak terputus.

1. Sedekah Jariyah

Amalan pertama yang tidak terputus adalah sedekah jariyah.

Maksud dari sedekah jariyah adalah sedekah yang pahalanya tetap mengalir meski yang bersedekah telah meninggal.

Pahala dari sedekah jariyah ini terus mengalir jika orang yang telah tiada bersedekah barang atau benda yang memiliki manfaat.

Beberapa contoh sedekah jariyah adalah membangun masjid, mencetak buku, memberikan Al-Qur'an atau lainnya.

2. Ilmu yang Bermanfaat

Amalan yang tidak terputus pahalanya meski telah tiada adalah ilmu yang bermanfaat.

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu-ilmu yang sudah dibagikan pada orang lain.

Kemudian orang yang diajarkan tersebut terus mengamalkan ilmu tersebut secara terus-menerus sehingga memberikan manfaat di dunia.

Dalam konteks ini, dalam hadis riawat Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا – رواه مسلم

Artinya: "Sesungguhnya Rasul Allah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk (kebajikan), maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya,

hal itu tidak mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan,

maka dia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun." (Hadis diriwayatkan oleh Imam Muslim)

3. Doa Anak Saleh

Amalan yang tidak terputus terakhir adalah doa anak yang saleh.

Ketika orang tua berhasil mendidik sang anak menjadi anak saleh dan mereka mendoakan orang tua yang telah tiada maka, orang tuanya tetap mendapatkan pahala.

Baca Juga: 10 Kriteria Mati Syahid dan Keutamaannya, Wajib Tahu!

Ucapan Belasungkawa

Ucapan Belasungkawa
Foto: Ucapan Belasungkawa

Setelah mengetahui keutamaan meninggal di hari Lebara, berikut ucapan belasungkawa yang bisa diberikan ke keluarga yang berduka.

  1. "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Turut berduka cita yang mendalam atas kepergian yang terkasih di hari yang penuh berkah ini."
  2. "Semoga Allah SWT memberikan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan. Selamat jalan, semoga rohmu mendapatkan kedamaian."
  3. "Kami merasa sangat sedih atas kepergianmu di hari yang penuh kebahagiaan ini. Semoga kamu mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT."
  4. "Kita menerima kabar duka yang mendalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan untuk menghadapi kehilangan ini."
  5. "Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga rohmu tenang di surga, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan."
  6. "Hari yang seharusnya penuh kebahagiaan, namun kini terasa pilu dengan kepergianmu. Kami akan selalu mengenangmu dengan penuh kebaikan."
  7. "Meninggal di hari yang penuh berkah, semoga Allah memberikan tempat terbaik bagimu di sisi-Nya. Turut berduka cita yang mendalam."
  8. "Kepergianmu telah meninggalkan luka yang mendalam di hati kami. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran."
  9. "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Segenap keluarga turut berduka cita yang sangat mendalam atas kepergian yang tercinta."
  10. "Hari ini kami merasa sangat kehilangan atas kepergianmu. Semoga rohmu tenang di sisi Allah SWT."
  11. "Semoga rohmu beristirahat dengan tenang di sisi Allah SWT. Kami akan selalu mengenangmu dengan penuh kebaikan."
  12. "Turut berduka cita yang sangat mendalam atas kepergianmu. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini."
  13. "Dengan penuh kesedihan, kami menerima berita kepergianmu di hari yang penuh berkah ini. Semoga rohmu mendapatkan kedamaian di sisi-Nya."
  14. "Turut berduka cita yang sangat dalam atas kepergianmu. Semoga rohmu diberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT."
  15. "Hari yang seharusnya penuh kebahagiaan, namun kini terasa hampa dengan kepergianmu. Kami akan selalu mengenangmu dengan penuh cinta."
  16. "Kami merasa sangat sedih atas kepergianmu di hari yang penuh berkah ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran."
  17. "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Semoga rohmu tenang di surga, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan."
  18. "Hari ini kita merasa sangat kehilangan atas kepergianmu. Semoga rohmu mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT."
  19. "Turut berduka cita yang mendalam atas kepergian yang terkasih di hari yang penuh berkah ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan."
  20. "Meninggal di hari yang penuh berkah, semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagimu di sisi-Nya. Turut berduka cita yang mendalam."
  21. "Kehilanganmu telah meninggalkan duka yang mendalam di hati kami. Semoga rohmu beristirahat dengan tenang di sisi Allah SWT."
  22. "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Segenap keluarga turut berduka cita yang sangat mendalam atas kepergian yang tercinta."
  23. "Dengan penuh kesedihan, kami menerima berita kepergianmu di hari yang penuh berkah ini. Semoga rohmu diberkahi dengan kedamaian."
  24. "Semoga rohmu beristirahat dengan tenang di sisi Allah SWT. Kami akan selalu mengenangmu dengan penuh kebaikan."
  25. "Kami merasa sangat kehilangan atas kepergianmu di hari yang penuh berkah ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan."
  26. "Hari yang seharusnya penuh kebahagiaan, namun kini terasa hampa dengan kepergianmu. Kami akan selalu mengenangmu dengan penuh cinta."
  27. "Turut berduka cita yang sangat dalam atas kepergianmu. Semoga rohmu diberkahi dengan tempat yang layak di sisi Allah SWT."
  28. "Meninggal di hari yang penuh berkah, semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagimu di sisi-Nya. Turut berduka cita yang sangat mendalam."
  29. "Kehilanganmu telah meninggalkan duka yang mendalam di hati kami. Semoga rohmu mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT."
  30. "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Segenap keluarga turut berduka cita yang sangat mendalam atas kepergian yang tercinta di hari yang penuh berkah ini."

Baca Juga: 75 Ucapan Belasungkawa dalam Islam dan Kristen, Menyentuh!

Nah, itulah beberapa keutamaan meninggal di hari Lebaran. Semoga bermanfaat ya, Moms.

  • https://baznas.go.id/id/zakat-fitrah
  • https://islam.nu.or.id/zakat/tiga-orang-ini-wajib-zakat-fitrah-N4BuI
  • https://islam.nu.or.id/syariah/hari-raya-idul-fitri-sejarah-keutamaan-dan-maknanya-dalam-islam-ZYJms
  • https://www.nu.or.id/nasional/puasa-arafah-hapus-dosa-2-tahun-dan-bebas-dari-neraka-berikut-niatnya-D5CtN
  • https://rumaysho.com/1663-terputusnya-amalan-kecuali-tiga-perkara.html
  • https://jateng.nu.or.id/taushiyah/tiga-amal-tidak-terputus-karena-kematian-aPuFO

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb