Obat Orlistat untuk Turunkan Berat Badan, Ini Dosis dan Aturan Pakainya
Orlistat adalah obat antiobesitas yang digunakan untuk membantu menurunkan berat badan.
Obat ini dapat mencegah kenaikan berat badan, tetapi harus disertai rutin berolahraga dan diet sehat.
Cara kerja Orlistat adalah menghambat enzim pemecah lamak di dalam tubuh.
Dengan begitu, lemak tidak bisa diserap dan dibuang saat buang air besar.
Berbeda dengan pil diet yang banyak dijual bebas, Orlistat hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.
Baca Juga: Kenali Obat Clopidogrel: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
Manfaat dan Kegunaan Orlistat
Foto: Orami Photo Stock
Manfaat Orlistat untuk membantu penurunan berat badan pada orang yang obesitas.
Terutama yang memiliki masalah kesehatan tertentu terkait berat badan.
Penggunaan obat ini harus disertai dengan program diet sehat dan olahraga rutin di bawah pengawasan dokter.
Menurunkan berat badan dan mempertahankannya dapat mengurangi banyak risiko kesehatan yang menyertai obesitas.
Termasuk penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Lemak makanan perlu dipecah menjadi potongan-potongan kecil sebelum tubuh dapat menyerapnya.
Orlistat bekerja dengan memblokir enzim yang memecah lemak dalam makanan.
Lemak yang tidak tercerna ini kemudian dikeluarkan dari tubuh saat buang air besar.
Perlu diketahui, Orlistat tidak menghalangi penyerapan kalori dari gula dan makanan non-lemak lainnya.
Jadi, pembatasan kalori harian tetap diperlukan.
Selain untuk membantu penurunan berat badan, Orlistat juga memiliki beberapa manfaat lain, yaitu:
1. Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2
Dalam studi XENDOS yang diterbitkan di jurnal Diabetes Care pada 2004, diketahui Orlistat dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Para peneliti menemukan, penggunaan orlistat selama 4 tahun mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 37 persen.
2. Menurunan Tekanan Darah
Sebuah ulasan pada 2018 di Journal of the American Society of Hypertension meninjau 27 uji coba terkontrol secara acak.
Peneliti menemukan, penurunan berat badan oleh Orlistat berefek pada penurunan tekanan darah.
Baca Juga: Kenali Obat Chlorhexidine: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
3. Menurunkan Kolesterol
Dalam ulasan lainnya pada 2017 di jurnal Pharmacological Research, 33 penelitian ditinjau oleh para ahli.
Mereka menemukan bahwa Orlistat sedikit mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida.
Namun, pengurangan lebih konsisten pada orang yang kehilangan lebih banyak berat badan dan menggunakan Orlistat untuk waktu yang lebih singkat.
Baca Juga: Ini 5 Jenis Teh untuk Menurunkan Berat Badan
Dosis dan Cara Penggunaan Orlistat
Foto: Orami Photo Stock
Dosis Orlistat pada setiap orang bisa berbeda-beda.
Untuk mendapatkan dosis yang pasti, konsultasi dengan dokter diperlukan.
Dokter biasanya menentukan dosis Orlistat berdasarkan indeks massa tubuh seseorang.
Orlistat hanya boleh digunakan oleh penderita obesitas yang memiliki nilai indeks massa tubuh 27 kg/m² atau lebih.
Untuk orang dengan indeks massa tubuh IMT 27kg/m² atau lebih, dosis Orlistat yang biasanya diberikan dokter adalah 60–120 mg. Diminum 3 kali sehari tiap waktu makan, setiap hari.
Selama menjalani pengobatan dengan Orlistat, pemantauan berat badan akan dilakukan secara berkala.
Pastikan untuk mengikuti dosis dan arahan dari dokter dalam menggunakan Orlistat.
Termasuk memenuhi jadwal kontrol rutin yang ditetapkan.
Umumnya, setelah 12 minggu menggunakan Orlistat, penderita obesitas bisa mengalami penurunan berat badan sekitar 5% persen dari berat badan awal.
Orlistat sebaiknya diminum bersamaan dengan makan atau paling lambat 1 jam setelah makan.
Obat ini hanya dapat bekerja jika ada lemak dari makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Selama penggunaan Orlistat, disarankan melakukan pembatasan asupan kalori harian, memperbanyak konsumsi serat, dan rutin berolahraga.
Baca Juga: Masih Suka Malas? Ini Manfaat Olahraga bagi Fisik Maupun Mental
Efek Samping dari Orlistat
Foto: Orami Photo Stock
Orlistat dapat menimbulkan beberapa efek samping umum, seperti:
- Tinja berlemak atau berminyak.
- Terdapat bercak berminyak pada celana dalam.
- Perasaan ingin buang air besar tiba-tiba.
- Peningkatan jumlah tinja saat buang air besar.
- Kontrol usus yang buruk.
Berbagai efek samping tersebut mungkin bertambah buruk jika makan lebih banyak lemak dari yang seharusnya.
Jika efek tersebut tak kunjung membaik atau semakin memburuk, segera hubungi dokter.
Meski ada risiko efek samping, tidak semua orang mengalaminya.
Efek samping yang sifatnya serius dapat terjadi, tetapi cukup jarang.
Namun, segera hentikan penggunaan obat dan beri tahu dokter jika mengalami efek samping, seperti:
- Gejala penyakit hati (seperti mual/muntah yang tidak berhenti, sakit perut parah, urine berwarna gelap, mata/kulit menguning).
- Gejala batu ginjal (seperti nyeri punggung, nyeri saat buang air kecil, urine berwarna merah muda/berdarah).
Reaksi alergi yang sangat serius terhadap Orlistat juga jarang terjadi.
Namun, segera cari bantuan medis jika melihat gejala reaksi alergi yang serius, seperti:
- Ruam.
- Gatal/pembengkakan pada wajah, lidah, atau tenggorokan.
- Pusing.
- Kesulitan bernapas.
Baca Juga: Amfetamin, Obat Golongan Psikotropika yang Bantu Atasi ADHD
Berbagai efek samping lainnya dari Orlistat yang tidak disebutkan mungkin ada.
Jika mengalami perubahan yang tidak biasa setelah menggunakan obat ini, segera hubungi dokter.
Nah, itulah pembahasan mengenai Orlistat, obat yang membantu penurunan berat badan pada orang obesitas.
Semoga informasinya bermanfaat!
- https://doi.org/10.2337/diacare.27.1.155
- https://doi.org/10.1016/j.jash.2017.12.002
- https://doi.org/10.1016/j.phrs.2017.05.022
- https://www.healthline.com/nutrition/alli-diet-pills-review
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-17220/orlistat-oral/details
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/orlistat?mtype=generic
- https://go.drugbank.com/drugs/DB01083
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.