25 Februari 2022

Memahami Patent Ductus Arteriosus: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Pengobatan tergantung pada tingkat keparahan
Memahami Patent Ductus Arteriosus: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Pernahkah Moms mendengar seputar patent ductus arteriosus (PDA)?

Patent ductus arteriosus adalah salah satu masalah yang bisa dialami oleh bayi baru lahir.

Moms mungkin bertanya-tanya, mengapa PDA bisa terjadi pada bayi yang baru lahir?

Selain itu, mungkinkah ada cara untuk mengobatinya?

Apa Itu Patent Ductus Arteriosus?

patent ductus arteriosus
Foto: patent ductus arteriosus (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Patent ductus arteriosus (PDA) adalah kondisi yang terjadi ketika dua pembuluh darah dari jantung terbuka terus-menerus.

PDA termasuk salah satu cacat jantung bawaan karena ada masalah struktural pada jantung yang muncul saat lahir.

Duktus arteriosus adalah arteri janin yang menghubungkan arteri tubuh utama (aorta) dan arteri paru-paru utama (arteri pulmonalis).

Fungsi duktus adalah melancarkan aliran darah keluar dari paru-paru sebelum bayi lahir.

Itu sebabnya, pembuluh darah yang masih terbuka sebelum lahir adalah hal yang normal.

Namun, terbukanya pembuluh darah tersebut biasanya segera menutup setelah bayi lahir.

Setelah bayi lahir, pembukaan pembuluh darah sudah tidak diperlukan lagi.

Ketika pembuluh darah masih terbuka saat lahir, ini yang disebut patent ductus arteriosus (PDA) atau duktus arteriosus paten.

Baca Juga: Manfaat Tes Glukosa Pada Bayi Baru Lahir

Penyebab dan Faktor Risiko Patent Ductus Arteriosus

patent ductus arteriosus
Foto: patent ductus arteriosus (https://www.irishexaminer.com/)

Foto: Orami Photo Stock

Penyebab patent ductus arteriosus (PDA) belum diketahui secara pasti.

Namun, faktor genetik mungkin berperan menjadi salah satu penyebabnya.

Menurut laman American Heart Association (AHA), PDA lebih sering terjadi pada bayi prematur, tetapi jarang dialami oleh bayi yang lahir cukup bulan.

Sementara untuk jenis kelamin, bayi perempuan cenderung lebih sering mengalami PDA ketimbang bayi laki-laki.

Beberapa faktor risiko dari patent ductus arteriosus (PDA) yakni:

Pada kasus tertentu, bayi juga bisa memiliki jenis kelainan jantung lainnya bersama dengan PDA.

Gejala Patent Ductus Arteriosus

patent ductus arteriosus
Foto: patent ductus arteriosus (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Tanda atau gejala patent ductus arteriosus (PDA) bisa berbeda-beda pada setiap bayi yang mengalaminya.

Perbedaan gejala juga ditentukan oleh apakah bayi lahir prematur atau cukup bulan (aterm).

Kondisi PDA yang kecil atau ringan mungkin tidak menimbulkan gejala, bahkan tidak terdeteksi untuk beberapa waktu maupun hingga dewasa.

Sementara PDA yang cukup besar atau parah bisa menyebabkan gejala gagal jantung saat baru lahir.

Baca Juga: 18 Buah yang Bagus untuk Jantung, Ada Buah Delima!

Gejala awal yang dilihat dokter saat melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir bisa berupa kecurigaan mengenai kelainan jantung, seperti ada murmur jantung.

Murmur jantung adalah suara berdesis atau suara aliran darah yang mengalir pada jantung.

Selain itu, gejala lain bila bayi mengalami patent ductus arteriosus (PDA) yakni:

  • Pernapasan cepat
  • Sesak napas
  • Denyut nadi kuat
  • Sulit menyusu dengan baik
  • Berkeringat saat menyusui
  • Sangat mudah lelah
  • Pertumbuhan tidak optimal

Komplikasi Patent Ductus Arteriosus

patent ductus arteriosus
Foto: patent ductus arteriosus (https://www.narayanahealth.org/c)

Foto: Orami Photo Stock

Ketika patent ductus arteriosus (PDA) yang muncul tergolong ringan, Si Kecil mungkin tidak mengalami komplikasi.

Namun, bila patent ductus arteriosus (PDA) cukup parah, pengobatan bisa lebih sulit dilakukan sehingga berisiko menimbulkan komplikasi.

1. Kerusakan di Paru-Paru

Banyaknya darah yang mengalir pada arteri utama jantung melalui patent ductus arteriosus dapat menyebabkan hipertensi pulmonal.

Kondisi tersebut yang mengakibatkan kerusakan permanen pada paru-paru.

PDA yang tergolong parah juga menimbulkan sindrom Eisenmenger, yakni jenis hipertensi pulmonal.

2. Gagal Jantung

Patent ductus arteriosus (PDA) dapat membuat jantung membesar dan melemah.

Kondisi ini pun berisiko menimbulkan gagal jantung, yakni keadaan saat jantung tidak dapat memompa secara efektif.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Sering BAB, Normalkah?

3. Infeksi Jantung (Endokarditis)

Seseorang dengan masalah jantung struktural, seperti PDA, berisiko lebih tinggi mengalami peradangan pada lapisan dalam jantung.

Sementara orang dengan kondisi jantung yang sehat, tentunya risiko akan lebih kecil.

Cara Mengobati Patent Ductus Arteriosus

patent ductus arteriosus
Foto: patent ductus arteriosus (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Jika bayi yang baru lahir ditemukan memiliki patent ductus arteriosus (PDA) yang ringan, biasanya tidak berisiko menimbulkan masalah sehingga tidak butuh pengobatan.

Namun, patent ductus arteriosus (PDA) yang cukup parah perlu ditangani.

Jika tidak ditangani, PDA yang parah berisiko menyebabkan darah yang mengandung oksigen kurang baik justru mengalir ke arah yang salah.

Aliran darah dengan oksigen yang kurang bagus tersebut melemahkan otot jantung, menimbulkan gagal jantung, serta komplikasi lainnya.

Cara mengobati patent ductus arteriosus (PDA) umumnya disesuaikan dokter dengan kondisi dan usia pasien.

Secara umum, berikut ini pilihan penanganan untuk patent ductus arteriosus (PDA):

1. Menunggu Kondisi Membaik

Pada beberapa kasus bayi prematur yang lahir dengan PDA, pembukaan pada pembuluh jantung bisa menutup dengan sendirinya.

Dokter akan memantau jantung bayi untuk memastikan apakah pembuluh darah yang terbuka bisa menutup dengan baik.

Sementara untuk bayi yang lahir cukup bulan, anak-anak, dan orang dewasa dengan PDA ringan tanpa menimbulkan masalah kesehatan, pemantauan rutin mungkin diperlukan.

Baca Juga: Manfaat Minum Cokelat, Jaga Kesehatan Jantung dan Tingkatkan Mood!

2. Pemberian Obat-Obatan

Dokter mungkin mempertimbangkan pemberian obat-obatan tertentu untuk bayi prematur dengan PDA.

Obat tertentu diharapkan dapat membantu menutup PDA tersebut, khususnya pada bayi prematur.

3. Penggunaan Kateter

Pemasangan kateter untuk bayi prematur dinilai masih terlalu dini.

Jika kateter memang diperlukan dan Si Kecil tidak punya masalah yang berat terkait PDA, perlu menunggu beberapa waktu sampai bayi prematur sudah lebih besar.

Selain untuk bayi prematur, penggunaan kateter bisa dilakukan pada bayi yang lahir cukup bulan, anak-anak, dan orang dewasa dengan PDA.

Prosedur pemasangan kateter dilakukan dengan memasukkannya ke dalam pembuluh darah dari selangkangan hingga ke jantung.

Baca Juga: Benarkah Menyusui Bayi Prematur Harus Lebih Sering?

4. Operasi

Pilihan lain mengobati patent ductus arteriosus (PDA) bisa dilakukan dengan pembedahan atau operasi.

Prosedur yang dilakukan, yaitu membuat sayatan kecil di antara tulang rusuk Si Kecil.

Selanjutnya, dokter menggunakan jahitan atau klip khusus untuk memperbaiki saluran yang terbuka di jantung.

Itulah informasi seputar patent ductus arteriosus (PDA) dari gejala, penyebab, hingga pengobatannya.

Jika masih ada pertanyaan mengenai PDA, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Si Kecil, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/patent-ductus-arteriosus/symptoms-causes/syc-20376145
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/patent-ductus-arteriosus/diagnosis-treatment/drc-20376150
  • https://www.heart.org/en/health-topics/congenital-heart-defects/about-congenital-heart-defects/patent-ductus-arteriosus-pda
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17325-patent-ductus-arteriosus-pda
  • https://kidshealth.org/en/parents/patent-ductus-arteriosus.html
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/patent-ductus-arteriosus-pda

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb