7 Penyebab Iritasi Kulit pada Bayi, Simak Cara Mengobatinya!
6. Alergi Makanan
Jika Moms sudah menghilangkan penyebab iritasi kulit pada bayi, tetapi ruam masih bermunculan, maka alergi makanan bisa menjadi penyebabnya.
"Telur dan susu adalah penyebab utama alergi makanan pada anak-anak yang masih sangat kecil, tetapi alergi gandum, kedelai, dan kacang tanah juga bisa," kata Robert Sidbury, kepala divisi dermatologi anak di Rumah Sakit Anak Seattle.
Seiring bertambahnya usia anak-anak, kacang dan makanan laut (seafood) bisa menjadi masalah, bersama dengan alergi lingkungan seperti rumput, pohon, dan tungau debu, tetapi tidak ada aturan yang tegas tentang kapan alergen dapat berkembang.
7. Riwayat Alergi dalam Keluarga
Penyebab iritasi kulit pada bayi lainnya adalah adanya riwayat alergi dalam keluarga.
Dengan kata lain, apabila salah satu anggota keluarga Moms ada yang rentan terhadap iritasi kulit, Si Kecil mungkin berpotensi mengalaminya.
Beberapa jenis iritasi kulit yang bisa terjadi karena adanya pengaruh genetik ialah dermatitis atopik dan eksim.
Selain dari faktor keturunan, pengaruh lingkungan juga bisa memicu iritasi kulit pada bayi. Misalnya, Si Kecil mengalami eksim sebagai reaksi alergi atau iritasi terhadap paparan zat tertentu.
Dalam konteks ini, kondisi tersebut dikenal sebagai dermatitis kontak. Bayi akan mengalami gatal yang intens, yang dapat berkembang menjadi ruam atau lepuh.
Pemicu umum reaksi alergi ini bisa berasal dari paparan bahan-bahan berikut:
- Logam atau nikel
- Pewangi
- Getah
- Disinfektan
- Pestisida
- Deterjen
- Sabun
- Tanaman
Baca Juga: Apakah Nanas Bisa Mencegah Kehamilan? Ini Kata Dokter!
Cara Mengatasi Iritasi Kulit pada Bayi
Jika Moms sudah mengetahui gejala dan potensi penyebab iritasi kulit pada bayi, segeralah lakukan pengobatan untuk mencegah kondisi memburuk dan agar bayi tetap nyaman.
Berikut tips yang dapat Moms lakukan dalam mengatasi iritasi kulit Si Kecil.
1. Hindari Pemicu Alergi
Cara paling mudah dalam mengatasi iritasi kulit pada bayi, yakni dengan menghindari paparan zat atau pemicu alergi.
Misalnya, sabun, deterjen, atau parfum yang dapat mengiritasi kulit dan membuat Si Kecil lebih rentan terhadap ruam kulit.
Jadi, sebaiknya hindari penggunaan pembersih kimia dan pilihlah produk khusus bayi yang sudah teruji hipoalergenik.
2. Gunakan Pelembap
Cara mencegah iritasi kulit pada bayi selanjutnya adalah pastikan Moms gunakan pelembab.
Saat alergi atau iritasi, kulit bayi biasanya akan terasa sangat gatal, panas, atau perih.
Oleh karena itu, Moms perlu mengoleskan pelembap hipoalergenik setelah memandikan bayi.
Penggunaan pelembap dapat membantu Si Kecil merasa nyaman dan mencegah kulit kering. Pelembab juga bisa melindungi kulit dari iritasi.
Moms bisa membeli pelembap khusus bayi atau lebih baik lagi, konsultasikan dahulu pada dokter produk manakah yang aman untuk Si Kecil.
Baca Juga: 3+ Tips Memilih Pelembap untuk Mengatasi Kulit Kering pada Bayi, Catat!
3. Jaga Kebersihan Bayi
Iritasi kulit pada bayi juga bisa dicegah dengan menjaga kebersihan.
Kebersihan merupakan kunci dalam mengatasi masalah kulit. Maka, Moms harus ekstra perhatian dengan kulit Si Kecil.
Pastikan Moms mengganti popok secepat mungkin dan menjaga kebersihan dengan baik untuk mencegah ruam akibat popok.
Selain itu, bersihkan tubuh bayi dari keringat dan kotoran yang mungkin dapat memicu iritasi kulit dengan menggunakan sampo, losion, dan sabun bebas pewangi.
Hindari memakaikan bayi pakaian yang ketat, yang bisa mengiritasi kulit.
Juga, rutinlah memotong kukunya untuk mencegah luka goresan dan kerusakan pada kulit.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.