04 September 2023

Kepribadian Ganda: Tanda, Penyebab, Diagnosis Hingga Perawatan

Salah satu penyebabnya karena trauma di masa kecil
Kepribadian Ganda: Tanda, Penyebab, Diagnosis Hingga Perawatan

Kepribadian ganda mungkin sebuah kondisi yang asing dan jarang terpikirkan oleh Moms.

Apakah Moms pernah menonton film Split? Film ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang memiliki 23 kepribadian dalam dirinya.

Wow, 23 kepribadian jelas tidak sedikit, ya!

Tapi sebenarnya, apa iya ada penyakit seperti itu?

Dilansir dari Mayo Clinic, dissociative identity disorder (DID) atau kepribadian ganda adalah kondisi seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Tak hanya itu, kepribadian ganda juga bisa mengalami gangguan ingatan dan kesadaran.

Penyebab seseorang bisa mengidap atau memiliki kondisi kepribadian ganda salah satunya adalah pernah memiliki trauma masa kecil.

Kejadian masa kecil yang menyakitkan dan terulang berkali-kali bisa membuat seseorang mengidap kondisi ini.

Bentuk trauma yang terjadi seperti kekerasan fisik atau emosional, yang berlangsung dalam kurun waktu panjang dan berulang adalah pangkal dari kepribadian ganda.

Yuk, ketahui penyebab kepribadian ganda lebih lanjut!

Baca Juga: 16 Ciri-ciri Depresi, Mulai dari Sering Hilang Konsentrasi hingga Muncul Keinginan Bunuh Diri

Penyebab Kepribadian Ganda

Ilustrasi Kepribadian Ganda
Foto: Ilustrasi Kepribadian Ganda (Freepik.com/khosrork)

Banyak yang menganggap bahwa kepribadian ganda adalah alter ego. Padahal, kondisi ini berbeda dengan alter ego.

Alter ego adalah kondisi dimana seseorang membentuk sebuah karakter atau identitas lain yang dilakukan secara sadar dan bisa dimanfaatkan.

Berbeda dengan kepribadian ganda yang terbentuk karena trauma secara berulang dalam waktu yang panjang ketika si penderita masih kecil.

Pengalaman traumatis yang bisa menjadi penyebab kepribadian ganda saat masa kanak-kanak adalah:

  • Penganiayaan atau penyiksaan
  • Pelecehan secara fisik atau emosional
  • Peperangan
  • Cara mengasuh orang tua yang membuat anak merasa sangat ketakutan
  • Bencana alam

Lebih dalam, Cleveland Clinic menjelaskan bahwa 90% kasus kepribadian ganda sendiri memang terjadi karena kekerasan.

Namun, beberapa hal seperti isolasi yang berkepanjangan karena sakit atau kehilangan orang tua pun bisa menjadi penyebab seseorang mengidap kondisi kepribadian ganda.

Babak (episode) DID bisa terpancing karena beberapa faktor, seperti kecelakaan lalu lintas, sakit atau stres bisa menjadi salah satu pemicunya.

Terlebih ketika hal tersebut membuat si penderita ingat pada trauma masa lalunya.

Baca Juga: 4 Gerakan Senam Jantung Sehat yang Mudah Dilakukan. Tubuh Jadi Segar dan Bugar!

Tanda Kepribadian Ganda

Orang Memakai Topeng
Foto: Orang Memakai Topeng (Freepik.com/khosrork)

Meski kondisi ini terbilang sangat jarang terjadi di Indonesia, Moms dan Dads perlu mengetahui tanda-tandanya.

Berikut penjelasan mengenai tanda kepribadian ganda.

1. Amnesia

Berdasarkan penelitian di Journal of Cureus, menjelaskan bahwa DID atau kepribadian ganda, mencerminkan kondisi hilangnya ingatan.

Hilang ingatan juga dapat disebut amnesia.

Mereka tidak dapat mengingat dengan jelas waktu, kegiatan, orang, dan informasi-informasi yang disampaikan pada dirinya.

Orang yang mengidap penyakit ini tidak akan menyadari waktu yang sedang berjalan, karena tidak ingat apa yang sedang mereka lakukan.

Hal ini dapat terjadi ketika kepribadian utama sedang "tertidur" dan karakter lain mengambil alih.

Baca Juga: 6 Gerakan Yoga untuk Pemula, Tubuh Jadi Lebih Lentur, Rileks, dan Tidak Kaku!

2. Merasa Memiliki Perasaan yang Berlawanan dalam Diri

Meski tanda kepribadian ganda satu ini sulit dijelaskan, tapi biasanya fisik penderita akan terasa sakit ketika berpindah kepribadian.

Hal yang sering terjadi adalah rasa sakit kepala yang sangat hebat.

Kemudian sering ada tindakan yang kadang tidak sadari oleh diri mereka sendiri, serta perilaku yang masing-masing tidak sama dan cenderung berlawanan.

Untuk tanda ini, biasanya orang terdekat atau keluarga penderita saja yang bisa menyadarinya.

Kepribadian yang satu bisa lebih bahagia, sedangkan kepribadian yang satunya lagi penuh dengan penderitaan.

"Kepribadian satu menempatkan diri sebagai korban, kepribadian lainnya menganggap dirinya pahlawan," ujar Lawrence J. Peacock, MD, psikiater di West Harford, melansir dari Psychology Today.

Karena kepribadian yang berganti-ganti, orang yang memiliki kondisi ini sering kali merasa...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb