08 Januari 2024

Mengenal TBC pada Anak, Pengobatan hingga Tahapannya!

TBC merupakan penyakit infeksi menular yang berbahaya
Mengenal TBC pada Anak, Pengobatan hingga Tahapannya!

Tahapan TBC pada Anak

TBC pada Anak
Foto: TBC pada Anak (Ipospedia.com)

TBC pada anak memiliki dua tahapan yang perlu Moms dan Dads ketahui agar lebih waspada mengenai penyakit ini.

1. Tahap Paparan (Infeksi)

Biasanya pada beberapa kasus TBC pada anak, terutama pada anak yang sudah lebih besar, infeksi ini umumnya hanya pada tahap paparan.

Pada hasil pemeriksaan tuberkulin akan menunjukkan bahwa ia pernah terpapar, tapi tidak ada keluhan maupun gejala apa pun karena daya tahan tubuhnya yang kuat.

Sehingga pertumbuhan bakteri ini bisa dihambat dengan cepat.

Global Tubercolosis Institute menjelaskan, pada tahap paparan anak hanya terinfeksi bakteri TBC pasif di tubuh mereka.

Sehingga, kuman tidak membuat ia sakit atau berlanjut ke tahap yang serius. Anak pun tidak bisa menularkan bakteri ini ke orang lain.

2. Tahap Penyakit TB Aktif

Bakteri akan berkembang dan terus menyebar apabila daya tahan tubuh Si Kecil lemah.

Ini juga akan berlanjut pada tahap TB aktif yang tentunya akan menular bahkan jika dibiarkan akan berbahaya dan mengancam jiwa anak.

Ini dapat terjadi dalam beberapa minggu pertama setelah infeksi bakteri TB, atau mungkin terjadi beberapa tahun kemudian.

Tahapan TBC pada anak ini sifatnya dapat menular ke orang lain.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Perbedaan BBLR dan Prematur

Diagnosis TBC pada Anak

Penanganan TBC pada Anak
Foto: Penanganan TBC pada Anak (Orami Photo Stocks)

Centers for Disease Control and Prevention mengutarakan, TBC pada bayi atau anak agak sulit didiagnosis meskipun dengan tes labotarium.

Berikut ini penyebab utama TBC pada anak menjadi tantangan dokter untuk didiagnosis, antara lain:

  • Sulit untuk mengumpulkan spesimen dahak dari bayi dan anak kecil
  • Tes laboratorium yang digunakan untuk menemukan TB dalam dahak cenderung memberikan hasil positif pada anak-anak

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa anak-anak lebih mungkin mengidap penyakit TBC yang disebabkan oleh jumlah bakteri yang lebih sedikit (penyakit paucibacillary).

Maka dengan ini, diagnosis TBC pada anak sering dibuat tanpa konfirmasi laboratorium dan berdasarkan kombinasi faktor-faktor berikut:

  • Tanda dan gejala klinis yang biasanya berhubungan dengan penyakit TBC
  • Tes kulit tuberkulin positif (TST) atau tes darah TB positif (IGRA)
  • Foto rontgen dada yang memiliki pola yang biasanya dikaitkan dengan penyakit TBC
  • Riwayat kontak dengan orang yang mengidap penyakit TBC menular

Baca Juga: Menelusuri Sejarah Pempek Palembang, Jenis-Jenisnya, dan Resep!

Anak-anak yang berisiko tertular TBC pada anak harus menerima tes kulit tuberkulin.

Anak Moms mungkin memerlukan tes kulit jika ada anggota keluarga atau kontak dengan orang yang mengidap penyakit TBC.

Tes ini dilakukan di tempat dokter anak dengan menyuntikkan sepotong kuman TBC yang dimurnikan dan tidak aktif ke dalam kulit bagian lengan bawah.

Jika sudah terjadi infeksi, kulit anak akan membengkak dan memerah di area suntikan tersebut.

Tes kulit ini akan mengungkapkan infeksi bakteri di masa lalu, bahkan jika anak tersebut tidak memiliki gejala dan bahkan jika tubuhnya berhasil melawan penyakit tersebut.

Seorang anak yang terpapar pada orang berisiko tinggi harus dites setiap 2-3 tahun sekali.

Seorang anak dapat menjalani tes kulit TB dari usia 4 hingga 6 dan 11-16 jika dia:

  • Memiliki orang tua dari negara berisiko tinggi tuberkulosis
  • Telah bepergian ke daerah berisiko tinggi
  • Tinggal di daerah padat penduduk

Baca Juga: Gusi Belakang Bengkak dan Sakit Menelan? Ini Kata Dokter

Cara Mengobati TBC pada Anak

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Orami Photo Stocks)

Apabila anak sudah divonis positif TBC pada anak, maka jangan menunda pengobatan.

Pengobatan juga tetap akan diberikan pada anak yang berada dalam tahapan paparan (infeksi) meskipun belum menunjukkan gejala-gejala TBC.

Adapun pengobatan TBC pada anak, adalah sebagai berikut.

1. Obat TBC

Tapi, biasanya anak yang berada pada tahapan atau baru terinfeksi bakteri TBC ini akan diberikan obat antituberkulosis (OAT) selama sembilan bulan dan harus dikonsumsi setiap hari.

Menurut University of Rochester Medical Center, ada anak yang telah divonis terdiagnosis TBC aktif, biasanya akan diberikan 3 jenis OAT, yaitu isoniazid, pyrazinamid, dan rifampicin.

Obat-obat ini harus dikonsumsi selama 2 bulan setiap harinya.

Lalu akan ada obat lanjutan untuk 4 bulan berikutnya dan yang diberikan hanya dua jenis obat lanjutan, yaitu rifampicin dan isoniazid.

Perlu Moms ketahui, OAT yang diberikan pada anak tidak sama dengan yang diberikan pada orang dewasa.

Moms sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan ahli TB anak sebelum pengobatan dimulai.

Penting untuk diperhatikan bahwa jika seorang anak berhenti minum obat sebelum selesai penyakitnya, anak tersebut bisa sakit kembali.

Jika obat tidak diminum dengan benar, bakteri yang masih hidup bisa menjadi resisten terhadap obat tersebut.

TB yang resisten terhadap obat lebih sulit dan lebih mahal untuk diobati, dan pengobatan berlangsung lebih lama (18-24 bulan).

Vaksin BCG, atau bacille Calmette-Guerin, adalah vaksin untuk mencegah penyakit TBC.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb