05 Juli 2023

Alami Vagina Lembab? Ini Penyebab dan Perawatannya!

Pakai panty liner sehari-hari tidak dianjurkan, lho
Alami Vagina Lembab? Ini Penyebab dan Perawatannya!

Perawatan dan Pencegahan Vagina Lembab

Ilustrasi Vagina (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Vagina (Orami Photo Stocks)

Sering jadi pertanyaan, bagaimana menjaga vagina agar selalu kering?

Berikut beberapa perawatan kesehatan yang bisa diikuti menurut pakarnya:

1. Bersihkan Vagina dengan Benar

Moms, ingatlah untuk selalu membersihkan vagina dengan air mengalir.

Cara membersihkan vagina yang benar yakni dari arah depan ke belakang, bukan sebaliknya.

Membersihkan vagina dari belakang ke depan bisa membawa bakteri yang ada pada anus ke organ intim.

2. Keringkan dengan Handuk

Ilustrasi Mandi (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Mandi (Orami Photo Stock)

"Handuk lebih baik dipakai untuk mengeringkan vagina lembab seusai cebok atau mandi," tambah dr. William.

Kalau di tempat umum, boleh menggunakan tisu yang tebal dan tidak terlalu tipis.

Menurut dokter William, pemakaian tisu wajah yang terlalu tipis sangat rentan hancur dan membahayakan kesehatan vagina.

Baca Juga: 7 Fakta di Balik Manfaat Menelan Sperma, Mitos atau Fakta?

3. Hindari Pakai Pembalut atau Panty Liner

Panty liner yang digunakan setiap hari akan membuat vagina jadi lembab dan tidak ada sirkulasi udara. Dengan demikian, tinggi risikonya terkena infeksi jamur.

Apabila vagina sedang lembab, sebaiknya gunakan celana berbahan katun. Hal ini agar kesehatan intim tetap sehat dan bisa menyerap keringat.

Selain panty liner, pembalut pun bisa membuat vagina lembab jika dipakai di luar masa menstruasi.

4. Jangan Pakai Pewangi Kewanitaan

Apakah Moms sering memakai sabun atau pewangi kewanitaan sehari-hari? Faktanya, ini tak dianjurkan dan berbahaya untuk vagina, lho.

Sabun kewanitaan yang terjual di pasaran sering kali mengandung berbagai zat kimia yang tak baik untuk vagina.

"Hal ini pun termasuk yang mengandung daun sirih atau herbal-herbal lainnya," jelas dr. William.

Apabila dipakai jangka panjang, bisa menimbulkan keputihan yang berujung vagina terasa lembab.

Baca Juga: 20 Rekomendasi Merek Krim yang Aman untuk Ibu Menyusui, Yuk Temui Skincare Tepat untuk Moms!

5. Gunakan Sabun Asam Laktat

Ini pun berlaku dengan penggunaan sabun antiseptik untuk membersihkan vagina. Sebaiknya, tidak memakai zat kimia ini untuk organ intim.

Zat kimia antiseptik akan membunuh kuman-kuman normal pada organ intim.

Akibatnya, tugasnya menjaga keseimbangan bakteri normal jadi tidak seimbang dan meningkatkan risiko infeksi.

"Lebih baik menggunakan sabun yang hanya mengandung asam laktat tanpa ada tambahan herbal di dalamnya," ungkap dr. William.

6. Mencukur Bulu Kemaluan

Cara mengatasi vagina lembab selanjutnya adalah dengan rutin mencukur bulu kemaluan.

Meskipun bulu kemaluan berfungsi sebagai pembatas gesekan kemaluan dengan celana, tetapi bulu kemaluan ternyata bisa menyimpan banyak bakteri, lho Moms.

Hadirnya bakteri tersebut yang bisa memicu adanya bau tidak sedap dan vagina yang menjadi lembab.

Selain itu, pertumbuhan rambut kemaluan yang semakin banyak dapat menahan kelembaban.

Baca Juga: Cara Memakai Tampon yang Aman dan Benar, Jangan Sampai Salah!

Mulai sekarang coba ikuti beberapa tips di atas agar vagina tidak lembap dan sehat sehari-hari ya, Moms.

  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9131-vaginitis
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/326504#what-is-the-fluid

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb