23 November 2022

Memahami Tahapan Zigot, Ini Perbedaannya dengan Embrio dan Janin

Tiap kromosom pada zigot bisa membawa 2.000 gen, lho!
Memahami Tahapan Zigot, Ini Perbedaannya dengan Embrio dan Janin

Zigot merupakan salah satu tahapan proses perkembangan sel dalam rahim sebelum akhirnya menjadi janin.

Ternyata, proses pembentukan zigot menjadi embrio dan janin tidak membutuhkan waktu lama, lho!

Meskipun terbilang singkat, proses ini sangat krusial karena bisa menentukan apakah bayi yang lahir nantinya hanya satu (tunggal) atau justru bayi kembar.

Lantas, bagaimana proses ini terjadi? Yuk, simak ulasan tentang zigot dan tahapan perkembangannya sampai menjadi janin di bawah ini!

Baca Juga: Tidak Ingin Melahirkan Caesar, Ini 3 Persiapan Melahirkan Normal yang Harus Dilakukan

Apa Itu Zigot?

Ilustrasi Kromosom
Foto: Ilustrasi Kromosom

Zigot terbentuk karena adanya proses pembuahan sel telur di dalam rahim melalui hubungan seksual.

Oleh sebab itu, zigot juga kerap disebut sebagai sel telur yang dibuahi atau fertilized egg cell.

Sel ini terdiri dari 46 kromosom, yang berasal dari 23 kromosom genetik dari ibu dan 23 kromosom genetik dari ayah.

Uniknya, masing-masing kromosom ini mampu membawa hingga 2.000 gen, lho!

Kromosom ini berfungsi untuk menentukan susunan genetik janin, seperti jenis kelamin, warna rambut, warna mata, hingga golongan darah.

Selain itu, kromosom juga turut mewariskan kepribadian, kombinasi DNA, kecerdasan, hingga penyakit kepada janin.

Beberapa penyakit yang bisa diturunkan secara genetik yaitu sakit jantung, diabetes tipe 1, asma, kanker, dan gangguan bipolar.

Tak hanya memengaruhi penampilan fisik dan kepribadian, kromosom juga bertanggung jawab sebagai penentu jenis kelamin janin.

Tiap zigot mewarisi 1 pasang kromosom seks dari ayah (kromosom Y) dan ibu (kromosom X).

Kromosom X menghasilkan jenis kelamin perempuan, sedangkan kromosom Y menghasilkan jenis kelamin laki-laki.

Kromosom X sudah pasti ada pada tiap sel telur yang telah dibuahi, sehingga yang paling menentukan jenis kelamin bayi adalah kromosom ayah.

Jika sperma membawa kromosom X, maka jenis kelamin janin adalah perempuan (XX).

Sebaliknya, apabila sperma membawa kromosom Y, maka jenis kelamin janin adalah laki-laki (XY).

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mendeteksi Kelainan Kromosom pada Janin, Ketahui di Sini!

Perbedaan Zigot, Embrio, dan Janin

Ilustrasi Janin
Foto: Ilustrasi Janin (Blog.pregistry.com)

Proses perkembangbiakan manusia terdiri dari 3 tahap, yaitu pembentukan zigot, embrio, dan janin.

Zigot merupakan cikal bakal janin, dimana terjadi pembuahan antara sel sperma dan sel telur.

Sel telur yang telah dibuahi ini kemudian berkembang di tuba falopi dan menjadi embrio.

Setelah menjadi embrio, sel ini akan dipindahkan ke rahim dan berkembang di sana selama 7 minggu.

Dalam kurun waktu tersebut, embrio akan melalui 2 tahap perkembangan, yaitu fase grastula dan fase organogenesis.

Fase grastula adalah fase dirombaknya sel-sel blastula menjadi 3 lapisan germinal.

Ketiga lapisan ini nantinya menjadi bahan dalam fase organogenesis, yaitu pembentukan organ-organ tubuh pada janin.

Kemudian, pada minggu ke-8, embrio akan berubah menjadi fetus atau janin. Organ tubuh janin akan berkembang dengan sempurna hingga waktu kelahiran.

Selain itu, ukuran tubuh janin juga akan bertambah secara signifikan selama masa kehamilan.

Namun, apabila terjadi gangguan dalam masa perkembangan ini, janin berisiko lahir prematur atau mengalami postmature birth.

Postmature birth merupakan keterlambatan lahir lebih dari 3 minggu dari waktu prediksi kelahiran.

Baca Juga: Waspada! Ketahui 8 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang

Proses Pembentukan Zigot

Sperma Menembus Sel Telur
Foto: Sperma Menembus Sel Telur (Wikipedia.org)

Proses pembentukan zigot diawali dengan adanya hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan.

Jutaan sel sperma diejakulasi dalam tuba fallopi, namun hanya beberapa ratus sel saja yang mampu bergerak menuju ovum.

Setelah sampai di ovum, sel-sel sperma ini akan berusaha menembus dinding ovum yang terdiri dari corona radiata dan zona pellucida.

Corona radiata merupakan dinding terluar ovum yang masih bisa ditembus oleh beberapa sel sperma.

Sementara zona pellucida adalah dinding ovum yang lebih dalam dan hanya bisa ditembus oleh satu sel sperma saja.

Sel sperma yang berhasil menembus zona pellucida inilah yang bisa membuahi ovum.

Proses pembuahan ini mulai terjadi ketika sel sperma menyentuh selaput ovum, membentuk jalan pembuahan, lalu masuk ke dalam ovum.

Ketika sel sperma menembus ke dalam ovum, ekor sperma akan menghilang dan membentuk male pronucleus.

Pronucleus merupakan nukleus haploid dari sel sperma dan sel telur sebelum keduanya bergabung dalam proses pembuahan.

Jika male pronucleus dan female pronucleus bergabung, maka akan membentuk sel diploid (terdiri dari 2 kromosom) yang disebut zigot.

Nah, sel inilah yang menjadi cikal bakal janin dalam rahim.

Baca Juga: Semua Persiapan Melahirkan Caesar yang Perlu Moms Ketahui

Proses Perkembangan Zigot

USG Janin
Foto: USG Janin

Proses perkembangan zigot terjadi cukup singkat sebelum akhirnya berkembang menjadi embrio.

Sel telur yang telah dibuahi akan membelah menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, hingga 16-32 sel. Sel yang berjumlah 16-32 ini disebut morula.

Setiap pembelahan ini terjadi dalam 12-24 jam sekali.

Selanjutnya, morula akan masuk ke tahap berikutnya yang disebut blastula.

Pada tahap ini, sel-sel terbentuk menjadi 2 bagian, yaitu lapisan dalam (embryoblast), dan lapisan luar (trophoblast).

Trophoblast akan membentuk lapisan luar blastula. Sel ini pula yang akan mengeluarkan cairan untuk membentuk plasenta.

Sementara itu, embryoblast akan berkembang menjadi banyak sel lagi dan terpolarisasi sekaligus.

Di sini embryoblast akan membentuk pre-embrio atau embrio yang belum sempurna. Tahapan ini disebut conceptus.

Setelah pre-embrio sempurna dan menetas, ia akan dibawa menuju rahim sebagai embrio dan berkembang menjadi janin.

Baca Juga: 5 Perbedaan USG Abdominal dan USG Transvaginal, Moms Wajib Tahu!

Proses Terjadinya Bayi Kembar

Foto USG Bayi Kembar
Foto: Foto USG Bayi Kembar

Bayi kembar bisa saja terjadi apabila satu zigot membelah menjadi 2 sel terpisah pada awal pertumbuhannya.

Kedua sel telur yang telah dibuahi ini akan terus berkembang hingga menjadi embrio dan janin.

Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya bayi kembar identik, yang tentunya berbeda dengan bayi kembar fraternal.

Bayi kembar fraternal terjadi ketika ada 2 sel telur yang dibuahi oleh 2 sel sperma.

Hasilnya, bayi yang lahir nantinya disebut kembar tidak identik.

Baca Juga: Ciri-Ciri Embrio Berkualitas untuk Program Bayi Tabung

Nah, kini Moms tak perlu bingung lagi dengan istilah zigot, embrio, dan janin karena tahapannya saling berkaitan. Semoga informasinya bermanfaat, ya Moms!

  • www.youtube.com/watch?v=gtPd4Yn_18c
  • https://thebiologynotes.com/zygote
  • www.britannica.com/science/ectoderm
  • www.britannica.com/science/aerobe
  • www.britannica.com/science/fetus

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb