11 Maret 2024

Kapan Batas Mandi Junub Ketika Puasa? Ini Penjelasannya!

Mandi junub bertujuan untuk mensucikan diri dari hadas besar dan kecil
Kapan Batas Mandi Junub Ketika Puasa? Ini Penjelasannya!

Foto: Freepik.com/prostooleh

Moms dan Dads mungkin bertanya-tanya, bolehkah mandi junub di saat siang hari di bulan puasa? Batas mandi junub ketika puasa ini banyak dipertanyakan.

Pasalnya, agama Islam mewanti-wanti umatnya untuk selalu mensucikan diri sebelum beribadah, seperti salat, puasa, atau membaca Al-Qur'an.

Dengan demikian, apakah mandi junub siang hari saat puasa dilarang dan membatalkan puasa?

Simak penjelasan batas mandi junub ketika puasa lewat ulasan berikut ini.

Baca Juga: 13 Hal yang Membatalkan Wudu, Perlu Tahu agar Ibadah Sah

Pentingnya Mandi Junub bagi Umat Islam

Mandi Besar
Foto: Mandi Besar (Webmd.com)

Melansir dari NU Online, mandi besar atau junub bertujuan menghilangkan hadas besar dan hadas kecil setelah berhubungan intim, setelah keluar air mani, dan setelah selesai haid saat bulan puasa.

Mandi junub hukumnya wajib. Apabila seorang muslim tidak melakukan mandi wajib, ia tidak diperbolehkan salat, membaca Al-Qur'an, dan lainnya.

Mandi wajib disebut di dalam dalil dari Al-Qur'an, tepatnya dalam surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi:

وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

Wa ing kuntum junuban fattahharụ.

Artinya: "Dan jika kalian junub maka mandilah."

وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا

Wa la junuban illa ‘abiri sabiilin ḥatta tagtasilu.

Artinya: “Janganlah menghampiri masih sedang kalian dalam keadaan junub terkecuali sekedar berlalu saja, sehingga kalian mandi.”

Baca Juga: 9 Cara Menurunkan Panas pada Bayi, Ampuh dan Aman!

Bolehkah Puasa dalam Keadaan Junub?

Mandi Wajib
Foto: Mandi Wajib (Orami Photo Stock)

Junub adalah istilah dalam agama Islam yang merujuk pada keadaan seseorang setelah melakukan hubungan intim atau keluarnya air mani.

Orang yang berada dalam keadaan junub diharuskan untuk mandi besar (mandi junub) sebelum melakukan ibadah tertentu, seperti salat.

Masih dilansir dari NU Online, ketentuan mandi junub ketika puasa pernah diceritakan oleh Sayyidina Aisyah.

Ketika Nabi Muhammad berada di rumah Sayyidina Aisyah, tiba-tiba ada salah seorang sahabat beliau yang mengetuk pintu.

Nabi Muhammad SAW pun langsung keluar dan menemui tamunya.

Awalnya, sahabat tersebut sedikit sungkan untuk mengungkapkan persoalannya karena tahu Sayyidah Aisyah sedang di dalam.

Ia malu apabila Rasulullah sampai mendengar dan tahu permasalahannya itu.

Setelah yakin, ia pun menyampaikan persoalannya kepada Nabi Muhammad dengan suara lembut.

Ia bercerita, pada bulan Ramadan lalu saat sedang junub, ia tidak sempat atau lupa mandi junub.

Ia pun bingung kapan batas mandi junub ketika puasa. Sementara waktu salat subuh sudah di depan mata.

Lantas, apakah berpuasa dalam keadaan junub diperbolehkan?

Rasulullah pun menjawab, “Wahai sahabatku, engkau tidak usah gelisah. Aku pun pernah mengalami kejadian serupa yang engkau alami itu.

Engkau tak usah ragu, puasamu tidak batal. Aku saat itu tetap berpuasa meski dalam keadaan junub,” jawab Nabi Muhammad, dikutip buku Pesona Ibadah Nabi (Ahmad Rofi’ Usmani, 2015).

Sahabat nabi tidak puas dengan jawaban tersebut karena ia tidak sama dengan Nabi Muhammad yang merupakan rasul Allah.

“Sahabatku! Sungguh aku selalu berharap menjadi orang yang paling takut kepada Allah dan menjadi orang yang paling mengetahui cara-cara bertakwa,” tambah Nabi Muhammad.

Rasulullah SAW menegaskan bahwa puasa bagi orang junub tetap sah, tidak batal, karena Nabi Muhammad pernah mengalami kasus yang sama.

Baca Juga: Mimpi Berhubungan Badan saat Puasa, Apakah Bikin Batal?

Batas Mandi Junub Ketika Puasa

Menurut hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Sayyidah Aisyah dan Sayyidah Ummu Salamah berkata:

“Rasulullah di saat subuh dalam keadaan junub setelah bersetubuh, bukan karena mimpi, beliau tidak membatalkan puasanya dan tidak meng-qadhanya.”

Menurut kitab Ibnatul Ahkam, Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas menyimpulkan bahwa orang yang sedang junub boleh menunda mandi besar hingga waktu setelah terbit fajar.

Namun, alangkah baiknya diutamakan untuk segera menyegerakan mandi sebelum waktu Subuh tiba.

“Orang yang berpuasa boleh menunda mandi junub hingga waktu setelah fajar terbit.

Tetapi yang lebih utama adalah ia menyegerakan mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum Subuh,” (Lihat Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam, [Beirut, Darul Fikr: 1996 M/1416 H], cetakan pertama, juz II, halaman 313).

Bila disimpulkan, puasa yang dijalankan saat belum mandi junub tetap sah, ya.

Mandi junub juga boleh dilakukan saat siang hari. Lebih baik lagi jika mandi junub dilakukan segera dengan tidak menunda-nunda.

Namun, jika menunda-nunda mandi wajib, artinya seseorang juga melewatkan waktu salat wajib sebelum mandi besar dilakukan.

Perlu diperhatikan juga, mandi junub saat siang hari harus dilakukan secara hati-hati.

Jangan sampai ada air atau benda yang masuk ke dalam mulut karena berisiko membatalkan puasa.


Bolehkah Sahur Sebelum Mandi Junub?

Mandi Wajib saat Puasa
Foto: Mandi Wajib saat Puasa (Orami Photo Stock)

Beberapa umat Islam juga bertanya-tanya, apakah tetap boleh menyantap sahur ketika dalam kondisi junub?

Dilansir dari NU Online, tidak ada larangan bagi orang yang junub untuk menikmati santap sahur.

Hal ini karena makan sahur bukan tergolong aktivitas yang dilarang bagi orang junub.

Jadi, tidak ada keharusan mana yang lebih didahulukan antara mandi junub terlebih dahulu atau langsung makan sahur.

Adapun aktivitas yang dilarang bagi orang junub sendiri, telah disampaikan oleh Syekh Al-Qadli Abu Syuja’ dalam Matn al-Taqrib sebagai berikut:  

وَيَحْرُمُ عَلَى الْجُنُبِ خَمْسَةُ أَشْيَاءَ اّلصَّلَاةُ وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ وَمَسُّ الْمُصْحَفِ وَحَمْلُهُ وَالطَّوَافُ وَالُّلبْثُ فِي الْمَسْجِدِ

“Haram bagi orang junub lima hal: salat, membaca Al-Qur'an, memegang dan membawa mushaf, thawaf, serta berdiam diri di masjid,” (al-Qadli Abu Syuja’, Matn al-Taqrib, Semarang, Toha Putera, tanpa tahun, halaman 11).

Jadi, mandi junub tidak harus dilakukan sebelum Subuh. Mengingat batas waktu sahur hanya sampai Subuh, sehingga sebaiknya sahur didahulukan sebelum mandi junub.

Meski demikian, seorang muslim yang sedang dalam keadaan junub dianjurkan untuk membasuh kemaluan dan berwudu sebelum santap sahur.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis, dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan,

كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا كان جنبا فأراد أن يأكل أو ينام توضأ وضوءه للصلاة

Artinya: “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada dalam kondisi junub, kemudian beliau ingin makan atau tidur, beliau berwudu sebagaimana wudu ketika hendak salat,” (HR. Muslim, 305).

Kemudian setelah sahur, bisa melakukan mandi wajib agar dapat menunaikan salat Subuh.

Baca Juga: 5+ Makanan yang Tidak Baik Dimakan saat Buka Puasa dan Sahur

Tata Cara Mandi Junub

Cara Mandi Junub
Foto: Cara Mandi Junub (Freepik.com/racool-studio)

Batas mandi junub ketika puasa yang paling baik adalah sebelum memasuki waktu subuh.

Untuk melakukan mandi junub, Moms dan Dads harus membaca niat berikut ini.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul gusla lirof'il hadatsil akbari minal jinabati fardlon lillahi ta'ala."

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardu karena Allah ta'ala."

Setelah itu, lakukan tata cara mandi junub berikut.

  • Membaca niat mandi wajib dengan sungguh-sungguh di dalam hati.
  • Membasuh telapak tangan sebanyak 3 kali.
  • Membersihkan kemaluan menggunakan tangan kiri pakai air bersih.
  • Mencuci tangan untuk menghilangkan najis dari kemaluan menggunakan sabun dan air bersih.
  • Berwudu seperti akan melakukan salat wajib atau salat sunah lainnya.
  • Menyiram kepala dengan air sebanyak 3 kali.
  • Gosok lembut sela pangkal rambut dengan jari-jari yang sudah dibasahi air. Pastikan air menyentuh kulit kepala dan seluruh rambut.
  • Bilas seluruh tubuh pakai air dan dan diawali dari sisi kanan lalu dilanjutkan dengan sisi tubuh bagian kiri.
  • Membersihkan area badan bagian belakang yang susah dijangkau
  • Pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.

Setelah mandi junub, kita juga dianjurkan untuk membaca doa.

Berikut adalah bacaan doa setelah mandi wajib sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu,

wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu,

allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.

Artinya:

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya.

Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri.”


Keutamaan Mandi Sebelum Subuh

Shower Mandi
Foto: Shower Mandi (Orami Photo Stocks)

Walaupun batas mandi junub ketika puasa diperbolehkan hingga setelah Subuh, sebaiknya jangan melewati waktu fajar.

Sebab, fajar merupakan batas waktu untuk menjalankan salat Subuh.

Seperti yang diketahui, hukum meninggalkan salat wajib lima waktu adalah dosa.

Jadi sebaik-baiknya waktu mandi junub yaitu yang dilakukan sebelum Subuh tiba.

Apalagi, ada sederet manfaat yang bisa kita dapatkan saat mandi sebelum subuh, lho.

Pasalnya, mandi yang dilakukan sebelum Subuh dengan kondisi udara bersih, efektif untuk menyegarkan tubuh sekaligus menambah kebugaran.

Lebih lanjut, berikut manfaat mandi junub yang dilakukan sebelum subuh:

1. Peredaran Darah Lebih Lancar

Salah satu manfaat mandi sebelum waktu Subuh, yaitu bisa membantu aliran darah menjadi lebih lancar.

Ketika peredaran darah berjalan lancar, fungsi organ tubuh pun menjadi lebih optimal.

Pasalnya, aliran darah dalam tubuh kita membawa berbagai nutrisi, oksigen, hingga hormon yang dibutuhkan organ untuk berfungsi.

Sebaliknya, peredaran darah yang tidak lancar bisa berdampak negatif bagi tubuh.

Sebab, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan tubuh pun akan lebih mudah letih.

Baca Juga: Tata Cara Salat Tobat, Lengkap dengan Dalil dan Bacaannya

2. Menyehatkan Jaringan Tubuh

Manfaat mandi sebelum Subuh selanjutnya adalah bisa menyehatkan jaringan dalam tubuh.

Perlu diketahui bahwa jaringan tubuh yang sehat merupakan kunci dari kesehatan dan kecantikan kulit.

Ketika kita mandi sebelum waktu Subuh tiba, kulit akan lebih lembap dan bebas dari kulit kering.

Tubuh juga akan terasa lebih segar sehingga penampilannya pun jauh lebih baik dan tampak bugar.

3. Redakan Nyeri Otot

Mandi yang dilakukan sebelum Subuh bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks.

Aktivitas saraf juga menjadi lebih baik sehingga perasaan nyeri berkurang.

Dengan begitu, permasalahan nyeri otot yang dialami bisa mereda dan aktivitas dapat dilakukan lebih nyaman.

Baca Juga: 12 Manfaat Mandi Air Hangat, Bisa Tingkatkan Mood Baik!

Itu dia penjelasan mengenai batas mandi junub ketika puasa dan tata cara mandi besar yang benar.

Semoga bisa bermanfaat dan ibadah Moms serta Dads dapat dilakukan secara maksimal.

  • https://islam.nu.or.id/ramadhan/kata-nabi-muhammad-soal-orang-junub-berpuasa-dJllb
  • https://jatim.nu.or.id/keislaman/belum-mandi-junub-saat-puasa-bagaimana-hukumnya-y1ahl
  • https://islam.nu.or.id/bahtsul-masail/mandi-junub-dulu-atau-langsung-santap-sahur-zIjWF
  • https://adikarso.kec-kebumen.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/4/133
  • https://mahad.uin-suska.ac.id/2017/01/19/sunnah-mandi-sebelum-subuh-syariat-dan-medis/
  • https://an-nur.ac.id/niat-dan-tata-cara-mandi-wajib/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb