09 April 2024

Bronkopneumonia: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya!

Kondisi ini bisa menyerang anak di bawah 2 tahun
Bronkopneumonia: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya!

Faktor Risiko Bronkopneumonia

Semua orang bisa mengalami bronkopneumonia, tapi ada beberapa orang yang lebih berisiko terhadap kondisi ini.

Bronkopneumonia sering menyerang orang dewasa hingga lansia yang berusia 65 tahun ke atas.

Inilah faktor risiko lainnya:

1. Usia

Ilustrasi Tangan Lansia
Foto: Ilustrasi Tangan Lansia (Freepik.com/rawpixel-com)

Orang yang berusia di 65 tahun atau lebih berisiko mengidap bronkopneumonia.

Namun, tidak hanya menyerang lansia saja, lho!

Melainkan, anak-anak usia 2 tahun atau yang lebih kecil juga memiliki risiko terkena penyakit paru-paru ini.

Bahkan berisiko mengalami komplikasi serius ketika anak beranjak dewasa.

2. Faktor Lingkungan

Tenaga kesehatan hingga pekerja lainnya yang berada di rumah sakit lebih berisiko terhadap penularan bronkpneumonia.

Tidak hanya di rumah sakit, tempat penitipan anak, panti asuhan, panti jompo, hingga tempat tinggal padat lainnya yang meningkatkan risiko kondisi ini.

Baca Juga: Infeksi Saluran Pernapasan Akut: Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengatasi

3. Gaya Hidup

Gaya hidup yang buruk, seperti merokok, penggunaan alkohol, hingga gizi buruk, bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

Merokok dapat merusak sistem pernapasan dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

Orang yang merokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan bronkopneumonia dan penyakit pernapasan lainnya.

4. Kondisi Medis

Memiliki kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko terkena pneumonia jenis ini, yaitu:

Menurut dr. Ademalla Kirana pneumonia dapat menjangkit siapa saja mulai dari anak, remaja, hingga lanjut usia.

Tetapi, terdapat beberapa kondisi atau faktor yang meningkatkan risiko pneumonia, antara lain:

  • Bayi dan anak usia kurang dari 2 tahun karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang dengan sempurna.
  • Orang dengan dengan usia 65 tahun atau lebih.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Orang yang mengonsumsi obat-obatan terlarang.
  • Memiliki penyakit penyerta (komorbid) yang tidak terkontrol.
  • Memiliki kondisi-kondisi lain yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.

5. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

Kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Seperti HIV/AIDS, pengobatan imunosupresif, atau kondisi medis.

Seperti kanker, diabetes, atau penyakit autoimun, dapat meningkatkan risiko infeksi termasuk bronkopneumonia.

6. Ketergantungan Alkohol

Ketergantungan alkohol atau penyalahgunaan zat tertentu dapat merusak sistem kekebalan tubuh.

Dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah tentunya akan, meningkatkan risiko infeksi termasuk bronkopneumonia.

Itu dia Moms, faktor risiko dari penyakit bronkopneumonia.

Memahami faktor risiko ini penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Jika seseorang memiliki faktor risiko tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Dengan tujuan untuk perencanaan pencegahan dan pengelolaan yang sesuai.

Baca Juga: 7 Cara Mengeluarkan Dahak di Paru-paru dengan Alami

Cara Menyembuhkan Bronkopneumonia

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Orami Photo Stocks)

Pengobatan pneumonia harus disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan penyakit.

Pneumonia akibat infeksi bakteri, diatasi dengan antibiotik.

Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi virus, diberikan obat antivirus.

Sementara pneumonia yang disebabkan oleh jamur, diobati dengan obat antijamur.

Beberapa obat tambahan lain untuk meringankan gejala pneumonia antara lain obat penurun panas, pereda nyeri, obat batuk, hingga multivitamin.

Dalam kasus infeksi virus seperti influenza, dokter mungkin meresepkan antivirus untuk membantu mengurangi lamanya penyakit dan keparahan gejala.

Maka dokter akan meresepkan antibiotik jika Moms mengalami infeksi bakteri.

Jangan lupa untuk memperbanyak istirahat, mengonsumsi makanan berprotein tinggi, cukup serat, dan kaya akan cairan.

Dalam kasus yang parah, seorang anak mungkin memerlukan rawat inap untuk menerima yang berikut:

  • Cairan IV
  • Pengobatan
  • Pemberian oksigen
  • Terapi pernapasan

Baca Juga: Mengenal Anthrax, Penyakit yang Ditularkan dari Hewan Ternak dan Bisa Menyebabkan Kematian!

Mungkin sering bertanya-tanya apakah kondisi ini bisa menular? Kondisi ini bisa menular, ya Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb