15 Maret 2022

Penting, Ketahui Penyebab dan Cara Atasi Buang Air Besar Cair

Buang air besar cair perlu diwaspadai!
Penting, Ketahui Penyebab dan Cara Atasi Buang Air Besar Cair

Buang air besar cair atau dikenal dengan nama diare dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja.

Kondisi ini terjadi ketika tinja yang dikeluarkan berupa cairan, bukan berbentuk padatan.

Biasanya, saat mengalami buang air besar cair, Moms akan mengalami sakit perut hebat dan susah untuk ditahan.

Bahkan, nafsu makan juga akan berkurang selama mengalami masalah kesehatan ini.

Diare atau buang air besar cair dapat berlangsung selama beberapa waktu.

Jika terjadi selama dua minggu atau kurang, artinya mengalami diare akut.

Namun, saat kondisi ini berlangsung lebih dari empat minggu, tandanya diare kronis dan harus segera periksa ke dokter.

Simak ulasan ini untuk mengetahui lebih jelas tentang gejala, penyebab dan cara mengatasi buang air besar cair.

Baca Juga: 10 Arti Mimpi Buang Air Besar yang Perlu Moms Ketahui

Gejala Buang Air Besar Cair

Buang air besar cair gejala
Foto: Buang air besar cair gejala (Freepik.com)

Foto: Orami Photo Stock

Concise Review for Clinicans menjelaskan, biasanya buang air besar cair terjadi tiga kali atau lebih dalam satu hari.

Kondisi ini ditandai dengan keinginan untuk menggunakan toilet secara tiba-tiba.

Terkadang, juga bisa terjadi kurangnya kontrol atas gerakan usus sehingga mengalami mulas yang berlebihan.

Kapan gejala ini muncul dan berapa lama mereka bertahan tergantung pada apa yang menyebabkannya.

Diare terkadang bisa bersamaan dengan masalah gastrointestinal (GI) lainnya.

Berikut ini kondisi yang bisa tanda-tanda mengalami buang air besar cair.

1. Mual dan Muntah

Selain yang sudah dijelaskan di atas, buang air besar cair juga dapat ditandai dengan mual dan muntah.

Kondisi ini biasanya dibarengi dengan rasa mulas dan sakit perut yang berlebihan.

2. Nafsu Makan Hilang

Gejala diare lainnya yang mungkin akan dirasakan adalah hilang nafsu makan.

Hal ini biasanya terjadi setelah mengalami mual dan muntah.

3. Kram Perut

Selain mual, muntah dan kehilangan nafsu makan, buang air besar cair juga bisa menyebabkan kram perut.

Saat mengalami hal ini, mungkin akan kesulitan untuk berjalan karena rasa sakit di bagian perut yang luar biasa.

4. Demam

Diare juga dapat ditandai dengan demam.

Jurnal Residents’ Clinic menyebutkan, Moms harus menghubungi dokter jika diare disertai dengan demam, sakit perut, feses berwarna hitam atau berdarah, dan dehidrasi.

Segera hubungi dokter jika diare berlangsung lebih dari dua hari untuk orang dewasa.

Jangan menunggu lebih dari 24 jam jika anak kecil atau bayi mengalami diare cair.

Baca Juga: 6 Penyebab Bayi Tidak Buang Air Besar dan Cara Mengatasinya

Penyebab Buang Air Besar Cair

Penyebab Buang Air Besar cairan
Foto: Penyebab Buang Air Besar cairan

Foto: Orami Photo Stock

Buang air besar cair atau diare biasannya disebabkan oleh kuman.

Mengutip jurnal Current Opinion in Infectious Diseases biasanya kuman ini menyebar melalui makanan, air atau benda yang tidak bersih dan mudah terkontaminasi.

Banyak kasus diare disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan parasit.

Namun, beberapa kondisi kesehatan juga dapat memicu terjadinya diare.

Berikut penyebab buang air besar cair yang perlu diketahui:

1. Infeksi Virus

Gastroenteritis virus terjadi ketika virus menginfeksi usus.

Hal ini menyebabkan diare berair bersama dengan gejala pencernaan lainnya, seperti kram dan mual.

Banyak virus yang dapat menginfeksi usus.

Beberapa yang paling umum adalah rotavirus, norovirus, adenovirus, dan astrovirus.

Perlu diketahui, rotavirus adalah penyebab paling umum diare di dunia.

Sekitar 40% anak-anak yang terkena virus ini akan dirawat di rumah sakit karena diare.

Baca Juga: 5 Camilan Pengusir Diare untuk Ibu Hamil, Aman!

2. Infeksi Bakteri

Makanan yang basi atau tidak dicuci atau air minum yang terkontaminasi dapat mengandung bakteri yang dapat menyebabkan gastroenteritis.

Beberapa bakteri yang menjadi penyebab diare antara lain, Campylobacter, Escherichia coli (E.coli), Salmonella dan Clostridium difficile (C. difficile).

3. Parasit

Parasit Giardia dan Cryptosporidium dapat menyebabkan infeksi saluran cerna.

Moms dapat terkena parasite ini jika tidak sengaja menelan kotoran manusia atau hewan secara tidak sengaja atau dengan mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.

Baca Juga: 5 Penyebab Perut Kembung Pada Balita, Salah Satunya Intoleransi Laktosa!

4. Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa adalah masalah umum yang terjadi, khususnya pada anak-anak.

Biasanya, anak-anak yang alergi dengan laktosa dapat menyebabkan diare.

Ketika hal ini terjadi, sebaiknya segera meminta bantuan pada ahli.

5. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah gangguan gastrointestinal (GI) fungsional.

Gejalanya meliputi sakit perut kram, kembung, sembelit, dan/atau diare.

Tingkat keparahan gejala bervariasi dari agak mengganggu hingga melemahkan.

Selain itu, beberapa obat dan, khususnya, penggunaan antibiotik jangka panjang juga dapat menyebabkan buang air besar cair.

Baca Juga: Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil, Benarkah?

Cara Mengatasi Buang Air Besar Cair

Cara mengatasi buang air besar cair
Foto: Cara mengatasi buang air besar cair (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Cara mengatasi buang air besar cair adalah mengatasi penyebab utamanya.

Moms dapat menggunakan obat-obatan dan pengobatan rumahan untuk mengatasi penyakit ini.

1. Pengobatan Medis

Saat mengatasi buang air besar cair, dokter mungkin memberikan obat, seperti antibiotik, obat anti diare, dan lainnya.

Jika kondisinya menjadi kronis, dokter mungkin memberikan cairan infus untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan komplikasi penyakit lain.

2. Pengobatan Rumahan

Untuk mencegah dehidrasi, minum banyak air dan cairan bening lainnya.

Minuman olahraga dan minuman elektrolit adalah pilihan yang baik untuk menggantikan elektrolit yang hilang.

Disarankan untuk menghindari makanan dan minuman tertentu dapat memperburuk buang air besar cair.

Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari agar gejalanya mereda.

Di antaranya, yaitu produk susu, makanan yang digoreng atau berlemak, makanan pedas, alkohol, dan kafein.

Selain itu, disarankan untuk menghindari makanan pemicu alergi atau intoleransi, seperti yang mengandung fruktosa, laktosa, atau pemanis buatan.

Itulah penjelasan mengenai gejala, penyebab dan cara mengatasi buang air besar cair.

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan, ya!

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/watery-diarrhea#home-remedies
  • https://www.verywellhealth.com/watery-diarrhea-overview-4582424#toc-causes
  • https://journals.lww.com/co-infectiousdiseases/Abstract/2011/10000/Defining_the_causes_of_diarrhea__novel_approaches.11.aspx
  • https://www.mayoclinicproceedings.org/article/S0025-6196(12)00677-5/fulltext
  • https://www.mayoclinicproceedings.org/article/S0025-6196(12)00382-5/fulltext

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb