15 Mei 2023

Servisitis atau Peradangan pada Serviks, Ini Penjelasan Dokter!

Menyebabkan komplikasi kanker serviks, lho Moms
Servisitis atau Peradangan pada Serviks, Ini Penjelasan Dokter!

Servisitis adalah perandangan leher rahim atau ujung rahim. Kondisi ini bisa disertai dengan keputihan, pendarahan, nyeri saat berhubungan seksual, hingga tanpa gejala.

"Servisitis adalah peradangan yang terjadi pada mulut rahim," jelas dr. M. Charnaen Ibrahim, Sp.OG Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.

Kondisi yang menyerang leher rahim ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, Moms seperti infeksi menular seksual atau tanpa sebab.

Nah, untuk lebih paham, yuk simak lengkapnya yang sudah ditambahi dengan penjelasan dokter M. Charnaen Ibrahim di artikel ini.

Baca Juga: Ketahui Antibiotik untuk Keputihan, Atasi Infeksi Vagina

Penyebab Servisitis

Servisitis
Foto: Servisitis (Health.harvard.edu)

Seperti yang sudah dijelaskan singkat di atas, ada 2 penyebabnya yaitu akibat infeksi menular seksual dan penyebab yang non spesifik.

"Penyebab servisitis terbagi menjadi 2, yaitu spesifik disebabkan oleh infeksi patogen dari aktivitas seksual dan non spesifik akibat adanya trauma atau infeksi penggunaan bahan kimia seperti cairan pembersih atau alat kontrasepsi," ungkap dr. M. Charnaen.

Terdapat 3 penyebab umum dari servisitis, berikut kemungkinan penyebabnya:

1. Infeksi Menular Seksual

Kondisi ini paling sering terjadi terjadi akibat infeksi bakteri dan virus yang ditularkan melalui kontak seksual, termasuk gonore, klamidia, trikomoniasis, dan herpes genital.

2. Reaksi Alergi

Alergi bisa terjadi terhadap alat kontrasepsi spermisida. Sebagai informasi, kontrasepsi spermisida adalah alat kontrasepsi yang bekerja untuk menghentikan pergerakan sperma.

Alat kontrasepsi tersebut mengandung bahan kimia berupa nonoxynol-9 yang bisa saja membuat alergi.

Selain karena alat kontrasepsi, bisa juga karena alergi terhadap penggunaan produk kesehatan kewanitaan, seperti deodoran kewanitaan.

3. Pertumbuhan Bakteri Berlebihan

Pertumbuhan bakteri yang berlebihan di vagina bisa menyebabkan kondisi ini, lho Moms dan disebut sebagai bakterial vaginosis

Bakterial vaginosis adalah, infeksi vagina yang terjadi akibat jumlah bakteri alami (flora normal) di dalam vagina tidak seimbang.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter Kandungan Seputar Jengger Ayam pada Wanita, Apakah Berbahaya?

Gejala Servisitis

Ilustrasi Sakit Perut Bawah pada Wanita
Foto: Ilustrasi Sakit Perut Bawah pada Wanita (Orami Photo Stocks)

Jika peradangan pada leher rahim ini ringan, seringnya tidak meimbulkan tanda dan gejala.

Tapi, bisa juga timbul beberapa gejala, Moms.

Ini beberapa gejala yang diuraikan oleh dr. M. Charnaen Ibrahim.

  • Bercak darah atau flek yang muncul di luar waktu menstruasi
  • Leukorrhea atau keputihan
  • Nyeri pada bagian panggul
  • Gatal di area vagina
  • Rasa nyeri saat berkemih
  • Meningkatnya intensitas berkemih.

"Servisitis dikategorikan berbahaya jika infeksi patogen meluas dan membutuhkan pengobatan, mengganggu kualitas kebersihan vagina, mengakibatkan infertilitas, hingga berpotensi menimbulkan kanker," tambah dr. M. Charnaen Ibrahim.

Servisitis Bisa Disembuhkan

Ilustrasi Vagina
Foto: Ilustrasi Vagina (healthline.com)

Jangan cemas, ya Moms, peradangan pada leher rahim ini bisa disembuhkan, lho!

"Servisitis dapat disembuhkan dengan terapi pengobatan yang tepat," ungkap dr. M. Charnaen.

Jika kondisinya masih di tingkat yang ringan, maka cukup memperbaiki keseimbangan antara bakteri baik dan tingkat pH vagina.

Tetapi jika tingkat keparahan meningkat, kondisi ini diobati dengan menyesuaikan infeksi patogen yang menyebabkan servisitis.

Ketika mengalami gejala servisitis, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Servisitis memang bisa disembuhkan, tapi tidak boleh disepelekan, ya Moms.

Jika sudah mengalami beberapa hal berikut, sebaiknya Moms berkunjung ke dokter.

Berikut gejala yang harus diwaspadai:

  • Keputihan berlebih dan terus-menerus
  • Pendarahan vagina di luar periode menstruasi
  • Nyeri saat berhubungan seks.

Baca Juga: Infeksi Puerperalis, Infeksi Bakteri di Rahim setelah Melahirkan

Perbedaan Kanker Serviks dan Servisitis

Ilustrasi Kanker Serviks
Foto: Ilustrasi Kanker Serviks (Freepik.com/freepik)

Kanker serviks dan servisitis merupakan 2 kondisi yang berbeda.

Pada kondisi kanker, timbul sel-sel kanker di leher rahim dan pertumbuhan ini dinilai abnormal.

Sedangkan servisitis terjadi karena infeksi menular seksual atau non seksual.

Namun, peradangan pada leher rahim ini adalah gerbang awal terjadinya komplikasi untuk penyakit yang lebih parah, termasuk kanker serviks.

"Servisitis adalah gerbang awal terjadinya komplikasi pada penyakit vagina, serviks, dan rahim.

Terapi pengobatan yang dilakukan dan komplikasi yang terjadi bergantung pada faktor yang menyebabkan servisitis.

Kanker serviks merupakan komplikasi dari servisitis yang disebabkan oleh human papilloma virus.

Kondisi tersebut dapat mengganggu pergantian sel intersitial pada leher rahim menjadi kanker," kata dr. M. Charnaen Ibrahim.

Komplikasi Servisitis

Ilustrasi HPV Tes
Foto: Ilustrasi HPV Tes (Orami Photo Stocks)

Servisitis yang disebabkan oleh trauma atau infeksi penggunaan bahan kimia memiliki kemungkinan untuk sembuh dengan cara meningkatkan bakteri baik pada serviks dan vagina.

Tetapi jika kondisi ini disebabkan oleh infeksi kuman tertentu seperti chlamydia trachomatis, maka dapat menimbulkan komplikasi seperti aroma tidak sedap pada vagina dan perlengketan pada rahim.

Infeksi patogen lain seperti human papiloma virus (HPV) menjadi salah satu yang paling berisiko menyebabkan kanker serviks.

Mengutip dari Mayo Clinic, kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko tertular HIV dari pasangan seksual yang terinfeksi, Moms, jadi jangan disepelekan, ya.

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai

Pengobatan Servisitis

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Orami Photo Stocks)

Peradangan pada leher rahim yang terjadi akibat infeksi bakteri, maka bisa diberikan antibiotik untuk menghilangkan infeksi penyebab kondisi ini.

Mengutip dari Mayo Clinic, biasanya antibiotik bisa membantu menyembuhkan servisitis dalam waktu kurang lebih 2 minggu.

Tapi, agar pengobatan lebih aman dan tepat sasaran, sebaiknya Moms berkunjung ke dokter kebidanan atau kandungan dan hindari mengobati secara mandiri di rumah, ya karena berisiko memperburuk penyakit.

Servisitis Bisa Menular

Ilustrasi Pap Smear
Foto: Ilustrasi Pap Smear (Shutterstock)

Dokter M. Charnaen Ibrahim menjelaskan bahwa kondisi ini bisa menular ya, Moms.

"Servisitis yang disebabkan oleh infeksi patogen dapat menular, maka sebaiknya dipastikan terlebih dahulu penyebab servisitis yang terjadi dengan cara screening pap smear," ungkapnya.

Jadi, sebaiknya hindari berhubungan seksual terlebih dahulu jika mengalami kondisi ini, Moms.

"Berhubungan seksual saat mengalami servisitis sebaiknya dihindari, setidaknya selama 5 hari agar agar tidak memperburuk peradangan yang terjadi," tambahnya.

Nah, itulah informasi seputar peradangan pada leher rahim yang bisa Moms ketahui. Semoga membantu, ya Moms.

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cervicitis/symptoms-causes/syc-20370814
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15360-cervicitis#management-and-treatment

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb