18 Desember 2023

Cari Tahu Soal Nekrosis, Cedera Akut yang Membahayakan Nyawa

Neksoris adalah sebuah kondisi yang bisa fatal jika dibiarkan
Cari Tahu Soal Nekrosis, Cedera Akut yang Membahayakan Nyawa

Foto: shutterstock.com

Nekrosis adalah sebuah istilah yang memiliki arti kematian sel. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa membahayakan nyawa, Moms.

Dilansir dari jurnal The Journal of Pathology, nekrosis bisa terjadi dalam beberapa bentuk yakni:

  • Nekrosis kagilatif
  • Nekrosis kolukatif
  • Nekrosis kaseosa
  • Nekrosis fibrinoid

Bahayanya, kondisi ini mengakibatkan kematian diri dari sel-sel dan juga jaringan hidup.

Penyebab dari nekrosis adalah infeksi, adanya racun dan juga trauma yang bisa menyebabkan pencernaan komponen dari sel menjadi tak teratur.

Nekrosis sendiri biasanya selalu merugikan tubuh dan bisa menyebabkan kondisi yang fatal. Hal tersebut dikarenakan sel-sel mati akibat nekrosis itu sendiri.

Akibatnya, otak tidak bisa memberikan sinyak kepada tubuh.

Dengan tidak adanya sinyal tersebut, zat-zat perusak mikroba yang biasanya dihasilkan oleh leukosit akan membuat kerusakan tambahan pada jaringan di sekitar sel.

Nah, akibatnya, kerusakan yang tambah luas pun bisa terjadi. Kerusakan ini akan menghambat proses penyembuhan dalam tubuh.

Baca Juga: Ini 5 Penyebab Telinga Bayi Keluar Cairan Seperti Ingus, Tak Selalu Karena Infeksi

Lebih Jauh tentang Nekrosis

Nekrosis
Foto: Nekrosis (Orami Photo Stock)

Seperti yang sudah dijelaskan, nekrosis adalah sebuah kondisi cedera pada sel. Cedera pada sel tersebut bisa mengakibatkan kematian dini pada jaringan hidup dan sel.

Meski sama-sama menyebabkan kematian sel, nekrosis sendiri ternyata berbeda dengan apoptosis.

Apoptosis memang merupakan penyebab dari kematian sel.

Namun, kondisi ini sering memberikan efek untung bagi organisme. Sementara nekrosis sendiri kebalikannya.

Jika tak segera ditangani, nekrosis akan memberikan efek fatal bagi orang yang menderitanya.

Selain itu, pasien bisa memiliki timbunan jaringan dari sisa-sisa sel mati yang membusuk pada lokasi kematian sel atau lokasi yang ada di sekitarnya.

Hal tersebut membuat orang yang memiliki kondisi ini sering kali perlu melakukan proses pembedahan atau menghilangkan jaringan nekrotik dalam tubuh mereka.

Prosedur pembedahan yang dilakukan untuk para penderita kondisi nekrosis adalah debridement.

Nekrosis juga memiliki jenis yang berbeda-beda, lho! Berikut jenis nekrosis yang dipisah secara morfologi.

Baca Juga: Osteoporosis: Gejala, Faktor Pemicu, dan Cara Pencegahannya!

Jenis dan Gejala Nekrosis

Nekrosis
Foto: Nekrosis (Freepik.com/rawpixel-com)

Dilansir dari jurnal Cell Liquefactive Necrosis, ini dia jenis-jenis nekrosis, Moms.

1. Nekrosis Koagulatif

Neksoris jenis ini memiliki ciri formasi substansi gelatin pada jaringan mati yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya.

Koagulasi terjadi akibat denaturasi protein, menyebabkan albumin bertransformasi ke keadaan kaku dan tak tembus cahaya.

Pola nekrosis jenis ini khas terlihat pada lingkungan hipoksik (rendah oksigen), seperti infark.

Nekrosis koagulatif sendiri terjadi utamanya pada jaringan seperti:

  • Ginjal
  • Jantung
  • Kelenjar adrenalin

Iskemia parah umumnya menyebabkan nekrosis bentuk ini.

2. Nekrosis Liquifaktif

Nekrosis liquifaktif (atau nekrosis kolikuatif) adalah jenis nekrosis yang berlawanan dengan nekrosis koagulatif.

Nekrosis jenis ini memiliki beberapa ciri umum, seperti pencernaan sel mati membentuk badan cairan kental.

Ciri yang dimiliki ini adalah tipikal dari infeksi bakteri, atau kadang jamur, karena kemampuan mereka memacu respons peradangan.

Badan cairan nekrotik sering kali memiliki warna kuning karena keberadaan leukosit mati yang pada umumnya dikenal sebagai pus.

Baca Juga: Mengalami Cedera Engkel atau Keseleo di Pergelangan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


3. Nekrosis Caseous

Nekrosis caseous sendiri dapat dianggap sebagai kombinasi nekrosis koagulatif dan likuifaktif, akibat mikobakteria (misalnya tuberkulosis), jamur, dan beberapa zat asing.

Jaringan nekrotik tampak putih dan rapuh, seperti gumpalan keju. Sel mati pada kondisi ini telah hancur.

Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan debris granular amorphous yang tertutup dalam batas peradangan khusus.

4. Nekrosis Gangren

Nekrosis gangren sendiri bisa dipandang sebagai jenis nekrosis koagulatif yang menyerupai jaringan termumifikasi.

Jenis ini khas iskemia tungkai bawah dan saluran gastrointestinal. Jika infeksi superimposisi jaringan mati terjadi, nekrosis likuifaktif berikutnya (gangren basah).

Baca Juga: Keracunan Matahari, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

5. Nekrosis Lemak

Nekrosis lemak adalah nekrosis khusus jaringan lemak, akibat aktivitas lipase teraktivasi pada jaringan lemak seperti pankreas.

Pada pankreas, kondisi ini berujung pada pankreatitis akut, keadaan di mana enzim pankreas bocor ke rongga peritoneal.

Kalsium, magnesium, atau natrium dapat berikatan dengan jejas ini memproduksi zat putih kapur.

Deposit kalsium secara mikroskopik terpisah dan bisa jadi cukup besar tampak pada pemeriksaan radiografik.

Secara kasat mata, deposit kalsium kelihatan sebagai bintik-bintik putih berpasir.

6. Nekrosis Fibrinoid

Nekrosis fibrinoid merupakan bentuk khusus nekrosis yang biasanya disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah termediasi-imun.

Kondisi ini ditandai oleh kompleks antigen dan antibodi, kadang disebut sebagai “kompleks imun” yang terdeposit dalam dinding arteri bersama fibrin.

Baca Juga: Kartilago atau Tulang Rawan dan Jenis Cedera yang Mungkin!

Faktor Penyebab Nekrosis

Nekrosis
Foto: Nekrosis (Freepik.com)

Dua faktor yang menjadi penyebab nekrosis adalah eksternal dan juga internal.

Seperti istilahnya, faktor eksternal sendiri berarti faktor yang berasal dari luar tubuh dan faktor internal disebabkan dari dalam tubuh.

Faktor eksternal yang menjadi penyebab nekrosis adalah trauma mekanik atau kerusakan fisik tubuh yang menyebabkan:

  • Kerusakan selular
  • Kerusakan pembuluh darah

Kerusakan pembuluh darah ini bisa menghambat suplai darah ke jaringan terkait dan iskemia. Sehingga darah berkurang dan bisa menyebabkan perubahan fungsi sel normal.

Efek termal adalah suhu tubuh yang terlalu tinggi dan terlalu rendah. Hal ini juga bisa menyebabkan gangguan pada sel yang berujung pada nekrosis.

Baca Juga: Catat, Ini Cara Membedakan Kram Perut Hamil dan Menstruasi!

Ada juga faktor internal nekrosis seperti adanya gangguan trophoneurotic atau penyakit fungsional dari bagian tubuh.

Biasanya ini disebabkan karena kurangnya nutrisi dan saraf yang rusak di berbagai bagian yang terlibat.

Faktor lain dari internal nekrosis adalah cedera dan juga kelumpuhan pada sel saraf. Nekrosis lemak juga bisa disebabkan oleh kondisi enzim pankreas.

Nah, itu dia Moms penjelasan mendalam mengenai nekrosis dan berbagai jenis tipenya.

  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/path.5248
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430935/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb