15 Agustus 2022

Kenali Omedrinat, Berguna untuk Mengatasi Mabuk Perjalanan

Merupakan golongan antihistamin generasi pertama
Kenali Omedrinat, Berguna untuk Mengatasi Mabuk Perjalanan

Omedrinat adalah golongan antihistamin generasi pertama yang berguna untuk mencegah dan mengatasi gejala mabuk perjalanan.

Akibatnya, gangguan kesehatan yang disebutkan pun terjadi.

Omedrinat bekerja dengan menghambat rangsangan berlebihan pada sistem vestibular, yaitu pengatur sistem keseimbangan tubuh di telinga.

Terkait dengan dosis dan efek samping pemakaian, simak lebih lanjut di bawah ini!

Baca Juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan

Dosis Penggunaan Obat

obat-mabuk-perjalanan (1)
Foto: obat-mabuk-perjalanan (1)

Foto Mabuk Perjalanan (Orami Photo Stock)

Apakah Moms pernah mengalami gejala mabuk perjalanan?

Gejala tersebut termasuk mual, muntah, dan sensasi rasa berputar di sekeliling (vertigo).

Gejala ini muncul akibat otak tidak dapat memahami sinyal gerakan yang dikirimkan oleh telinga, mata dan tubuh ketika berada di perjalanan.

Kondisi ini dapat ditasi dengan omedrinat.

Omedrinat diklasifikasikan sebagai obat bebas terbatas yang bisa diperoleh tanpa resep dokter.

Meski begitu, penggunaannya perlu kehati-hatian khusus agar risiko efek samping bisa diminimalisir.

Dosis penggunaannya disesuaikan pada masalah kesehatan yang menyebabkan mual dan muntah.

Umumnya, penggunaan obat dikonsumsi sebanyak:

Mengatasi Mabuk Perjalanan

  • Anak berusia 2 hingga 5 tahun. 12.5 hingga 25 miligram, setiap 6 hingga 8 jam sekali. Dosis maksimal harian sebanyak 75 miligram.
  • Anak berusia 6 hingga 11 tahun. 25 hingga 50 miligram, setiap 6 hingga 8 jam sekali. Dosis maksimal harian sebanyak 150 miligram.
  • Anak berusia di atas 12 tahun. 50 hingga 100 miligram, setiap 4 hingga 6 jam sekali. Dosis maksimal harian sebanyak 400 miligram.
  • Orang dewasa. 50 hingga 100 miligram, setiap 4 hingga 6 jam sekali. Dosis maksimal harian sebanyak 400 miligram.

Mengatasi Vertigo

  • Anak berusia 2 hingga 5 tahun. 12.5 hingga 25 miligram, setiap 6 hingga 8 jam sekali. Dosis maksimal harian sebanyak 75 miligram.
  • Anak berusia 6 hingga 11 tahun. 25 hingga 50 miligram, setiap 6 hingga 8 jam sekali. Dosis maksimal harian sebanyak 150 miligram.
  • Anak berusia di atas 12 tahun. 50 hingga 100 miligram, setiap 4 hingga 6 jam sekali. Dosis maksimal harian sebanyak 400 miligram.
  • Orang dewasa. 50 hingga 100 miligram, setiap 4 hingga 6 jam sekali. Dosis maksimal harian sebanyak 400 miligram.

Baca Juga: Bufacaryl (Obat Alergi dan Peradangan): Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Mengatasi Mual dan Muntah

  • Anak berusia 2 hingga 5 tahun. 12.5 hingga 25 miligram, setiap 6 hingga 8 jam sekali. Dosis maksimal harian sebanyak 75 miligram.
  • Anak berusia 6 hingga 11 tahun. 25 hingga 50 miligram, setiap 6 hingga 8 jam sekali. Dosis maksimal harian sebanyak 150 miligram.
  • Anak berusia di atas 12 tahun. 50 hingga 100 miligram, setiap 4 hingga 6 jam sekali. Dosis maksimal harian sebanyak 400 miligram.
  • Orang dewasa. 50 hingga 100 miligram, setiap 4 hingga 6 jam sekali. Dosis maksimal harian sebanyak 400 miligram.

Baca Juga: 7 Penyebab Mual Tapi Tidak Muntah alias Dry Heaving

Cara Tepat Mengonsumsi Omedrinat

Pastikan mengikuti instruksi dari dokter dan aturan yang tertera pada label kemasan obat.

Tidak disarankan untuk mengurangi, menambahkan atau menghentikan dosis tanpa persetujuan dari dokter.

Obat bisa langsung dikonsumsi saat gejala muncul.

Omedrinat juga bisa dikonsumsi 30 hingga 60 menit sebelum melakukan perjalanan.

Telan obat secara utuh dengan air putih.

Tidak disarankan untuk menghancurkan atau mengunyah obat, karena berisiko menurunkan efektivitas obat.

Setelah rasa mual, muntah, dan vertigo menghilang, penggunaan obat bisa dihentikan langsung.

Jika keluhan masih terasa, dosis penggunaan bisa diulangi setelah 6 jam.

Baca Juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati

Cara Tepat Menyimpan Obat

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Orami Photo Stocks)

Foto Ilustasi Minum Obat (Orami Photo Stock)

Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, omedrinat juga harus disimpan dengan cara yang benar.

Begini cara penyimpanan yang disarankan:

  • Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Hindari menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
  • Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
  • Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Namun, pelajari lebih lanjut bagaimana tips aman membuang produk obat karena bisa saja mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
  • Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.

Peringatan sebelum Mengonsumsi Omedrinat

Adapun beberapa kelompok yang tidak bisa mengonsumsi obat jenis ini, antara lain:

  • Penderita riwayat alergi terhadap kandungan omedrinat atau jenis obat lainnya.
  • Anak berusia di bawah 2 tahun, karena bisa meningkatkan risiko efek samping.
  • Penderita gangguan pernapasan, tekanan darah tinggi, penyakit hati, penyakit jantung, tukak lambung, epilepsi dan glaukoma.
  • Ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita yang tengah merencanakan kehamilan.
  • Seseorang yang sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen atau obat herbal.
  • Orang yang kecanduan alkohol.
  • Penderita gangguan kesehatan yang tengah merencanakan operasi, termasuk operasi gigi.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping lebih serius setelah mengonsumsi dimenhydrinate.

Baca Juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui

Efek Samping dan Bahaya Obat

Penglihatan Buram
Foto: Penglihatan Buram

Foto: Penglihatan Buram (Orami Photo Stock)

Keluhan setelah mengonsumsi obat, antara lain:

Efek samping serius juga bisa terjadi.

Di tahap ini, pengguna disarankan untuk segera memeriksakan diri:

  • Perubahan mental, seperti tampak kebingungan atau gelisah
  • Peningkatan atau penurunan detak jantung
  • Masalah saat buang air kecil
  • Gemetar atau tremor
  • Kejang-kejang
  • Bentol yang disertai rasa gatal
  • Ruam merah pada kulit
  • Bengkak pada mata, bibir, tangan, dan kaki
  • Bengkak pada mulut, lidah, dan tenggorokan
  • Pusing bahkan pingsan

Tidak semua pengguna mengalami efek samping setelah pemakaian obat.

Namun, beberapa kondisi di atas perlu diwaspadai agar tidak berisiko membahayakan nyawa.

  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8645/dimenhydrinate-oral/details
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a607046.html
  • https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/18256-dimenhydrinate-tablets

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb