07 April 2024

Ciri Pola Asuh Permisif dan Dampak Buruknya pada Anak

Salah satu ciri dari pola asuh ini adalah tidak memiliki aturan tegas
Ciri Pola Asuh Permisif dan Dampak Buruknya pada Anak

Foto: Orami Photo Stocks

4. Kurang Mampu Mengatur Diri Sendiri

Manajemen emosi bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir, sehingga perlu dipelajari saat tumbuh dan berkembang.

Karena anak-anak dengan pola asuh permisif dibiarkan mengatur aktivitas, perilaku, dan emosinya sendiri di usia muda, mereka cenderung lebih sulit mengatur diri sendiri.

5. Keterampilan Sosial yang Buruk

Studi telah menemukan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh pola asuh permisif cenderung memiliki lebih sedikit empati.

Alhasil, ini akan mengarah pada keterampilan sosial yang buruk.

Bahkan, mereka umumnya menampilkan lebih banyak perilaku anti-sosial.

6. Lebih Cenderung Kelebihan Berat Badan

Orang tua yang permisif tidak mengatur makan anak mereka, dan cenderung memberi kebebasan.

Anak yang terbiasa dengan pola asuh permisif dua kali lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan dibandingkan dengan pola asuh lainnya.

Baca Juga: 6 Cara Mengobati Luka Jatuh pada Anak, Si Kecil Bisa Cepat Aktif Main Lagi!

Bagaimana Cara Mengubah Pola Asuh Permisif?

Diskusi Keluarga (Parentomags.com)
Foto: Diskusi Keluarga (Parentomags.com)

Jika Moms sudah mulai merasa pola asuh permisif justru memberikan dampak buruk pada anak-anak, mungkin Moms mempertimbangkan untuk mengubahnya.

Ini bisa saja sulit, karena Moms sudah mulai terbiasa begitu pula dengan anak-anak.

Mulai menegakkan aturan dan mampu mengatasi anak yang sedang kesal dari awal, tentu akan membutuhkan tenaga ekstra.

Melansir dari Encyclopedia of Infant and Early Childhood Development Journal, ada beberapa strategi yang bisa Moms gunakan. Yaitu:

1. Kembangkan Daftar Aturan Dasar di Rumah

Agar Si Kecil tahu bagaimana mereka seharusnya berperilaku, mereka perlu memahami dengan jelas apa harapan Moms di rumah.

Oleh karena itu, penting untuk menerapkan aturan dasar yang mereka pahami dan juga laksanakan.

Misalnya, mereka harus tahu kapan boleh makan makanan manis dan melarangnya sebelum waktunya.

2. Tegas dan Konsisten

Ini bisa menjadi perjuangan terbesar bagi orang tua yang cenderung permisif, tetapi ini penting.

Cobalah untuk tegas dan konsisten, tetapi tetap penuh kasih.

Bantu Si Kecil memahami mengapa aturan seperti itu penting dengan memberikan umpan balik dan penjelasan yang jelas, tetapi tetap pastikan ada konsekuensinya.

Baca Juga: 12+ Cara Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, Coba Yuk Moms!

3. Pastikan Si Kecil Tahu Selalu Ada Konsekuensi dari Tindakan

Seluruh aturan Moms akan menjadi tidak berguna kecuali ada konsekuensi bila mereka melanggarnya.

Time-out dan kehilangan hak istimewa adalah konsekuensi logis untuk melanggar aturan dalam rumah.

Misalnya, mereka kehilangan waktu bermain gadget karena terlambat mengerjakan tugas sekolah.

4. Menghargai Setiap Tindakan Baik Mereka

Cobalah untuk berikan Si Kecil apresiasi jika melakukan hal baik.

Contohnya, saat mereka tepat waktu makan dan tidur, maka Moms bisa memberikan pujian atau sesekali hadiah yang bermanfaat seperti buku baru.

Baca Juga: 5 Tahap Perkembangan Psikoseksual Anak Sesuai Usia

Itu dia informasi seputar pola asuh permisif yang bisa berdampak buruk apabila tidak disertai kontrol pada anak.

Semoga Moms dan Dads bisa menerapkan pola asuh yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil dengan optimal.

  • https://www.verywellmind.com/what-is-permissive-parenting-2794957
  • https://parentingscience.com/permissive-parenting/
  • https://www.parentingforbrain.com/permissive-parenting/
  • https://www.ahaparenting.com/read/permissive-parenting
  • https://www.healthline.com/health/parenting/what-is-permissive-parenting
  • https://www.sciencedirect.com/topics/psychology/permissive-parenting
  • https://www.parents.com/parenting/better-parenting/style/permissive-parenting-the-pros-and-cons-according-to-a-child-psychologist/
  • https://media.neliti.com/media/publications/109646-ID-hubungan-pola-asuh-permisif-orang-tua-de.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb