
Beberapa faktor risiko stroke pada orang dewasa muda berbeda dengan yang ditemukan pada orang dewasa yang lebih tua.
Namun, banyak penyebab dari faktor yang sama seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, riwayat diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Pola hidup yang buruk, bukan satu-satunya penyebab stroke pada orang muda.
Kondisi lain dapat menyebabkan pemicu stroke sebelum usia 45 tahun, lho.
Lantas, apa saja gejala dan yang menjadi faktor penyebab seseorang terkena stroke pada usia muda? Yuk, ketahui bersama di bawah ini!
Foto: Wanita Mengalami Gejala Stroke (Orami Photo Stock)
Stroke dapat memiliki berbagai macam gejala tergantung lokasi strokenya. Yang membedakan gejala stroke terutama adalah ketika gejala muncul mendadak.
Adapun ciri-ciri dan gejala stroke, antara lain:
Moms mulai sekarang harus lebih sigap terhadap gejala yang dialami sehari-hari, bisa jadi itu salah satu gejala stroke ringan.
Baca Juga: Selain Nyeri Dada, Ini Gejala Lain Serangan Jantung dan Cara Mengatasinya
"Stroke adalah gangguan kerusakan pada otak akibat gangguan aliran pada pembuluh darah," terang dr. Vania Listiani Hidajat, Sp.N, Dokter Spesialis Neurologi, RS Pondok Indah – Pondok Indah.
Terjadinya infark pada sistem saraf pusat disebabkan oleh iskemia pada area fokal dengan distribusi tempat pembuluh darah tertentu.
Atau adanya cedera pada otak, spinal cord, atau jejas retina iskemik fokal dan gejala biasanya menetap lebih dari 24 jam.
Adapun pemicu yang bisa menyebabkan orang terkena stroke, antara lain:
Foto: Ilustrasi Tes Darah (medicalnewstoday.com)
Beberapa orang berisiko atau mewarisi kondisi yang menyebabkan darah lebih mudah menggumpal yang dapat meningkatkan risiko stroke iskemik.
Terjadi bisa karena faktor geneik, dan gejalanya dapat dideteksi dengan tes darah.
Mengutip National Library of Medicine, jenis-jenis kelainan darah seperti polisitemia vera, anemia sel sabit, penyakit sabit-C, dan trombositemia esensial adalah gangguan utama kelainan darah yang menyebabkan stroke.
Jadi, jika Moms atau kerabat dekat mengalami pembekuan darah, segera konsultasikan dengan dokter untuk menjalani rangkaian prosedur.
Penyebab stroke lainnya disebabkan oleh gangguan aliran pembuluh darah, dan dapat disebabkan oleh proses iskemia.
Ini adalah proses kronis yang menyebabkan kerusakan pada struktur pembuluh darah.
"Hal yang dapat menyebabkan kerusakan struktur pembuluh darah seperti tekanan darah tinggi, berkurangnya aliran pembuluh darah, seperti pengentalan darah, atau adanya sumbatan pada pembuluh darah," tambah dr. Vania.
Ini juga disebabkan akibat plak aterosklerosis, atau kerusakan struktur pembuluh darah akibat inflamasi kronis.
Baca Juga: Jantung Berdebar saat Hamil, Berbahayakan untuk Ibu dan Janin?
Foto: Pemeriksaan Jantung (Orami Photo Stock)
Beberapa orang dilahirkan dengan atau memiliki kondisi kelainan jantung yang dapat menyebabkan stroke.
Ini terjadi karena adanya pembekuan darah di jantung yang mengalir ke otak.
Sebagian kecil stroke pada orang dewasa muda disebabkan oleh kondisi yang sangat umum yang disebut paten foramen ovale (PFO).
Dalam National Center for Biotechnology Information, ini adanya lubang di antara ruang jantung yang tidak menutup selama beberapa bulan pertama sejak lahir.
Dokter dapat mendiagnosis PFO dengan ekokardiogram sederhana. Namun, karena sebagian besar penderita PFO tidak adanya gejala yang serius, ini tak perlu dikhawatirkan.
Akan tetapi pada sebagian kasus dapat memicu terjadinya stroke di usia muda.
Orang yang sering kali memiliki gula darah tinggi dan memiliki berat badan berlebih (obesitas) dapat berisiko terkena stroke.
Diabetes dapat merusak pembuluh darah, yang menyebabkan kemungkinan terjadinya stroke.
Jika Moms mengalami stroke ketika kadar gula darah tinggi, cedera pada otak akan berisiko lebih besar.
Penyakit 'seribu muka' ini memang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, salah satunya stroke.
Foto: Wanita Mengalami Migrain (Orami Photo Stock)
Melansir The Stroke Association, migrain adalah gangguan sakit kepala yang hampir dialami setiap orang.
Ternyata, ini bisa jadi pertanda stroke lainnya, lho!
Dianggap penyakit genetik, migrain dapat menyebabkan stroke iskemik dan hemoragik.
Migrain meningkatkan risiko stroke pada orang muda. Risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.
Ada berbagai pemicu yang dapat menyebabkan serangan migrain, termasuk:
Tak hanya itu, penyakit autoimun, gaya hidup buruk seperti kebiasaan merokok, pola makan tidak sehat juga pemicu seseorang terkena stroke.
Baca Juga: Ini Kebiasaan yang jadi Penyebab Alzheimer dan Cara Mencegahnya, Yuk Pelajari!
Foto: Ilustrasi Pria Dirawat Karena Stroke (iStockphoto.com)
Tipe stroke berbagai macam, namun adapun jenis secara umum yang biasa menyerang dewasa muda.
Stroke terdiri atas berbagai macam spektrum klinis, antara lain:
Secara spesifik merujuk pada sistem saraf pusat yang disertai dengan gejala, silent infark yang secara definisi tidak menyebabkan gejala (yang terlihat).
Kumpulan darah pada parenkim otak atau sistem ventrikel yang tidak disebabkan karena trauma, yang menyebabkan gejala disfungsi neurologis.
Stroke yang disebabkan oleh thrombosis vena serebral, definisinya adalah adanya infark atau perdarahan pada otak yang disebabkan oleh thrombosis/sumbatan pada struktur pembuluh vena di otak.
"Secara umum, suatu episode disfungsi neurologis akut yang disebabkan baik oleh proses iskemik atau perdarahan, selama lebih dari 24 jam atau sampai kematian," terang dr. Vania.
Foto: Pertolongan Pertama pada Penderita Stroke (Orami Photo Stock)
Jika seseorang mengalami gejala seperti di atas, segera bawa ia ke IGD untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang cepat.
Setelah itu, dokter akan mengatasi stroke sesuai dengan jenis dan gejalanya.
Adapun langkah yang dilakukan dalam cara mengatasinya, antara lain:
National Health Service memapakan, jenis stroke iskemik yang parah dapat diatasi dengan prosedur darurat yang disebut trombektomi.
Ini adalah proses menghilangkan pembekuan darah dan membantu memulihkan aliran darah ke otak.
Trombektomi hanya efektif untuk mengobati stroke iskemik yang disebabkan oleh bekuan darah di arteri besar di otak.
Ini paling efektif bila dilakukan sesegera mungkin setelah stroke terjadi.
Prosedur ini melibatkan memasukkan kateter ke dalam arteri jantung melalui selangkangan.
Pembekuan di dalam darah dapat dikeluarkan dengan menggunakan perangkat, atau melalui penyedotan. Tindakan ini dapat dilakukan dengan bius lokal atau total.
Baca Juga: Amnesia Infantila, Lupa Akan Kejadian di Masa Kanak-Kanak
Sebagian orang akan dianjurkan memakai aspirin dengan dosis reguler.
Selain sebagai obat penghilang rasa sakit, aspirin adalah antiplatelet yang mengurangi kemungkinan pembentukan gumpalan darah di tubuh.
Obat antiplatelet yang dapat digunakan, seperti clopidogrel dan dipyridamole.
Stroke adalah penyakit yang berpotensi mengubah gaya hidup yang dapat memiliki efek fisik dan emosional yang bertahan lama.
Cara mengatasi stroke seringkali melibatkan terapi dan sistem pendukung khusus, termasuk:
Selain itu, bergabung dengan kelompok pendukung dapat membantu seseorang mengatasi masalah kesehatan mental umum yang dapat terjadi setelah stroke, seperti depresi.
Dukungan dari teman dan keluarga juga salah satu cara mengatasi stroke yang cukup berpengaruh.
Orang yang berusia lanjut lebih berisiko mengalami stroke. Meski begitu saat ini banyak kasus orang dewasa muda menunjukkan gejala stroke.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah hal ini adalah dengan makan makanan yang sehat, mempertahankan berat badan ideal serta berolahraga secara teratur.