24 Agustus 2023

Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan Intim?

Ketahui informasi seputar berhubungan seks di tiap trimester kehamilan berikut ini
Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan Intim?

Pernahkah Moms bertanya, pada usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks dengan Dads?

Pertanyaan ini sering muncul karena Moms masih memililki gairah seksual, tetapi khawatir dengan janin di dalam rahim.

Lantas, apakah boleh berhubungan seks?

Pada usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks?

Artikel ini akan menjawab pertanyaan usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan intim.

Baca Juga: Susunan Acara Akad Nikah dan Resepsi dengan Contohnya

Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan?

Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan
Foto: Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan (sporteluxe.com)

Sebenarnya, sangat aman bagi seorang perempuan untuk terus berhubungan seks selama kehamilan, kecuali jika dokter memberi tahu sebaliknya.

Faktanya, dorongan seks perempuan dapat meningkat selama masa kehamilan.

Bahkan, kegiatan seks selama pada tahap kehamilan tertentu memiliki manfaat lho, Moms.

Saat dorongan seks ini muncul, Moms mungkin akan merasa khawatir dengan kondisi janin di dalam rahim.

Jika hal ini terjadi, Moms sebaiknya bertanya kepada dokter usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan?

Selain itu, Moms juga sebaiknya bertanya apakah berhubungan selama kehamilan aman?

Hal ini penting untuk diketahui, sehingga Moms akan merasa aman selama berhubungan dengan Dads.

Sebenarnya Moms tidak perlu khawatir untuk berhubungan dengan Dads selama masa kehamilan.

Sebab, janin dilindungi oleh otot rahim yang kuat, cairan ketuban, dan sumbat lendir yang berkembang di sekitar serviks.

Beberapa orang percaya bahwa aktivitas seksual atau orgasme dapat mengganggu perkembangan bayi, meningkatkan kemungkinan keguguran, atau menyebabkan persalinan dini.

Namun dalam kehamilan yang sehat, tidak ada satu pun dari hal tersebut yang benar.

Melansir studi di Canadian Medical Association Journal mencatat, keinginan berhubungan seks selama kehamilan itu adalah hal yang normal.

Jadi, Moms tidak perlu bertanya lagi usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan intim.

Baca Juga: Agoraphobia: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Larangan Berhubungan Seks saat Hamil

Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan
Foto: Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan (Orami Photo Stocks)

Untuk beberapa kondisi kehamilan, jangankan memikirkan usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks, berhubungan seks saja tidak diperbolehkan.

Hal ini bisa terjadi untuk kasus kehamilan berisiko.

Dokter mungkin menyarankan ibu hamil untuk menghindari hubungan seks selama kehamilan jika pernah mengalami:

  • Masalah dengan serviks yang dapat meningkatkan kemungkinan keguguran atau persalinan dini.
  • Hamil anak kembar.
  • Plasenta previa, saat plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan masuk ke serviks.
  • Inkompetensi serviks, yakni serviks terbuka sebelum waktunya.
  • Riwayat persalinan prematur.
  • Kehilangan banyak darah atau perdarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan.
  • Cairan ketuban bocor.
  • Air ketuban pecah, yang dapat meningkatkan risiko infeksi.

Baca Juga: 18 Rekomendasi Film Bencana Alam, Menegangkan Nontonnya!

Manfaat Seks saat Hamil

Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan
Foto: Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan (Mirror.co.uk)

Terlepas dari usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks, Moms juga perlu tahu manfaat hubungan seks saat hamil.

Berhubungan seks selama kehamilan dapat memberikan beberapa manfaat bagi ibu hamil dan pasangannya.

Manfaat tersebut mungkin juga termasuk.

1. Orgasme Menjadi Lebih Baik

Peningkatan aliran darah ke alat kelamin bisa berarti peningkatan jumlah orgasme yang lebih kuat bagi perempuan hamil.

2. Membuat Tubuh Selalu Bugar

Berhubungan seks dapat membakar kalori dan membantu menjaga kebugaran kedua pasangan.

3. Memperkuat Ikatan Suami Istri

Beberapa pasangan menemukan bahwa aktivitas seksual selama kehamilan membuat keduanya lebih dekat.

4. Bantu Optimalkan Sistem Kekebalan Tubuh

Melansir studi di jurnal Psychological Reports berhubungan seksual bisa menjadi antibodi yang membantu mencegah masuknya pilek dan infeksi lain.

5. Meningkatkan Kebahagiaan

Orgasme melepaskan endorfin yang dapat membantu ibu dan bayi merasa bahagia dan rileks.

6. Membantu Memicu Kontraksi

Moms, memasuki usia kehamilan 36 minggu, dokter biasanya menyarankan Moms dan Dads untuk rutin berhubungan.

Bukan tanpa sebab, konon sperma bisa membantu memicu kontraksi.

Ini juga kerap disebut sebagai induksi alami.

Baca Juga: 15+ Buah Penyubur Kandungan, Bisa Bantu Program Hamil

Berhubungan Seks di Tiap Trimester Kehamilan

Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan
Foto: Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan (Mommabe.com)

Di awal kehamilan, beberapa ibu hamil merasa sangat kelelahan sehingga hampir tidak bisa melewati hari-hari dan melupakan romansa bersama Dads.

Namun yang lain menemukan bahwa dirinya tiba-tiba tidak pernah puas dan selalu ketagihan.

Sementara itu, trimester kedua seringkali membawa energi yang luar biasa yang bisa disalurkan di tempat kerja, berolahraga, dan bahkan di balik selimut.

Pada trimester ketiga, tantangan saat berhubungan seks adalah bentuk perut dan menemukan cara baru untuk mendapatkan posisi yang nyaman dan memuaskan.

Berikut adalah semua yang perlu Moms ketahui tentang seks selama ketiga trimester kehamilan sehingga Moms akan merasa aman.

Ini juga akan menjawab kebingungan Moms tentang usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks.


1. Hubungan Seks pada Trimester Pertama

Menjawab pertanyaan tentang usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks, sepertinya ini akan tergantung kondisi Moms.

Sebab, aktivitas seks sebenarnya bisa dilakukan kapan pun, bahkan di awal kehamilan.

Mual adalah keluhan yang sangat umum, terutama pada trimester pertama ketika tiga perempat perempuan mengalami apa yang disebut morning sickness.

Ini mungkin karena tubuh bereaksi terhadap hormon kehamilan hCG.

Estrogen dan progesteron juga dapat berperan dengan memperlambat proses pencernaan.

Mual muntah yang menyebabkan kelelahan tentu menjadi alasan Moms tidak siap berhubungan seks dengan Dads.

Berita bagusnya, morning sickness biasanya berakhir pada minggu ke 12 sampai 14.

Jadi jika Moms merasa lebih lelah daripada bersemangat, bertahanlah dan cobalah bersabar.

Mual hanya sebuah keluhan kecil karena sebenarnya perubahan kehamilan cenderung berdampak kuat pada libido perempuan.

Beberapa perempuan mengembangkan dorongan seks yang sangat besar, sementara yang lain menemukan bahwa libidonya sedikit menurun.

Jika Moms memiliki dorongan seksual bahkan di trimester pertama, berterima kasihlah kepada hormon kehamilan.

Ditambah dengan aliran darah tambahan ke labia, klitoris dan vagina, yang membuat Moms merasa sangat geli dan dapat menyebabkan orgasme yang lebih sering atau intens.

Moms mungkin merasa bersemangat dengan perubahan pada tubuh dan berhubungan dengan bebas karena tidak perlu lagi mengkhawatirkan kontrasepsi.

Tidak usah lagi sibuk mencari kondom yang malah akan mematikan mood!

Berhubungan seks aman dilakukan selama kehamilan, termasuk 12 minggu pertama setelah pembuahan.

Tidak perlu khawatir jika Moms meminum pil KB sebelum menyadari kehamilan. Ini juga tidak terkait dengan keguguran.

Baca Juga: Lee Na Young, Istri Won Bin yang Jadi Model Korea Pertama

2. Hubungan Seks pada Trimester Kedua

Jika Moms ragu berhubungan seks di trimester pertama karena masih mengalami mual muntah, cobalah pada trimester kedua.

Jadi, dapat dikatakan bahwa jawaban usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks adalah trimester kedua.

Selama dokter memperbolehkan, ada banyak posisi yang aman untuk dicoba.

Sepanjang tiga trimester, seks adalah tentang coba-coba.

Apa yang terasa luar biasa di satu minggu, mungkin terasa canggung di minggu berikutnya.

Berikut beberapa posisi seks kehamilan yang aman dan bisa dicoba:

  • Posisi Menyamping

Apakah dengan bertatap muka atau menyendok, pose samping bekerja dengan baik karena perut ditopang dengan nyaman dan Moms tidak terlentang.

Selain itu, penetrasi cenderung kurang dalam dari sudut ini.

  • Posisi Misionaris

Jika Moms lebih suka Dads di atas, pastikan Dads menopang beban sepenuhnya dengan lengan.

Lakukan dengan kilat setelah bulan keempat, karena Moms tidak boleh menghabiskan banyak waktu terlentang.

  • Doggy Style

Posisi ini mungkin tidak bisa dilakukan pada kehamilan akhir, tetapi ini bekerja dengan baik pada trimester pertama dan kedua.

Keunggulan dari pose ini adalah Moms dapat mengontrol aksinya.

Jika Moms bertanya-tanya tentang seks anal, sebernarnya ini tidak akan membahayakan bayi, tetapi mungkin tidak nyaman jika Moms menderita wasir bahkan saat hamil.

Ada beberapa tindakan pencegahan untuk mencegah infeksi saat melakukan hal ini.

Baca Juga: 80 Kata-Kata Sindiran Halus Menyentil, Moms Berani Kirim?

Dads tidak boleh langsung berpindah dari posisi anal ke vagina tanpa mandi terlebih dahulu.

Jika tidak, ini dapat memindahkan bakteri ke dalam vagina, dikutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Seks oral juga aman dilakukan saat ini.

Namun pastikan selama melakukannya, Dads tidak menghembuskan udara ke dalam vagina.

Hal ini dapat menyebabkan emboli udara menyumbat pembuluh darah dan dapat mengancam nyawa.

Baca Juga: Obat Radang Bufacaryl: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Merasa sedikit kram saat mencapai klimaks bukanlah pertanda ada sesuatu yang berbahaya.

Ketidaknyamanan ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke daerah panggul selama kehamilan, dikombinasikan dengan gerakan normal pada organ seksual saat berhubungan seks, dan kontraksi normal rahim setelah berhubungan seks.


3. Hubungan Seks pada Trimester Ketiga

Pada trimester ketiga ini, banyak Moms yang mengeluhkan keluarnya air susu saat berhubungan seks.

Sebenarnya yang keluar saat itu adalah kolostrum, premilk yang mulai diproduksi beberapa perempuan pada trimester ketiga.

Stimulasi seksual terkadang dapat mendorong payudara untuk melepaskannya.

Tetesan ini mungkin akan mengejutkan untuk pertama kali, tetapi itu hanya bagian normal dari tubuh yang sedang mempersiapkan diri untuk bayi.

Ambil handuk jika sudah merasa lebih nyaman, lalu segera nikmati setiap momen sensual bersama Dads.

Selain itu, tidak usah panik jika melihat bercak darah setelah berhubungan seks.

Leher rahim akan lunak dan membengkak selama kehamilan.

Jadi, bercak darah adalah hal yang normal, terutama dengan penetrasi yang dalam..

Meski begitu, jika Moms melewati batas waktu dan dokter meresepkan seks, Moms dapat mencobanya.

Setidaknya, itu akan mengalihkan pikiran Moms dari menunggu Si Kecil.

Baca Juga: Ketahui Penggunaan Hexymer, Obat untuk Pengidap Parkinson

Efek Samping Berhubungan Intim saat Hamil Muda

Efek Samping Berhubungan Intin saat Hamil Muda
Foto: Efek Samping Berhubungan Intin saat Hamil Muda (Orami Photo Stock)

Berhubungan intim selama masa kehamilan memang aman, tetapi ada kondisi tertentu yang mungkin memberikan efek samping.

Penting untuk Moms selalu mengetahui efek samping, setelah bertanya, usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan?

Nah, berikut ini efek samping yang mungkin akan Moms alami jika berhubungan intim saat hamil muda.

1. Iritasi pada Vagina

Hormon kehamilan dapat vagina lebih kering yang menyebabkan pembuluh darah lebih mudah pecah.

Terkadang berhubungan seks dapat menyebabkan iritasi kecil pada vagina.

Hal ini dapat menyebabkan pendarahan ringan atau bercak berwarna merah muda atau cokelat.

Kondisi ini normal dan akan sembuh dalam waktu satu atau dua hari.

Jika dalam waktu tersebut tidak sembuh, Moms sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

2. Kram Setelah Berhubungan

Efek samping lain yang mungkin Moms rasakan saat berhubungan intim saat hamil muda adalah kram.

Kondisi ini biasanya terjadi setelah Moms selesai berhubungan dengan Dads.

Ada dua alasan mengapa Moms mungkin mengalami kram ringan setelah berhubungan seks selama awal kehamilan.

Orgasme, yang melepaskan oksitosin, dan air mani, yang mengandung prostaglandin, keduanya dapat menyebabkan kontraksi rahim dan membuat Moms mengalami kram ringan selama beberapa jam setelah berhubungan seks.

Jika Dads merangsang puting Moms saat berhubungan seks, itu juga bisa menyebabkan kontraksi.

Kondisi ini benar-benar normal selama kramnya ringan dan hilang segera setelah berhubungan seks.

Cobalah untuk beristirahat dan hubungi dokter jika kondisi tersebut tak segera hilang.

Baca Juga: 10 Doa untuk Anak yang Sakit agar Cepat Sembuh, Yuk Lafalkan

Tidak peduli usia kehamilan berapa minggu, yakinlah bahwa berhubungan seks itu sehat dan akan membuat bahagia.

Selama dokter memberikan persetujuan, Moms bebas melakukan apa yang membuat nyaman.

Jangan sampai dipusingkan dengan keraguan usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks ya Moms.

  • https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.2466/pr0.94.3.839-844
  • https://www.cmaj.ca/content/183/7/815.short
  • https://www.marchofdimes.org/pregnancy/sex-during-pregnancy.aspx
  • https://goaskalice.columbia.edu/answered-questions/blowing-air-vagina-dangerous
  • https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/sex/
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/sex-during-pregnancy/art-20045318

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb