05 April 2024

Puber Kedua pada Wanita dan Pria, Seperti Remaja Lagi!

Salah satunya cirinya adalah lemak menumpuk
Puber Kedua pada Wanita dan Pria, Seperti Remaja Lagi!

Memasuki usia 40 tahun, pria dan wanita bisa masuk ke dalam fase puber kedua.

Puber kedua ini kerap dikaitkan dengan perilaku yang kembali seperti remaja sedang jatuh cinta dengan lawan jenisnya.

Saat masa puber kedua wanita tiba, mereka bahkan bisa menjadi lebih genit.

Begitupun dengan pria, yang berperilaku selayaknya remaja.

Tapi, apakah benar puber kedua itu ada? Benarkah seperti yang selama ini orang pahami?

Cari tahu serba-serbi masa puber kedua wanita dan pria yang jarang disadari, yuk.

Bisa saja Moms ataupun Dads sedang memasuki fase-fase ini!

Baca Juga: Berapa Banyak Porsi Makanan Bayi 6 Bulan? Ini Kata dokter!

Usia Puber Kedua Wanita dan Pria

Ilustrasi Puber Kedua
Foto: Ilustrasi Puber Kedua (Freepik.com/cookie-studio)

Dikutip dari Healthline, puber kedua akan dialami oleh pria dan wanita ketika memasuki usia 20-an akhir hingga lebih dari 40 tahunan.

Perilaku orang-orang yang memasuki puber kedua itu sama seperti remaja yang sedang penasaran akan berbagai hal baru dalam hidupnya.

Puber kedua juga ditandai dengan perubahan fisik dan psikologi seseorang.

Dari segi medis, perubahan perilaku pada puber kedua terjadi karena adanya pengaruh hormonal.

Saat memasuki usia 40, hormon-hormon termasuk testosteron dan androgen bertanggung jawab atas kondisi tersebut.

Lantaran, hormon tersebut tidak lagi diproduksi sebanyak ketika orang masih berusia di bawah 40 tahun.

Akhirnya, kondisi itu membuat kepercayaan menurun, lalu pada akhirnya bertindak seperti remaja yang baru mengalami puber.

Di usia tersebut, pria mungkin lebih telihat menunjukan gejala-gejala puber kedua.

Hal tersebut terjadi karena adanya dorongan simbol kejantanan dan kemampuan seksual pria yang mulai menurun seiring dengan bertambahnya usia.

Baca Juga: Kata Dokter soal Efek Samping Susu Formula Soya pada Bayi

Tanda Puber Kedua Wanita

Wanita Sehabis Berolahraga
Foto: Wanita Sehabis Berolahraga (sleepadvisor.org)

Masa puber wanita di usia 40 tahunan. Hal ini bisa terlihat dari beberapa gejala dan tanda yang terjadi.

Sebagian besar memang ada kaitannya dengan suasana hati atau mood yang tak stabil.

Dalam tulisan ini, berikut beberapa tanda puber wanita yang perlu diketahui:

1. Menumpuknya Lemak Tubuh

Selama masa puber saat remaja, lemak cenderung menyebar di payudara dan pinggul sebagai persiapan untuk masa subur.

Sementara itu, dalam masa puber kedua wanita, metabolisme lemak akan berjalan lebih lambat.

Hal tersebutlah yang membuat lemak akhirnya turun ke bagian perut.

Pada beberapa wanita, efek kendur juga akan lebih terlihat pada payudara yang sel-sel utamanya terdiri dari lemak.

Hal ini dikarenakan distribusi ulang lemak yang masih berlangsung, meski berjalan lambat.

Berat badan juga akan meningkat di masa ini. Cukup sulit untuk membuatnya kembali ke rentang normal ketimbang saat Moms masih muda.

2. Gangguan Mood dan Depresi

Gejala Depresi pada Ibu Hamil
Foto: Gejala Depresi pada Ibu Hamil (Intermountainhealthcare.org)

Dalam penelitian di University of Pennsylvania, Amerika Serikat, risiko depresi semakin meningkat dalam masa puber kedua wanita.

Perubahan hormon, termasuk estrogen, selama perimenopause dapat menyebabkan kemurungan, kesedihan, gelisah, dan mudah tersinggung.

Periode perimenopause ini juga bisa terjadi bersamaan saat hubungan dengan pasangan sedang tegang atau bahkan mengarah ke perceraian.

Penelitian juga mengungkap bahwa wanita perimenopause yang mengalami depresi akan memasuki fase menopause lebih cepat.

Namun, bukan berarti mereka yang tak mengalami depresi bisa lebih lambat menuju menopause, ya, Moms!

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 1 Tahun Susah Makan, Simak!

3. Menurunnya Memori dan Konsentrasi

Estrogen merupakan hormon yang memengaruhi fungsi kognitif otak dengan membantu mengatur fungsi-fungsi.

Keberadaan hormon estrogen pada wanita berperan dalam pengingat memori, konsentrasi, dan fleksibilitas mental.

Sebuah penelitian mengungkap bahwa 40% wanita yang sedang dalam masa puber kedua lebih banyak mengaku bahwa mereka pelupa.

4. Kesehatan Organ Intim Menurun

Wanita Dandan
Foto: Wanita Dandan (Orami Photo Stocks)

Kondisi ini tentu menjadi momok bagi Moms menjelang menopause.

Bahkan dalam masa puber kedua wanita sudah mulai ada tanda-tanda menurunnya kesehatan organ intim.

Kulit dan area genital menjadi kering dan berkurang kekencangannya adalah hal yang pasti terjadi sepanjang masa perimenopause.

Kekeringan pada area genital tentunya berpengaruh pada vagina, yang bisa menyebabkan iritasi dan bahkan infeksi.

Inilah yang akhirnya memengaruhi seksualitas pada wanita, dan membuat rasa percaya diri jadi turun.

Selain itu, rambut juga semakin rontok, kering, menipis dan lebih jarang-jarang, terutama di bagian atas kepala.

Baca Juga: Tanya Jawab Psikolog soal Anak Hiperaktif Terlambat Bicara

5. Senang Dandan

Pada umumnya perempuan memang senang berdandan untuk memuaskan diri sendiri ataupun menarik perhatian orang lain.

Namun, bagi perempuan yang sedang menjalani puber kedua, mereka lebih sering berdandan layaknya seorang remaja yang baru belajar make up.

Bisa saja, perempuan yang mengalami puber kedua ditandai dengan penggunaan alat make up yang lebih branded.

Bahkan, bisa saja memakai produk skincare dan pakaian yang kekinian.

Di masa seperti ini perempuan biasanya ingin tampil cantik agar terlihat lebih muda.

6. Berusaha Menarik Perhatian Laki-laki

Menimbang Berat Badan
Foto: Menimbang Berat Badan (shutterstock.com)

Pertanda ini juga dialami oleh sebagian pria yang mengalami puber kedua.

Namun, tidak semua perempuan yang berusaha menarik perhatian laki-laki diartikan sebagai niatan 'selingkuh', ya.

Sebagian hanya ingin diakui oleh lawan jenis kalau dirinya masih terlihat muda meski sudah berada di usia yang matang.

Tapi, di sisi lain, ada juga perempuan yang berusaha menarik perhatian laki-laki karena jenuh dengan hubungannya dengan pasangannya.

Jadi tidak ada batasan dalam hal ini kalau perempuan tersebut sudah menikah, memiliki anak atau sudah berumur.

7. Memiliki Keinginan Mengubah Bentuk Fisik

Bagi perempuan yang berusia matang, perubahan dalam bentuk tubuh tidak bisa dielakkan terjadi pada dirinya.

Hal ini seperti berat badan bertambah, elastisitas kulit yang berkurang hingga bentuk payudara yang tak lagi menarik.

Beberapa perubahan ini membuat perempuan yang mengalami puber kedua setidaknya memiliki niat untuk mengubahnya.

Upaya yang dilakukan bisa saja ditandai dengan mulai mendaftar di tempat gym, rajin ke salon, dan ke tempat spa.

Beberapa perempuan bahkan mengambil langkah ekstrem, seperti melakukan operasi seperti sedot lemak atau botoks.

Baca Juga: 15 Gerakan Olahraga Mengecilkan Perut dan Paha, Bye-Bye Lemak Jahat!

8. Perubahan Perilaku dan Sosial

Cara Meningkatkan Libido
Foto: Cara Meningkatkan Libido (Orami Photo Stocks)

Perempuan yang menghadapi puber kedua juga tak jarang mengalami perubahan perilaku seperti halnya lebih centil dan manja.

Tidak hanya pada pasangan, biasanya perempuan lebih suka berkumpul dengan teman-temannya seperti di kafe, salon atau mengadakan arisan.

Layaknya seorang remaja, mereka ingin mengaktualisasikan diri agar diakui oleh lingkungan sekitarnya.

Hal ini juga kadang-kadang ditandai dengan kebiasaan selfie, posting di media sosial, dan menggunakan keterangan foto yang mengundang banyak komentar.

9. Libido Seksual Meningkat

Jangan heran Moms, perempuan yang mengalami masa puber kedua, juga memiliki keinginan untuk melakukan seks bahkan malah durasinya bertambah.

Gairah seksual pada perempuan yang mengalami puber keduanya biasanya akan bertambah drastis.

Bahkan sangat berlebihan hingga pasangannya disarankan mampu mengatasi hasratnya.

Seringnya, para wanita yang mengalami perubahan dalam masa perimenopause ini tidak merasa hal tersebut terjadi pada dirinya.

Justru orang lain yang melihat, yang menyadari perubahan mereka, baik itu secara fisik maupun psikis.

Baca Juga: Tanya Jawab Psikolog soal Anak Hiperaktif Terlambat Bicara


Puber Kedua Pria di Setiap Fase Usia

Cara Menghilangkan Uban di Usia Muda
Foto: Cara Menghilangkan Uban di Usia Muda (Orami Photo Stocks)

Fakta lainnya, puber kedua bisa terjadi bahkan sejak usia 20-an, Moms.

Puber kedua juga tidak selalu dikaitkan dengan dorongan seksual, lho.

Pria yang mengalami puber kedua erat kaitannya dengan perubahan dalam tubuh saat dewasa.

Ada beberapa tanda puber kedua pada pria yang dilihat dari perubahan tubuhnya, di antaranya:

1. Di Usia 20-an

Selama waktu ini, Dads terus menjadi dewasa secara fisik saat beralih dari remaja.

Puber kedua ini termasuk perubahan fisik, seperti perubahan tulang.

Pria akan mengalami perubahan massa tulang maksimal.

Artinya, tulang telah mencapai massa puncak dan ini merupakan jaringan tulang paling banyak dalam tubuh.

Kemudian, tubuh juga akan memperlambat pertumbuhan prostat.

Selama masa pubertas, prostat tumbuh dengan cepat. Tetapi, pada usia 20-an, organ tubuh ini mulai tumbuh sangat lambat.

2. Di Usia 30-an

Pada pertengahan 30-an, kadar testosteron pria secara bertahap menurun. Namun, ini tidak akan menyebabkan tanda-tanda yang nyata.

Perubahan fisik yang pria alami biasanya terkait dengan penuaan secara umum.

Massa tulang yang menurun akan terjadi di pertengahan atau akhir usia 30-an.

Kemudian, tubuh akan mulai kehilangan massa otot.

Sebagian orang mungkin mengalami kerutan atau bintik-bintik penuaan di usia akhir 30-an.

Setelah usia pertengahan 30-an, rambut pria juga cenderung mulai beruban, lho.

3. Di Usia 40-an

Perubahan yang terjadi di usia 30-an berlanjut hingga usia 40-an.

Pada saat yang sama, perubahan fisik akibat penurunan testosteron akan menjadi lebih terlihat.

Perubahan ini dikenal sebagai menopause pria atau andropause.

Perubahan di usia 40-an pria akan redistribusi lemak. Artinya, lemak dapat menumpuk di perut atau dada.

Selain itu, tinggi badan juga akan berkurang sekitar 1-2 inci karena tulang belakang mulai menyusut.

Prostat juga mungkin mengalami lonjakan pertumbuhan lain. Ini mungkin membuat sulit buang air kecil.

Saat testosteron menurun, seorang pria menjadi lebih sulit untuk mempertahankan ereksi.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Produk Kahf, Skincare Lokal untuk Pria

Ciri-Ciri Lain Pria Sedang Puber Kedua

Masa Subur Pria
Foto: Masa Subur Pria (Freepik.com)

Seperti sudah dibahas sebelumnya, puber kedua ditandai dengan perubahan fisik.

Proses alami ini biasanya ditolak oleh para pria. Sebaliknya, mereka justru mencoba membuktikan sebaliknya.

Mereka ingin menunjukan bahwa usia tidak membuat kejantanan mereka menurun.

Berbagai upaya pun akhirnya dilakukan oleh pria untuk membuktikan hal tersebut.

Berikut beberapa ciri-ciri lain yang menunjukkan pria sedang puber kedua:

1. Membuat Perubahan Baru

Ada yang membuktikannya dengan bentuk kesuksesan dalam bidang agama, olahraga, hobi baru, dan yang lainnya.

Di sisi lain, ada juga yang membuktikan kejantanan dan kemampuan seksualnya dengan menggoda wanita yang lebih muda.

Untuk mendukung upayanya itu, para pria juga berusaha menunjukan perubahan secara fisik.

Mereka jadi lebih perhatian pada penampilan untuk meraih perhatian orang lain.

Para pria akan menyemir rambut agar terlihat lebih muda dan menjadi sangat fashionable.

Mereka akan memodifikasi kendaraan menjadi seperti yang sedang ngetren di kalangan anak muda, lho.

2. Kadar Testosteron Menurun

Cara Ampuh Meningkatkan Level Testosteron Pria
Foto: Cara Ampuh Meningkatkan Level Testosteron Pria (Orami Photo Stocks)

Mereka juga kerap melakukan kegiatan-kegiatan ala anak muda, seperti berkendara jarak jauh atau nongkrong di kelab malam.

Dalam beberapa kasus, tahap ini dapat diterima tetapi terkadang tidak terkendali.

Berdasarkan jurnal Therapeutic Advances in Urology, kadar testosteron menurun seiring menuanya usia secepat 0,4 hingga 2% per tahun setelah usia 30.

Sekitar 13% dari populasi pria memiliki hipogonadisme, yang merupakan kegagalan untuk menghasilkan testosteron yang cukup.

Mengutip dari Journal of Gerontology, puber kedua pada suami bisa ditandai dengan perubahan berat badan dan berkurangnya energi.

Selain itu berkurangnya fungsi seksual, suasana hati yang seperti tertekan, dan penurunan fungsi kognitif juga bisa terjadi.

Baca Juga: Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ini Kata Dokter Spesialis

3. Perubahan Kulit

Sehubungan dengan perubahan fisik, rendahnya hormon testosteron akan menyebabkan kelemahan otot dan kekuatan tulang berkurang.

Puber kedua pada pria in juga menyebabkan berkurangnya potensi seksual, penurunan kekuatan, dan jumlah ejakulasi.

Selain itu, kulit juga menjadi kering dan keriput, keringat di malam hari, dan juga peningkatan kadar kolesterol.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan kulit jadi yang terpenting dalam rutinitas sehari-hari.

4. Emosional Melonjak

Pria Marah
Foto: Pria Marah (Freepik.com/drobotdean)

Ketika kita berbicara tentang perubahan emosional, artinya adalah bahwa biasanya kondisi ini memengaruhi harga diri suami Moms.

Hal ini dikarenakan pria merasa tidak mampu untuk menyenangkan diri sendiri dan keinginan pasangan selama berhubungan seksual.

Berdasarkan jurnal Andropause, gejala-gejala gangguan emosional di kalangan suami termasuk:

  • Kemurungan
  • Cepat marah
  • Gugup
  • Depresi dan jengkel
  • Merasa lelah
  • Konsentrasi yang buruk
  • Memori yang menurun

Manajemen stres kurang baik dan teknik koping yang berhubungan dengan stres, bisa juga mengalami gangguan mood yang berkepanjangan.

5. Dada Membengkak

Tanda pubertas kedua lainnya yang mungkin dialami oleh suami kita seperti mengalami dada bengkak atau terasa lunak.

Ukuran testis yang menurun, atau rambut rontok pun kerap dialami kebanyakan pria.

Kadar testosteron yang rendah pada pria juga dikaitkan dengan osteoporosis.

Hal ini merupakan kondisi di mana tulang kita menjadi lemah dan rapuh.

Baca Juga: Mengenal Biseksual, Ketertarikan pada Pria dan Wanita Sekaligus


Tips Menghadapi Fase Puber Kedua

Hubungan Romantis
Foto: Hubungan Romantis (Orami Photo Stock)

Oleh karena itu, penting bagi orang yang sudah memasuki usia paruh baya untuk bisa menjaga kinerja otak mereka.

Kinerja otak yang terjaga akan mampu mengontrol perilaku dan membuat orang terus percaya diri.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan para pria dan wanita untuk menjaga kinerja otak mereka. Apa saja? Cari tahu yuk!

1. Rutin Berolahraga

Olahraga bukan hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menyehatkan otak.

Pilihlah olahraga yang tidak terlalu menguras tenaga dan lakukan secara rutin.

Menjelang masa menopause, Moms juga perlu menghadapi puber kedua dengan memperbanyak olahraga.

Tak usah terlalu ribet, Moms atau Dads bisa melakukannya di rumah dan lingkungan sekitar, seperti jogging, dance atau zumba.

Apabila Moms lebih suka pergi ke gym, bisa juga mencoba pilates, yoga dan lainnya. Berenang juga bisa jadi pilihan olahraga.

2. Konsumsi Makanan Sehat

Makanan Sehat
Foto: Makanan Sehat (Orami Photo Stock)

Setelah memasuki usia paruh baya, sebaiknya kurangi konsumsi produk hewani dan perbanyak konsumsi buah dan sayur segar.

Untuk daging, pilihlah daging ayam organik. Konsumsi gula dan garam pun perlu dikurangi.

Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menghadapi puber kedua adalah dengan melakukan diet sehat.

Untuk poin ini, Moms harus perhatian terhadap asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Buah, sayur, biji-bijian dan tepung, lemak baik, dan protein tanpa lemak merupakan kandungan yang disarankan dalam makanan.

Baca Juga: Sering BAB tapi Sedikit? Ini Kata Dokter Spesialis!

Makanan sehat dapat mencegah penambahan berat badan dan osteoporosis.

Selain itu, mood pun bisa meningkat, dan usus menjadi lebih sehat.

Dengan diet sehat, Moms bisa lebih sehat secara mental, dan punya otot serta tulang yang lebih kuat.

Bonusnya, kulit menjadi lebih sehat dan itu akan berpengaruh pada penampilan tentunya.

3. Mengurangi Beban Pekerjaan

Kurangi beban pekerjaan sambil mengatur waktu untuk menjauhkan diri dari stres.

Sesekali pergi berlibur agar otak kembali segar.

Isi waktu luang dengan membaca buku, bermain teka-teki silang, mendengarkan musik, melukis, atau melakukan aktivitas seru lainnya.

Perbanyak aktivitas yang menggunakan otak untuk bisa membantu menjaga kinerja saraf jadi lebih baik.

4. Perawatan Kulit dan Rambut

Menyisir Rambut
Foto: Menyisir Rambut (Shutterstock.com)

Akan lebih baik lagi jika Moms menghadapi puber kedua dengan lebih rajin lagi merawat kulit.

Dokter bisa memberi resep krim dengan kandungan retinoid dan emolien untuk merawat kulit yang rusak.

Sedangkan untuk rambut, Moms bisa menggunakan produk-produk yang diformulasikan untuk merangsang pertumbuhan rambut.

5. Pola Tidur Sehat

Mungkin akan sulit, karena dalam menghadapi puber kedua pria dan wanita akan dihadapkan pada masalah kesehatan mental.

Namun bagaimanapun, tidur nyenyak dengan jadwal yang konsisten, serta bangun sesuai jamnya akan baik untuk tubuh.

Mulailah menghindari konsumsi alkohol atau kafein sebelum tidur, agar bisa beristirahat lebih tenang.

Baca Juga: 9 Ciri-Ciri Pubertas Laki-Laki dan Tahapan Fasenya

6. Konsumsi Multivitamin

Sumber Vitamin D
Foto: Sumber Vitamin D (Orami Photo Stock)

Moms bisa konsultasikan dengan dokter, apakah harus mengonsumsi multivitamin atau tidak.

Dalam menghadapi puber kedua, multivitamin ini dapat memberi asupan nutrisi penting dalam tubuh yang mungkin terlewatkan.

Kandungan dalam buah, sayur, dan makanan sehat lainnya biasanya bisa didapat dari multivitamin juga.

Tubuh manusia terus-menerus mengalami perubahan yang terkadang membingungkan dan membuat kita lengah.

Salah satu perubahan itu adalah puber kedua dan bisa terjadi pada usia 20-an, 30-an, atau 40-an.

Dokter juga dapat membantu meringankan kekhawatiran dan mengobati masalah apapun.

7. Suntik Hormon Pria

Kebiasaan gaya hidup ini bisa berdampak baik bagi semua pria.

Setelah mencoba kebiasaan-kebiasaan ini, pria yang mengalami puber kedua dapat melihat perubahan dramatis dalam kesehatan mereka.

Namun perawatan lainnya juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan intramuskuler.

Barengi juga dengan konsumsi obat minum dan aplikasi gel pada perut dan bahu.

Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk mengisi kembali hormon testosteron yang hilang.

Terapi untuk mengatur kadar testosteron dapat menjadi pilihan, lho.

Baca Juga: Jam Berapa Ibu Hamil Boleh Tidur Pagi? Ini Kata Dokter

Demikian sederet fakta mengenai puber kedua dan bagaimana cara menjaga kinerja otak agar kondisi tersebut bisa dilalui dengan baik.

Selamat Moms dan Dads dapat melewati fase ini dengan baik, ya!

  • https://www.healthline.com/health/second-puberty
  • https://academic.oup.com/endo/article/147/3/1166/2500710
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4707424/
  • https://academic.oup.com/biomedgerontology/article/57/2/M76/547924
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4440190/
  • https://www.healthline.com/health/warning-signs-male-menopause
  • https://www.self.com/story/what-is-second-puberty

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb