25 Agustus 2023

Serba-serbi Darah Implantasi, Flek di Awal Kehamilan

Tidak semua wanita merasakan tanda-tandanya
Serba-serbi Darah Implantasi, Flek di Awal Kehamilan

Sebagian wanita mengira kalau bercak darah implantasi adalah tanda menstrusi.

Padahal, ini juga bisa menjadi tanda kehamilan.

Ketika sedang berusaha untuk hamil, dua minggu antara masa ovulasi dan tes kehamilan di rumah yang menunjukkan positif, Moms tentu akan sangat bahagia.

Akhirnya, hal yang selama ini ditunggu-tunggu tiba juga.

Tapi, bagaimana jika ternyata tidak lama setelah dinyatakan positif hamil, Moms mengalami pendarahan? Apakah kehamilan Moms normal dan sehat? Pendarahan apa yang baru saja Moms alami?

Moms tentu khawatir, apalagi jika ini adalah kehamilan pertama.

Moms, ternyata, pendarahan yang terjadi di awal kehamilan disebut dengan darah implantasi.

Kondisi ini terjadi ketika embrio mulai melekat di rahim.

Dilansir dari American Pregnancy Association, gerakan telur ini dapat menyebabkan pendarahan ringan atau bercak, yang sepenuhnya normal dan tidak memerlukan perhatian medis apa pun.

Agar tidak penasaran lagi tentang pendarahan implantasi, yuk simak ulasannya di bawah ini!

Baca Juga: 17 Cara Berhubungan agar Tidak Hamil, Tetap Nikmat dan Aman!

Apa Itu Darah Implantasi?

Ilustrasi Darah Implantasi
Foto: Ilustrasi Darah Implantasi (shutterstock)

"Darah implantasi adalah perdarahan ringan yang keluar melalui vagina yang dapat terjadi pada beberapa wanita hamil sekitar 7-14 hari setelah terjadi konsepsi atau pembuahan," jelas dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.

Biasanya perdarahan ini berhenti dalam 1-2 hari dan tidak berbahaya sehingga tidak membutuhkan pengobatan.

Darah implantasi biasanya ditandai dengan bercak darah berwarna merah muda atau cokelat yang tampak samar-samar.

Hal ini terjadi karena embrio menempel di dinding rahim dan tidak mengganggu perkembangan embrio.

Bau darah implantasi memiliki bau yang khas, yakni anyir, tanpa perbedaan yang berarti.

Darah implantasi biasanya hanya berjumlah sangat sedikit, yakni berkisar 1 hingga 2 tetes saja.

Hal ini berbeda dengan darah menstruasi yang semakin lama justru keluar semakin deras dan berbentuk gumpalan.

Darah implantasi itu normal, namun apabila warna darahnya lebih gelap dan semakin lama semakin deras.

Selain itu, disertai kram perut dan mulas yang tidak kunjung hilang, bisa jadi merupakan tanda-tanda ancaman keguguran.

Sebaiknya segera ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Pendarahan implantasi ringan, berhenti dengan sendirinya dan tidak memerlukan perawatan khusus.

Namun jika Moms khawatir, coba cek beberapa informasi di bawah ini yuk, Moms.

Baca Juga: Haid Hanya Flek Cokelat Sedikit, Apakah Perlu Khawatir?

Darah Implantasi Terjadi di Antara Periode Menstruasi

Kesehatan Vagina
Foto: Kesehatan Vagina (Shutterstock.com)

Implantasi sel telur yang telah dibuahi biasanya terjadi sekitar 6 hingga 10 hari setelah terjadinya pembuahan.

Kehamilan dapat terjadi jika embrio berhasil menempel ke dalam lapisan rahim, yang sudah semakin tebal.

Hal ini sebagai tempat yang layak untuk berkembangnya embrio hingga menjadi janin.

Ketika implantasi berhasil, tubuh akan melepaskan hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG), yang menghasilkan perubahan dalam tubuh untuk mendukung kehamilan yang sehat.

Hormon inilah yang menyebabkan tes kehamilan menunjukkan hasil yang positif.

Darah implantasi terjadi ketika embrio ditanamkan di lapisan rahim, ia dapat mengganggu pembuluh darah kecil di tempat ia bersembunyi.

Ini tidak akan menimbulkan masalah besar, tetapi beberapa wanita akan mengalami pendarahan ringan, dari keputihan berwarna merah muda atau merah hingga kecoklatan.

Hal yang biasa disebut darah implantasi ini mungkin akan terjadi lebih awal (biasanya sekitar 7 hingga 10 hari setelah pembuahan).

Baca Juga: 10+ Cara Menghilangkan Bau Pesing pada Kasur, Yuk Moms Coba!

Tanda dan Gejala Darah Implantasi

Sakit Perut
Foto: Sakit Perut (Orami Photo Stock)

Darah implantasi dianggap sebagai salah satu gejala awal kehamilan atau salah satu tanda pertama yang mudah diidentifikasi untuk terjadi pada seorang ibu.

Biasanya, hal ini dimulai sekitar beberapa hari sebelum siklus menstruasi terjadi.

Namun, karena darah implantasi terjadi pada waktu yang sama dengan menstruasi, banyak wanita sulit membedakan apakah ini kemungkinan kehamilan atau menstruasi biasa saja.

Ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan terjadi darah implantasi pada Moms, yaitu:

  • Terjadi kram ringan, hingga pingsan (tidak seperti kram saat menstruasi biasa)
  • Perubahan suasana hati
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Sakit punggung bagian bawah
  • Nyeri payudara
  • Penurunan energi
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil

Baca Juga: 5 Makanan Pencegah Flek saat Hamil, Sumber Multivitamin!


Penyebab Pendarahan Implantasi

Menstruasi
Foto: Menstruasi

Proses terjadinya kehamilan dimulai dengan masuknya sel-sel sperma pria ke dalam vagina dan menuju rahim untuk membuahi sel telur wanita.

Setelah terjadi pembuahan, sel telur akan berkembang menjadi embrio atau calon janin.

Embrio ini kemudian akan menempel pada dinding rahim untuk tumbuh dan berkembang menjadi janin.

Pendarahan implantasi terjadi sebagai akibat dari proses penempelan atau melekatnya embrio pada dinding rahim.

Meskipun penyebab pasti dari pendarahan ini tidak selalu diketahui dengan pasti, ada beberapa kemungkinan tentang mengapa hal ini terjadi:

1. Penetrasi ke Dinding Rahim

Selama proses implantasi, embrio harus menembus lapisan permukaan rahim yang disebut endometrium.

Proses ini dapat merusak beberapa pembuluh darah kecil di dinding rahim, menyebabkan pendarahan ringan.

2. Perubahan Hormonal

Pendarahan implantasi juga bisa disebabkan oleh fluktuasi hormon yang terjadi selama proses implantasi.

Hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron mengalami perubahan selama awal kehamilan, yang bisa mempengaruhi pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan kecil.

3. Reaksi Inflamasi

Ketika embrio menempel pada dinding rahim, reaksi inflamasi ringan dapat terjadi.

Ini adalah respons alami tubuh terhadap perubahan dalam jaringan, dan bisa menyebabkan perdarahan ringan.

4. Pertumbuhan Pembuluh Darah

Selama kehamilan awal, tubuh mempersiapkan dinding rahim untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.

Pertumbuhan pembuluh darah baru dapat memicu pendarahan ringan.

5. Pelepasan Hormon HCG

Setelah embrio menempel, tubuh mulai menghasilkan hormon human chorionic gonadotropin (hCG), yang berperan dalam mempertahankan kehamilan.

Pelepasan hormon ini juga bisa mempengaruhi dinding rahim dan menyebabkan pendarahan kecil.

Terjadinya bercak darah yang keluar dari vagina akibat implantasi ini adalah hal yang normal dan tidak membahayakan kesehatan ibu.

Pendarahan implantasi juga tidak mengganggu embrio dan perkembangannya.

Baca Juga: Sperma Tumpah Setelah Berhubungan Intim, Apakah Bisa Hamil?

Berapa Lama Darah Implantasi Terjadi?

Sakit Perut
Foto: Sakit Perut (Orami Photo Stock)

Dr. Linda Burke-Galloway, Dokter Kebidanan dan Kandungan di Weill Cornell Medicine di New York, mengatakan bahwa darah implantasi berlangsung sangat singkat.

Kondisi pendarahan implantasi biasanya terjadi sekitar satu hingga dua minggu setelah pembuahan, yang dapat bersamaan dengan saat diharapkan menstruasi

Darah implantasi biasanya berlangsung tidak lebih dari 24 hingga 48 jam.

Ini adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk telur yang telah dibuahi untuk ditanamkan ke dalam lapisan rahim.

Dr. Ross menjelaskan bahwa timeline adalah sebagai berikut:

  • Hari 1: hari pertama periode menstruasi.
  • Hari 14 hingga 16: terjadi ovulasi.
  • Hari 18 hingga 20: terjadi pembuahan.
  • Hari 24 hingga 26: implantasi terjadi dan pendarahan implantasi terjadi sekitar 2 hingga 7 hari.

Baca Juga: 17 Tanda Awal Kehamilan Muda, Salah Satunya Sakit Punggung

Bentuk Darah Implantasi

Ilustrasi Pendarahan
Foto: Ilustrasi Pendarahan (Cosmo.ph)

Seperti yang sudah disebutkan, pendarahan menstruasi biasanya berlangsung selama tiga sampai lima hari, mulai lebih berat dan kemudian lebih ringan.

Darah implantasi biasanya berwarna coklat tua atau hitam, yang berarti itu adalah darah yang lebih tua.

Meskipun kadang-kadang bisa berwarna lebih terang juga.

Aliran darahnya juga tidak berat dan deras. Sehingga bentuk darah implatansi cenderung lebih encer daripada darah menstruasi yang lebih kental.

Moms mungkin melihat beberapa bercak dan tetes dalam jumlah yang sedikit lebih besar.

Mungkin sulit bagi Moms untuk mengetahui perbedaan antara darah implantasi dan menstruasi teratur karena gejalanya cukup mirip sehingga agak sulit dibedakan.

Hal yang Perlu Dikhawatirkan dari Darah Implantasi

Sakit Perut
Foto: Sakit Perut (Freepik.com/stefamerpik)

Banyak yang berpikir darah implantasi berlangsung tidak terlalu lama, Moms mungkin berpikir tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Namun sebenarnya, semua pendarahan yang terjadi selama kehamilan dianggap tidak normal.

Dokter menganggapnya sangat serius dan meminta para ibu hamil untuk segera berkonsultasi.

Meskipun tidak semua perdarahan adalah keadaan darurat atau pertanda komplikasi, dokter mungkin ingin melakukan tes, seperti USG vagina, untuk mencari tahu penyebabnya.

Menurut Dr. Burke-Galloway, darah berwarna merah cerah berarti Moms mengalami perdarahan aktif, terutama jika Moms mengeluarkan gumpalan darah dan kesakitan.

Ini bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik dan membutuhkan tindakan medis segera.

"Jika pendarahan terjadi di tengah malam dan terlihat agak berat, harus segera memanggil dokter untuk berbicara dengan dokter untuk mendapatkan tindakan khusus," kata Dr. Joshua Hurwitz, dokter kandungan dan ahli endokrinologi reproduksi di Reproductive Medicine.

Selain itu menurut jurnal Epidemiology and Health, setiap ibu hamil memiliki peluang 15 hingga 20 persen untuk mengalami keguguran.

Tanda-tanda yang perlu diwaspadai adalah ketika pendarahan terjadi dengan intensitas yang mirip dengan periode menstruasi yang berat, disertai gumpalan darah dan kram yang sangat parah.

Apabila Moms mengalami gejala-gejala tersebut, sudah saatnya untuk khawatir akan terjadi keguguran.

Baca Juga: Ini Dia 6 Penyebab Telat Haid 1 Minggu, Yuk Disimak!

Jika pendarahan dan kram yang parah disertai dengan kelelahan atau pusing, penting untuk segera menghubungi tenaga medis.

Hal ini guna melakukan USG panggul, tes jumlah darah, dan beta HCG (human chorionic gonadotropin) guna mendapatkan diagnosis yang akurat.


Membedakan Darah Implantasi dan Menstruasi

Ilustrasi Menstruasi
Foto: Ilustrasi Menstruasi (Parents.com)

Karena darah implantasi adalah gejala yang sering terjadi sebelum Moms melakukan tes positif pada tes kehamilan.

Mungkin sulit untuk mengetahui apakah pendarahan ringan merupakan tanda awal kehamilan atau hanya bercak normal menjelang menstruasi.

Sayangnya, tidak ada cara konklusif untuk mengetahuinya.

Cara terbaik untuk mengetahui apakah Moms hamil atau tidak adalah menunggu beberapa hari lagi dan mengikuti tes kehamilan.

Waktu Moms melakukan hubungan seks yang terakhir mungkin juga membantu Moms untuk mengetahuinya.

Jika sudah lebih dari dua minggu, kecil kemungkinan setiap bercak yang dialami adalah darah implantasi.

Banyak wanita mengatakan bahwa darah implantasi berbeda dari darah menstruasi.

Jika Moms masih bingung, beberapa ciri di bawah ini mungkin bisa membantu.

1. Warna Darah

Baik berat ataupun ringan, kita para wanita pasti akrab dengan warna darah menstruasi sendiri (biasanya merah terang ke gelap).

Namun, darah implantasi biasanya berwarna merah muda terang hingga coklat tua (warna karat).

2. Gumpalan Darah

Beberapa wanita mengalami banyak pembekuan atau gumpalan darah selama menstruasi mereka, sementara beberapa tidak memilikinya.

Namun, darah implantasi seharusnya tidak menyebabkan gumpalan darah.

3. Jumlah Darah

Untuk menampung darah dari menstruasi, biasanya banyak wanita akan menggunakan pembalut dan tampon selama periode itu terjadi, tetapi berbeda dengan darah implantasi.

Pendarahan implantasi biasanya hanya bercak atau merupakan aliran yang ringan.

Biasanya, darah implantasi hanya keluar sedikit berwarna merah muda atau coklat ketika seorang wanita menyeka.

Darah ini biasa diatasi hanya dengan memakai pantyliner.

Ini bisa berupa aliran yang intermiten atau lebih konstan.

Baca Juga: 12 Penyebab Muncul Flek Cokelat saat Hamil Muda, Bahayakah?

4. Kram Otot Perut

Rasa sakit dari kram yang muncul juga tidak sama.

Rasa sakit karena kram yang muncul disebabkan oleh darah implantasi akan terasa ringan dan dengan interval yang singkat serta berdurasi pendek-pendek.

Sementara sakit akibat kram yang dirasakan dari menstruasi sangat berbeda dengan pendarahan implantasi, dimana kram.

Hal ini karena menstruasi akan terasa sangat tajam, berdurasi cukup lama dan terasa cukup menyiksa.

5. Konsistensi

Satu hal lagi yang berbeda antara darah implantasi dengan menstruasi adalah dalam hal konsistensi pendarahannya.

Pendarahan implantasi biasanya akan keluar secara sedikit demi sedikit dan kadang tidak keluar, kemudian keluar lagi, seperti itu terus, belum tentu mengalir deras.

Sementara pada menstruasi, walau mungkin diawali dengan adanya flek.

Kemudian darah akan secara kontinyu keluar terus menerus dari vagina selama periode menstruasi berlangsung.

Kapan Perlu Tes Kehamilan?

Hasil Testpack
Foto: Hasil Testpack (Ccrmivf.com)

Moms karena tak mudah membedakan darah implantasi dengan menstruasi, sebaiknya lakukan tes jika dirasa ada kemungkinan hamil.

Tes kehamilan mengukur tingkat hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam darah.

Hormon ini dihasilkan oleh plasenta yang memberi nutrisi pada embrio yang baru saja berkembang.

Sebuah penelitian Geburtshilfe Frauenheilkunde, tes kehamilan urine yang dapat dilakukan di rumah bisa dikatakan 99 persen akurat.

Selama alat tes tersebut tidak kedaluwarsa dan Moms melakukannya setelah hari pertama menstruasi yang terlewat.

Beberapa tes urine yang sangat sensitif dapat digunakan lebih awal, tetapi ketahuilah bahwa Moms berisiko mendapatkan hasil negatif saat ternyata benar-benar hamil.

Jika mendapatkan hasil negatif, tetapi Moms masih merasakan gejala yang membuat berpikir hamil, tunggu 7 hari dan tes ulang ya.

Tes kehamilan dari darah yang biasanya dilakukan oleh dokter, dapat mendeteksi kehamilan segera setelah 11 hari setelah pembuahan.

Tapi Moms juga harus ingat bahwa hCG belum diproduksi sampai setelah implantasi.

Jadi tes kehamilan pada tanda pertama pendarahan implantasi kemungkinan akan menghasilkan hasil negatif.

Harus sabar dahulu, jangan langsung buru-buru ingin segera tes saat baru terjadi tanda pertama pendarahan implantasi.

Baca Juga: Ada Flek Cokelat Setelah Haid Bolehkah Berhubungan Intim?

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang darah implantasi. Jadi, jangan panik dulu ya.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4282085/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4119102/
  • https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/what-is-implantation-bleeding/
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/implantation-bleeding/faq-20058257
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/implantation-bleeding
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/318659

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb