19 September 2023

Ada 3 Tahap Masa Puber Wanita, Usia Berapa Saja Ya?

Yuk, cari tahu di bawah ini, Moms!
Ada 3 Tahap Masa Puber Wanita, Usia Berapa Saja Ya?

Pubertas adalah masa saat seseorang mulai berubah dari masa anak-anak menuju dewasa. Begitu juga dengan masa puber wanita.

Perubahan dalam tubuh selama masa puber wanita disebabkan oleh hormon.

Penting untuk diingat bahwa perubahan ini akan terjadi secara berbeda untuk setiap remaja.

Melansir New Zealand Family Planning, masa puber wanita tidak ditentukan kapan terjadinya.

Ternyata masa puber wanita terjadi dalam beberapa kali dalam rentang waktu berbeda, lho!

Yuk, cari tahu penjelasan masa puber wanita!

Baca Juga: Phenoxyethanol pada Skincare, Apakah Aman untuk Kulit?

Masa Puber Wanita Pertama

Anak Remaja
Foto: Anak Remaja

Masa puber wanita pertama ditandai dengan perubahan fisik serta menstruasi.

Ini adalah proses normal terjadi dalam rentang usia sekitar 9-14 tahun.

Selain menstruasi, perubahan bentuk payudara juga akan terasa sebagai bagian dari masa puber wanita.

Bukan hal yang aneh jika pertumbuhan payudara dimulai dari satu sisi dan tidak langsung keduanya.

Umum terjadi jika payudara terasa agak lunak atau sakit.

Pertumbuhan dan nyeri payudara yang tidak merata adalah normal dan biasanya membaik seiring waktu.

Masa puber wanita juga ditandai rambut tumbuh di area genital, ketiak dan kaki.

Menurut Healthy Children, sekitar 15 persen masa puber wanita diawali dengan tumbuhnya rambut kemaluan, dan disusul perubahan payudara.

Baca Juga: Diastasis Recti pada Ibu dalam Masa Nifas, Cari Tahu Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahannya

Kebanyakan anak perempuan mengalami percepatan pertumbuhan pada usia yang lebih muda daripada anak laki-laki.

Tingkat pertumbuhan tinggi badan tercepat biasanya terjadi saat payudara mulai berkembang dan sekitar 6 bulan sebelum mengalami menstruasi.

Begitu seorang gadis mengalami menstruasi sebagai masa puber wanita pertama, pertumbuhannya akan mulai melambat.

Masa Puber Wanita Kedua

Ilustrasi Darah Haid
Foto: Ilustrasi Darah Haid

Masa puber wanita kedua sering dimulai pada usia 30-40an.

Seorang dokter Ob-Gyn Anna Targonskaya, menuliskan bahwa masa puber wanita seluruhnya dimulai pada usia 20-an.

Ada beberapa hal yang berubah di usia ini, dan itu merupakan awal dimulainya masa puber wanita kedua.

"Tubuh manusia terus-menerus mengalami perubahan yang terkadang membingungkan dan membuat kita lengah. Salah satu perubahan itu adalah puber kedua. Itu bisa terjadi pada usia 20-an, 30-an, atau 40-an," ungkap Dr. Anna, dilansir dari Flo Health

Ketika memasuki usia 20an, setiap orang akan lebih banyak beraktivitas dan melewati berbagai perubahan pada dirinya.

Itulah mengapa wanita dengan mudahnya mengabaikan perubahan fisik yang terjadi pada tubuhnya.

Perubahan inilah yang merupakan awal mula masa puber wanita kedua.

Di masa ini, garis-garis halus di wajah dan noda pada kulit mulai bermunculan.

Pastikan lebih banyak minum air putih agar tetap terhidrasi.

Selain itu, berat badan juga bisa bertambah, dan ini harus diikuti dengan perubahan pola makan serta rutin olahraga.

Menurut Journal of Pediatric Nursing, masa puber wanita kedua, juga ditandai dengan berkurangnya massa otot dan tulang mengropos.

Hal ini dapat menghambat metabolisme dan penambahan berat badan yang signifikan.

Untuk mengatasinya, disarankan agar meningkatkan olahraga yang berfokus pada latihan beban.

Kram juga bakal sering terjadi di masa puber kedua wanita usia 20-an.

Selain itu, sama seperti remaja puber, masalah jerawat juga bakal menyerang di masa ini.

Jerawat yang muncul pun bisa lebih banyak dari biasanya.

Baca Juga: Splenomegali atau Pembengkakan Limpa: Gejala, Penyebab, Pemeriksaan dan Cara Mengobatinya


Masa Puber Wanita Ketiga

Wanita
Foto: Wanita

Tubuh akan mengalami perubahan besar selama masa puber wanita ketiga ini.

Masa puber wanita ketiga terjadi ketika memasuki usia 30-40 tahunan dan mengacu pada perimenopause dan menopause.

Melansir Social Science & Medicine, kadar hormon estrogen yang tidak teratur menyebabkan perubahan fisik perimenopause.

Di usia 30-an ini, kesuburan wanita akan mulai menurun, terutama saat memasuki usia 35.

Selain itu, siklus haid mulai bermasalah saat memasuki dekade ini.

Pendarahan yang tidak seperti biasanya bisa saja terjadi.

Fibroid atau leiomioma dan endometriosis juga lebih sering terjadi pada usia ini.

Selain perubahan fisik, masa puber kedua wanita usia 30-an juga akan terjadi masalah kesehatan mental.

Moms bisa merasa sangat stres karena harus memikul banyak tanggung jawab dalam keluarga, kehidupan sosial, dan juga di tempat kerja.

Pastikan untuk bicara dengan dokter ahli atau psikolog jika Moms mulai merasa khawatir akan hal ini.

Memasuki usia ini, Moms sudah harus siap jika sewaktu-waktu menopause datang.

Sebagian besar wanita berhenti mengalami menstruasi antara usia 45 hingga 55 tahun.

Meski menopause kadang dianggap fase yang lebih tenang, tapi penelitian mengungkapkan bahwa perubahan suasana hati lebih kompleks di sini.

Kepadatan tulang pun makin berkurang seiring menurunnya kadar estrogen yang dapat menurunkan jumlah kalsium.

Inilah yang akhirnya menjadi penyebab osteoporosis. Berat badan meningkat lebih cepat juga di fase ini, jika Moms tidak menjaga pola makan.

Hal paling disoroti dari masa puber wanita di usia 40-an adalah menurunnya dorongan seks.

Kadar hormon yang menurun seiring bertambahnya usia memungkinkan Moms mengalami penurunan gairah seks dan kekeringan pada vagina.

Perlu untuk konsultasi pada dokter ahli jika hal ini sudah menjadi kekhawatiran dalam hubungan Moms dengan Dads.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Dokter Kandungan Samarinda untuk Konsultasi Kehamilan dan Persalinan

Faktor Masa Puber Wanita

Anak Remaja
Foto: Anak Remaja

Perubahan fisik setiap wanita tentu berbeda. Ada yang lebih cepat ada juga yang lebih lamban.

Masa puber wanita dimulai dan seberapa cepat perubahannya terjadi dipengaruhi oleh banyak faktor lain, antara lain:

  • Nutrisi dan kesehatan

Di Amerika Serikat, pubertas dimulai sekitar 3 tahun lebih awal.

Faktor yang memengaruhi karena adanya kemajuan layanan kesehatan dan asupan makanan sehat.

  • Berat Badan

Pubertas cenderung dimulai lebih awal pada anak perempuan yang sedikit gemuk dan cenderung pada anak perempuan yang sangat kurus ataupun kurang gizi.

  • Genetika

Pubertas terjadi lebih awal pada anak perempuan yang ibunya melalui masa puber wanita lebih dulu ketika muda.


  • Kelompok etnis

Pubertas cenderung dimulai lebih awal pada orang kulit hitam dan Hispanik daripada orang Asia dan kulit putih yang bukan Hispanik.

Baca Juga: Anak Belajar Anti Bosan dengan Mind Mapping, Ini Manfaat dan Cara Membuatnya

Tumbuh Ketertarikan Seksualitas

Anak Remaja
Foto: Anak Remaja (Orami Photo Stock)

Selama masa puber wanita dan remaja, biasanya ditandai dengan muncul pemikiran abstrak dan perubahan psikologis.

Pada fase remaja, kebanyakan dari mereka sedang belajar mengenal seksualitas.

Remaja juga menjadi fase dalam penetapan identitas seksual yang berujung pada memahami menjalin hubungan romantis dengan lawan jenis.

Sedangkan pada masa dewasa, minat seksualitas telah tumbuh lebih matang dibandingkan pada masa remaja.

Mereka juga memiliki potensi untuk menggunakan emosional dalam berhubungan dengan orang lain.

Pada fase dewasa, hubungan intim yang serius mulai berkembang seperti cinta dan pernikahan.

Baca Juga: 10 Teknik Memasak ala Chef, dari Teknik Steaming, Poaching, Braising, Blanching, dan Lainnya

Pubertas Terlambat, Normalkah?

Anak Remaja
Foto: Anak Remaja

Melansir Hormone Health Network, pubertas terlambat adalah ketika seorang remaja mengalami perubahan tubuh lebih lambat dari rentang usia biasanya.

Untuk anak perempuan, itu berarti tidak ada perkembangan payudara pada usia 13 tahun atau tidak ada periode menstruasi pada usia 16 tahun.

Untuk anak laki-laki, itu berarti tidak ada pembesaran testis pada usia 14 tahun.

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami pubertas terlambat, dan ini adalah hal yang normal.

Ini tidak disebabkan oleh masalah medis dan biasanya tidak memerlukan perawatan.

Orang yang terlambat pubertas pada akhirnya akan mulai pubertas sendiri dan mengejar teman-teman mereka.

Mengunjungi dokter untuk memastikan tidak ada yang salah adalah langkah pertama yang bisa Moms lakukan apabila Si Kecil mengalami terlambat pubertas.

Terkadang, dokter akan melakukan terapi hormon jangka pendek untuk membantu remaja mengejar pubertas.

Mungkin, untuk anak perempuan akan meminum pil estrogen atau anak laki-laki mendapatkan suntikan testosteron.

Jika anak merasa khawatir atau tertekan, pertimbangkan konseling untuknya.

Beberapa remaja membutuhkan bantuan ekstra untuk mengatasi perasaan mereka.

Baca Juga: Intip 6 Rekomendasi Dokter Gigi Anak Bandung yang Baik dan Ramah

Itu dia Moms informasi mengenai masa puber wanita. Semoga membantu, ya!

  • https://www.pediatricnursing.org/article/S0882-5963(16)30250-0/fulltext
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4400253/
  • https://www.endocrine.org/patient-engagement/endocrine-library
  • https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/gradeschool/puberty/Pages/Physical-Development-Girls-What-to-Expect.aspx
  • https://www.familyplanning.org.nz/advice/understand-your-body/changes-at-puberty

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb