11 Maret 2024

KB IUD: Kelebihan, Kekurangan dan Tanda Jika Alat Bermasalah

Siklus haid atau keputihan yang tidak normal bisa jadi tanda IUD bermasalah
KB IUD: Kelebihan, Kekurangan dan Tanda Jika Alat Bermasalah

KB IUD (Intra Uterine Device) merupakan alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim.

Jenis KB ini memiliki efektivitas yang tinggi dan kesuburan dapat segera kembali setelah KB dilepas.

Untuk itu, alat kontrasepsi dalam rahim ini ideal untuk pasangan yang ingin mencegah kehamilan.

Ini merupakan alat kontrasepsi berbahan plastik yang memiliki bentuk seperti huruf ‘T’ dan dipasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan.

Alat kontrasepsi ini terbagi dalam dua jenis, yaitu:

  • IUD yang dilapisi tembaga atau IUD non-hormonal.
  • IUD yang menghasilkan hormon progesteron atau IUD hormonal.

Meski sama-sama KB IUD, tetapi kedua jenis KB ini memiliki cara kerja yang berbeda dalam mencegah kehamilan.

Kedua jenis KB IUD atau spiral sama-sama efektif digunakan bila Moms tidak ingin hamil untuk sementara waktu.

Ini menjadi alat kontrasepsi yang cocok bagi Moms dan pasangan yang masih ingin menikmati masa-masa berdua dan belum siap memiliki momongan.

Meski diklaim aman, tetapi tetap saja terdapat beberapa efek samping penggunaan KB spiral.

Beberapa efek sampignya, antara lain perdarahan yang tidak teratur selama beberapa bulan, periode menstruasi yang lebih lebih cepat atau lama, bahkan bisa juga tidak mentruasi sama sekali.

Selain itu, efek samping lainnya juga termasuk adanya gejala pramenstruasi, seperti sakit kepala, mual, nyeri payudara, serta kemungkinan mengalami masalah pada kulit.

Baca Juga: Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ini Kata Dokter Spesialis

Kelebihan dan Kekurangan KB IUD

KB IUD
Foto: KB IUD (Freepik.com/irida08)

Sebelum memutuskan menggunakan IUD, ketahui dulu kelebihan dan kekurangan dari alat kontrasepsi ini.

1. Kelebihan KB IUD

  • Efektivitas sangat tinggi dalam mencegah kehamilan, dengan tingkat keberhasilan 98-99%.
  • Jangka waktu pemakaian panjang, yaitu 3-5 tahun untuk IUD hormon dan 10 tahun untuk IUD tembaga.
  • Bisa digunakan oleh hampir semua perempuan, termasuk perempuan yang tidak pernah melahirkan.
  • Aman untuk ibu menyusui, karena tidak mengganggu produksi ASI.
  • Kesuburan kembali dengan cepat setelah IUD dilepas.
  • Mengurangi risiko kanker serviks dan kanker endometrium.
  • Tidak menyebabkan kenaikan berat badan.
  • Bisa digunakan oleh perempuan yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen, seperti mereka yang mengalami stroke, infark miokard, atau bentuk lain dari penyakit arteri.

2. Kekurangan KB IUD

  • Menimbulkan rasa tidak nyaman di perut ketika baru dipasang.
  • Menorrhagia atau menstruasi secara berlebihan, di mana darah yang keluar terlampau banyak.
  • Tidak melindungi dari penyakit infeksi menular seksual (IMS).
  • Ada risiko kehamilan ektopik jika terjadi pembuahan dalam kondisi IUD masih terpasang.
  • Penggunaan IUD dikontraindikasikan pada perempuan yang memiliki riwayat perdarahan vagina yang tidak teratur dan belum didiagnosis, yang bisa jadi karena kanker organ seksual.

Baca Juga: 10 Bagian Tubuh Istri yang Disenangi Suami

Tanda-Tanda KB IUD Bermasalah

Kontrasepsi IUD
Foto: Kontrasepsi IUD (Freepik.com/user15145147)

Sebagai alat kontrasepsi yang efektif, IUD harus diposisikan dengan benar di dalam rahim.

IUD dikatakan berada dalam posisi yang benar ketika berada di rongga rahim dekat fundus (bagian atas rahim yang berbentuk kubah).

Kedua lengan IUD yang berbentuk T harus dibuka sepenuhnya ke arah tuba falopi.

Karena letaknya di dalam, sering kali wanita tidak tahu apakah posisinya sudah benar terpasang atau belum.

Nah, adapun tanda-tanda IUD bermasalah ketika tak terpasang dengan benar, antara lain:

1. Nyeri Saat Berhubungan Intim

Salah satu tanda IUD bermasalah yakni terasa sakit saat berhubungan seks.

Perasaan nyeri ini timbul akibat peletakkan alat kontrasepsi IUD tersangkut di dalam rahim atau dekat vagina.

Rasa sakit bisa menunjukkan bahwa IUD telah pindah dan bergeser ke lokasi yang tidak seharusnya, seperti di leher rahim.

Apabila telah merasakan tanda-tanda ini, sebaiknya segera mengubah posisi IUD tersebut ke lokasi yang benar.

Tak jarang, rasa sakit akan terus berlanjut ketika berhubungan apabila IUD tidak diperbaiki peletakannya.

2. Pasangan Dapat Merasakannya

Tanda IUD bermasalah juga bisa dirasakan dari pihak laki-laki, lho.

Saat berhubungan seks, penis akan merasakan sedang 'menyentuh' IUD di leher rahim. Ini merupakan tanda bahwa IUD telah bergeser dari posisi normal.

Untuk kondisi semestinya, IUD tidak terasa saat berhubungan seks. Meskipun sebagian orang bisa merasakannya.

Mengutip dari Contraception Journal, ada beberapa bukti bahwa tali dari IUD dapat menganggu pasangan saat berhubungan seks.

Sekitar 3-9% pengguna IUD mengalami ketidakpuasan pasangan ketika berhubungan.

Hal ini karena tali IUD mungkin terlalu panjang dan mengganggu.

3. Siklus Haid Abnormal

Memasang IUD berarti bahwa menstruasi tetap bisa dialami oleh wanita.

Jika Moms menggunakan IUD hormonal, aliran haid biasanya akan lebih ringan.

Namun jika memakai IUD dari bahan tembaga, siklus haid akan lebih deras.

Nah, pada sebagian kasus, siklus haid yang tidak wajar atau abnormal merupakan tanda IUD bermasalah.

Biasanya ditandai dengan bercak atau aliran haid yang terlalu deras dan terasa sakit.

Rasa sakit yang berlebihan ketika haid ini salah satu tanda bahwa alat kontrasepsi IUD telah berpindah.

Segera ke dokter kandungan untuk mengetahuinya ya, Moms.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Perbedaan BBLR dan Prematur

4. Keputihan Tidak Normal

Keputihan adalah hal lumrah yang dialami setiap wanita. Namun, tak semua keputihan itu dikatakan normal, terutama jika sedang memakai IUD.

Meskipun IUD cukup efektif mencegah kehamilan dalam jangka panjang, ini tetap benda asing yang mengiritasi jaringan sensitif.

Tanda IUD bermasalah yakni dengan munculnya keputihan tidak normal seperti berwarna cokelat, encer, dan berbau.

Keputihan yang tidak normal lainnya meliputi:

  • Berwarna kuning, hijau, atau abu-abu
  • Bau busuk yang tahan lama
  • Pembengkakan di sekitar lubang vagina atau vulva
  • Rasa sakit atau nyeri di sekitar lubang vagina atau vulva

Ini bisa tanda bahwa ada perpindahan IUD dalam rahim. Jangan pernah ragu untuk memeriksanya ke dokter ya, Moms.

5. Nyeri atau Kram Perut

Pemasangan IUD yang benar umumnya tidak memicu rasa nyeri pada perut.

Jika Moms mengalami kram atau nyeri perut, ini bisa tanda IUD bermasalah, lho.

Selain nyeri, bisa dibarengi dengan pendarahan yang berlebihan dan menandakan ada sesuatu yang salah.

"Perdarahan berbau busuk adalah tanda terjadinya infeksi dalam rahim," kata Alyssa Dweck, MD ginekologis dan penulis "The Complete A to Z for you", dilansir dari Insider.com.

Setelah 1 atau 2 hari pasca pemasangan masih terasa nyeri, segera konsumsi obat pereda nyeri, ya.


6. Panjang Tali Berubah

Ketika dokter memasukkan IUD ke dalam rahim, akan ada beberapa tali yang dipotong. Fungsi dari pemotongan tali IUD ini antara lain meliputi:

  • Membuat pelepasan IUD lebih mudah ketika terpasang.
  • Membantu melacak alat kontrasepsi dan memastikannya tidak bergerak atau bergeser di dalam tubuh.

Setiap bulannya, wanita dianjurkan untuk memeriksa tali pusat IUD di dalam tubuh.

Apabila tali ini tidak dapat terasa, ada kemungkinan IUD telah bergerak ke dalam leher rahim.

Jika tali tiba-tiba tampak lebih panjang atau lebih pendek, atau jika salah satu atau keduanya hilang, ini juga tanda IUD bermasalah, Moms.

7. Infeksi Berulang

Tubuh memiliki berbagai cara untuk memberikan tanda IUD bermasalah.

Salah satunya yakni dengan infeksi berulang. Vagina terasa nyeri atau timbul infeksi 'tidak biasa' ini tanda bahwa pemasangan IUD tidak benar.

Infeksi yang berulang dan konstan ini kerap dialami sebagian wanita karena pergerakan IUD.

Baca Juga: Bahayakah Minum Susu setelah Minum Obat? Ini Kata Dokter!

8. Terasa Saat Duduk

Tak hanya pasangan yang dapat merasakan, kita sendiri pun bisa, Moms. Tanda IUD bermasalah kali ini ketika Moms bisa merasakan IUD tanpa perlu "memeriksanya" terlalu dalam.

Bahkan saat sedang duduk atau buang air kecil dapat dirasakan bagi sebagian orang.

Jika tali atau alat kontrasepsi ini dapat terasa atau mendekati bukaan vagina, harus segera diperbaiki.

Langkah-langkah dalam memeriksa alat IUD ini apakah sudah terpasang dengan benar, seperti:

  1. Cuci tangan dengan benar.
  2. Posisikan diri duduk atau jongkok.
  3. Masukkan telunjuk atau jari tengah ke dalam vagina dan sentuh leher rahim.
  4. Rasakan sekitar untuk ujung tali IUD.

Normalnya, hanya tali IUD yang dapat disentuh bukan keseluruhan alat kontrasepsi tersebut.

9. Terjadi Kehamilan Ektopik

IUD dirancang untuk mencegah kehamilan, jika terjadi sebaliknya, ini tanda IUD bermasalah, lho!

Kehamilan pasca pemasangan IUD dapat berisiko terjadinya kehamilan ektopik.

Melansir Mayo Clinic, kehamilan ektopik terjadi keika sel telur tertanam di luar rahim.

Gejala yang kerap dirasakan yakni nyeri yang tajam di punggung dan panggul, mudah merasa lelah, dan perasaan cemas berlebihan.

“Karena IUD menempati ruang di dalam rahim, maka kehamilan juga dapat terjadi secara tidak normal di lokasi lain seperti saluran tuba," terang Dr. Hodon Mohamed, seorang OB/GYN bersertifikat, dikutip dari Yourtango.com.

Penyebab kehamilan terjadi meski telah dipasang IUD karena peletakkan yang tidak sesuai.

Untuk pemeriksaan IUD lebih lanjut dengan dokter, biasanya dibutuhkan tindakan pap smear.

Ini dilakukan untuk memeriksa panggul guna melihat apakah senar atau tali IUD masih ada.

Lebih baik mengetahui tanda-tanda IUD bermasalah ini lebih dini untuk mengurangi risiko yang terjadi, Moms!

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat, Ini Kata Dokter!

Pantangan Penggunaan KB IUD

Dokter Memegang IUD
Foto: Dokter Memegang IUD (Freepik.com/user15145147)

Pantangan KB IUD atau KB spiral sebaiknya dipatuhi setelah pemasangannya, agar KB ini bekerja dengan efektif.

Sama halnya seperti alat kontrasepsi lainnya, KB IUD dapat mengakibatkan efek samping seperti perubahan kebiasaan menstruasi dan nyeri perut bawah.

Banyak orang beranggapan bahwa efek samping ini terjadi karena mereka melanggar "pantangan" selama memakai KB IUD.

Jadi, sebenarnya apakah ada pantangan KBD IUD? Jika iya, apa sajakah itu? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Berhubungan Seks Tanpa Kondom

Moms tetap bisa berhubungan intim setelah IUD terpasang. Namun, anjuran ini hanya boleh untuk Moms yang memasang KB IUD tembaga.

Bila Moms menggunakan IUD hormonal, baiknya gunakan kondom atau alat pengaman lainnya jika ingin berhubungan seks sembari menunggu IUD sepenuhnya bekerja.

KB hormonal belum sepenuhnya bekerja efektif mencegah kehamilan jika Moms berhubungan intim berjarak terlalu dekat dengan waktu pemasangan.

Sebaiknya menunggu selama 24 jam setelah pemasangan, namun bila Moms dan pasangan tetap ingin berhubungan intim sebelum waktu tersebut, maka disarankan menggunakan kondom untuk perlindungan maksimal..

Biasanya dokter menyarankan Moms untuk menunggu setidaknya 3 hari setelah pemasangan baru boleh berhubungan intim.

Namun, apabila terjadi pendarahan yang berlanjut akibat IUD sebaiknya berhubungan intim ditunda dahulu.

Baca Juga: Mengenal Kondom Wanita, Bagaimana Cara Memakainya?


2. Menarik Benang IUD

Salah satu tanda KB IUD telah terpasang sempurna adalah jika Moms bisa merasakan benang yang menggantung di antara selangkangan.

Mungkin bagi beberapa orang ini terasa tidak nyaman atau aneh. Namun, jangan pernah menariknya ya, Moms.

Bila Moms abai dengan pantangan satu ini, maka dapat mengakibatkan posisi KB spiral bisa berpindah dan lepas.

Selain membuat fungsi kontrasepsi tidak lagi optimal, menarik benang dapat meningkatkan risiko luka dan infeksi apabila alat kontrasepsi tersebut menusuk organ dalam.

Jangan pernah menarik benang IUD dan segera berkonsultasi dengan dokter bila melihat tanda-tanda IUD bergeser atau lepas seperti: 

  • Tali IUD lebih pendek atau lebih panjang, tidak seimbang, tidak pada tempatnya, dan tidak bisa dirasakan
  • IUD copot dan keluar dari rahim
  • Pendarahan hebat
  • Kram tak tertahankan
  • Keputihan tak wajar
  • Demam
  • Tidak enak badan.

Beberapa gejala fisik seperti pendarahan, kram, demam, dan tidak enak badan bisa menandakan IUD tertanam di dinding atau menusuk rahim hingga ke perut atau rongga antara kelamin dan anus.

3. Berhubungan Seks saat IUD Bergeser

Berdasarkan penelitian di Ultrasonography Journal, posisi IUD yang benar adalah tegak lurus seperti huruf T di rongga rahim atas dekat fundus.

Batang spiral harus menjulur ke bawah ke arah serviks sementara kedua lengan IUD harus terbuka penuh selama pemasangan dan mencapai kornua uterus, yaitu saluran kecil menuju tuba fallopi.

Bila Moms merasakan tanda-tanda IUD bergeser seperti di atas, hindari berhubungan intim untuk sementara.

Sebab pada kondisi ini, Moms tidak terlindungi oleh kontrasepsi dengan benar sehingga tetap ada kemungkinan terjadinya kehamilan.

4. Memasukkan Apa pun ke Vagina

Jangan pernah memasukkan benda-benda ke dalam vagina, seperti menstrual cup, tampon, atau bahkan mainan seks (sex toy).

Moms juga tidak disarankan untuk berendam atau berenang setelahnya.

Sebab hal tersebut dapat membuat posisi IUD bisa berubah. Patuhi larangan saat ini minimal 24 jam setelah pemasangan.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita

5. Tidak Berkunjung ke Dokter Kandungan

KB IUD adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa bertahan selama 3–10 tahun.

Namun meski dapat digunakan dalam waktu yang lama, tetap temui dokter kandungan yang menangani Moms sekiranya satu bulan setelah pemasangan.

Hal ini bertujuan untuk mengecek IUD tetap terpasang dengan baik.

Selain itu, kunjungan ini membantu Moms untuk memastikan tidak adanya infeksi.

6. Hindari Aktivitas yang Berat

Pantangan KB IUD selanjutnya adalah hindari aktivitas fisik atau olahraga yang berat dalam beberapa hari pertama setelah memasang IUD.

Hal ini dikarenakan proses pemasangan IUD dapat menyebabkan sedikit ketidaknyamanan atau rasa sakit pada beberapa wanita.

Hindari kegiatan yang berat seperti angkat berat atau olahraga intensif dalam beberapa hari setelah pemasangan dapat membantu tubuh pulih dan mengurangi risiko komplikasi.

Ini juga dapat membantu mencegah pergerakan IUD yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau komplikasi.

Itu dia Moms informasi seputar KB IUD yang harus Moms tahu. Jangan sampai salah langkah lagi ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4484292/
  • https://www.webmd.com/sex/birth-control/iud-intrauterine-device
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/mirena/about/pac-20391354
  • https://www.nhs.uk/conditions/contraception/iud-coil/
  • https://www.healthline.com/health/birth-control-iud
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/contraception-intrauterine-devices-iud
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud
  • https://www.insider.com/how-to-tell-if-iud-is-perforated-out-of-place-2017-4
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ectopic-pregnancy/symptoms-causes/syc-20372088
  • https://www.yourtango.com/2018316955/nine-weird-signs-that-your-iud-moving
  • https://www.contraceptionjournal.org/article/S0010-7824(17)30274-3/fulltext#relatedArticles

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb