04 April 2024

BAB Bayi Berbusa, Ini Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Sering dialami banyak bayi baru lahir
BAB Bayi Berbusa, Ini Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Sementara itu, kondisi bisa lebih parah saat balita mengalami malabsorbsi kronis.

Malabsorpsi kronis sudah pasti ditandai juga dengan feses balita yang berbusa disertai berbau pekat.

Mereka juga akan mengalami sakit perut dan muntah terus menerus.

Penurunan berat badan dengan hilangnya lemak dan otot, ruam kulit kering dan bersisik.

Kemudian, mudah memar, fraktur tulang, serta perlambatan pertumbuhan dan penambahan berat badan yang mungkin tidak terlihat selama beberapa bulan pertama.

Ketika balita Moms menderita malnutrisi, malabsorpsi hanyalah salah satu kemungkinan penyebabnya.

Selain itu, Si Kecil mungkin kekurangan gizi karena tidak mendapatkan cukup jenis makanan yang tepat.

Bisa juga karena memiliki masalah pencernaan yang membuat tubuhnya tidak dapat mencernanya.

Balita Moms juga mungkin mengalami kombinasi dari masalah ini.

Sebelum meresepkan pengobatan pada kondisi bab bayi berbusa, dokter anak Moms akan mencari dan menentukan penyebabnya.

Ini dapat dilakukan dengan satu atau beberapa cara, yaitu:

  • Moms mungkin diminta untuk membuat daftar jumlah dan jenis makanan yang dimakan anak Moms.
  • Dokter anak Moms dapat menguji kemampuan anak untuk mencerna dan menyerap nutrisi tertentu. Misalnya, dokter mungkin menyuruhnya meminum larutan gula susu (laktosa) dan kemudian mengukur kadar hidrogen dalam napasnya sesudahnya. Ini dikenal sebagai tes napas hidrogen laktosa.
  • Dokter anak Moms dapat mengumpulkan dan menganalisis sampel tinja. Pada orang sehat, lemak yang hilang melalui feses setiap harinya berjumlah sedikit. Jika terlalu banyak lemak ditemukan dalam feses, itu merupakan indikasi malabsorpsi.
  • Pengumpulan keringat dari kulit yang disebut tes keringat, dapat dilakukan untuk melihat apakah terdapat fibrosis kistik. Pada penyakit ini, tubuh memproduksi enzim tertentu dalam jumlah yang tidak mencukupi yang diperlukan untuk pencernaan yang baik
  • Dalam beberapa kasus, dokter anak Moms mungkin meminta ahli gastroenterologi anak mendapatkan biopsi dari dinding usus kecil, dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk mengetahui tanda-tanda infeksi, peradangan, atau cedera lainnya.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Bumbu Gulai Terbaik, Meresap dengan Sempurna

Biasanya, semua tes ini dilakukan sebelum perawatan dimulai.

Meskipun, balita Moms yang sakit parah mungkin akhirnya harus dirawat di rumah sakit untuk menerima makanan khusus sementara masalahnya sedang dievaluasi.

Setelah dokter yakin masalahnya adalah malabsorpsi, ia akan mencoba mengidentifikasi alasan spesifik keberadaannya.

Jika penyebabnya adalah infeksi, pengobatan biasanya akan mencakup antibiotik.

Healthy Children menyebutkan, jika malabsorpsi terjadi karena usus terlalu aktif, obat-obatan tertentu dapat digunakan untuk menangkal hal ini, sehingga ada waktu nutrisi untuk diserap.

Terkadang tidak ada penyebab yang jelas untuk masalah malabsorpsi ini.

Dalam kasus ini, pola makan dapat diubah dengan memasukkan makanan atau formula nutrisi khusus yang lebih mudah ditoleransi dan diserap oleh balita Moms.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Perbedaan BBLR dan Prematur

5. Kondisi Pankreatitis

Kondisi Pankreasitis
Foto: Kondisi Pankreasitis (Freepik.com)

Meskipun kurang umum, pankreatitis atau peradangan pankreas bisa menjadi penyebab BAB bayi berbusa, terutama jika disertai gejala lain yang relevan.

Ini dapat menyebabkan flu perut dengan gejala lain seperti sakit perut, muntah dan mual.

Namun dalam kebanyakan kasus, pankreatitis menjadi lebih baik dengan sendirinya.

Pankreatitis bisa bersifat akut, biasanya berlangsung beberapa hari hingga satu minggu.

Meskipun kasus akut lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja, sangat jarang terjadi pada bayi.

Tetapi ada pula pankreasitis kronis yang berlangsung lama. Peradangan yang sedang berlangsung ini dapat merusak pankreas secara permanen.

Balita atau anak Moms yang mengalami pankreatitis biasanya mengalami nyeri hebat yang tiba-tiba di perut bagian atas.

Mereka juga mungkin mengalami nyeri di punggung, dada, atau samping, hilang selera makan, demam, mudah marah, bahkan diare, dan bab bayi berbusa.

Penyebab pankreatitis dapat bervariasi, termasuk infeksi, efek samping obat-obatan tertentu, trauma pada perut, tingginya kadar trigliserida, dan kelainan genetik.

Beberapa kondisi medis atau penyakit, seperti cystic fibrosis atau penyakit celiac juga dapat meningkatkan risiko pankreatitis pada balita atau anak Moms.

Namun, terkadang penyebab pankreatitis tidak ditemukan.

Baca Juga: 5 Resep Bubur Ayam Bandung yang Bikin Ketagihan!

Untuk mendiagnosis pankreatitis, dokter akan melakukan tes darah, termasuk tes yang mengukur enzim pankreas amilase dan lipase.

Jika kadarnya tinggi, USG perut dapat membantu dokter memeriksa hati dan pankreas serta mencari batu empedu.

Tes lain, seperti CT-scan atau MRI juga mungkin dilakukan agar dapat memeriksa peradangan atau kerusakan pankreas.

Pada sebagian besar kasus, pankreatitis membaik dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu minggu.

Saat pankreas sembuh, dokter dapat memberikan obat untuk mengontrol rasa sakit dan mengobati mual dan muntah.

Balita atau anak Moms yang dapat minum cukup cairan dan bisa minum obat nyeri, dapat dirawat di rumah.

Sementara penderita dengan pankreatitis yang lebih parah membutuhkan perawatan di rumah sakit karena mereka membutuhkan cairan infus (IV) dan obat pereda nyeri.

Tim perawatan akan mengawasi komplikasi, seperti infeksi, masalah pernapasan, atau masalah ginjal yang mungkin bisa terjadi karena pankreasitis.

Baca Juga: Sering BAB tapi Sedikit? Ini Kata Dokter Spesialis!

Cara Mengatasi BAB Bayi Berbusa

Cara mengatasi BAB bayi berbusa tentu harus dicari terlebih dahulu penyebabnya Moms agar penanganannya tepat.

Berikut beberapa langkah yang bisa Moms lakukan sebagai cara mengatasi BAB bayi berbusa.

1. Pastikan Bayi Mendapatkan Asupan Hindmilk yang Cukup

Ilustrasi Susu Bayi
Foto: Ilustrasi Susu Bayi (Orami Photo Stocks)

Hindmilk adalah susu ASI yang keluar setelah bayi mengosongkan payudara terlebih dahulu.

Hindmilk mengandung lebih banyak lemak dan nutrisi yang dibutuhkan bayi.

2. Mengganti Susu yang Sesuai

Jika bayi diberi susu formula, gantilah susu tersebut dengan susu formula yang bertuliskan hypoallergenic.

Susu formula ini dirancang khusus untuk bayi yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu sapi, Moms.

3. Perhatikan Pola Makan Bayi

Jangan terlalu sering memberi makan ke Si Kecil ya Moms.

Sebab, hal ini bisa membuat bayi mengonsumsi terlalu banyak laktosa atau gula yang ditemukan dalam ASI.

Selain itu, jika bayi mengalami BAB berbusa karena reaksi terhadap makanan, perhatikan makanan yang dikonsumsi oleh ibu jika bayi masih dalam masa menyusui.

Hindari makanan yang dapat menyebabkan bayi alergi atau intoleransi.

Baca Juga: Makanan yang Membuat Jahitan Caesar Gatal, Ini Kata Dokter

Itu dia Moms, penjelasan mengenai penyebab dari bab bayi berbusa.

Jika menurut Moms kondisinya sudah mengkhawatirkan, bisa langsung berkonsultasi ke dokter, ya.

  • https://www.healthline.com/health/parenting/how-often-should-a-newborn-poop#changes-to-stool
  • https://www.healthline.com/health/parenting/foremilk-hindmilk-imbalance#Symptoms
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/321289#foamy-poop-in-babies
  • https://kidshealth.org/en/parents/ibs.html
  • https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Malabsorption.aspx
  • https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fped.2018.00295/full#:~:text=Breast%20milk%20is%20the%20best,etc%E2%80%A6)%20and%20many%20vitamins.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb