
Dampak pencemaran udara bisa dirasakan di seluruh dunia. Sayangnya, Indonesia sendiri sudah menjadi negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia.
Dilansir dari BantenProv, Jakarta bahkan pernah menjadi salah satu kota dengan kadar polutan tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City.
Musim kemarau yang berkepanjangan, peningkatan emisi gas buang industri, kendaraan bermotor, dan pembangkit listrik menjadi penyebab utamanya.
Tak heran, Jakarta sendiri pun bisa dibilang kota yang sibuk dan selalu dihiasi oleh kemacetan setiap harinya.
Semakin panjang sebuah kendaraan terjebak macet, maka semakin banyak pula polusi kendaraan bermotor yang dihasilkan.
Baca Juga: Perbedaan Sesak Napas dan Napas Pendek, Ini Kata Dokter!
Karenanya, masyarakat perkotaan mulai memerhatikan kesehatan dengan melindungi diri dari paparan polusi yang bisa berisiko bagi kesehatan.
Polusi udara memiliki campuran partikel dan gas dari bahan alami dan buatan manusia.
Polutan udara luar ruangan yang paling banyak ditemukan di daerah perkotaan yaitu:
Sumber polusi udara dapat berasal dari:
Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Makin Buruk, Lakukan 5 Cara Ini untuk Memperbaikinya
Foto: Ilustrasi Polusi Udara (Freepik.com)
Kadar polusi udara di kota Jakarta cukup bervariasi dari satu titik ke titik lain, dan dari satu waktu ke waktu lainnya.
Angka kadar polusi tersebut dipengaruhi beberapa faktor, seperti:
Kadar kualitas udara di suatu titik atau wilayah, bisa dilihat berdasarkan nilai Air Quality Index (AQI).
AQI ini dapat menunjukkan kualitas udara, yaitu:
Penting bagi masyarakat untuk mengetahui kadar AQI saat hendak beraktivitas di luar ruangan.
Jika kualitas udara sudah berada pada skala antara 100-150, maka kelompok tertentu yang sensitif sudah harus waspada.
Jika angkanya >150, maka semua kelompok masyarakat harus waspada dan melindungi diri dari paparan polusi udara.
Penting untuk mencegah dampak buruk dari polusi udara.
Tidak hanya untuk Moms dan Dads yang sering beraktivitas di luar ruangan, tetapi lindungi juga anak yang dapat merasakan akibat dari menghirup udara kotor.
Baca Juga: Mengenal Emfisema, Penyakit yang Diakibatkan dari Polusi Udara
Foto: Anak Batuk (healthbeat.spectrumhealth.org)
Dampak pencemaran udara pada kesehatan bisa sangat buruk.
Apa saja dampak pencemaran udara yang bisa kita rasakan? Ini dia!
Dampak pencemaran udara yang pertama adalah menimbulkan penyakit di tubuh kita.
Udara kotor yang kita hirup sehari-hari bisa mengandung zat berbahaya mulai dari zat-zat kimia dari kendaraan bermotor, debu, hingga berbagai bibit penyakit.
Penyakit yang bisa bersarang di tubuh yang disebabkan oleh dampak pencemaran udara sendiri berbagai macam seperti:
Jadi, jangan lupa untuk memakai masker medis dalam kegiatan di luar rumah ya!
Baca Juga: Bromelia, Tanaman Hias Berdaun Indah yang Bisa Bersihkan Udara
Nah, dampak pencemaran udara selanjutnya juga bisa berbahaya bagi mata.
Debu yang beterbangan di udara yang kotor bisa masuk ke dalam mata dan membuat mata kita menjadi merah dan iritasi.
Ketika mata menjadi merah karena iritasi, hal tersebut akan mengganggu penglihatan kita.
Demi menghalangi debu yang dibawa oleh udara kotor masuk ke mata, jangan lupa untuk mengenakan kacamata jalan dan mencuci muka setelah sampai di rumah, ya!
Tahukah Moms kalau debu yang kotor bisa membuat saluran pernapasan kita terganggu?
Nah, ketika ini terjadi terus menerus, maka kesehatan dan kualitas hidup kita bisa semakin menurun.
Jadi, pastikan untuk selalu menggunakan masker medis ketika berpergian ke luar rumah, ya!
Baca Juga: 7 Rekomendasi Wisata Bumiayu, Banyak Wisata Alam Menarik!
Dampak pencemaran udara adalah pemanasan global, Moms!
Nah, ketika pemanasan global atau global warming terjadi, ini bisa mengakibatkan peningkatan suhu bumi yang akhirnya menimbulkan naiknya volume air laut.
Suhu bumi bisa naik karena lapisan ozon yang rusak. Padahal lapisan ozon sendiri memiliki fungsi untuk menjaga suhu bumi agar tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin.
Lapisan ozon sendiri bisa dengan mudah rusak karena dampak pencemaran udara yang terjadi dimana-mana terutama yang dihasilkan oleh zat CFC atau klorofluorkabon.
Dampak pencemaran udara yang lain adalah bisa merusak tanaman.
Tanaman atau tumbuhan sendiri sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup makhluk yang ada di bumi.
Dengan tanaman, kita bisa menghirup oksigen yang bersih.
Makanya ketika kita tinggal di dataran yang tinggi seperti pegunungan akan terasa sejuk karena polusi udara yang belum banyak dan pepohonan yang masih terjaga.
Namun pepohonan dan tanaman juga bisa terserang penyakit akibat dampak pencemaran udara.
Jadi, dampak pencemaran udara bukan hanya bisa merugikan manusia namun juga makhluk hidup lainnya.
Gas berbahaya seperti nitrogen oksida dan sulfur oksida dilepaskan ke atmosfer selama pembakaran bahan bakar fosil.
Saat hujan, tetesan air ini bergabung dengan bahan yang mencemari udara tersebut, menjadi asam dan kemudian jatuh ke tanah dalam bentuk hujan asam.
Hujan asam dapat menyebabkan gangguan yang berbahaya pada manusia, hewan, dan tanaman.
Foto: Anak Batuk (Freepik.com/mdjaff)
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention atau CDC anak-anak bernapas lebih cepat dibanding orang dewasa, minum dan makan pun lebih banyak dari orang dewasa.
Sehingga hal tersebut akan membuat mereka menghirup lebih banyak polusi per kilogram berat badan dari udara berkualitas buruk.
Anak berada dalam periode penting perkembangan, sehingga paparan racun dapat menyebabkan efek negatif bagi tumbuh kembang anak.
Apalagi, anak mempunyai kebiasaan menjelajah dan beraktivitas di luar ruangan, sehingga ia rentan menghirup atau terpapar polusi udara.
"Pengaruh polusi udara yang paling umum pada anak yaitu iritasi mata dan saluran pernapasan, penurunan fungsi paru, dan perburukan penyakit paru dan jantung yang sudah ada sebelumnya," papar dr. Wahyuni Indawati, Sp. A (K), dokter spesialis anak konsultan respirologi RS Pondok Indah-Pondok Indah.
Ia melanjutkan, risiko perburukan penyakit paru akan lebih tinggi pada anak yang memiliki penyakit sebelumnya seperti asma, pneumonia, dan penyakit jantung.
Baca Juga: Pernapasan Dada dan Pernapasan Perut, Mana yang Lebih Baik?
Foto: Polusi Udara (Orami Photo Stock)
Lebih lanjut, dr. Wahyuni juga membagikan beberapa panduan untuk mengurangi dampak dari kualitas udara yang buruk pada anak:
Nah itu dia Moms dampak pencemaran udara yang bisa terjadi pada orang dewasa, anak-anak, bahkan tumbuhan yang ada di bumi!
Yuk, kita jaga sama-sama kesehatan bumi kita agar selalu sehat dan berumur panjang!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.