
Berbeda dengan perasaan cemas biasa, ternyata ada berbagai tipe gangguan kecemasan pada anak yang bisa mengganggu perilaku, pola pikir, kehidupan sosial, dan pendidikannya.
Menurut Anxiety Canada, diperkirakan sekitar 20 persen anak menderita gangguan kecemasan. Namun sayangnya sebagian besar tidak mendapatkan dukungan dari orang sekitar maupun bantuan profesional.
Padahal mengabaikan kondisi gangguan kecemasan pada anak akan berdampak negatif pada prestasi sekolah, kemampuan sosial, juga meningkatkan resiko depresi dan penyalahgunaan narkoba di masa depan.
Yuk Moms, kenali lebih dekat tipe gangguan kecemasan pada anak berikut ini supaya bisa memberikan dukungan pada Si Kecil bila diperlukan.
Baca Juga: 7 Cara Membesarkan Anak yang Memiliki Gangguan Kecemasan
Foto: Kenali 6 Tipe Gangguan Kecemasan Pada Anak 1.jpg
Foto: Romper.com
Menurut konsultan dan jurnalis kesehatan mental Dr Kathleen Smith, anak yang menderita tipe gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder sering merasa cemas berlebihan dan tidak terkendali akan ketidakpastian atau hal sepele.
Seringkali rasa cemas dan khawatir yang berlebihan tadi dibarengi dengan gejala seperti kelelahan, gelisah, sulit berkonsentrasi, gangguan tidur, dan otot tegang.
Foto: Kenali 6 Tipe Gangguan Kecemasan Pada Anak 2.jpeg
Foto: Huffingtonpost.ca
Sudah pernah mendengar tentang tipe gangguan kecemasan pada anak ini kan, Moms? Separation anxiety atau kesulitan berpisah sebenarnya masih termasuk bagian normal dari perkembangan balita usia 1 sampai 4 tahun.
Namun perlu mulai dianggap sebagai masalah serius bila anak masih sulit berpisah dengan Moms setelah usia 5 tahun, sehingga mengganggu aktivitas sekolah, sosial, maupun rutinitas tidur.
Foto: Kenali 6 Tipe Gangguan Kecemasan Pada Anak 3.jpg
Foto: Anxiety.org
Anak yang bawel dan suka mengobrol mungkin akan menutup diri, menolak berbicara, dan menghindari kontak mata dengan orang di sekitarnya karena merasa takut dan cemas saat menghadapi lingkungan baru atau situasi sosial tertentu.
Bila sudah berlangsung lebih dari satu bulan, tipe gangguan kecemasan yang paling sering ditemui pada anak usia 5 tahun ini bisa menghambat pergaulan dan pengalaman hidupnya.
Baca Juga: Moms, Perhatikan 4 Tanda Anak Mengalami Gangguan Kecemasan
Foto: Kenali 6 Tipe Gangguan Kecemasan Pada Anak 4.jpg
Foto: Woodcockpsychology.com.au
Berbeda dengan rasa takut biasa, fobia adalah tipe gangguan kecemasan pada anak yang ditandai dengan ketakutan berlebihan, intens, dan sulit hilang pada suatu hal.
Anak yang menderita fobia biasanya akan melakukan segala cara untuk menghindari hal yang ditakutinya. Anak yang takut dengan anjing mungkin akan menolak pergi ke taman, pesta ulang tahun teman, atau berjalan-jalan karena takut ada anjing di sana.
Foto: Kenali 6 Tipe Gangguan Kecemasan Pada Anak 5.jpg
Foto: Comfortinganxiouschildren.com
Gejala utama dari tipe gangguan kecemasan pada anak ini adalah panic attack atau serangan panik, yaitu rasa takut atau gelisah berlebihan yang datang secara tiba-tiba.
Setelah mengalami serangan panik, selama sebulan ke depan biasanya anak akan merasa sangat cemas akan ada serangan panik susulan atau kekhawatiran mendalam akan terjadi hal buruk akibat mengalami serangan panik.
Foto: Kenali 6 Tipe Gangguan Kecemasan Pada Anak 6.jpg
Foto: Verywellmind.com
Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir ini juga sering disebut dengan fobia sosial, di mana anak merasa sangat khawatir dengan pendapat orang lain tentang dirinya.
Anak yang menderita gangguan kecemasan sosial tidak suka jadi pusat perhatian, karena takut melakukan sesuatu yang memalukan atau dipandang aneh oleh orang lain.
Saat berada di tengah orang banyak, Si Kecil mungkin akan merasakan gejala kecemasan seperti detak jantung sangat cepat, keringat dingin, panik sampai tidak bisa bergerak, gelisah dan tidak bisa diam, ataupun wajah yang terasa panas dan kepala terasa pusing.
Baca Juga: Atasi Kecemasan Berlebihan Dengan 5 Cara Ini
Bila Moms melihat buah hati menunjukkan tanda dari salah satu tipe gangguan kecemasan pada anak di atas, coba ajak diskusi dan jangan ragu berkonsultasi dengan psikolog anak.
Setuju kan Moms, kalau kesehatan mental anak juga harus jadi prioritas dalam pola asuh?
(WA)