38 Makanan Tradisional Indonesia dari Aceh sampai Papua

Cicipi makanan khas Nusantara yang unik dan tiada duanya

Indonesia memiliki keberagaman budaya yang kaya, termasuk kuliner makanan tradisional yang punya cita rasa unik di setiap daerah.

Yuk, kenali lebih lanjut daftar makanan tradisional agar semakin cinta masakan negeri sendiri!

Jangan lupa untuk mencicipinya ketika berkunjung ke daerah tersebut, ya.

Baca Juga: 20 Makanan Khas Nusantara dengan Filosofi Unik dan Kekinian

Daftar Makanan Tradisional Indonesia

Berikut deretan makanan tradisional yang bisa ditemukan di berbagai penjuru nusantara.

1. Mi Aceh (Provinsi Aceh)

Mi Aceh
Foto: Mi Aceh (Instagram.com/ahd.arkan)

Mi Aceh adalah masakan mi pedas khas Aceh di Indonesia.

Mi ini disajikan dengan menggunakan mi kuning tebal dengan irisan daging sapi, daging kambing atau seafood, seperti udang dan cumi.

Lalu disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas.

Mi aceh biasanya ditaburi dengan bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis.

2. Bika Ambon (Sumatera Utara)

Bika Ambon
Foto: Bika Ambon (Instagram.com/dapuraida01)

Bika ambon adalah penganan khas Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

Camilan ini terbuat dari bahan-bahan seperti tepung tapioka, telur, gula, dan santan.

Kini bika ambon memiliki banyak varian rasa, ada rasa pandan, durian, keju, dan cokelat.

Bika ambon yang dimasak selama 12 jam dan dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama empat hari karena setelah itu kue tersebut mulai mengeras.

3. Rendang (Sumatera Barat)

Rendang
Foto: Rendang (Freepik.com/michaelnero)

Rendang atau randang dalam bahasa Minangkabau adalah masakan Minangkabau yang berbahan dasar daging dan berasal dari Sumatera Barat, Indonesia.

Makanan tradisional ini dihasilkan dari proses memasak suhu rendah dalam waktu lama dengan menggunakan aneka rempah-rempah dan santan.

Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga yang tinggal hanyalah potongan daging berwarna hitam pekat dan dedak.

Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu.

4. Pendap (Provinsi Bengkulu)

Pendap
Foto: Pendap (Instagram.com/_.verachen)

Pendap, atau biasa juga disebut ikan pais, merupakan salah satu makanan Indonesia dari Provinsi Bengkulu.

Pendap memiliki cita rasa pedas dan gurih, serta aroma khas daun talas yang menjadi pembungkusnya.

Makanan tradisional ini memiliki kesamaan dengan pepes ikan terutama cara pembuatannya.

Perbedaannya ialah bahan yang digunakan serta daun talas sebagai pembungkusnya dan diikat dengan tali rafia.

5. Gulai Belacan (Provinsi Riau)

Gulai Belacan
Foto: Gulai Belacan (Instagram.com/dunialoka.id)

Gulai belacan merupakan makanan tradisional Riau.

Ini berbahan dasar udang yang dipadukan dengan berbagai macam rempah-rempah pilihan dan dikombinasikan dengan belacan atau terasi.

Selain udang, gulai belacan juga biasa dibuat dari daging ayam dan ikan.

6. Pempek (Sumatera Selatan)

Pempek
Foto: Pempek (Freepik.com/rembolle)

Pempek atau empek-empek adalah makanan yang terbuat dari daging ikan digiling lembut dan dicampur tepung kanji atau tepung sagu.

Kemudian dikombinasikan dengan beberapa bahan lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan garam.

Pempek biasanya disajikan dengan kuah cuka yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas.

Pempek sering disebut sebagai makanan khas Palembang, meskipun hampir dijumpai semua daerah di Sumatera Selatan, termasuk Jambi dan Bengkulu.

7. Mi Bangka (Bangka Belitung)

Mi Bangka
Foto: Mi Bangka (Instagram.com/foo.ga)

Mi Bangka, atau dikenal sebagai bakmi Bangka adalah salah satu hidangan tradisional masyarakat pulau Bangka.

Mi bagi masyarakat Bangka dikenal dengan sebutan mien dan mian, yang merupakan pengaruh dari kuliner orang Hakka.

Seiring dengan merantaunya orang Bangka ke berbagai daerah, hidangan mi khas Bangka tersebar di banyak daerah Indonesia.

Baca Juga: 10 Makanan Ekstrem dari Indonesia, Berani Coba?

8. Seruit (Lampung)

Seruit
Foto: Seruit (Instagram.com/leenaa.hamiid)

Seruit adalah makanan tradisional Lampung, yaitu olahan ikan yang digoreng atau dibakar.

Makanan tradisional ini biasanya dicampur dengan sambal terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.

9. Sate Bandeng (Banten)

Sate Bandeng
Foto: Sate Bandeng (Freepik.com/ikarahma)

Sate bandeng merupakan makanan khas dari Provinsi Banten, tepatnya dari Serang.

Sesuai namanya, sate satu ini menggunakan bahan dasar dari ikan bandeng.

Sate Bandeng dibuat dari ikan bandeng yang dihilangkan durinya, lalu dagingnya dihaluskan dicampur dengan bumbu, dan dimasukkan kembali ke dalam kulit ikan bandeng.

Setelah itu, ditusuk atau dijepit tangkai bambu, kemudian dibakar di atas bara api.

10. Kerak Telor (DKI Jakarta)

Kerak Telor
Foto: Kerak Telor (Instagram.com/natalia23lia)

Kerak telor adalah makanan tradisional asli daerah Jakarta (Betawi), yang terbuat dari bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam atau bebek.

Lalu dicampurkan dengan ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng.

Kemudian diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Makanan Kaleng Khas Indonesia, Praktis!

11. Karedok (Jawa Barat)

Karedok
Foto: Karedok (Instagram.com/warungdarihati_)

Karedok adalah salah satu makanan khas Sunda di Indonesia.

Karedok sebagai makanan tradisional dibuat dengan bahan-bahan sayuran mentah, seperti:

  • Mentimun
  • Taoge
  • Kol
  • Kacang panjang
  • Ubi
  • Daun kemangi
  • Terong atau leunca

Sedangkan sausnya adalah bumbu kacang yang dibuat dari cabai merah, bawang putih, kencur, kacang tanah, air asam, gula kawung, garam, dan terasi.

Salah satu ciri dari karedok adalah menggunakan oncom bakar. Bila tidak menggunakan oncom bakar disebutnya lotek mentah.

Selain karedok, masih banyak lagi makanan tradisional Jawa Barat lainnya, seperti seblak, tutug oncom, dan nasi jamblang.

Nasi jamblang biasanya berisi telur dadar, telur balado, semur ikan, dan lauk lainnya, dibungkus daun jati).

12. Garang Asem (Jawa Tengah)

Garang Asem
Foto: Garang Asem (Freepik.com/dewiambarwati)

Garang asem merupakan makanan tradisional khas Jawa Tengah.

Garang asem adalah masakan olahan ayam yang dimasak menggunakan daun pisang dan didominasi oleh rasa asam dan pedas.

Garang asem biasa disajikan sebagai lauk pendamping nasi, ditambah dengan tusukan ayam asam manis, tempe goreng, dan perkedel.

Selain garang asem, masih banyak lagi makanan khas Jawa Tengah lainnya.

Mulai dari lumpia, nasi grombyang (nasi putih dan daging sapi atau kerbau berbumbu rempah), nasi gandul (nasi putih dengan irisan empal atau daging sapi bacem yang terkadang ditambah jeroan), dan masih banyak lagi.

13. Lumpia (Jawa Tengah)

Lumpia
Foto: Lumpia (Freepik.com/jcomp)

Moms, makanan tradisional selanjutnya adalah lumpia yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah.

Lumpia ini sebenarnya berasal dari Tiongkok, dibuat dari tepung beras yang diolah menjadi lembaran tipis.

Namun, lama kelamaan makanan ini berkembang dan mulai mengikuti budaya setempat, seperti Semarang.

Lembaran ini kemudian diisi dengan berbagai bahan seperti:

  • Rebung
  • Telur
  • Daging
  • Sayuran segar
  • Makanan laut

Lumpia yang digoreng memiliki rasa garing di luar dan lembut di dalam. Sedangkan, lumpia basah biasanya lebih lembut.

14. Gudeg (Yogyakarta)

Gudeg
Foto: Gudeg (Freepik.com/ikarahma)

Gudeg adalah makanan tradisional khas Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan.

Perlu waktu berjam-jam untuk membuat makanan tradisional Yogyakarta yang satu ini. Warna cokelat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan.

Gudeg biasanya dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tempe, tahu dan sambal goreng krecek.

Baca Juga: 4 Resep Buras, Makanan Tradisional Khas Sulawesi Selatan

15. Rujak Cingur (Jawa Timur)

Rujak Cingur
Foto: Rujak Cingur (Instagram.com/waroenglawass)

Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional Jawa Timur, yang umum ditemukan di sekitaran Surabaya.

Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti:

  • Timun, Kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur)
  • Bengkuang
  • Mangga muda
  • Nanas
  • Kedondong

Kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah atau taoge, kangkung, dan kacang panjang.

16. Rawon (Jawa Timur)

Rawon
Foto: Rawon (Unileverfoodsolutions.co.id)

Masih dari Jawa Timur, rawon juga termasuk makanan tradisional, lho Moms.

Rawon merupakan sup daging khas Jawa Timur dengan kuah kental berwarna hitam yang diperoleh dari kluwek.

Biasanya rawon dipadukan dengan potongan daging sapi yang empuk dengan nasi hangat dan kuah yang gurih.

Rawon biasanya disajikan dengan nasi, tauge, daun bawang, telur asin, dan kerupuk udang sebagai pelengkap.

17. Tengkleng (Solo)

Tengkleng
Foto: Tengkleng (Wikipedia.org)

Tengkleng juga merupakan makanan tradisional Indonesia selanjutnya dan merupakan hidangan berkuah yang terbuat dari tulang kambing.

Dahulu, hanya bangsawan dan orang Belanda yang bisa menikmati daging kambing, sementara juru masak dan pekerja hanya mendapatkan kepala, kaki, dan tulang.

Dari sini muncul ide untuk mengolah bagian-bagian tersebut menjadi hidangan yang mirip dengan gulai kambing, namun dengan kuah yang lebih encer.

Hingga sekarang, tengkleng masih menjadi hidangan favorit para wisatawan, lho Moms.

18. Ayam Betutu (Bali)

Ayam Betutu
Foto: Ayam Betutu (Freepik.com/ikarahma)

Ayam betutu merupakan makanan tradisional Bali yang dibuat dari daging ayam yang telah dibersihkan.

Kemudian, ayam dibalurkan bumbu khas Bali ke seluruh permukaan tubuh daging ayam.

Daging ayam yang telah dibumbui tersebut kemudian direbus atau langsung dibakar hingga menghasilkan aroma yang khas.

Selain ayam betutu, ada juga sate lilit, nasi campur Bali, serombotan (hidangan mirip urap yang berbahan utama sayuran), dan masih banyak lagi.

Baca Juga: 18 Tempat Wisata Kuliner Bogor, Rasa Enak, Harga Murah!

Catemak jagung adalah makanan penutup yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.