04 Mei 2024

Serba-serbi Obat Neurobion: Fungsi hingga Efek Sampingnya

Suplemen ini kaya akan vitamin B
Serba-serbi Obat Neurobion: Fungsi hingga Efek Sampingnya

Neurobion merupakan obat untuk membantu mengatasi dan mencegah gangguan saraf.

Obat ini tergolong sebagai suplemen yang mengandung berbagai jenis vitamin, seperti vitamin B1, B6, dan B12.

Tak hanya untuk masalah saraf, suplemen ini juga bisa mengatasi kekurangan (defisiensi) vitamin B.

Kemudian, Neurobion juga dapat membantu pengolahan energi dari makanan, serta membantu produksi sel darah merah.

Biasanya suplemen vitamin B diberikan kepada mereka yang mengalami defisiensi vitamin B yang tidak bisa mencukupi asupan vitamin ini dari makanan.

Beberapa kondisi yang dapat terjadi karena kekurangan vitamin B ini adalah beri-beri, penyakit Wernicke, pellagra, dan anemia megaloblastik.

Sebelum mengonsumsinya, alangkah lebih baik bagi Moms untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat yang satu ini.

Yuk simak informasi serba-serbi neurobion di bawah ini!

Baca Juga: Fenaren, Obat Pereda Nyeri dan Efektif Mengatasi Peradangan

Apa itu Neurobion?

Neurobion Forte (Orami Photo Stock)
Foto: Neurobion Forte (Orami Photo Stock)

Seperti yang Moms ketahui, obat yang satu ini adalah suplemen terdiri dari kelompok vitamin B esensial.

Suplemen vitamin ini tersedia dalam dua bentuk: Neurobion dan Neurobion Forte.

Keduanya ini memiliki bahan aktif yang serupa tetapi berbeda dalam jumlah komponennya.

Seseorang akan dianjurkan untuk meminum satu pil secara oral setiap hari pada waktu yang sama terlepas dari makan atau tidak.

Neurobion atau Neurobion Forte mengandung dosis vitamin B yang melebihi rekomendasi harian dari National Institutes of Health. Konsultasikan dengan dokter untuk dosis yang tepat, ya.

Baca Juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin B6 untuk Ibu Hamil, Bisa Redakan Mual dan Cegah Anemia

Manfaat Neurobion

Ilustrasi Obat Neurobion (Amazonaws.com)
Foto: Ilustrasi Obat Neurobion (Amazonaws.com)

Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa ada dua jenis warna Neurobion, yaitu berwarna putih dan berwarna merah muda.

Banyak yang bingung akan perbedaan keduanya.

Pada dasarnya kedua obat ini sama-sama merupakan vitamin untuk gangguan saraf dan lainnya yang terkait dengan gangguan fungsi metabolik.

Khususnya untuk yang dipengaruhi oleh kekurangan vitamin B kompleks, termasuk polineuropati diabetes, neuritis perifer alkoholik, dan neuropati pasca influenzal.

Keduanya sama-sama mengandung kombinasi vitamin B1, vitamin B6, dan juga vitamin B12 yang berguna dalam mencegah dan mengatasi neuropati (kerusakan saraf tepi).

Nah, gejala klinis yang muncul akibat kondisi ini biasanya berupa kebas, kesemutan, pegal-pegal, dan sebagainya.

Selain itu, karena kandungan vitamin B ini pula, suplemen ini berguna dalam meredakan gejala penyakit lain, seperti:

  • Biri-biri
  • Sariawan
  • Infeksi mata
  • Anemia
  • Kelelahan umum
  • Penurunan berat badan atau kesulitan menambah berat badan
  • Fungsi sistem kekebalan tubuh yang buruk
  • Depresi
  • Masalah dengan berbagai organ, seperti hati, ginjal, atau kulit

Vitamin B1 (thiamin) berperan sebagai koenzim dalam proses dekarboksilasi asam alfa keto dan juga dalam proses metabolisme karbohidrat.

Vitamin B6 (piridoksin) berperan dalam membantu proses metabolisme protein dan asam empedu.

Sedangkan, vitamin B12 (kobalamin) berperan dalam sintesis asam nukleat yang berguna dalam pematangan sel sekaligus juga pemeliharaan integritas jaringan syaraf.

Namun, untuk yang Forte biasanya mengindikasikan dosis yang lebih tinggi.

Dalam hal ini, Neurobion Forte mengandung kadar vitamin B12 lebih tinggi dibandingkan neurobion.

Sebab itu, Neurobion Forte lebih umum digunakan pada orang-orang dengan kebutuhan vitamin neurotropik lebih tinggi, misalnya pada lansia atau pengidap diabetes.

Berikut rincian informasi nutrisi yang terkandung dalam versi putih seperti mengutip dari situs Neubrobion.

  • Thiamine mononitrate (Vitamin B1): 100 mg per tablet.
  • Pyridoxine hydrochloride (Vitamin B6): 200 mg per tablet.
  • Cyanocobalamin (Vitamin B12): 200 mg per tablet.

Baca Juga: Nefropati Diabetik: Penyakit Saraf yang Menyerang Penderita Diabetes


Jenis dan Kandungan Neurobion

Ilustrasi Obat-obatan
Foto: Ilustrasi Obat-obatan (Orami Photo Stocks)

Obat ini umumnya dikemas dalam bentuk tablet dan juga suntik.

Nah, beberapa produk Neurobion yang tersedia di Indonesia antara lain:

1. Neurobion Tablet (Putih)

Tiap tabletnya mengandung:

  • 100 miligram (mg) vitamin B-1
  • 200 mg vitamin B-6
  • 200 mikrogram (mcg) vitamin B-12

2. Neurobion Forte (Merah Muda)

Tiap 1 tablet Neurobion Forte mengandung:

  • 100 mg vitamin B-1
  • 100 mg vitamin B-6
  • 5 mg vitamin B-12

3. Neurobion 5000 Suntik

Produk ini hanya dapat diberikan oleh dokter, atau oleh tenaga medis di bawah pengawasan dokter.

Suplemen ini terdiri dari 2 ampul yang disuntikkan ke dalam otot.

Ampul 1 mengandung 100 mg vitamin B1 dan 100 mg vitamin B6, sementara ampul 2 mengandung 5 mg vitamin B12.

Baca Juga: 9 Pantangan Makanan Penderita Anemia, Jangan Dilanggar!

Dosis Neurobion

Ilustrasi Pemberian Dosis Neurobion
Foto: Ilustrasi Pemberian Dosis Neurobion (Burtsrx.com)

Secara umum, dosis Neurobion dan Neurobion Forte adalah 1 tablet sebanyak 1 hingga 3 kali sehari.

Namun, dosis ini bisa berbeda tergantung pada kebutuhan medis individu dan petunjuk dari dokter.

Suplemen ini juga bisa dikonsumsi pada saat atau sesudah makan.

Dosis obat juga nantinya bisa dapat ditingkatkan sesuai petunjuk dokter.

Sementara itu, obat jenis suntik akan diberikan secara langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Moms akan diberikan suntikan melalui otot (intramuskular/IM), 1 kali sehari atau 2–3 kali per minggu.

Obat ini tidak cocok digunakan pada anak kecil karena kandungan vitaminnya yang relatif tinggi.

Lama penggunaan obat tergantung dari tingkat dan respon kasus atau sesuai anjuran dokter.

Lalu siapa saja yang disarankan untuk mengonsumsi suplemen yang satu ini?

Banyak memiliki cukup vitamin B melalui makanan mereka, tetapi beberapa kelompok lebih berisiko kekurangan tertentu daripada yang lain.

Orang dengan risiko kekurangan vitamin B lebih tinggi termasuk:

  • Sedang hamil
  • Berusia di atas 50 tahun
  • Makan diet terbatas tanpa produk hewani, seperti diet vegan atau vegetarian
  • Minum obat tertentu yang mengurangi kadar vitamin B dalam tubuh
  • Pernah menjalani operasi bypass lambung

Tidak ada risiko yang diketahui terkait dengan penggunaan Neurobion selama kehamilan dengan dosis yang dianjurkan.

Namun, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui, Moms.

Meskipun mengonsumsi obat ini dapat membantu mencegah kekurangan vitamin B, dalam beberapa mengonsumsi ini mungkin tidak cukup.

Kondisi kekurangan vitamin B yang parah mungkin memerlukan dosis yang jauh lebih tinggi dan diberikan di bawah bimbingan dokter.

Baca Juga: Seringkali Dianggap Sama, Ini Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah

Kontraindikasi Neurobion

Ilustrasi Anak-Anak (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Anak-Anak (Orami Photo Stock)

Setelah mengetahui aturan pakai dan dosis dari suplemen ini, informasi penting lainnya adalah kontraindikasi dari obat yang satu ini.

Neurobion dikontra indikasikan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien hipersensitif terhadap salah satu bahan aktif atau eksipien dari produk ini
  • Pasien dengan masalah hati atau ginjal yang serius.
  • Anak-anak di bawah usia 14 tahun

Bagi Moms yang memiliki anggota keluarga dengan kriteria di atas, baiknya konsultasikan dengan dokter jika gejala berlanjut, bahkan menjadi lebih parah.

Baca Juga: 14 Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan, Bantu Lancarkan Aliran Darah dan Kurangi Stres


Efek Samping Neurobion

Ilustrasi Efek Samping Mual Neurobion
Foto: Ilustrasi Efek Samping Mual Neurobion (Health.com)

Seperti halnya dengan obat-obatan atau suplemen lain, Neurobion juga berpotensi memicu efek samping pada beberapa orang, meskipun kasus ini relatif jarang dan biasanya akan hilang setelah tubuh beradaptasi.

Gejala dan tingkat keparahan efek samping ini juga akan bervariasi pada setiap orang.

Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin dapat terjadi:

Reaksi efek samping ini mungkin terjadi pada beberapa dan kondisinya berbeda masing-masing orang.

Jadi, pastikan untuk segera memberi tahu dokter atau cari bantuan medis jika muncul gejala yang terkait dengan reaksi alergi parah seperti berikut ini:

  • Ruam kulit
  • Gatal-gatal
  • Mengi
  • Sesak di dada atau tenggorokan
  • Kesulitan bernafas atau berbicara
  • Suara serak yang tidak biasa
  • Pembengkakan di mulut, wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan

Selain itu, tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas.

Jika Moms memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker dulu, ya!

Baca Juga: 7 Rekomendasi Vitamin untuk Bayi 0–12 Bulan, Apa Saja?

Hal-hal Lain yang Perlu Diperhatikan

Ilustrasi Mengonsumsi Obat Neurobion (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Mengonsumsi Obat Neurobion (Orami Photo Stock)

Ada beberapa hal lain yang perlu Moms ketahui sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:

1. Aman untuk Ibu Hamil

Secara umum tidak ada risiko yang diketahui terkait dengan penggunaan selama kehamilan pada dosis yang dianjurkan.

Vitamin B1, B6 dan B12 disekresikan ke dalam ASI, tapi risiko overdosis untuk bayi tidak diketahui.

Pada kasus tertentu, dosis tinggi vitamin B6 > 600 mg setiap hari mungkin bisa saja menghambat produksi ASI.

Jadi, konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun.

Terutama jika Moms sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.

2. Interaksi dengan Obat Lain

Ada sejumlah efek interaksi yang dapat terjadi jika obat ini dikonsumsi bersama obat lain, yaitu:

  • Penurunan efektivitas obat levodopa untuk menangani penyakit Parkinson.
  • Penurunan khasiat vitamin B6
  • Penurunan kadar vitamin B6 di dalam darah jika dikonsumsi dengan obat diuretik loop, seperti furosemide.

Baca Juga: Cegah Anemia, Ini 10 Pilihan Obat Penambah Darah untuk Ibu Hamil di Apotek

3. Bisa Sebabkan Overdosis

Akibat tidak mengikuti aturan atau dosis yang disarankan, seseorang bisa saja mengalami overdosis akibatnya.

Biasanya overdosis vitamin B6 yang berkepanjangan atau lebih dari 2 bulan dengan dosis lebih dari 1 g setiap hari, bisa dapat menyebabkan efek neurotoksik.

Gejala overdosis ini antara lain:

  • Mengecilnya ukuran pupil (lingkaran hitam di tengah mata)
  • Kesulitan bernapas
  • Mengantuk parah
  • Tidak sadarkan diri
  • Koma (kehilangan kesadaran selama periode waktu
  • Detak jantung melambat
  • Lemah otot
  • Kulit dingin dan lembap

4. Tempat Penyimpanan

Untuk tablet Neurobion, disarankan menyimpannya di tempat dengan suhu tidak melebihi 25°C, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung.

Sementara itu untuk tablet Neurobion Forte, Larutan Neurobion Forte untuk injeksi baiknya disimpan pada suhu tidak melebihi 30°C.

Baca Juga: Saraf Terjepit: Definisi, Gejala, Pengobatan

Itulah beberapa informasi mengenai neurobion yang perlu Moms ketahui.

Namun, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, tidak ada salahnya jika melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Jadi, pastikan untuk tetap berdiskusi dengan dokter sebelum menggunakannya ya, Moms!

  • https://www.alodokter.com/neurobion
  • https://www.honestdocs.id/neurobion
  • https://www.neurobion.com/id_ID/halaman-utama/produk/neurobion.html
  • https://hellosehat.com/obat-suplemen/neurobion/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/325447#risks-and-warning
  • https://www.mims.com/singapore/drug/info/neurobion?type=full
  • https://www.medicinenet.com/what_is_neurobion_used_for/article.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb