03 Mei 2024

Penyebab Perut Buncit seperti Hamil, Simak Cara Atasinya!

Yuk, mulai rutin olahraga minimal 30 menit per hari!
Penyebab Perut Buncit seperti Hamil, Simak Cara Atasinya!

Tidak hanya terjadi pada laki-laki, perut buncit seperti hamil juga kerap dialami wanita.

Perut yang membesar seperti hamil membuat ketidaknyamanan saat beraktivitas.

Diketahui ada sejumlah faktor yang menyebabkan perut tampak besar layaknya ibu hamil.

Apa saja yang menjadi pemicunya? Ini ulasan selengkapnya, ya, Moms!

Baca Juga: Perut Buncit? Simak 20 Cara Mengecilkan Perut Berikut Ini!

Penyebab Perut Buncit seperti Hamil

Penyebab Perut Buncit seperti Hamil
Foto: Penyebab Perut Buncit seperti Hamil (freepik.com)

Mungkin, selama ini ada yang salah dengan kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.

Sebab, perut buncit bisa menjadi dampak yang dialami tanpa disadari.

Berikut ini adalah sejumlah penyebab yang dapat memicu perut besar seperti hamil, antara lain:

1. Minum Alkohol

Sudah menjadi rahasia umum bahwa alkohol memang tak baik untuk kesehatan.

Dampak buruk alkohol salah satunya yakni membuat rasa tidak nyaman pada pencernaan.

Kebiasaan mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada perut yang menyebabkan kembung.

Di luar itu, alkohol juga dapat menyebabkan penambahan berat badan dan perut menjadi buncit.

Masih ingin memiliki kebiasaan minum alkohol?

2. Sembelit

Ternyata, perut buncit seperti hamil juga bisa karena penumpukan sisa makanan.

Dalam arti lain, susah BAB bisa membuat perut tampak lebih besar dan begah bagi sejumlah orang.

Sembelit menjadi penyebab seseorang sulit buang air besar dengan lancar.

Untuk mencegahnya, hindari makanan penyebab sembelit untuk sementara waktu.

3. Kurang Olahraga

Kurang Gerak dan Tidak Berolahraga
Foto: Kurang Gerak dan Tidak Berolahraga (thelist.com)

Kurang berolahraga bisa jadi pemicu perut buncit seperti hamil, lho!

Memang butuh konsistensi penuh untuk mendapatkan bentuk badan yang ideal.

Lakukan olahraga setidaknya minimal 30 menit per hari agar tubuh menjadi lebih nyaman dan terhindar dari rasa kembung.

Moms bisa mencoba olahraga yang ringan, seperti:

Lakukan secara bertahap agar menciptakan rutinitas yang baik, Moms!

Baca Juga: 17 Manfaat Lidah Buaya untuk Ibu Hamil dan Bayi, Bantu Atasi Morning Sickness!

4. Berat Badan Berlebih

Kebanyakan orang tak sadar bahwa berat badan telah melampaui batas.

Perut buncit seperti hamil ini bisa dialami laki-laki maupun wanita.

Biasanya, penambahan berat badan tak terkontrol ini karena asupan makanan sehari-hari.

Seringnya, karena kebiasaan makan makanan tinggi gula yang bisa memicu berat badan berlebih.

Jangan sampai ini menjadi risiko obesitas dan mengalami penyakit lain yang berbahaya.

5. Lemak Perut Menggumpal

Lemak perut yang tersebar tidak merata membuat gumpalan di beberapa area tertentu, khususnya di tengah perut.

Hal ini biasanya dipicu karena kurang berolahraga dan banyak mengonsumsi makanan cepat saji.

Dikenal dengan lemak trans, ini bisa memicu bahaya bagi kesehatan, lho.

Karenanya, cobalah untuk lebih memilah-milah jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

6. Stres

Wanita Merasa Stres dan Cemas
Foto: Wanita Merasa Stres dan Cemas (Orami Photo Stock)

Hormon steroid yang dikenal sebagai kortisol, membantu tubuh mengontrol dan mengatasi stres.

Pada kondisi tertentu, ini membuat tubuh lebih banyak memproduksi hormon stres.

Sehingga, mempengaruhi metabolisme tubuh.

Tak jarang, sebagian orang memilih untuk makan berlebihan ketika stres, bukan?

Nah, kebiasaan ini memicu perut buncit seperti hamil karena penumpukan kalori.

Efeknya dapat terasa apabila kebiasaan buruk ini dilakukan berlarut-larut.

7. Genetik Keluarga

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menemukan bahwa genetik seseorang cukup berperan dalam potensi berat badan berlebih.

Genetik diketahui dapat memengaruhi perilaku, metabolisme, dan risiko mengembangkan penyakit terkait obesitas.

Faktor lingkungan dan kebiasaan buruk juga berperan kemungkinan orang menjadi gemuk atau buncit.

Baca Juga: Ingin Tahu Cara Menghitung Tetesan Infus? Yuk, Ketahui Bersama!

8. Kondisi Asites

Termasuk dalam kondisi langka, asites bisa jadi penyebab perut buncit seperti hamil.

Ini adalah kondisi perut membesar yang disebabkan adanya penumpukan cairan. Umumnya, dipicu karena kerusakan fungsi hati dan jaringan parut.

Asites dan lemak perut terlihat berbeda jika dilakukan pemeriksaan. Apa perbedaannya?

Lemak perut dinilai lebih mudah bergerak dan keras. Sedangkan, asites akan terasa seperti cairan ketika dipegang.


9. Adanya Tumor Perut

Perut Buncit
Foto: Perut Buncit (freepik.com)

Tumor juga bisa menyerang bagian perut lho, Moms. Kondisi ini bisa menyebabkan perut buncit layaknya ibu hamil.

Tidak hanya tumor, ada sejumlah penyakit lain yang bisa membuat perut tampak besar, antara lain:

Tentunya, ini berisiko mengganggu fungsi pencernaan untuk sehari-hari.

10. Kurang Tidur

Journal of Clinical Sleep Medicine menghubungkan penambahan berat badan dengan waktu tidur yang berantakan.

Dinilai, ini bisa membuat perut buncit seperti hamil.

Keseringan begadang membuat seseorang lebih sering menyemil di malam hari.

Secara tak sadar, penumpukan lemak terjadi di perut.

Tidur tidak cukup uga berpotensi menyebabkan perilaku makan yang tidak sehat, seperti eating disorder.

Baca Juga: 8 Cara Mengecilkan Payudara, Bisa dengan Olahraga Lho!

11. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan Merokok
Foto: Kebiasaan Merokok (Orami Photo Stock)

Para peneliti menganggap kebiasaan merokok bukan penyebab langsung dari penumpukan lemak pada perut.

Tetapi, ini sebagai faktor risiko pemicunya.

Sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam jurnal PloS one menunjukkan, perokok memiliki lebih banyak lemak perut daripada mereka yang tidak merokok.

Hal ini juga karena kondisi obesitas yang menyertainya.

12. Fase Menopause

Ternyata, perut buncit seperti hamil bisa dirasakan wanita ketika menjelang masa menopause.

American Heart Association menemukan bahwa menopause membuat kadar estrogen turun drastis.

Karenanya, ini menyebabkan lemak tersimpan di perut, bukan di pinggul atau paha.

Apakah Moms salah satu yang sedang mengalami kondisi ini?

13. Ketidakseimbangan Bakteri Usus

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa memiliki ketidakseimbangan bakteri usus yang tidak sehat, dapat meningkatkan berat badan.

Hal ini termasuk menyebabkan perut buncit seperti hamil.

Ini terutama pada bakteri Firmicutes dan Bacteroidetes yang berkembang di pencernaan.

Cobalah mengonsumsi yogurt setiap harinya supaya memiliki kesehatan usus lebih baik.

Baca Juga: 6 Cara Menyikapi Masa Pubertas pada Remaja, Moms Harus Tahu!

Seseorang memiliki risiko lebih tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan jika memiliki lemak berlebih pada perut.

Cara Mengatasi Perut Buncit

Konsultasi dengan Dokter
Foto: Konsultasi dengan Dokter (healthawareness.co.uk)

Menurut My Cleveland Clinic, perut yang buncit akan terlihat membengkak melebihi ukuran normalnya.

Ini sering disertai dengan perasaan kembung dengan gas yang terperangkap atau isi pencernaan.

Namun, perut kembung tidak selalu berasal dari proses pencernaan.

Para dokter mendiagnosis perut buncit dalam istilah "lima 'f", yakni flatus (gas), fetus atau janin (kehamilan), feses (kotoran terperangkap), fluid atau cairan (dari beberapa penyebab) dan juga fat atau lemak.

Pengobatan yang efektif dari perut buncit biasanya memerlukan identifikasi dan pengobatan atau pengelolaan pada penyebab yang mendasarinya.

Namun, ada juga yang mendapatkan manfaat dari beberapa cara yang umum dilakukan untuk meringankan perut buncit.

Beberapa perawatan yang membantu mengurangi perut buncit meliputi:

  • Antispasmodik untuk mengurangi kejang otot
  • Probiotik untuk membantu memperbaiki keseimbangan bakteri baik dan jahat di usus
  • Prokinetik untuk mengontrol refluks asam
  • Rifaximin (Xifaxan) untuk membatasi pertumbuhan bakteri penyebab diare

Pemeriksaan pada Perut Buncit

Perut Buncit
Foto: Perut Buncit (independent.co.uk)

Jika mencari perawatan medis untuk mengatasi perut buncit, biasanya dokter akan mencari tahu penyebabnya terlebih dulu.

Dokter mulai dengan mengajukan pertanyaan tentang gejala yang dirasakan dan memeriksa perut untuk melihat di mana perut buncit itu berada.

Apakah berada di kurva luar, di seluruh rongga perut, atau lebih menonjol di wilayah tertentu.

Ini membantu dokter menentukan organ mana yang terlibat dan mempersempit daftar kemungkinan penyebabnya.

Dokter juga mungkin juga merasakan area tersebut dengan tangan atau mengetuknya dan mendengarkan suara yang dihasilkan untuk menentukan keberadaan cairan, gas, atau benda padat lainnya.

Dokter mungkin akan mengonfirmasi kondisi dengan tes pencitraan, lalu menindaklanjuti dengan pengujian dan perawatan tambahan tergantung pada kondisinya.

Dokter sering dapat mengidentifikasi cairan di peritoneum dari pemeriksaan fisik, tetapi USG perut lebih sensitif.

Jika perut buncit disebabkan oleh penyebab organik, perawatannya akan spesifik untuk penyebab tersebut.

Ini bisa saja dilakukan dengan mengelola penyakit, infeksi, pertumbuhan, obstruksi, atau cedera.

Untuk kasus yang akut akan sembuh ketika penyebab yang mendasarinya telah diobati.

Obat-obatan hingga Perubahan Pola Makan

Mengubah Pola Makan
Foto: Mengubah Pola Makan (giforkids.com)

Kasus kronis dapat diobati secara tambahan dengan menggunakan diuretik (untuk cairan), pencahar (untuk sembelit) atau kapsul arang aktif (untuk gas).

Jika memiliki perut buncit fungsional dan penyebabnya tidak diketahui, mungkin diperlukan percobaan untuk mengatasinya.

Dokter dapat merekomendasikan tes napas hidrogen untuk menentukan penyebab kelebihan gas usus.

Dokter mungkin merekomendasikan perubahan pola makan, probiotik, atau enzim untuk meningkatkan proses pencernaan.

Jika dokter mencurigai kelemahan otot sebagai penyebabnya, dia mungkin akan menyarankan latihan perut atau dasar panggul.

Jika percaya bahwa perut buncit terkait dengan diet atau makanan, cara mengatasinya bisa dengan menerapkan diet rendah FODMAP.

FODMAP adalah singkatan dari fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides, and polyols.

Atau disebut juga oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol yang dapat difermentasi.

Makanan yang tinggi FODMAPS biasanya menyebabkan gas atau tekanan perut, menurut Gastroentrology and Hepatology .

Dengan menghilangkan makanan FODMAP tinggi dari makan, seseorang dapat mengurangi frekuensi atau tingkat keparahan perut buncit.

Pola hidup sehat dan rajin berolahraga dapat membantu mencegah terjadinya perut buncit layaknya orang hamil.

Yuk, hindari kebiasaan buruk di atas!

  • https://link.springer.com/article/10.1007/s13679-014-0129-4
  • https://www.cdc.gov/genomics/resources/diseases/obesity/index.htm
  • https://jcsm.aasm.org/doi/10.5664/jcsm.2348
  • https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0045815
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4845132/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/swollen-stomach#other-treatment
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3966170/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21819-abdominal-distension-distended-abdomen

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb