08 April 2024

Dengkul Kopong: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Lutut bisa berbunyi gemeretak ketika digerakkan
Dengkul Kopong: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

6. Efek Samping Operasi

X-Ray Dislokasi Lutut
Foto: X-Ray Dislokasi Lutut (Orami Photo Stocks)

Pada beberapa kasus, lutut bisa jadi lebih berisik setelah menjalani operasi.

Hal ini dapat terjadi karena perubahan kecil selama prosedur operasi, atau fitur sendi baru dalam kasus penggantian sendi.

Sering kali, bunyi pada lutut itu sudah ada sebelumnya tapi tidak disadari, lho.

Namun, mungkin baru disadari setelah operasi karena banyak orang menjadi lebih jeli terhadap gejala yang terjadi pada tubuh selama periode pasca operasi.

Operasi tulang di sekitar lutut adalah penyebab dengkul kopong bagi sebagian orang.

Baca Juga: Jenis Udang yang Perlu Moms Ketahui, dari yang Bisa Dikonsumsi Hingga Udang Hias

Penjelasan Sering Masturbasi Sebabkan Dengkul Kopong

Mitos Masturbasi Wanita
Foto: Mitos Masturbasi Wanita (Orami Photo Stocks)

Pernahkah Moms mendengar anggapan bahwa masturbasi terlalu sering bisa menyebabkan dengkul kopong?

Sebagai informasi, masturbasi adalah salah satu bentuk aktivitas seksual yang dilakukan dengan memberi stimulasi pada alat kelamin sendiri.

Meski di Indonesia cukup tabu untuk dibicarakan, masturbasi nyatanya adalah aktivitas seksual yang cukup sering dilakukan.

Menurut survey oleh Indiana University pada 2009 yang dipublikasikan di The Journal of Sexual Medicine, diketahui bahwa pria berusia 25-29 tahun melakukan masturbasi lebih dari 4 kali dalam seminggu.

Lantas, apakah benar masturbasi bisa menyebabkan lutut kopong? Sayangnya, belum ada bukti ataupun penelitian yang membenarkan hal ini.

Memang benar terkadang masturbasi bisa membuat lelah, bahkan lutut terasa nyeri dan berderik.

Namun, gejala tersebut bukan diakibatkan oleh masturbasi semata, lho.

Baca Juga: Mengenal G Spot, Zona Erotis Perempuan untuk Mencapai Orgasme

Cara Mengatasi Dengkul Kopong

Lutut Bengkak
Foto: Lutut Bengkak (Orami Photo Stocks)

Lutut kopong atau krepitasi adalah kondisi yang sering terjadi dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Bila Moms mengalaminya, tetapi tidak terasa nyeri, tidak perlu khawatir tentang hal ini.

Namun, jika lutut mengeluarkan bunyi disertai rasa nyeri, ini bisa menunjukkan adanya masalah sehingga perlu diperiksakan ke dokter.

Jadi, hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi lutut kopong tergantung pada penyebab yang mendasarnya.

Secara umum, cara mengatasi lutut atau dengkul kopong, antara lain:

  • Menjaga berat badan tetap stabil
  • Olahraga, seperti berjalan, berenang, atau Tai Chi
  • Menggunakan obat antiradang nonsteroid (NSAID)
  • Obat resep, termasuk suntikan steroid ke dalam sendi
  • Mengompres panas atau dingin pada lutut untuk mengurangi peradangan
  • Terapi fisik dan latihan untuk memperkuat otot-otot yang mendukung sendi dan meningkatkan jangkauan gerak
  • Terapi perilaku kognitif

Cara mengembalikan lutut yang menonjol tergantung pada apa yang jadi penyebab dengkul terasa kopong.

Bila karena osteoarthritis atau radang sendi, pengobatan untuk kondisi ini perlu dilakukan.

Pada beberapa kasus, pembedahan atau penggantian sendi mungkin diperlukan.

Selain itu, meditasi juga bisa dilakukan untuk meredakan rasa sakit dan dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca juga: 8 Pose Hatha Yoga untuk Pemula yang Gampang Dicoba di Rumah

Tips untuk Lutut atau Dengkul yang Sehat

Benjolan di Lutut
Foto: Benjolan di Lutut (Orami Photo Stocks)

Meski lutut kopong atau krepitasi bisa terjadi pada siapa saja, bukan berarti kondisi ini bisa disepelekan.

Agar terhindar dari berbagai masalah, penting untuk menjaga kesehatan lutut dan persendian.

Mengutip laman WebMD, berikut ini tips untuk mendukung bentuk lutut normal:

1. Olahraga Secara Teratur

Olahraga secara teratur dapat memperkuat kaki dan lutut.

Terutama bila dilakukan dengan dengan beban, atau lakukan gerakan seperti jongkok dan lunges, setidaknya dua kali seminggu.

Berjalan menaiki tangga atau bukit, atau naik sepeda statis untuk membangun otot untuk menopang lutut.

2. Lakukan Pemanasan Sebelum Berolahraga

Latihan intens dengan otot dan persendian dapat menyebabkan cedera.

Oleh karena itu, jangan lupa untuk lakukan pemanasan sebelum berolahraga ya, Moms.

3. Lakukan Peregangan

Manfaat Sepeda Statis
Foto: Manfaat Sepeda Statis (Orami Photo Stocks)

Setelah berolahraga, lakukan peregangan statis ketika Moms melakukan peregangan selama 30 detik.

Kegiatan yang berulang ini dapat membantu mencegah cedera pada lutut.

Regangkan otot-otot di bagian depan dan belakang paha secara teratur (masing-masing paha depan dan paha belakang).

Baca Juga: Mengenal Tortikolis, Kondisi Leher Bengkok Bawaan pada Bayi

4. Kenakan Sepatu yang Pas

Mengenakan sepatu yang kurang pas dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat beraktivitas, sehingga meningkatkan risiko keseleo atau cedera.

Jadi, pastikan untuk memakai sepatu yang pas ketika beraktivitas.

5. Jaga Berat Badan yang Sehat

Memiliki berat badan yang sehat dapat membuat tekanan pada lutut berkurang.

Selain itu, kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama dalam radang sendi lutut.

Baca juga: 10 Latihan Otot Punggung di Rumah, Ada Gerakan Superman

Itulah pembahasan mengenai dengkul kopong, mulai dari penyebab, pengobatan, dan tips pencegahannya.

Dapat disimpulkan bahwa dengkul kopong bukanlah kondisi yang bisa terjadi akibat terlalu sering masturbasi, ya, Moms.

Meski begitu, tidak ada salahnya untuk waspada dengan tidak terlalu sering melakukan masturbasi.

Ingat, segala hal yang berlebihan cenderung berdampak kurang baik bagi kesehatan.

  • https://www.jsm.jsexmed.org/article/S1743-6095(15)33207-0/fulltext
  • https://www.healthline.com/health/osteoarthritis/crepitus
  • https://www.webmd.com/pain-management/knee-pain/features/knee-cracks-pops
  • https://www.verywellhealth.com/knee-pain-instability-2549493

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb