05 Juni 2023

Serba-serbi Detoks untuk Ibu Hamil yang Perlu Moms Ketahui

Moms harus memerhatikan asupan makanan yang dikonsumsi
Serba-serbi Detoks untuk Ibu Hamil yang Perlu Moms Ketahui

Kehamilan bukan tentang kesehatan Moms saja, tetapi juga kesehatan janin. Detoksifikasi pun diperlukan untuk kesehatan. Simak informasi mengenai detoks untuk ibu hamil, yuk Moms.

Mulailah dari memerhatikan asupan makanan yang Moms konsumsi dan diet dari makanan-makanan yang kurang bergizi dan tidak baik bagi kesehatan.

Bahkan jika Moms biasanya makan makanan yang cukup sehat, kehamilan membutuhkan beberapa penyesuaian.

Moms membutuhkan nutrisi tambahan untuk memenuhi tuntutan tubuh yang sedang berubah dan bayi yang sedang tumbuh.

Inilah sebabnya Moms harus menghindari makanan yang kurang bergizi dan tidak baik bagi kesehatan atau melakukan detoksifikasi makanan.

Namun, ketika hamil Moms tidak boleh sembarang melakukan detoks karena keberadaan janin di dalam perut.

Ingin tahu informasi mengenai detoks untuk ibu hamil? Simak penjelasan lengkapnya, yuk Moms!

Baca Juga: Segudang Manfaat Jalan Pagi untuk Ibu Hamil, Baik untuk Ibu dan Janin!

Hal yang Perlu diperhatikan Tentang Detoks untuk Ibu Hamil

Ibu Hamil
Foto: Ibu Hamil (Freepik.com/valeria-aksakova)

Sebelum hamil, Moms bisa melakukan detoks dengan berbagai cara.

Misalnya meminum teh herbal, air lemon, atau mengonsumsi suplemen tertentu. Nah, saat hamil hal ini tidak boleh dilakukan, Moms.

Proses detoks saat hamil ternyata memungkinkan bayi menerima racun yang dibuang oleh tubuh Moms.

Racun dari sel-sel tubuh Moms, dilepaskan ke aliran darah. Lalu aliran darah yang mengandung racun ini bisa saja mengalir ke dalam tubuh bayi melalui plasenta.

Selain itu, detoks saat hamil juga dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

Saat proses pembuangan racun berlangsung, banyak cairan tubuh yang keluar. Bisa melalui keringat, urin, dan feses, sehingga ibu hamil berisiko mengalami kehilangan banyak cairan.

Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh ibu hamil, lho. Jadi sebaiknya hindari dulu teh herbal atau suplemen yang biasa Moms konsumsi sebelum hamil.

Baca Juga: 10 Makanan untuk Rambut Bayi Lebat, Baik untuk Dikonsumsi!

Menurut World Health Organization (WHO), seorang wanita hamil secara teknis dapat melakukan detoksifikasi.

Kenyataannya adalah bahwa untuk wanita hamil, serta yang lain pada umumnya, detoksifikasi selama kehamilan harus dilakukan dengan aman dalam pengaturan medis atau perawatan yang tepat.

Sebenarnya, tubuh memiliki caranya sendiri dalam membuang racun. Misalnya melalui keringat, urine, feses, dan lainnya. Organ ginjal, paru-paru, usus, dan kulit bertugas untuk melakukan fungsi ini.

Namun, ada pilihan lain untuk mengeluarkan racun dalam tubuh, terutama yang aman untuk ibu hamil.

  • Minum air putih. Untuk Moms yang sedang hamil, asupan air putih bisa didiskusikan dulu dengan dokter. Sebab, setiap orang berbeda kebutuhannya, tergantung pada berat badan dan faktor lain.
  • Makan sayur dan buah. Ini penting bagi nutrisi ibu hamil. Sayur dan buah mengandung banyak serat yang baik untuk bersihkan usus.
  • Olahraga. Setelah olahraga, Moms akan merasa segar karena mengeluarkan keringat. Saat inilah racun dalam tubuh ikut keluar. Tapi pastikan pilih jenis olahraga yang aman untuk ibu hamil ya.

Baca Juga: 9 Manfaat Jeruk Kasturi, Dapat Membantu Detoksifikasi Tubuh

Makanan untuk Detoks untuk Ibu Hamil

Ini tidak berarti Moms harus membuat perencanaan pola diet ketat, kita hanya perlu menghindari makanan yang dirasa memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan selama masa kehamilan.

Seperti yang dilansir dari laman Parents, makanan yang diproses secara minimal dan mengandung sedikit atau tanpa aditif, pengawet, pestisida, hormon, atau bahan kimia lainnya, maka perlu untuk Moms hindari.

Dawn Jackson Blatner, RD, LD, juru bicara media nasional American Dietetic Association di Chicago pun menjelaskan, bahwa ketika kita makan makanan yang tidak tercemar, maka kita akan mendapatkan 100 persen nutrisi makanan.

Berbicara mengenai pemilihan makanan, dibandingkan diet ketat, alangkah lebih baiknya Moms menjalani detoks dengan memilih makanan yang tepat.

Berikut enam pedoman yang diadaptasi dari The Whole Pregnancy Handbook oleh Joel M. Evans, M.D., dan Robin Aronson, akan membantu Moms memilih makanan untuk detoks ibu hamil.

Baca Juga: 9 Manfaat Daun Katuk untuk Pria, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

1. Perbanyak Beras Merah, Pasta dan Roti Gandum

Beras Merah (Orami Photo Stock)
Foto: Beras Merah (Orami Photo Stock)

Ketika gandum utuh diproses, serat dan fitokimia berharga yang dilucuti akan meningkatkan kekebalan dan membantu mencegah penyakit.

Biji-bijian utuh adalah karbohidrat yang baik, terutama untuk wanita hamil.

Serat yang mereka berikan menopang energi Moms lebih lama dari biji-bijian olahan dan membantu mencegah sembelit, masalah umum selama kehamilan.

Baca Juga: 14+ Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan Tubuh, Tidak Terduga!

2. Konsumsi Buah dan Sayuran Organik

Buah dan Sayuran
Foto: Buah dan Sayuran (Freepik.com/freepik)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jika kita makan makanan organik, maka kadar pestisida dalam darah kita memiliki tingkat yang lebih rendah.

Selain itu, menghindari pestisida neurotoksik jelas merupakan hal yang baik untuk otak janin yang sedang tumbuh.

Jika Moms tidak dapat menemukan atau membeli makanan organik, pastikan mencuci produk dengan baik.

Buah dan sayuran mengandung nutrisi penting untuk perkembangan janin yang tepat, seperti kalsium, serat dan zat besi, untuk beberapa nama; setiap warna menawarkan nutrisi yang berbeda dan sifat pelindung.

Semakin dalam warnanya, semakin banyak nutrisi yang Moms dapatkan.

Misalnya, ubi dan persik kuning memberikan lebih banyak karotenoid yang sangat penting untuk perkembangan janin daripada persik putih atau kentang.

Selada romaine hijau tua memiliki lebih banyak vitamin C dan folat (yang melindungi terhadap cacat tabung saraf seperti spina bifida).

Baca Juga: 7 Resep Bumbu Sate yang Enak untuk Sate Kambing, Sapi, dan Ayam!

3. Batasi Makanan yang Tinggi Garam

Bagi beberapa wanita, asupan natrium yang tinggi dapat menyebabkan potensi komplikasi kehamilan, seperti tekanan darah tinggi.

Makanan berkadar garam tinggi, pada umumnya, adalah makanan yang sangat diproses: sup kalengan, makan malam beku dan hidangan biji-bijian dalam kotak.

Makanan olahan umumnya mengandung bahan-bahan yang tidak kita inginkan. Lemak, gula, garam, dan kalori lebih rendah nutrisi dan vitamin penting.

4. Hindari Makanan yang Dibuat dengan Bahan Tambahan Kimia

Meskipun sebagian besar bahan tambahan makanan kimia (seperti warna buatan, rasa dan gula halus) diyakini aman untuk perkembangan janin, mengapa mengambil risiko?

Makanan yang dibuat dengan bahan kimia biasanya bukan pilihan kita yang paling bergizi atau sehat.

Pemanis buatan, misalnya, disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tetapi beberapa pakar nutrisi menyarankan ibu hamil untuk menghindarinya.

Mereka percaya tidak hanya zat kimia tambahan tidak aman untuk janin begitu mereka melewati plasenta.

Akan tetapi, mereka juga dapat menyebabkan masalah perut, migrain dan insomnia pada orang dewasa (hamil atau tidak).

Baca Juga: 7 Keluhan Ibu Hamil Trimester 1, Pernah Mengalami?

5. Makan Daging dan Unggas Bebas Hormon

Daging Sapi
Foto: Daging Sapi (Freepik)

Protein adalah bahan pembangun segala sesuatu dalam tubuh, mulai dari DNA hingga neurotransmitter (bahan kimia otak) hingga otot selama kehamilan.

Moms membutuhkan beragam makanan kaya protein. Salah satu sumber yang baik adalah daging dan unggas bebas hormon.

Moms juga bisa mendapatkan protein dari kacang-kacangan, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan dan produk kedelai.

Jika Moms tidak makan daging merah, salah satu sumber zat besi terbaik, pastikan untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi lainnya.

Seperti sereal yang diperkaya zat besi, aprikot dan ara kering, molase blackstrap, dan quinoa.

6. Hindari Ikan yang Mengandung Merkuri

Ikan mengandung asam lemak omega-3, nutrisi penting bagi jantung ibu dan bayi serta kesehatan kekebalan tubuh dan perkembangan otak bayi.

Tetapi banyak ikan yang terkontaminasi merkuri, senyawa industri beracun (seperti PCB) dan pestisida, zat yang dapat menyebabkan masalah mulai dari kerusakan otak dan sistem saraf hingga kanker.

Pilihan ikan yang aman untuk wanita hamil termasuk ikan trout atau ikan lele dan salmon Alaska liar dan halibut.

Jika Moms tidak makan ikan, maka bisa mendapatkan omega-3 dari kacang kenari dan biji rami; taburi dengan sereal atau yoghurt.

7. Penuhi Asupan Cairan

Minum Air
Foto: Minum Air (Orami Photo Stock)

The Natural Resources Defense Council, organisasi aksi lingkungan nirlaba, menyatakan tidak ada jaminan bahwa air kemasan lebih bersih daripada keran.

Untuk menyelidiki apa yang ada di air keran di daerah, hubungi departemen kesehatan setempat. Untuk memeriksa kemurnian merek air minum dalam kemasan tertentu.

Hal yang paling penting adalah Moms lebih memilih air daripada minuman lain.

Meskipun jus dapat menjadi sumber asam folat yang sangat baik, tetapi jus juga tinggi gula dan sebagian besar tidak mengandung serat.

Saat Moms minum jus, hindari yang dimaniskan dengan gula atau sirup jagung fruktosa tinggi (kalori kosong); pilih jus buah 100% sebagai gantinya.

Baca Juga: 10+ Manfaat Buah Manggis untuk Ibu Hamil, Menyehatkan Janin!

Jenis Detoks untuk Ibu Hamil

Bermain HP
Foto: Bermain HP (Freepik.com/katemangostar)

Selain makanan, detoks juga penting di area lain dalam hidup, lho, Moms.

Berikut detoksifikasi yang patut dilakukan untuk menyeimbangkan kesehatan semua aspek kehidupan Moms, untuk pemula bisa dimulai selama seminggu, lho.

Detoks dikatakan dapat membantu berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, masalah pencernaan, penyakit autoimun, peradangan, alergi, kembung, dan kelelahan kronis.

1. Detoks Digital

Terlalu sering berhadapan dengan layar bisa mengganggu kesehatan mental, bahkan bisa menimbulkan kanker, obesitas, dan merusak fisik otak.

Menyediakan waktu untuk mematikan dan menjauhkan diri dari perangkat-perangkat digital adalah pilihan yang bijak.

2. Detoks Sosial Media

Sosial media, suka atau tidak, sewaktu-waktu bisa menyita perhatian kita sepenuhnya dari realita, mengakibatkan kita kehilangan momen di saat ini.

Pertama-tama cobalah untuk menentukan jangka waktu berapa lama Moms ingin terbebas dari belenggu sosial media.

Jika sudah tentukan waktu selama seminggu, hapuslah aplikasi sosial media tersebut dari gawai dan sebisa mungkin jangan turuti keinginan untuk “mengecek sebentar” karena itu berarti berjam-jam lamanya.

3. Detoks Kebiasaan Mengeluh

Bagi sebagian orang, mengeluh adalah kebiasaan gugup atau cara untuk memulai percakapan.

Untuk detoksifikasi ini, tantang diri untuk berhenti mengeluh selama satu minggu, tahan diri untuk mengucapkan kata-kata penuh keluhan dan carilah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah.

Perhatikan cara tersebut menggeser cara pandang selama seminggu. Keuntungan lain dari detoks ini adalah mengurangi stres.

4. Detoks Kekacauan

Mainan yang berserakan dimana-mana, tumpukan baju yang sudah tak lagi muat dipakai anak tapi entah mau dipindah kemana, dan berbagai kekacauan lainnya yang terus menumpuk.

Cobalah kuatkan fokus pada satu ruangan terlebih dahulu per akhir pekan.

Ini tak hanya penting untuk sekalian mengajarkan Si Kecil merapikan kamar, tapi juga penting untuk kesehatan mental Moms sendiri.

Pastikan barang-barang yang disimpan adalah barang berguna.

5. Detoks Energi Negatif

Bersih dari energi negatif ibarat mendorong sifat optimis. Ini dilakukan dengan memperhatikan emosi.

Minggu ini perhatikan semua hal yang terbersit dalam benak yang membuat Moms bahagia, dan semua hal yang membuat sedih.

Tulis di jurnal jika perlu, untuk melihat adanya perubahan dalam diri.

Perhatikan semua hal yang dilakukan dan dinikmati, kemudian terka caranya mengubah segala yang negatif menjadi positif.

Baca Juga: 14 Manfaat Asam Jawa, Bisa Tingkatkan Imun dan Bikin Glowing

Nah, itulah beberapa informasi mengenai detoks untuk ibu hamil yang bisa Moms ketahui.

Namun, sebelum melakukan detoks, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan.

  • https://www.parents.com/pregnancy/my-body/nutrition/detox-foods-for-pregnancy/
  • https://www.eatright.org/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb