
Moms merasakan mual, muntah, tangan bergetar, sulit tidur, hingga kehilangan berat badan saat hamil? Bisa jadi hal itu merupakan gejala hipertiroid saat hamil, lho.
Menurut Marchofdimes.org, hipertiroid saat hamil terjadi ketika tiroid terlalu aktif dan membuat banyak hormon tiroid. Kondisi ini menyebabkan banyak fungsi tubuh menjadi cepat.
Hipertiroid saat hamil biasanya disebabkan oleh kelainan autoimun yang disebut penyakit Graves. Gangguan autoimun adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika antibodi menyerang jaringan sehat secara tidak sengaja.
Jika Moms memiliki penyakit Graves, sistem kekebalan membuat antibodi yang menyebabkan tiroid membuat terlalu banyak hormon tiroid. Dalam kasus yang jarang terjadi, hipertiroid saat hamil dikaitkan dengan hyperemesis gravidarum.
Bahkan, hipertiroid saat hamil dapat juga disebabkan oleh nodul tiroid. Ini adalah benjolan di tiroid Moms yang membuat terlalu banyak hormon tiroid.
Walaupun umum terjadi dalam kasus yang jarang, berdasarkan data Infantrisk, prevalensi hipertirodisme saat hamil berkisar antara 0,05 hingga 0,2 persen. Lalu apa saja tanda dan gejala hipertirodisme saat hamil? Berikut ulasannya.
Foto: Gejala hipertiroidisme saat hamil - Orami Photo Stock (Orami Photo Stocks)
Foto: Orami Photo Stock
Preeklamsia menjadi gejala hipertiroid saat hamil. Hal ini merupakan kondisi tekanan darah serius yang dapat terjadi setelah 20 minggu kehamilan atau setelah melahirkan yang disebut dengan preeklamsia postpartum.
Preeklamsia terjadi ketika Moms memiliki tekanan darah tinggi dan tanda-tanda bahwa beberapa organ seperti ginjal juga hati tidak bekerja secara normal.Tekanan darah adalah kekuatan darah yang menekan dindin arteri Moms.
Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke bagian tubuh lain. Tekanan darah tinggi atau disebut dengan hipertensi adalah ketika kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah terlalu tinggi.Ini bisa membuat jantung Moms stres dan menyebabkan masalah juga menjadi gejala hipertirodisme saat hamil.
Gejala hipertiroid saat hamil lainnya adalah hipertensi paru semacam tekanan darah yang terjadi di arteri paru-paru Moms dan di sisi kanan jantung.
Foto: Gejala hipertiroidisme saat hamil - Orami Photo Stock (https://yimg.com/)
Foto: Orami Photo Stock
Moms ini adalah kondisi serius di mana plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum lahir. Plasenta tumbuh di rahim dan memasok Si Kecil dengan makanan dan oksigen melalui tali pusat. Gejala hipertiroid saat hamil pun meliputi solusio plasenta.
Baca Juga: Mengenal Tiroid dan Bagaimana Cara Menanganinya
Bila gejala hipertiroid saat hamil terjadi, Moms pun bisa mengalami gagal jantung karena tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh.
Inilah gejala hipertiroid saat hamil yang jauh lebih buruk secara tiba-tiba. Walaupun ini kondisi langka, tetapi mengancam jiwa selama kehamilan. Moms hamil yang mengalami badai tiroid berisiko tinggi mengalami gagal jantung.
Sementara itu, tanda dan gejala hipertiroid saat hamil lainnya dilansir dari American Thyroid Association, meliputi:
Hipertiroidisme biasanya dimulai perlahan tetapi pada beberapa pasien muda perubahan ini bisa sangat mendadak. Pada awalnya, gejalanya mungkin keliru karena dianggap bentuk stres.
Jika Moms telah mencoba menurunkan berat badan dengan berdiet, Moms mungkin senang dengan kesuksesan tersebut sampai hipertiroidisme, yang mempercepat penurunan berat badan, dimana mampu menyebabkan masalah lain.
Baca Juga: Termasuk ke dalam Penyakit Tiroid, Ini Perbedaan Hipertiroidisme dan Hipotiroidisme
Artikel dari Hormone.org, mengungkapkan pengobatan atau perawatan untuk kurangi risiko gejala hipertiroid saat hamil ada dua yaitu:
Dengan mengonsumsi obat-obatan antitiroid dapat mengurangi risiko gejala hiperitirodisme saat hamil karena dapat menurunkan kadar hormone tiroid. Mereka dapat digunakan selama kehamilan berlangsung.
Biasanya pembedahan untuk mengurangi risiko gejala hipertirodisme saat hamil dilakuan guna mengangkat seluruh atau sebagian kelenjar tiroid Moms. Penyedia layanan kesehatan dapat melakukan operasi saat hamil jika merasa hal itu aman untuk Moms maupun Si Kecil dalam kandungan.
Moms sedang hamil sebaiknya tidak menerima pengobatan dengan yodium radioaktif. Obat radioaktif ini biasanya menghancurkan kelenjar tiroid pasien untuk menghentikannya agar tidak terlalu aktif dan dapat membahayakan tiroid bayi yang belum lahir.
Baca Juga: Penyakit Tiroid Anak Dapat Dicegah. Ini Caranya!
Adanya kemungkinan peningkatan risiko komplikasi, Moms yang memiliki hipertiroid saat hamil perlu melakukan observasi secara hati-hati. Bicarakan dengan dokter kandungan sehingga Moms dapat membuat rencana perawatan yang memastikan hasil terbaik.