16 Mei 2023

Hipertiroid pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala, Hingga Pengobatan

Kenali untuk menghindari komplikasi saat hamil
Hipertiroid pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala, Hingga Pengobatan

Moms merasakan mual, tangan bergetar, hingga kehilangan berat badan saat hamil? Bisa jadi itu merupakan gejala hipertiroid pada ibu hamil, lho.

Hipertiroid merupakan salah satu penyakit yang tak boleh diremehkan.

Dapat mengganggu kesehatan ibu hamil dan bayi, ini juga dapat memicu komplikasi serius.

Ingin tahu informasi lengkap mengenai hipertiroid pada ibu hamil? Simak informasi lengkapnya di bawah ini, ya Moms.

Baca Juga: 10 Vitamin Agar Cepat Hamil Setelah Haid, Bisa Dicoba!

Apa Itu Hipertiroid pada Ibu Hamil?

Tiroid
Foto: Tiroid (Orami Photo Stocks)

Menurut March of Dimes, hipertiroid pada ibu hamil terjadi ketika tiroid terlalu aktif dan memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.

Kondisi ini menyebabkan banyak fungsi tubuh menjadi cepat.

Hipertiroid pada ibu hamil biasanya disebabkan oleh kelainan autoimun yang disebut penyakit Graves.

Gangguan autoimun adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika antibodi menyerang jaringan sehat secara tidak sengaja.

Jika Moms memiliki penyakit Graves, sistem kekebalan membuat antibodi yang menyebabkan tubuh membuat terlalu banyak hormon tiroid.

Dalam kasus yang jarang terjadi, hipertiroid pada ibu hamil dikaitkan dengan hyperemesis gravidarum.

Bahkan, hipertiroid pada ibu hamil dapat juga disebabkan oleh nodul tiroid.

Ini adalah benjolan di tiroid Moms yang diproduksi secara berlebihan dan menyebabkan terbentuknya massa besar.

Baca Juga: Segudang Manfaat Jalan Pagi untuk Ibu Hamil, Baik untuk Ibu dan Janin!

Faktor Risiko Tiroid

Penyebab Tiroid (Orami Photo Stocks)
Foto: Penyebab Tiroid (Orami Photo Stocks)

Meski dapat menyerang siapa pun, hipertiroid pada ibu hamil dapat hadir pada orang dengan kondisi:

  • Gender

Perempuan jauh lebih mungkin untuk memiliki hipertiroidisme dibandingkan laki-laki.

Para ahli percaya ini mungkin ada hubungannya dengan hormon.

  • Kehamilan

Kehamilan dapat merangsang hipertiroidisme pada beberapa orang, yang dapat menyebabkan komplikasi bagi orang tua dan janin.

  • Usia

Moms dianggap berisiko lebih tinggi terkena hipertiroidisme sebagai orang dewasa yang lebih tua, terutama setelah usia 60 tahun.

  • Genetika

Riwayat keluarga dengan hipertiroidisme biasanya menunjukkan peningkatan kemungkinan berkembangnya kondisi tersebut.

  • Memiliki Riwayat Kesehatan

Orang dengan diabetes tipe 1, insufisiensi adrenal primer, atau anemia pernisiosa dianggap lebih berisiko.

Gaya hidup adalah bagian penting untuk menurunkan faktor risiko hipertiroidisme.

Ini termasuk makan makanan yang seimbang, mengonsumsi suplemen gizi jika perlu, dan melakukan olahraga yang cukup selama seminggu.

  • Kebiasaan Merokok

Untuk mencegah hadirnya hipertiroidisme Moms dapat menghindari merokok.

Sebab, merokok terbukti meningkatkan kemungkinan Moms terkena penyakit Graves.

Pada wanita yang merokok, faktor risiko sekitar 2 kali lebih tinggi dibandingkan wanita yang dilaporkan tidak pernah merokok.

Baca Juga: Mengenal Hormon Aldosteron, Penting untuk Kesehatan Ibu Hamil!

Penyebab Tiroid saat Hamil

Gangguan Autoimun
Foto: Gangguan Autoimun (Orami Photo Stocks)

Penyebab hipertiroid paling umum selama kehamilan adalah penyakit kelainan autoimun (Grave’s disease).

Dalam kelainan ini, tubuh membuat antibodi atau protein yang diproduksi oleh tubuh saat mengira virus atau bakteri telah menyerang.

Ini yang disebut thyroid-stimulating immunoglobulin (TSI) yang menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.

Penyebab hipertiroid yang paling umum adalah kelainan autoimun yang dikenal dengan tiroiditis Hashimoto.

Dalam kondisi ini, tubuh keliru menyerang sel kelenjar tiroid, menyebabkan tiroid kekurangan sel dan enzim untuk memproduksi hormon tiroid yang cukup.

Baca Juga: Kenali Penyakit Autoimun: Jenis, Penyebab, Serta Cara Mengatasinya

Gejala dan Bahaya Hipertiroid pada Ibu Hamil

Walaupun umum terjadi, berdasarkan data Infantrisk, prevalensi hipertiroid pada ibu hamil berkisar antara 0,05 hingga 0,2%.

Walaupun ini kondisi langka, hipertiroid pada ibu hamil dapat mengancam jiwa selama kehamilan.

Ibu hamil yang mengalami badai tiroid berisiko tinggi mengalami gagal jantung.

Sementara itu, tanda dan gejala hipertiroid pada ibu hamil dilansir dari American Thyroid Association, meliputi:

  • Gugup
  • Mudah marah
  • Peningkatan keringat
  • Jantung berdebar
  • Tangan gemetar
  • Sulit tidur
  • Penipisan kulit
  • Rambut rapuh
  • Kelemahan otot terutama di lengan atas dan paha
  • Sering buang air besar
  • Berat badan menurun
  • Sensitif terhadap suhu panas
  • Kelelahan
  • Detak jantung tak teratur
  • Kecemasan
  • Mual atau muntah parah

Jika semakin dibiarkan gejala-gejala di atas dapat menghadirkan beberapa kondisi serius, seperti:

1. Preeklamsia

Ilustrasi Dokter dan Pasien
Foto: Ilustrasi Dokter dan Pasien (Orami Photo Stocks)

Preeklamsia menjadi bahaya hipertiroid pada ibu hamil yang pertama.

Hal ini merupakan kondisi tekanan darah serius yang dapat terjadi setelah 20 minggu kehamilan atau setelah melahirkan yang disebut dengan preeklamsia postpartum.

Preeklamsia terjadi ketika Moms memiliki tekanan darah tinggi dan tanda-tanda bahwa beberapa organ seperti ginjal juga hati tidak bekerja secara normal.

Tekanan darah adalah kekuatan darah yang menekan dinding arteri Moms.

Sementara itu, arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke bagian tubuh lain.

Tekanan darah tinggi atau disebut dengan hipertensi adalah ketika kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah terlalu tinggi.

Ini bisa membuat jantung Moms stres dan menyebabkan masalah gejala hipertiroid saat hamil bisa hadir.

2. Hipertensi Paru

Bahaya hipertiroid pada ibu hamil lainnya adalah hipertensi paru.

Ini adalah semacam tekanan darah yang terjadi di arteri paru-paru Moms dan di sisi kanan jantung.

3. Solusio Plasenta

Ibu Hamil Tes USG
Foto: Ibu Hamil Tes USG (Fetalhealthfoundation.org)

Bahaya hipertiroid pada ibu hamil yang selanjutnya adalah solusio plasenta.

Moms, ini adalah kondisi serius di mana plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum lahir.

Umumnya, plasenta tumbuh di rahim dan memasok Si Kecil dengan makanan dan oksigen melalui tali pusar.

Namun, keadaan hipertiroid pada ibu hamil dapat memicu terjadinya solusio plasenta.

Baca Juga: Mengenal Tiroid dan Bagaimana Cara Menanganinya

4. Gagal Jantung

Bila gejala hipertiroid saat hamil terjadi dibiarkan, Moms pun bisa mengalami gagal jantung.

Sebab, pada kondisi kesehatan ini jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh.

Hipertiroidisme biasanya dimulai perlahan tetapi pada beberapa pasien muda perubahan ini bisa sangat mendadak.

Pada awalnya, gejalanya mungkin keliru karena dianggap bentuk stres.

Namun, jika beberapa tanda di atas hadir dengan jangka waktu yang lama, Moms perlu khawatir.

Jika kondisi tubuh Moms semakin memburuk ada baiknya untuk segera melakukan konsultasi pada dokter.

Baca Juga: Cara Mengecilkan Kelenjar Tiroid Secara Alami

Diagnosis Hipertiroid pada Ibu Hamil

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Coach.nine.com.au)

Tak berbeda dengan cara mendiagnosis penyakit pada umumnya.

Untuk melihat kondisi hipertiroid pada ibu hamil dokter melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

  • Pemeriksaan fisik
  • Tinjauan riwayat kesehatan keluarga dan pribadi
  • Pemeriksaan gejala

Dokter juga akan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar tiroid dan antibodi yang terkait dengan penyakit Graves yang mungkin Moms miliki.

Selain melakukan pemeriksaan, dokter juga bisa mendiagnosis Moms dengan menemukan kemungkinan penyebab hipotiroid lainnya, seperti:

Baca Juga: Penyakit Tiroid Anak Dapat Dicegah. Ini Caranya!

Perawatan Hipertiroidisme saat Hamil

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Orami Photo Stocks)

Pengobatan standar untuk hipertiroidisme selama kehamilan sering kali adalah propiltiourasil.

Sehingga, dokter biasanya meresepkan obat ketika 3 bulan kehamilan.

Mengutip dari Hormone, pengobatan atau perawatan untuk mengurangi risiko gejala hipertiroid pada ibu hamil termasuk:

1. Obat-Obatan Antitiroid

Dengan mengonsumsi obat-obatan antitiroid, ini dapat mengurangi risiko gejala hipertiroidisme saat hamil.

Hal ini karena obat tersebut dapat menurunkan kadar hormon tiroid.

Beberapa daftar obat ini dapat digunakan selama kehamilan berlangsung.

Dokter mungkin juga meresepkan methimazole, tetapi memiliki risiko kelainan bawaan yang lebih tinggi.

Namun, kelainan bawaan dengan obat ini masih jarang terjadi.

Dengan begitu, dokter akan meresepkan dosis serendah mungkin untuk menghindari adanya masalah yang bisa terjadi pada janin.

Obat-obat ini efektif dalam mengontrol hipertiroidisme.

Tetapi, obat ini dapat berisiko pada plasenta, sehingga memerlukan perhatian dan resep yang lebih aman selama trimester kedua kehamilan.

2. Pembedahan

Biasanya pembedahan untuk mengurangi risiko gejala hipertiroidisme saat hamil akan dilakukan.

Ini guna mengangkat seluruh atau sebagian kelenjar tiroid Moms.

Penyedia layanan kesehatan dapat melakukan operasi saat hamil jika merasa hal itu aman untuk Moms maupun Si Kecil dalam kandungan.

Moms sebaiknya tidak menerima pengobatan dengan yodium radioaktif.

Obat radioaktif ini biasanya menghancurkan kelenjar tiroid pasien untuk menghentikannya agar tidak terlalu aktif.

Hal ini karena dapat membahayakan tiroid bayi yang belum lahir.

Baca Juga: 10 Makanan Cepat Hamil, Cocok untuk Program Hamil, Catat Moms!

Ketika mendapatkan perawatan atau pengobatan, Moms harus menghentikan pengobatan apa pun ketika mengalami efek samping.

Kenali efek samping yang dapat terjadi, seperti:

Selain itu, Moms juga harus menghubungi dokter jika mengalami salah satu dari gejala berikut.

Khususnya setelah mengonsumsi obat apa pun untuk hipertiroidisme:

  • Kulit gatal atau ruam
  • Peningkatan kelelahan atau kelemahan
  • Kehilangan selera makan
  • Mudah memar

Jika ibu hamil dengan kondisi tiroid, baik itu yang memiliki riwayat hipertiroid atau hipotiroid sebelumnya, Moms mungkin memerlukan lebih banyak perawatan medis.

Ini dilakukan untuk mengendalikan hipertiroid selama kehamilan, terutama pada trimester pertama.

Sebab, kadang-kadang kehamilan dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan hipertiroid pada trimester pertama.

Oleh karena itu, sangat penting untuk berbicara dengan dokter jika Moms memiliki riwayat hipotiroidisme atau hipertiroidisme.

Baca Juga: Mengenal Kelenjar Tiroid dan Ciri-Ciri yang Terjadi ketika Bermasalah

Komplikasi Tiroid pada Ibu Hamil

Ilustrasi Bayi Prematur
Foto: Ilustrasi Bayi Prematur (Shutterstock.com)

Pengobatan bisa membantu Moms dan janin menghindari potensi komplikasi yang terkait dengan hipertiroidisme.

Namun, beberapa kondisi dapat berpotensi serius dan menyebabkan komplikasi.

Berikut ini beberapa jenis komplikasi hipertiroid pada ibu hamil, di antaranya:

  • Hipertensi gestasional
  • Persalinan prematur
  • Peningkatan risiko keguguran
  • Solusio plasenta
  • Preeklampsia
  • Berat lahir rendah
  • Prematuritas
  • Takikardia
  • Gondok
  • Masalah perkembangan saraf
  • Hidrops janin
  • Pembatasan pertumbuhan intrauterin

Baca Juga: Kanker Tiroid, Seperti Apa Gejala dan Pengobatannya?

Adanya kemungkinan peningkatan risiko komplikasi, Moms yang memiliki hipertiroid saat hamil perlu melakukan observasi secara hati-hati.

Bicarakan dengan dokter kandungan sehingga Moms dapat membuat rencana perawatan yang memastikan hasil terbaik.

Itulah beberapa informasi mengenai hipertiroid pada ibu hamil yang bisa Moms ketahui. Semoga bermanfaat!

  • https://www.endocrine.org/patient-engagement/endocrine-library/hyperthyroidism#:~:text=If%20left%20untreated%2C%20maternal%20hyperthyroidism,with%20a%20low%20birth%20weight.
  • https://www.infantrisk.com/content/hyperthyroidism-pregnancy
  • https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/pregnancy/thyroid-conditions-during-pregnancy
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559203/#:~:text=Hyperthyroidism%20is%20an%20uncommon%20condition,)%2C%20also%20known%20as%20thyrotropin.
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5034921/#:~:text=The%20treatment%20of%20choice%20in,of%20fetal%20hyper%2D%20or%20hypothyroidism.
  • https://www.healthline.com/health/hyperthyroidism#risk-factors
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/hyperthyroidism-in-pregnancy#causes

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb