13 Oktober 2023

Sakit Maag: Penyebab, Gejala, hingga Rekomendasi Obat

Waspada jika Moms sering mengalami gejala maag, ya!
Sakit Maag: Penyebab, Gejala, hingga Rekomendasi Obat

Sakit maag adalah keluhan kesehatan yang umum terjadi dan merujuk pada gangguan di lambung.

Gejala yang muncul bisa berupa mulas, gangguan pencernaan, hingga perasaan kenyang yang berlebihan di perut.

Kondisi ini tentunya dapat mengganggu kenyamanan saat makan dan bahkan melakukan aktivitas sehari-hari, Moms.

Untuk menghindari terulangnya gejala tersebut, penting bagi Moms untuk mengetahui dan menghindari berbagai pemicunya.

Baca Juga: Perbedaan Sesak Napas dan Napas Pendek, Ini Kata Dokter!

Apa Itu Penyakit Maag?

Anak Sakit Maag
Foto: Anak Sakit Maag

Penyakit maag mengacu pada keluhan di sistem pencernaan yang ditandai dengan nyeri atau ketidaknyamanan di perut.

Banyak orang yang mengalami gejala maag mencari bantuan dengan menggunakan bahan alami dan melakukan perubahan gaya hidup.

Namun, untuk kasus yang lebih parah, konsultasi dan perawatan medis diperlukan.

Seperti dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, dokter biasanya akan mendiagnosa maag dengan menilai gejala serta riwayat kesehatan pasien.

Baca Juga: Akibat Membawa Tas Terlalu Berat Menurut Dokter Spesialis!

Perbedaan Maag dan GERD

Ilustrasi GERD
Foto: Ilustrasi GERD (freepik.com)

Maag adalah istilah umum yang merujuk pada gejala ketidaknyamanan atau nyeri di perut akibat gangguan pencernaan.

Meski sering kali disamakan, maag dan GERD sebenarnya adalah dua kondisi yang berbeda.

GERD, singkatan dari Gastroesophageal Reflux Disease, adalah suatu kondisi ketika asam dari lambung naik ke esofagus hingga kadang-kadang sampai ke mulut.

Hal ini disebabkan oleh gangguan pada fungsi lower esophageal sphincter (LES).

LES adalah cincin otot di bagian bawah esofagus yang berfungsi mencegah asam lambung kembali naik ke esofagus.

Ketika LES tidak menutup dengan baik atau membuka pada saat yang tidak seharusnya, asam lambung bisa naik ke esofagus.

Akibatnya, asam lambung bisa naik ke esofagus dan menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar di dada (dikenal sebagai heartburn).

Sementara itu, maag bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk iritasi pada dinding lambung.

Kedua kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut dan esofagus, tapi penyebab dan karakteristik gejalanya berbeda.

Gejala Maag

Maag Kambuh
Foto: Maag Kambuh

Berikut ini adalah penjelasan lebih detail tentang gejala maag yang mungkin bisa Moms rasakan.

Antisipasi gejalanya, guna menghindari keluhan yang lebih parah!

1. Mulas

Perut terasa mulas adalah gejala atau ciri-ciri maag yang paling umum.

Mulas di sini adalah sensasi terbakar yang terjadi dari perut bagian atas hingga kerongkongan dan terasa di belakang area tulang dada.

Mulas cenderung menjadi lebih buruk ketika Moms berbaring atau membungkuk.

Ini bisa berlangsung selama beberapa jam dan sering kembali memburuk setelah makan.

2. Batuk Kronis

Batuk di malam hari juga bisa jadi salah satu gejala maag.

Belum diketahui bagaimana batuk disebabkan atau diperburuk oleh asam lambung.

3. Mengi

Selain batuk, mengi atau napas yang berbunyi juga menjadi gejala sakit maag lainnya.

Batuk dan atau mengi adalah gejala maag akibat cairan lambung yang masuk ke batang paru-paru.

Namun, sekitar 50% pasien penyakit maag yang mengalami asma, justru tidak mengalami perih di dada.

4. Asma dan Pneumonia Berulang

William Berquist, MD, dokter anak dari Stanford Children's Health, dalam jurnal ilmiahnya menuliskan bahwa 40 dari 82 pasien dengan pneumonia berulang atau asma klinis ditemukan memiliki penyakit maag.

Ini terjadi ketika asam lambung yang naik ke kerongkongan masuk ke tenggorokan dan paru-paru saat seseorang bernapas.

Baca Juga: Penyebab Migrain saat Menstruasi dan Cara Mengatasinya

5. Mual dan Muntah

Karena gejala maag yang utama adalah mulas hingga ke dada, maka kebanyakan dari pasien pasti akan merasakan susahnya menelan dan rasa tidak enak di mulut.

Selain itu, cairan perut juga dapat mencapai bagian belakang tenggorokan dan dalam beberapa kasus, menghasilkan rasa pahit atau asam.

Melansir penelitian di jurnal Digestive Diseases and Sciences, menyebutkan bahwa orang yang menderita penyakit ini sering merasa sangat kenyang.

Pasalnya, mereka mungkin merasa mual dan ingin muntah, sehingga tidak bernafsu untuk makan.

6. Radang Tenggorokan atau Suara Serak

Iritasi pada dinding kerongkongan bisa terjadi karena sakit maag yang naik ke kerongkongan.

Iritasi ini kemudian memicu terjadinya peradangan pada kerongkongan atau yang biasa disebut esofagitis.

7. Erosi Gigi dan Bau Mulut

Asam lambung atau cairan lambung yang naik ke kerongkongan dan mulut dapat mengikis lapisan terluar gigi atau terjadinya erosi gigi.

Kerusakan pada tenggorokan dan struktur mulut juga memungkinkan bakteri tertentu tumbuh di mulut.

Tidak hanya gigi yang rusak, bau mulut juga mungkin menjadi gejala maag yang tidak disadari.

Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Penipuan Giveaway di Instagram, Moms Harus Waspada!

Penyebab Maag

Maag Kambuh
Foto: Maag Kambuh

Maag terjadi ketika produksi asam berlebihan di lambung mengiritasi dinding lambung.

Penyakit maag bisa menyebabkan luka terbuka yang menyakitkan dan berdarah di lambung. Beberapa penyebab utama meliputi:

1. Bakteri

Bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) umumnya hidup di lapisan mukosa yang menutupi dan melindungi jaringan yang melapisi lambung dan usus halus.

Seringkali, bakteri H. pylori tidak menyebabkan masalah, tetapi dapat menyebabkan peradangan pada lapisan dalam lambung, yang menyebabkan sakit maag.

Saat ini belum diketahui bagaimana infeksi H. pylori menyebar. Kondisi ini dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak dekat, seperti ciuman.

Orang juga dapat terinfeksi H. pylori melalui makanan dan air.

2. Terlalu Sering Mengonsumsi Pereda Nyeri

Mengonsumsi aspirin, serta obat pereda nyeri tertentu yang dijual bebas secara teratur dapat mengiritasi lapisan lambung dan usus kecil.

Kondisi ini membuat Moms mengalami sakit maag disertai muntah-muntah.

Obat-obatan ini termasuk:

  • Ibuprofen (Advil, Motrin IB, dan lainnya)
  • Naproxen sodium (Aleve, Anaprox DS, dan lainnya)
  • Ketoprofen

Baca Juga: Cara agar Status WA Tidak Pecah saat Diunggah, Mudah!

3. Mengonsumsi Obat Lain

Mengonsumsi obat lain bersama dengan obat pereda nyeri juga bisa menimbulkan penyakit maag.

Obat-obat tersebut antara lain:

  • Steroid
  • Antikoagulan
  • Aspirin dosis rendah
  • Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)
  • Alendronate (Fosamax)
  • Risedronate (Actonel)

4. Gaya Hidup

Sakit maag dapat disebabkan oleh faktor gaya hidup tertentu, seperti makanan pedas, stres dan alkohol.

Terlalu banyak meminum alkohol memang selalu dikaitkan dengan risiko kesehatan yang beragam.

Dalam hal ini, minum alkohol berlebihan juga dapat menjadi salah satu penyebab maag dan iritasi pada lambung.

Selain itu, gaya hidup tidak sehat juga dapat memperburuk penyakit ini.


5. Telat Makan

Penyakit maag dapat diperparah atau dipicu oleh pola makan yang tidak teratur seperti sering telat makan.

Pola makan yang tidak teratur membuat lambung lebih sensitif.

Kondisi ini berisiko meningkatkan asam lambung.

Asam lambung dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung serta usus halus.

Hal ini menimbulkan rasa nyeri pada ulu hati dan merupakan salah satu gejala penyakit ini.

6. Faktor Psikologis

Sakit maag dan kecemasan memiliki hubungan yang erat.

Kondisi ini karena stres dan kecemasan dapat menyebabkan ketegangan otot yang berlangsung lama.

Stres mempunyai efek yang signifikan terhadap kesehatan fisik, termasuk kesehatan lambung.

Maag juga termasuk penyakit yang bisa dipicu oleh stres.

Maka Moms perlu punya cara meredakan stres agar tak berlarut-larut.

Stres bisa mempengaruhi pelepasan beberapa hormon, yang dapat mempengaruhi produksi asam lambung.

Hal ini memengaruhi otot-otot di sekitar perut, sehingga dapat meningkatkan tekanan pada organ perut dan mendorong asam lambung ke atas.

7. Gangguan Saraf atau Otot Lambung

Gangguan pada sistem saraf atau motilitas lambung dapat menyebabkan lambung mengosongkan isinya lebih lambat.

Kondisi ini menyebabkan mual, cepat kenyang, muntah dan kembung.

8. Sensitivitas Terhadap Nyeri

Lambung akan merenggang ketika makanan masuk ke dalamnya.

Beberapa orang yang sensitif dengan cara kerja lambung tersebut, akan merasakan nyeri setelah makan.

Baca Juga: 75 Kata-kata Hujan, Setiap Petikan Membawa Kenangan

9. Berbaring Setelah Makan

Jika Moms tipe orang yang suka berbaring setelah makan, maka perlu hati-hati karena hal ini akan memicu naiknya makanan dan asam lambung ke kerongkongan.

Hal ini juga dapat meningkatkan risiko refluks asam, yang dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada, mual, atau sakit perut.

Sebaiknya Moms mengurangi kebiasaan seperti ini.

Lebih baik Moms menunggu 2-3 jam, agar proses pencernaan dalam tubuh selesai sebelum berbaring.

10. Makan Terlalu Banyak dan Berlemak

Makanan berlemak dalam porsi besar, dikonsumsi tepat sebelum tidur adalah alasan maag pada orang dewasa sering kambuh.

Makanan berlemak, porsi besar, dan makan larut malam adalah tiga pemicu utama yang memengaruhi kambuhnya maag.

Perlu diketahui, makanan berlemak tidak disarankan jika kamu memiliki maag.

Makanan berlemak dapat memperlambat proses pengosongan lambung dan meningkatkan risiko refluks asam.

Untuk itu, sebaiknya porsi makanan harus diperkecil dan makan lebih sering dibanding makan dalam porsi besar dalam satu waktu

Baca Juga: 135 Kata-Kata Cinta, Bikin Hubungan Lebih Romantis

Komplikasi Maag

Komplikasi Maag
Foto: Komplikasi Maag (shutterstock.com)

Apabila Moms mengalami maag kronis, sebaiknya segera minta bantuan ahli sebelum kondisi tersebut menyebabkan komplikasi.

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi apabila membiarkan maag kronis tidak tertangani adalah sebagai berikut:

1. Tukak Lambung

Tukak lambung merupakan luka pada bagian dinding lambung.

Tukak lambung dapat menyebabkan rasa nyeri yang hebat pada bagian perut di sekitar ulu hati.

Tukak lambung bisa diperparah oleh konsumsi obat NSAID dalam jangka waktu yang panjang, tetapi infeksi tukak lambung seringkali disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori.

2. Gastritis Atrofi

Lapisan pada dinding lambung memiliki kelenjar yang berfungsi untuk melindungi dinding lambung itu sendiri.

Namun, penyakit gastritis atrofi dapat terjadi apabila lapisan lambung ini mengalami kerusakan bahkan sampai terkikis.

Pada akhirnya menyebabkan peradangan kronis pada dinding lambung.

3. Kanker

Komplikasi gastritis atrofi dapat berkembang menjadi kanker lambung apabila tidak segera ditangani.

Bila Moms mengalami rasa nyeri yang hebat pada bagian lambung, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang intensif.

Baca Juga: 47 Kata-kata Sedih Kehidupan Keluarga dari Tokoh Terkenal

4. Anemia

Maag kronis yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan terjadinya anemia.

Hal tersebut dikarenakan penyerapan vitamin B12 dalam tubuh mengalami gangguan.

Karena hal ini pula tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah dan menyebabkan kurangnya sel darah merah di dalam tubuh.

Jika komplikasi berikut terjadi, segera berikan penanganan dengan mengonsumsi obat maag kronis.

5. Perforasi Lambung

Perforasi lambung dikenal pula dengan istilah kebocoran lambung.

Kondisi ini terjadi karena jumlah asam lambung yang berlebih melukai lambung hingga menyebabkan lambung berlubang.

Jika sudah mengalami perforasi, Moms akan memerlukan perawatan medis serius berupa operasi.

6. Peritonitis

Peritonitis adalah kondisi di mana terjadi peradangan parah di area perut.

Peradangan tersebut menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa dan sistem pencernaan jadi tidak bisa berfungsi dengan maksimal.

Peritonitis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kebocoran isi lambung ke dalam rongga perut, yang mungkin disebabkan oleh asam lambung atau infeksi.

Peradangan juga akan membuat penderita demam dan menggigil.

Pengobatan yang harus dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi pasien.

Beberapa di antaranya akan membutuhkan operasi.

7. Sepsis

Sepsis bisa terjadi akibat berbagai jenis infeksi, tidak hanya dari lambung.

Jika ada infeksi yang berkembang di lambung dan tidak ditangani, bisa berpotensi menyebabkan sepsis.

Sepsis terjadi ketika tubuh memberikan respons ekstrem terhadap infeksi, yang dapat mempengaruhi fungsi organ tubuh.

Sepsis adalah kondisi serius yang bisa menyebabkan kematian.

Ketika terserang sepsis biasanya tekanan darah pasien akan turun secara drastis.

Selain itu pasien juga akan menunjukkan gejala lain seperti:

  • Diare
  • Nyeri otot dan sendi
  • Demam tinggi

Baca Juga: Napas Anak Cepat saat Batuk Pilek? Ini Kata Dokter!


Cara Mengatasi Maag

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Orami Photo Stock)

Pengobatan sakit maag tergantung pada penyebabnya.

Pada tahap awal, beberapa kasus sakit maag mungkin dapat membaik dengan sendirinya.

Namun, jika tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat, risiko maag untuk kambuh menjadi lebih tinggi.

Bahkan, maag dapat menyebabkan erosi pada dinding perut atau usus kecil.

Umumnya, salah satu tujuan pengobatan adalah mengatasi infeksi bakteri H. pylori jika ada.

Dokter biasanya akan memberikan tindakan dan resep obat seperti berikut:

1. Obat Antibiotik

Obat antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri H. pylori.

Jika bakteri ini ditemukan di saluran pencernaan, dokter akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri tersebut.

Umumnya, Moms perlu minum antibiotik selama 2 minggu untuk mengurangi rasa sakit di lambung.

2. H2 Receptor Antagonist (H2RA)

H2RA merupakan jenis obat yang digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung.

Umumnya, jenis obat-obatan ini, yaitu:

  • Cimetidine
  • Famotidine
  • Nizatidine
  • Ranitidine

3. Proton Pump Inhibitors (PPI)

Jenis obat PPI berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung yang menyebabkan sakit maag.

Obat jenis PPI cukup efektif untuk mengatasi gejala maag dan nyeri ulu hati.

Umumnya, obat jenis PPI, yaitu:

  • Omeprazole
  • Lansoprazole
  • Rabeprazole
  • Pantoprazole
  • Esomeprazole

Baca Juga: Amandel pada Anak Haruskah Dioperasi? Ini Kata Dokter!

4. Hindari Konsumsi Suplemen Zat Besi Berlebihan

Beberapa orang mungkin membutuhkan suplemen zat besi saat mengalami sakit maag.

Namun, terlalu banyak mengonsumsi suplemen zat besi dapat mengiritasi lapisan perut dan menyebabkan sakit ini.

5. Mengelola Stres

Stres bisa menjadi salah satu pemicu maag.

Moms bisa mengelola stres, seperti mempelajari teknik pernapasan dan olahraga secara teratur.

Mengelola stres dapat membantu mempercepat penyembuhan sakit ini.

6. Mengatur Pola Makan

Demi mencegah maag kambuh, disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering.

Selain itu, hindari berbaring setelah makan dan tunggu 2-3 jam sebelum berbaring.

Moms juga disarankan untuk menghindari makanan pedas dan terlalu asam.

Hindari pula minuman bersoda, kafein, dan minuman beralkohol.

Pola makan yang teratur dan menjaga asupan makanan akan membuat maag tidak kambuh.

Selain cara-cara di atas, Moms juga dapat mencoba beberapa pengobatan alami sebagai alternatif.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Smartwatch Berkualitas, Dijamin Awet!

7. Minum Jahe

Banyak orang mengira jahe memiliki efek gastroprotektif.

Beberapa orang menggunakannya untuk mengobati perut dan gangguan pencernaan, seperti sembelit, kembung, dan maag.

Melansir studi di jurnal Food & Function, jahe dapat membantu mengatasi maag yang disebabkan oleh bakteri H. pylori.

8. Pisang Raja

Pisang raja mentah memiliki efek positif pada tukak lambung. Pisang raja mentah mengandung flavonoid yang disebut leucocyanidin.

Buah ini juga dapat mengurangi keasaman, yang dapat membantu mencegah dan meredakan gejala maag.

9. Madu

Madu dikenal sebagai pemanis alami.

Mengonsumsi madu secara teratur dapat bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya meredakan sakit maag.

Madu memiliki efek antimikroba terhadap H. pylori. Hal itu menunjukkan bahwa madu bisa bermanfaat untuk mengobati sakit maag.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Tes Kesuburan? Yuk, Simak

10. Mengonsumsi Kunyit

Kunyit mengandung senyawa yang disebut kurkumin.

Para peneliti mulai mempelajari kurkumin dalam kaitannya dengan manfaat kesehatannya.

Berdasarkan penelitian di Pharmacognosy Review, kunyit memiliki aktivitas anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat membantu mencegah sakit maag.

11. Mengonsumsi Chamomile

Beberapa orang mengolah bunga chamomile menjadi teh untuk mengobati kecemasan ringan, kejang usus, dan pembengkakan.

Teh ini juga memiliki sifat anti-ulkus yang dapat menghambat sakit maag dan mempercepat waktu penyembuhan.

12. Berhenti Merokok

Perokok diketahui lebih berisiko terkena sakit maag daripada mereka yang tidak merokok.

Merokok dapat meningkatkan risiko infeksi lambung akibat bakteri Helicobacter pylori.

Selain itu, senyawa yang terkandung di dalam rokok bisa menghambat tubuh Moms memproduksi zat yang berperan untuk melindungi diri dari asam lambung.

Baca Juga: 10+ Rekomendasi Speaker Bluetooth Terbaik, Menggelegar!


Rekomendasi Obat untuk Masalah Lambung

Ilustrasi Obat
Foto: Ilustrasi Obat (Canva.com)

Sebelum memulai pengobatan, konsultasikan dulu dengan dokter.

Berikut beberapa obat yang umumnya direkomendasikan untuk masalah lambung:

1. Omeprazole

Omeprazole merupakan obat yang masuk dalam jenis antasida, antirefluks dan antiulserasi dan berbentuk kapsul yang dapat mengatasi gangguan lambung yang diproduksi dari perusahaan Sanbe.

Berdasarkan informasi dari Mims.com, Omeprazole dapat membantu mengatasi masalah lambung seperti:

  • Tukak duodenum: 20 mg per hari selama empat minggu.
  • Tukak lambung ringan: 20 mg selama 8 minggu.
  • Refluks esofagitis erosif: 20 mg selama 4 minggu.
  • Sindrom Zollinger-Ellison: 60 mg per hari.
  • Dosis umum: 40 mg 1 kali per hari.

Pemberian obat ini sebaiknya dibarengi bersama makanan atau bisa juga sebelum makan.

Adapun efek samping dari obat ini, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Gangguan saluran pencernaan, seperti mual, diare, nyeri perut, konstipasi
  • Reaksi pada kulit
  • Muntah
  • Infeksi saluran pernapasan atas
  • Vertigo
  • Ruam kulit
  • Batuk
  • Nyeri punggung bagian bawah.

Promag dikenal sebagai obat maag yang efektif dan cepat dalam mengatasi serta meredakan sakit maag dengan menurunkan asam lambung.

Dilansir dari Promag.id, disarankan untuk meminum obat ini segera setelah gejala muncul.

Kemudian dilanjutkan 1 atau 2 jam sebelum atau sesudah makan, serta sebelum tidur.

Obat ini bisa diminum dengan air atau langsung dikunyah.

Untuk dosisnya, antara lain:

  • Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun: 3 - 4 kali sehari 1 - 2 tablet
  • Anak-anak 6 - 12 tahun: 3 - 4 kali sehari, 1/2 - 1 tablet, atau ikuti petunjuk dokter

Baca Juga: 8 Penyebab Mulut Pahit, Salah Satunya Akibat GERD!

Mylanta adalah obat yang direkomendasikan untuk mengobati kondisi yang berkaitan dengan kelebihan produksi asam lambung, termasuk maag dan tukak lambung.

Aturan pemakaian Mylanta adalah sebagai berikut:

  • Dewasa: 1 - 2 tablet, 3 - 4 kali sehari
  • Anak-anak (6-12 tahun): ½ - 1 tablet, 3 - 4 kali sehari

Dilansir dari Mylanta.co.id, beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi Mylanta tablet meliputi:

  • Sembelit
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Sensasi terbakar di mulut atau tenggorokan
  • Ruam, urtikaria, dan angioedema

Polysilane adalah obat untuk mengatasi maag yang memiliki sensasi mint segar dan tanpa rasa kapur.

Obat maag yang satu ini cukup nyaman digunakan, karena dapat membantu menekan perasaan mual.

Untuk dosis penggunaannya, antara lain:

  • Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas: 1 - 2 tablet, 3 - 4 kali sehari.
  • Anak-anak 6-12 tahun: ½-1 tablet, 3-4 kali sehari.

Diminum 1-2 jam sebelum atau setelah makan dan menjelang tidur malam, saat mengonsumsinya, tablet sebaiknya dikunyah terlebih dahulu.

Baca Juga: Doa Pergi ke Masjid, Lengkap dengan Bacaan dan Artinya

Waisan merupakan merek obat antasida lainnya yang dapat Moms andalkan ketika terkena sakit maag atau kembung.

Kandungan komposisi Waisan terdiri atas hydrotalcite dan simetikon.

Meskipun obat ini aman dikonsumsi, penggunaan untuk anak-anak memerlukan resep dokter.

Baca Juga: Bolehkah Bayi Dimandikan Setelah Imunisasi? Ini Kata Dokter!

Apakah Moms atau Si Kecil sering mengalami gejala maag?

Memahami pemicu maag kambuh dan mempelajari cara menghindarinya dapat membantu menghindari gejala maag.

Jika maag sering kambuh, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Semoga kesehatan lambung Moms dan keluarga selalu terjaga, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peptic-ulcer/symptoms-causes/syc-20354223
  • https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/acid-reflux-ger-gerd-adults/treatment
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5768307/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23612703
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3731878/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/322740
  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pumpitor-pumpitor%20di?type=brief&lang=id
  • https://promag.id/product/detail/promag-tablet
  • https://www.mylanta.co.id/product/tablet/mylanta-tablet-10-s#peringatan

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb