13 Maret 2023

Infeksi Saluran Kemih: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya!

Penyakit ini juga bisa menyerang anak lho, waspada!
Infeksi Saluran Kemih: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya!

Pernahkah mengalami anyang-anyangan seperti sulit buang air kecil? Waspada, ini adalah salah satu ciri-ciri infeksi saluran kemih.

Dikenal sebagai ISK, ini bisa dialami orang dewasa dan juga anak-anak.

Infeksi saluran kemih yang dibiarkan bisa menyebabkan komplikasi, seperti kerusakan ginjal permanen hingga penyempitan uretra.

Sebagai pencegahan, yuk ketahui lebih lanjut mengenai penyakit infeksi saluran kemih di bawah ini Moms!

Baca Juga: 5 Makanan Penyembuh Infeksi Saluran Kemih, Catat Moms!

Apa Itu Infeksi Saluran Kemih (ISK)?

Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (Orami Photo Stock)

Infeksi saluran kemih atau ISK adalah kondisi terjadinya infeksi di salah satu atau lebih bagian dari sistem berkemih.

Sistem berkemih ini mencakup ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, dan uretra (saluran pelepasan air seni).

Sebagian besar infeksi saluran kemih yang terjadi merupakan ISK bawah, yang memengaruhi kandung kemih dan uretra.

Dalam hal ini, wanita diketahui berisiko lebih tinggi mengalami ISK dibandingkan pria.

Infeksi saluran kemih ini dapat menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan saat berkemih.

Namun, bila infeksi menyebar ke saluran kemih atas dan memengaruhi ginjal, maka hal ini bisa menyebabkan konsekuensi yang lebih serius.

Oleh sebab itu, infeksi saluran kemih, baik atas maupun bawah, harus ditangani dengan baik.

Bila terjadi infeksi saluran kemih atas, maka yang terpengaruh pada tubuh Moms biasanya adalah ginjal dan ureter.

Kondisi ini disebut pielonefritis, atau infeksi saluran kemih pada ginjal.

Ditandai dengan adanya keluhan seperti nyeri pinggang, demam tinggi, menggigil, mual, dan muntah.

Sedangkan infeksi saluran kemih bawah biasanya berkaitan dengan kandung kemih dan uretra.

Kondisi ini disebut sistitis, atau infeksi saluran kemih pada kandung kemih.

Baca Juga: Batu Saluran Kemih: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih
Foto: Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (getwellbe.com)

Gejala infeksi saluran kemih tergantung pada usia ataupun jenis kelamin.

Bahkan, seseorang yang menggunakan keteter dalam kurun waktu lama juga bisa mengalami kondisi ini sebagai efek sampingnya.

Gejala umumnya, antara lain:

  • Urine keruh, berdarah, atau berbau tajam
  • Keinginan yang kuat dan sering buang air kecil
  • Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Mual dan muntah
  • Nyeri otot dan nyeri perut

Melansir Center For Disease Control and Prevention (CDC), infeksi saluran kemih yang terjadi pada anak bisa mengalami demam atau suhu badan yang tinggi.

Namun, tak semua anak-anak dapat terlihat gejalanya, lho. Untuk itu, Moms perlu lebih peka terhadap gerak-gerik dan kebiasaan berkemih Si Kecil.

Baca Juga: Waspada Infeksi Saluran Kemih pada Anak, Jangan Dianggap Remeh!

Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih
Foto: Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (Mydr.com.au)

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, yakni sebagai berikut.

1. Infeksi Bakteri

Infeksi saluran kemih adalah salah satu jenis infeksi yang paling umum terjadi.

Biasanya disebabkan oleh mikroba seperti bakteri yang menyerang pertahanan tubuh.

Ini dapat memengaruhi ginjal, kandung kemih, dan saluran uretra.

Menurut jurnal Postgraduate Medicine, penyebab umum ISK yakni bakteri Enterobacteriaceae memiliki kemampuan bermutasi yang tinggi sehingga resisten terhadap antibiotik.

Biasanya orang dengan penyakit dasar bawaan dan ISK kronis paling berisiko terhadap resistensi antibiotik.

ISK yang disebabkan oleh bakteri yang resisten antibiotik sulit disembuhkan karena pilihan pengobatannya terbatas.

2. Infeksi Virus

Sebuah penelitian Therapeutic Advances in Urology, menyebutkan ada sekitar 8,1 juta kunjungan ke dokter setiap tahun karena infeksi saluran kemih.

Sebagian besar infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri, tetapi beberapa disebabkan oleh jamur.

Bahkan, dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit ini disebabkan oleh virus.

3. Kehamilan

Masih dalam penelitian yang sama, hasilnya menunjukan bahwa lebih dari 50% wanita akan mengalami setidaknya satu kali infeksi saluran kemih selama hidup mereka.

Sementara 20- 30% lainnya mengalami infeksi kemih yang berulang.

Wanita hamil pun mungkin mengalami infeksi pada saluran kemih.

Jika memang terjadi, kemungkinan besar gejala yang terjadi akan naik ke ginjal.

Ini karena perubahan tubuh selama kehamilan yang memengaruhi saluran kemih.

Baca Juga: Mengenal Harnal Ocas, Obat untuk Saluran Kemih dan Prostat

4. Hubungan Seksual

Orang-orang dari segala usia dan jenis kelamin dapat mengalami infeksi saluran kemih.

Namun, beberapa orang lebih berisiko daripada yang lain.

Salah satunya mereka yang melakukan hubungan seksual lebih sering dan berganti pasangan.

Hal ini tak hanya berisiko terkena saluran kemih, melainkan juga penyakit menular seksual.

5. Riwayat Diabetes

Tak hanya itu, sejumlah penyakit lain pun berisiko tinggi bisa terkena infeksi pada saluran kemih.

Melansir Cleveland Clinic, diabetes menjadi salah satu penyebab infeksi saluran kemih terjadi.

ISK pada pasien diabetes lebih sering disebabkan oleh virus yang resisten, artinya infeksi lebih sulit diobati.

Penggunaan antibiotik yang berlebihan, dapat mengganggu flora alami usus dan saluran kemih.

6. Gangguan Ginjal

Gangguan yang terjadi di ginjal dan saluran urine dapat berindikasi pada ISK.

Aliran urine yang tersumbat pun dapat meningkatkan risiko terkena penyebaran bakteri.

Beberapa gejala yang dialami ketika menderita gagal ginjal yakni seperti:

Perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat seberapa parah kerusakan yang terjadi pada ginjal.

7. Tidak Menjaga Kebersihan Organ Intim

Yuk, lebih perhatikan lagi kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat berakibat fatal pada organ intim!

Ini dapat berakibat pada infeksi saluran kemih (ISK) yang terjadi sewaktu-waktu.

Hindari menggunakan pakaian dalam ketat ataupun jarang mengganti celana dalam.

Keadaan lembap di sekitar organ intim menjadi sarang perkembangbiakkan bakteri.

Baca Juga: Sering Merasa Nyeri atau Sakit saat Kencing? Waspada Infeksi Saluran Kemih!

Jenis-jenis Infeksi Saluran Kemih

Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (Orami Photo Stock)

Infeksi saluran kemih dijuluki beraneka macam, tergantung di mana infeksi terjadi.

Beberapa nama yang sering dijumpai, yakni:

1. Kandung Kemih

Disebut sebagai sistitis, ini infeksi yang menyerang bagian kandung kemih.

Saluran kemih manusia terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

Kebanyakan infeksi saluran kemih hanya melibatkan uretra dan kandung kemih, yakni di saluran bawah.

2. Infeksi Uretra

Infeksi uretra adalah penyebaran bakteri yang terjadi di saluran buang air kecil atau uretra.

Sering disebut sebagai uretritis, ini bisa menyerang ke bagian atas yakni ginjal.

Meski begitu, area ini sangat jarang menjadi tempat infeksi. Sehingga, sulit ditemukan kasusnya.

3. Infeksi Ginjal

Infeksi yang menyerang saluran bagian atas yakni terjadi di ginjal.

Pielonefritis ini dapat melibatkan ureter dan ginjal atau di saluran atas.

Biasanya, gejala yang dirasakan lebih parah dan membuat penderitanya merasakan nyeri yang cukup hebat.

Baca Juga: Kenali Dosis hingga Efek Samping Urotractin, Obat untuk Atasi Infeksi Saluran Kemih

Komplikasi Infeksi Saluran Kemih

Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih
Foto: Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (istockphoto)

Sebagian besar infeksi saluran kemih tidak serius, tetapi beberapa dapat menyebabkan masalah.

Terutama pada infeksi saluran kemih bagian atas. Beberapa hal yang bisa terjadi yakni seperti:

1. Infeksi Ginjal Berulang

Infeksi ginjal yang berulang atau berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Bahkan, beberapa infeksi ginjal mendadak dapat mengancam jiwa.

Hal ini terjadi terutama jika bakteri memasuki aliran darah dalam kondisi yang dikenal sebagai septikemia.

2. Lahir Prematur

Seperti diketahui sebelumnya, ISK sering menyerang wanita, khususnya saat hamil.

Karenanya, ini berisiko membahayakan janin dan juga ibu hamil.

Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko wanita melahirkan bayi prematur atau memiliki berat badan lahir rendah.

3. Infeksi Kemih Akut

Komplikasi infeksi saluran kemih lainnya adalah pielonefritis akut.

Pielonefritis akut adalah infeksi ginjal yang tiba-tiba dan parah kondisinya.

Jika seseorang mengalami kondisi ini, mereka juga dapat mengalami gejala seperti:

Ini dianggap darurat dan harus segera dievaluasi oleh dokter jika dicurigai sudah menginfeksi ginjal.

Sistitis juga menjadi salah satu komplikasi infeksi saluran kemih yang mungkin Moms alami.

Jika seseorang memiliki infeksi saluran kemih, mereka juga bisa mengalami tekanan darah rendah, serta kram di perut dan punggung bawah.

Baca Juga: 5 Makanan Penyembuh Infeksi Saluran Kemih, Catat Moms!

Diagnosa Infeksi Saluran Kemih

Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih
Foto: Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (medicalxpress.com)

Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terkena infeksi saluran kemih.

Berikut beberapa pemeriksaan yang dilakukan, yakni:

1. Sampel Urine

Diagnosis biasanya akan dibuat setelah menanyakan gejala dan menguji sampel urine.

Sampel urine ini untuk menilai keberadaan sel darah putih, merah, dan bakteri.

Metode pengumpulan urine yang disebut "clean catch" akan digunakan.

Metode ini mengharuskan seseorang mencuci area genital sebelum memberikan sampel urine di tengah aliran.

Ini membantu mencegah bakteri dari sekitar area genital terperangkap dalam sampel.

2. Pemeriksaan Lanjutan

Jika seseorang memiliki infeksi saluran kemih berulang, dokter dapat meminta tes diagnostik lebih lanjut.

Ini untuk menentukan apakah masalah anatomi atau masalah fungsional yang harus disalahkan.

Tes tersebut mungkin termasuk:

  • Pencitraan diagnostik

Prosedur ini melibatkan penilaian saluran kemih menggunakan ultrasound, pemindaian CT, MRI, pelacakan radiasi, atau sinar-X.

  • Urodinamik

Prosedur ini menentukan seberapa baik saluran kemih menyimpan dan melepaskan urine.

  • Sistoskopi

Pemeriksaan diagnostik ini memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam kandung kemih dan uretra dengan lensa kamera.

Ini akan dimasukkan melalui uretra melalui tabung tipis yang panjang.

Nantinya, hasil dari setiap pemeriksaan akan diproses selama 3-5 harian.

3. Sampel Melalui Kateter

Di luar itu, cairan sampel urine mungkin diperlukan melalui kateter.

Ini adalah saat tabung tipis dimasukkan ke dalam uretra hingga kandung kemih untuk mendapatkan sampel urine "bersih".

Sampel dapat digunakan untuk urinalisis, yakni tes yang secara mikroskopis memeriksa urine dari nanah.

Selain itu, cara ini juga untuk pemeriksaan kultur urine.

Ini adalah prosedur saat tabung tipis dimasukkan ke dalam uretra hingga kandung kemih untuk mendapatkan sampel urine "bersih".

Mengetahui bakteri apa yang menyebabkan infeksi dapat membantu dokter memilih pengobatan terbaik.

Baca Juga: 5 Bahaya Akibat Menahan Kencing pada Si Kecil, Bisa Kena Infeksi Saluran Kemih, Moms!

Cara Mengatasi Infeksi Saluran Kemih

Sakit Vagina
Foto: Sakit Vagina (Orami Photo Stock)

Infeksi saluran kemih mudah diobati, tetapi penting untuk mengetahuinya lebih awal.

Infeksi saluran kemih yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Berikut beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi ISK, antara lain:

1. Antibiotik

Infeksi saluran kemih juga diobati dengan antibiotik.

Setelah beberapa hari mengonsumsi antibiotik, dokter mungkin mengulangi tes urine untuk memastikan bahwa infeksi telah hilang.

Penting untuk memastikan hal ini karena ISK yang tidak diobati dengan sempurna dapat kembali atau menyebar.

2. Obat Anti Nyeri

Jika seorang mengalami sakit parah saat buang air kecil, dokter mungkin akan meresepkan obat yang mematikan saraf di lapisan saluran kemih.

Pantau gejala lain yang mungkin dirasakan seperti rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil.

Gejala-gejala ini akan membaik dalam 2 sampai 3 hari setelah pengobatan dimulai.

3. Konsumsi Parasetamol

Melansir National Health Services, parasetamol dibutuhkan untuk menurunkan suhu badan yang tinggi.

Sebaiknya dikonsumsi hingga 4 kali sehari untuk mengurangi rasa sakit dan suhu tinggi.

Untuk penderita ISK, parasetamol biasanya direkomendasikan daripada NSAID seperti ibuprofen atau aspirin.

Baca Juga: Deretan Fakta Kandung Kemih Turun (Sistokel), Waspadai Moms!

Mengobati Infeksi Saluran Kemih pada Bayi

Ilustrasi Dokter Anak ( freepik.com)
Foto: Ilustrasi Dokter Anak ( freepik.com)

Kultur Urin merupakan tes yang digunakan untuk mendiagnosa Infeksi Saluran Kemih. Tapi selain itu, Kultur Urin juga digunakan untuk mendeteksi bakteri yang menyebabkan Infeksi.

Untuk bayi di bawah usia tiga bulan, antibiotik biasanya perlu diberikan langsung ke dalam pembuluh darah melalui infus untuk mengobati infeksi saluran kemih (ISK).

Ini berarti bayi perlu dirawat di rumah sakit.

Bayi yang berusia lebih dari tiga bulan bisa dirawat di rumah dengan antibiotik melalui mulut.

Resep antibiotik yang diberikan untuk bayi biasanya dalam bentuk cairan.

Obat ini dapat diberikan pada Si Kecil antara 1 hingga 4 dosis sehari selama 2 minggu berturut-turut. Akan tetapi itu semua juga bisa tergantung pada jenis obat yang diresepkan.

Ciri-Ciri Sembuh dari Infeksi Saluran Kemih

Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih
Foto: Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (Medicalnewstoday.com)

Sebagian besar kasus infeksi saluran kemih bisa sembuh total setelah dilakukan perawatan secara berkala.

Pasien dengan ISK biasanya akan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu.

Dari hasil pemeriksaan, dokter dapat mengukur jumlah bakteri atau kuman yang terkandung di dalam urine.

Seseorang didiagnosis menderita ISK, apabila hasil urinalisis menunjukkan kandungan bakteri lebih dari 100.000 per mililiter.

Hasil tersebut didapat dari urine yang diambil lewat metode pengambilan urine clean catch midstream.

Untuk memastikan apakah ISK sudah sembuh, Moms bisa menjalani pemeriksaan urinalisis ulang.

Ciri-ciri dari infeksi kandung kemih yang sembuh terlihat dari penurunan jumlah bakteri di dalam urine.

Baca Juga: Jenis Olahraga untuk Infeksi Saluran Kencing, Coba Lakukan Senam Kegel di Rumah

Pencegahan Infeksi Saluran Kemih

Ilustrasi Minum Air Putih
Foto: Ilustrasi Minum Air Putih (foodandnutrition.org)

Terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena infeksi saluran kemih.

Berikut adalah sejumlah kegiatan yang perlu dilakukan sebagai tindakan pencegahan, yakni:

1. Perbanyak Air Putih

Perbanyak minum air putih sehingga sering buang air kecil dapat memperlancar limbah tubuh keluar.

Hindari cairan seperti alkohol dan kafein yang dapat mengiritasi kandung kemih.

2. Jaga Kebersihan Organ Intim

Menjaga kebersihan area organ intim sangat penting untuk pencegahan ISK. Bersihkan dengan cara mengusap dari depan ke belakang setelah buang air kecil dan besar.

Hindari menggunakan produk pewangi di area genital agar tetap nyaman dan sehat.

Kenakan pakaian dalam katun dan pakaian longgar untuk menjaga area di sekitar uretra tetap kering.

Buang air kecil segera setelah berhubungan seks juga perlu dilakukan, lho.

3. Rutin Konsultasi Dokter

Setiap orang disarankan untuk berkonsultasi rutin dengan dokter jika mengalami gejala infeksi saluran kemih.

Terutama jika sebelumnya pernah mengalami ini. Di luar itu, infeksi saluran kemih pada kehamilan terbukti berbahaya bagi kesehatan ibu dan bayi.

Maka dari itu, sebagian besar wanita hamil umumnya diperiksa secara rutin untuk mengecek keberadaan bakteri dalam urine mereka.

Jika terdapat gejala, biasanya akan diobati dengan antibiotik untuk mencegah penyebaran.

Baca Juga: Ini Jenis Obat Infeksi Saluran Kencing yang Bisa Bantu Redakan Gejalanya

Itulah beberapa hal detail tentang infeksi saluran kemih pada orang dewasa.

Infeksi pada saluran kemih harus segera diatasi agar tidak terjadi masalah lainnya seperti kerusakan ginjal.

  • https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/00325481.2017.1246055
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6502976/
  • https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases
  • https://www.cdc.gov/antibiotic-use/uti.html
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9135-urinary-tract-infections
  • https://www.nhs.uk/conditions/urinary-tract-infections-utis/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb