06 Oktober 2023

Morning Sickness: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa bedanya dengan emesis gravidarum? Cari tahu, yuk!
Morning Sickness: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Sedang mengalami gejala mual muntah di awal kehamilan? Waspada, kondisi ini dikenal dengan istilah morning sickness.

Di bulan-bulan pertama kehamilan, sebagian ibu hamil mengalami mual dan muntah.

Meski bernama morning sickness, bukan berarti keluhan ini hanya akan terjadi di pagi hari, ya, Moms.

Bagaimanapun keluhan akibat morning sickness, seperti mual dan muntah, juga bisa terjadi di malam hari.

Muntah yang berlebihan akibat kondisi tersebut terkadang membuat ibu hamil mengalami penurunan berat badan ekstrem.

Kendati demikian, tak setiap kasus mual dan muntah merupakan tanda hamil 1 minggu, lho.

Yuk, ketahui lebih lanjut gejala, penyebab, dan cara mengatasi morning sickness lewat ulasan di bawah ini, Moms!

Baca Juga: Bayi Cegukan Dalam Kandungan, Apa Penyebabnya?

Gejala Morning Sickness

Sakit Perut Sebelah Kiri Atas
Foto: Sakit Perut Sebelah Kiri Atas (Medicalnewstoday.com)

"Mual dan muntah atau morning sickness adalah keluhan yang umum terjadi selama kehamilan," jelas dr. Grace Valentine, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah-Puri Indah.

Melansir Mayo Clinic, beberapa gejala yang terjadi akibat morning sickness dapat berupa:

  • Mual akibat bau menyengat
  • Muntah-muntah
  • Nyeri dada
  • Demam

Lebih lanjut, dr. Grace mengatakan bahwa morning sickness biasanya dialami pada trimester pertama atau bagian dari tanda hamil 1 minggu.

Namun, keluhan bisa saja berlanjut sampai trimester kedua, bahkan sampai melahirkan.

Ada pula beberapa faktor yang menjadi pemicu morning sickness, yakni:

Tentunya, ciri-ciri morning sickness ini akan berbeda pada setiap orang.

Jadi, tak setiap ibu hamil akan mengalami semua gejala tersebut.

Bahkan, ada pula sebagian bumil yang mengalami gejala morning sickness lain yang tak disebutkan di atas.

Baca Juga: Mengenal Pertusis Alias Batuk Rejan yang Membahayakan Nyawa Bayi

Apa Bedanya dengan Emesis Gravidarum?

Hamil Trimester Pertama
Foto: Hamil Trimester Pertama (Shutterstock.com)

Morning sickness sering dikaitkan dengan istilah medis lain, yakni emesis gravidarum.

Ternyata, keduanya memang memiliki persamaan yang cukup signifikan.

Emesis gravidarum adalah istilah di dalam dunia medis untuk menyebut keadaaan ibu hamil yang mengalami mual dan muntah berlebihan. Mirip morning sickness.

Namun, mengutip informasi dalam Poltekkes Denpasar, emesis gravidarum adalah keadaan mual dan muntah dengan frekuensi lebih dari 5 kali.

Emesis gravidarum biasanya dimulai pada kehamilan minggu ke-9 sampai 10.

Kemudian, ciri-ciri yang dirasakan akan semakin kentara pada minggu ke-11 sampai ke-13, dan berakhir pada minggu ke-12 sampai ke-14 kehamilan.

Perbedaan lain morning sickness dengan emesis adalah, morning sickness lebih mungkin terjadi pada kehamilan 1 minggu.

Lain halnya emesis gravidarum yang dialami ibu hamil pada minggu ke-9 atau ke-10 kehamilan.

Baca Juga: Mengenal Asites, Kondisi Perut Berisi Cairan seperti Hamil

Penyebab Morning Sickness

Mual
Foto: Mual (Orami Photo Stocks)

Moms perlu tahu mengapa morning sickness bisa terjadi.

Berikut sejumlah fakta terkait penyebab dari terjadinya gejala morning sickness:

1. Peningkatan Hormon hCG

Menurut dr. Grace, mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan disebabkan oleh peningkatan hormon hCG yang umumnya terjadi di awal kehamilan.

Umumnya yakni pada minggu ke 6-8 kehamilan dan puncaknya pada minggu ke 12-14.

Jangan khawatir, ini akan membaik pada minggu ke-22 kehamilan, sampai tubuh ibu hamil tersebut dapat beradaptasi dengan peningkatan produksi hormon. 

2. Pola Makan Tidak Stabil

Ibu Hamil Makan
Foto: Ibu Hamil Makan (Momjunction.com)

"Gejala dari morning sickness ini biasanya terjadi pada 80% kehamilan selama trimester pertama," terang dr. Grace.

Mual dan muntah dapat memburuk di pagi hari karena perut yang kosong, atau jika ibu hamil tidak makan dalam porsi yang cukup.

Ada sebuah studi yang menyebutkan, bahwa morning sickness tanda janin sehat dan dampak dari berubahnya hormon pada Moms.

Kabar gembiranya lagi, dalam studi tersebut, Moms yang mengalami mual dan muntah memiliki kemungkinan 50-75% lebih kecil untuk mengalami keguguran.

Baca Juga: 13 Cara Mengatasi Mual saat Hamil, Bye Morning Sickness!


3. Hamil Kembar

Noel Strong, peneliti kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Fakultas Kedokteran Icahn di Mount Sinai, New York City, memaparkan bahwa morning sickness dipengaruhi perubahan kadar hormon pada wanita hamil.

"Dengan kadar hormon kehamilan yang lebih tinggi, perempuan lebih cenderung memiliki gejala seperti mual dan muntah," kata Strong seperti dilansir WebMD.

Strong menyebutkan, morning sickness pada Moms yang hamil bayi kembar, intensitas mual dan muntahnya cenderung lebih tinggi.

Tak hanya itu, ia melanjutkan, hormon hCG yang meninggi karena diproduksi oleh sel di dalam plasenta.

Prosesnya terjadi setelah sel telur dibuahi dan kehamilan Moms dimulai.

4. Tanda Janin Sehat

Janin
Foto: Janin (Blog.pregistry.com)

Penyebab dari morning sickness atau emesis tak selalu karena kondisi kesehatan yang buruk.

Sejumlah ahli berspekulasi bahwa morning sickness adalah tanda janin sehat, lho.

Kondisi ini menjadi tanda dari jaringan plasenta yang berfungsi dengan baik.

Dengan kata lain, jaringan plasenta yang tidak melepaskan hormon yang cukup akan membuat kehamilan mengalami masalah kandungan.

Dikutip dari Stanford Children's Health, morning sickness adalah tanda positif plasenta sedang berkembang dengan baik.

Baca Juga: 10 Makanan Cepat Hamil, Cocok untuk Program Hamil, Catat Moms!

5. Tubuh Lelah

Selain itu, ketika mengalami mual dan muntah di pagi hari juga menandakan bahwa tubuh sedang lemah.

Hal ini karena perubahan hormon dalam tubuh ibu hamil membuat kita sulit untuk berenergi penuh.

Bahkan, ada yang memerlukan bedrest ketika gejala morning sickness mulai muncul.

Tenang Moms, hal ini tak perlu dikhawatirkan apabila tidak ada keluhan lainnya yang membuat gejala semakin parah, ya.

Kecuali jika mual dan muntah terasa sangat berat hingga membuat Moms dehidrasi atau yang dikenal dengan istilah hiperemesis gravidarum.

Tips Mengatasi Morning Sickness

Muntah
Foto: Muntah (Babycentre.co.uk)

Untuk Moms yang sering mengalami morning sickness, mungkin bertanya seperti apa cara yang bisa dilakukan.

Berikut beberapa tips untuk mengatasi gejala mual dan muntah:

1. Makan dalam Porsi Kecil dan Sering

Lambung yang kosong akan memperburuk keluhan mual, lho.

Dengan makan dalam porsi kecil dan sering, ini dapat membantu mempertahankan kadar gula dalam darah.

Moms bisa makan makanan ringan setiap 2-3 jam. Makan secara perlahan dan kunyah makanan secara sempurna, ya.

Sediakan camilan kecil untuk dikonsumsi sepanjang hari dalam mengatasi morning sickness.

2. Konsumsi Makanan Tinggi Protein

Buah Apel
Foto: Buah Apel (Freepik.com/mdjaff)

Untuk mengurangi mual, sebaiknya mulai mengonsumsi makanan tinggi protein dan kaya akan vitamin B.

Melansir Better Health, sejumlah makanan yang kaya akan protein meliputi:

  • Daging hewani
  • Ikan
  • Makanan laut
  • Susu dan produk olahannya, seperti yoghurt dan keju
  • Kacang-kacangan, seperti almond, wijen, dan biji bunga matahari
  • Lentil dan buncis

Hindari makanan pedas, berlemak, dan gorengan, karena dapat memicu atau memperburuk rasa mual.


3. Jangan Lupa Sarapan

Pada saat bangun dengan perut kosong, rasa mual akan bertambah.

Sebaiknya konsumsi sarapan ringan seperti roti, biskuit, atau buah sebelum bangun dari tempat tidur.

Konsumsi jahe atau mint dapat mengurangi rasa mual bagi sejumlah ibu hamil.

Moms dapat mencoba mengonsumsi air jahe, susu jahe, permen jahe, atau teh dengan aroma mint untuk mengatasi kondisi morning sickness.

Baca Juga: 8 Makanan Sumber Zat Besi untuk Ibu Hamil, Yuk Simak!

4. Minum Air yang Cukup

Air Putih
Foto: Air Putih (Orami Photo Stock)

Jangan lupa cukupi cairan sepanjang hari agar Moms tidak dehidrasi selama kehamilan.

Apabila Moms merasa mual saat minum, hindari konsumsi minuman dalam jumlah besar sekaligus.

Makan makanan yang mengandung banyak cairan juga dapat membantu mengatasi kondisi morning sickness.

Coba minuman yang dingin, jus buah seperti apel atau anggur. Tambahkan lemon dalam minuman juga bisa dilakukan.

Aroma segar dari buah lemon dapat membantu mengurangi rasa mual dengan alami.

5. Istirahat yang Cukup

Stres dan kelelahan dapat memperburuk keluhan mual dan muntah selama kehamilan.

Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk beristirahat cukup.

Multivitamin kehamilan dapat mengurangi rasa mual.

Selain itu pastikan multivitamin memenuhi kecukupan harian seperti asam folat, vitamin B6, dan vitamin D dalam tubuh.

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Coach.nine.com.au)

Hubungi dokter spesialis kebidanan dan kandungan apabila Moms mengalami muntah secara terus-menerus, sehingga makanan atau minuman tidak dapat masuk.

Hal ini dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Perhatikan gejala apabila memburuk Moms mengalami:

  • Tidak dapat makan atau minum dalam 24 jam
  • Nyeri perut
  • Demam
  • Muntah bercampur darah
  • Air kencing keruh dan berwarna gelap
  • Tidak buang air kecil dalam waktu lebih dari 8 jam

Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter kandungan, ya, Moms.

Baca Juga: 20 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Bisa Berbahaya

Bagaimana dengan Ibu yang Tak Mengalami Morning Sickness?

Pusing saat Hamil
Foto: Pusing saat Hamil (Shutterstock.com)

Meski morning sickness tanda janin sehat, Moms yang tidak mengalami mual dan muntah saat kehamilan tak perlu cemas berlebihan.

Tidak semua Moms akan mengalami mual dan muntah di masa kehamilan. Hal ini tergantung pada daya tahan tubuh dan kondisi lambung Moms.

Sejumlah ahli mengatakan bahwa ibu hamil tanpa kecenderungan mual dan muntah (morning sickness) tidak perlu cemas. Sebab, kondisi ini juga tergolong normal.

"Penting bagi para Moms untuk memahami bahwa tidak semua kehamilan memiliki kondisi serupa. Hanya karena tidak merasakan gejala, bukan berarti kehamilannya berisiko," tutur dr. Grace.

"Intinya, apabila ibu hamil tidak mengalami mual dan muntah (morning sickness), bukan berarti kehamilan tidak sehat," pungkasnya.

Baca Juga: Ingin Program Hamil? Berikut Tes Kesuburan bagi Wanita dan Pria

Nah, ternyata, morning sickness memang bisa mengindikasikan janin dalam kondisi yang sehat Moms.

Jadi, jika mengalami mual dan muntah yang masih dalam tahap wajar, Moms tidak perlu khawatir.

Namun, apabila morning sickness terasa sangat mengganggu hingga menyebabkan kesulitan makan atau minum, Moms sebaiknya segera berobat ke dokter, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/morning-sickness/symptoms-causes/syc-20375254#:~:text=Common%20signs%20and%20symptoms%20of,by%20nine%20weeks%20after%20conception.
  • http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7464/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/protein

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb