19 Maret 2024

13 Penyebab Muncul Flek Cokelat saat Hamil Muda, Bahayakah?

Bisa jadi karena infeksi bakteri atau jamur, lho!
13 Penyebab Muncul Flek Cokelat saat Hamil Muda, Bahayakah?

Sering menjadi kekhawatiran, bahayakah keluar flek cokelat saat hamil muda?

Baik Moms yang baru pertama kali menjadi seorang ibu atau pernah hamil sebelumnya, kondisi ini tentu bikin kepikiran.

Bercak atau perdarahan ringan pasti bisa membuat perempuan merasa takut dan cemas.

Ketakutan akan keguguran atau masalah dengan kehamilan pun menjadi alasan terkuat, bukan?

Daripada menerka-nerka, mari cari tahu penyebab perempuan hamil mengalami flek.

Simak infromasi mengenai flek cokelat saat hamil muda di bawah ini, ya Moms.

Baca Juga: 10 Makanan Cepat Hamil, Cocok untuk Program Hamil, Catat Moms!

Keluar Flek Cokelat saat Hamil Muda Apakah Berbahaya?

Wanita Hamil
Foto: Wanita Hamil (Freepik.com/prostock-studio)

National Health Services (NHS) menjelaskan bahwa normal untuk seorang perempuan mengalami flek cokelat saat hamil muda.

Faktanya, hampir sepertiga dari semua wanita hamil akan mengalami kondisi flek cokelat saat hamil muda.

Sebagian besar flek saat hamil muda tidaklah berbahaya.

Meski demikian, pada beberapa kasus, kondisi tersebut dapat menjadi tanda dari adanya komplikasi kehamilan.

Komplikasi yang dimaksud bisa berujung pada keguguran, kehamilan ektopik, dan plasenta previa.

Jika Moms ragu, maka tak ada salahnya untuk berobat ke dokter kandungan apabila mengalami flek saat hamil muda.

Baca Juga: 10+ Keluhan Ibu Hamil Trimester 1, Pernah Mengalami?

Penyebab Keluar Flek Cokelat saat Hamil Muda

Flek saat Trimester Kedua
Foto: Flek saat Trimester Kedua (Orami Photo Stocks)

Keluar flek cokelat saat hamil muda berbeda dengan perdarahan.

Flek cokelat saat hamil muda pada vagina sering terjadi pada trimester pertama kehamilan dan biasanya tidak menjadi masalah yang serius.

Namun, flek atau perdarahan yang terjadi pada trimester kedua dan ketiga bisa menjadi tanda komplikasi kehamilan.

Berikut beberapa kemungkinan yang akan terjadi bila wanita hamil mengalami flek cokelat saat hamil muda.

1. Berhubungan Intim

Tanpa disadari, penyebab flek cokelat saat hamil muda pada wanita ini bisa saja terjadi akibat berhubungan intim.

Berhubungan intim bisa menyebabkan flek. Ini dikarenakan daerah serviks pada wanita hamil menerima aliran darah lebih banyak.

Sifatnya mudah berdarah akibat sentuhan atau gesekan, sehingga menimbulkan flek-flek darah usai Moms berhubungan seksual.

Hal tersebut normal dan biasanya tidak menimbulkan keguguran.

2. Keguguran Dini

Meski tidak selalu bahaya, namun keluar flek cokelat saat hamil muda juga bisa menjadi tanda awal keguguran.

Keguguran dini terjadi selama 13 minggu pertama kehamilan. Gejalanya adalah kram atau nyeri pada perut atau panggul.

Keguguran perdefinisi adalah keluarnya sebagian atau seluruh hasil konsepsi yang terjadi di awal kehamilan dan biasanya ketika janin belum berkembang.

Keluar flek saat hamil muda 6 minggu, bisa terjadi pendarahan yang semakin parah.

Menurut studi di jurnal Obstetrics & Gynecology, pendarahan hebat pada trimester pertama, terutama bila disertai rasa sakit, dikaitkan dengan risiko keguguran yang lebih tinggi.

Bila hanya bercak saja itu normal, terutama hanya berlangsung 1–2 hari.

Baca Juga: 12 Doa agar Bayi Sungsang Kembali ke Posisi Normal, Yuk Amalkan!

3. Kehamilan Ektopik

Flek cokelat saat hamil muda juga bisa menjadi tanda terjadinya kehamilan ektopik.

Kehamilan ektopik adalah keadaan darurat medis yang terjadi pada trimester pertama kehamilan Moms.

Kehamilan ini merupakan kehamilan yang terjadi di luar rahim, yaitu di tuba falopi atau bagian rongga perut lainnya.

Moms perlu segera memeriksakan diri jika terjadi flek cokelat saat hamil muda dengan kemungkinan kehamilan ektopik.

Jika Moms mengalami nyeri perut atau panggul yang tajam atau tumpul, maka lemas, pusing, atau pingsan, segera hubungi dokter.

Umumnya, dokter akan memeriksa dengan USG transvaginal dan tindakan operasi untuk melakukan pengangkatan sel telur yang terlanjur berkembang di tuba falopi.

4. Masalah pada Plasenta

Ilustrasi Plasenta Previa
Foto: Ilustrasi Plasenta Previa (Orami Photo Stock)

Jika terjadi masalah pada plasenta, maka flek cokelat saat hamil muda bisa terjadi pada trimester kedua atau ketiga.

Keluarnya flek cokelat saat hamil muda harus diwaspadai karena mungkin saja terpisahnya plasenta dari dinding rahim.

Bila Moms hanya mengalami flek saat hamil muda 3 bulan dan darah yang keluar tidak terlalu banyak, tidak perlu khawatir, ya.

Karena hal tersebut tidak berbahaya bagi Moms dan janin.

Namun, jika perdarahan menandakan keguguran atau adanya plasenta menutupi jalan keluar dari bayi, ini perlu mendapatkan tindakan lanjut.

5. Pendarahan Implantasi

Mengutip Mayo Clinic, keluarnya flek cokelat saat hamil muda bisa karena proses implantasi.

Ini adalah penanaman telur di lapisan rahim terjadi sekitar 4 minggu setelah kehamilan Moms.

Jika mengalami flek saat hamil muda sekitar seminggu hingga 10 hari setelah pembuahan, maka hal tersebut disebabkan oleh implantasi embrio ke dalam dinding rahim.

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan ya, Moms.

Baca Juga: 29+ Ciri-Ciri Hamil Muda yang Jarang Disadari, Apa Saja?

6. Perubahan Bentuk Leher Rahim

Selama trimester kedua dan ketiga, leher rahim Moms menjadi bengkak karena peningkatan suplai darah di area rahim.

Ini menjadi penyebab flek cokelat saat hamil muda yang bisa terjadi.

7. Infeksi atau Peradangan

Terkadang keluar flek cokelat saat hamil muda 3 bulan juga terjadi karena infeksi, yang sebagian besar ditularkan secara seksual.

Dalam kasus ini, Moms perlu didiagnosis sendiri karena dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut.

Perdarahan ringan dan bercak darah hamil sering terjadi, tetapi jika Moms mengalami pendarahan vagina yang berat saat hamil, segera konsultasikan dengan dokter.

Pendarahan hebat dapat disebabkan oleh beberapa infeksi komplikasi seperti plasenta previa, persalinan prematur, keguguran lanjut.

8. Ruptur Uterus

Trimester Pertama Kehamilan
Foto: Trimester Pertama Kehamilan (Flo.health.com)

Selama trimester kedua, perdarahan ringan atau bercak umumnya terjadi karena iritasi pada serviks.

Biasanya disebabkan setelah berhubungan seks atau pemeriksaan serviks.

Ini sangat umum dan tidak mengkhawatirkan. Namun, keluar flek saat hamil muda juga bisa karena ruptur uterus atau rahim robek.

Hal ini dapat membahayakan ibu dan bayi dengan menyebabkan perdarahan hebat dan bayi kehilangan oksigen.

Selain itu, kondisi ini juga bisa memicu persalinan dini. Beberapa tandanya adalah mengalami pendarahan, nyeri, dan demam.

Perempuan yang baru saja mengalami cedera pada perut atau rahim mungkin mengalami ruptur rahim dan harus segera ke dokter.

Baca Juga: Bisakah Moms Mendeteksi Tanda Hamil 1 Minggu?

9. Polip Serviks

Penyakit ini adalah alasan umum lainnya untuk pendarahan atau flek cokelat saat hamil muda pada trimester kedua.

Polip serviks adalah pertumbuhan tumor kecil yang memanjang di permukaan saluran serviks.

Hal ini dapat menyebabkan bercak karena peningkatan jumlah pembuluh darah di jaringan di sekitar area tersebut.

Polip serviks ini tidak berbahaya dan Moms tidak perlu mengkhawatirkannya.

Beberapa obat-obatan dibutuhkan untuk meredakan gejala kram perut yang dialami ibu hamil.


10. Penyakit Trofoblas Gestasional

Penyakit trofoblas gestasional (GTD) adalah sekelompok penyakit langka yang menyebabkan sel-sel abnormal tumbuh di dalam rahim selama atau setelah kehamilan.

Tak jarang ini dapat menyebabkan keluar flek cokelat saat hamil muda trimester kedua ke atas.

Sel-sel ini dapat membentuk tumor dan massa.

Kadang-kadang massa ini berubah menjadi kanker, meskipun sebagian besar bentuk GTD bersifat jinak.

Wanita dengan GTD mungkin mengalami perdarahan dan rahim yang cukup banyak.

Perawatan tergantung pada jenis GTD, seberapa besar pertumbuhannya, dan faktor lainnya.

Seorang dokter bedah mungkin perlu mengangkat massa selama atau setelah kehamilan.

Baca Juga: 13+ Menu Makanan Ibu Hamil Trimester 1 2 3, Moms Wajib Tahu!

11. Infeksi Bakteri dan Jamur

Melansir studi dalam Obstetrical & Gynecological Survey, bakteri vaginosis bisa terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri di daerah vagina.

Kondisi ini cukup sering ditemukan pada ibu hamil, mengingat perubahan hormon yang terjadi padanya.

Munculnya flek cokelat muda atau berwarna tua saat hamil ini bisa menghasilkan cairan berbau amis saat hamil.

Jenis keputihan ini paling terlihat setelah berhubungan seks, dengan sensasi gatal atau terbakar.

Jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.

"Bakteri vaginosis dimulai sebagai infeksi vagina, tetapi kadang-kadang dapat naik ke rahim dan menyebabkan pecahnya ketuban secara dini dan kelahiran prematur," kata April Sarvis, M.D., seorang OB-GYN di Bloomfield Hills, Michigan, melansir dari Parents.

Jika Moms mencurigai vaginosis bakterialis, segera berobat ke dokter, ya!

Obat resep dapat menghilangkan gejala tanpa membahayakan janin dan mengurangi kemungkinan persalinan prematur.

12. Solusio Plasenta

Flek cokelat saat hamil muda selanjutnya bisa disebabkan karena solusio plasenta.

Pada trimester ketiga, perdarahan ringan atau bercak kebanyakan terjadi setelah berhubungan seks atau pemeriksaan serviks.

Kondisi ini juga bisa terjadi karena nyeri persalinan.

Jika Moms mengalami keluar flek saat hamil muda pada trimester ketiga, maka segera cari perawatan medis darurat.

Bisa juga disebabkan karena solusio plasenta. Jadi, Moms harus berhati-hati dan jangan mengabaikannya, ya.

13. Perubahan Hormonal

Flek cokelat saat hamil muda juga bisa disebabkan karena perubahan hormonal.

Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan bisa menyebabkan flek cokelat pada wanita hamil.

Saat hamil, tubuh mengalami lonjakan hormon yang signifikan, termasuk hormon-hormon seperti estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin (hCG).

Perubahan-perubahan hormonal ini dapat memengaruhi sistem reproduksi dan pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan terjadinya flek cokelat.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu, Ini Dia 10 Ciri Hamil Anak Kembar

Cara Menghentikan Flek saat Hamil Muda

Wanita sedang Hamil
Foto: Wanita sedang Hamil (Orami Photo Stocks)

Penanganan awal dari terjadinya flek saat hamil muda, yaitu segera beristirahat.

Beberapa cara mengatasi flek cokelat saat hamil muda yang dapat dilakukan lainnya, yaitu:

1. Jaga Kebersihan Vagina

Berbaring dan minimalkan waktu berdiri maupun berjalan. Jika perlu, minta izin tidak masuk bagi ibu hamil yang masih bekerja.

Hindari berhubungan seks saat hamil selama perdarahan berlangsung.

Jangan pernah menggunakan pembersih vagina ketika organ intim sedang dalam fase flek.

Hindari penggunaan tampon ketika flek saat hamil. Disarankan untuk memilih pembalut biasa.

Manfaatkan pembalut untuk memudahkan menghitung seberapa banyak perdarahan yang terjadi.

2. Perhatikan Warna Darah Flek

Perhatikan warna dari darah yang keluar, misalnya merah muda, merah kecokelatan, merah terang, dan lain-lain.

Waspadai perdarahan jika keluar semakin deras menyerupai haid, tampak merah menyala, ataupun diiringi kram perut.

Selain itu, perlu juga dicermati perdarahan yang terjadi secara terus menerus selama hamil muda.

3. Bedrest

Untuk sampai kapan bedrest yang dapat Moms lakukan tidak dapat dihitung seberapa lama waktunya.

Karena hal tersebut tergantung dari setiap individu ibu hamil yang tentunya berbeda.

Intinya dalam bedrest adalah selama kehamilan ini sebisa mungkin untuk mengurangi berbagai aktivitas seperti sebelum waktu hamil.

Sehingga diharapkan dengan perbedaan aktivitas tersebut dapat membantu meredakan keluarnya flek cokelat saat hamil muda.

4. Minum Banyak Air

Saat mengalami keluarnya flek saat hamil muda, pastikan mengonsumsi banyak air putih agar tubuh tetap terhidrasi.

Tidak hanya baik dalam menghentikan bercak darah, tetapi juga baik untuk menjaga kesehatan bayi dalam kandungan.

5. Hindari Berhubungan Seks Sementara Waktu

Pada dasarnya, berhubungan seks selama masa kehamilan itu aman dan dapat dilakukan, selama memperhatikan beberapa kondisi.

"Berhubungan seks aman dilakukan kecuali bila kehamilan berisiko tinggi, misalnya, jika Moms menderita plasenta previa," ungkap Sarah McMoyler, RN, penulis buku berjudul The Best Birth: Your Guide to the Safest, Healthiest, Most Satisfying Labor and Delivery (2008), melansir dari WebMD.

Baca Juga: Ibu Hamil Minum Soda, Ketahui 11 Bahayanya!

6. Jaga Pola Makan Sehat

Jika Moms mengalami flek saat hamil ada baiknya untuk memastikan mengonsumsi makanan sehat.

Moms disarankan mengonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein sehat.

Makan makanan bergizi dapat membantu menjaga kesehatan dan kestabilan kehamilan.

7. Hindari Stres

Kelola stres dengan baik melalui relaksasi, meditasi, atau teknik pengurangan stres lainnya.

Stres yang berlebihan dapat mempengaruhi kehamilan.

Baca Juga: Hamil 6 Bulan, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Untuk makanan pencegah flek saat hamil, tentunya tidak ada yang secara spesifik dapat menghentikan flek tersebut.

Intinya adalah konsumsi berbagai makanan dan minuman yang menyehatkan, hindari makanan cepat saji, dan sebagainya untuk kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

Kapan Harus ke Dokter Jika Mengalami Flek saat Hamil?

Konsultasi ke Dokter
Foto: Konsultasi ke Dokter (Freepik.com/jcomp)

Saat mengalami kehamilan, kesehatan ibu dan janin menjadi prioritas utama.

Flek dan perdarahan vagina, terutama pada awal kehamilan, bisa menjadi tanda peringatan yang mengkhawatirkan.

Flek adalah perdarahan vagina yang ringan atau sedang. Ini bisa muncul sebagai bercak merah muda atau cokelat yang terlihat pada pakaian dalam.

Meski telah mengetahui penyebab timbul flek cokelat saat hamil muda, tidak semua flek saat hamil memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter.

Jika flek hanya berlangsung satu hari dan tidak diikuti oleh rasa sakit atau gejala lainnya, Moms bisa mencatatnya dan tetap mengamati kondisi.

Namun, sampaikan informasi ini pada dokter kandungan saat pemeriksaan prenatal berikutnya.


Berikut ini beberapa situasi yang memerlukan perhatian medis segera:

1. Pendarahan Lebih dari Satu Hari

Jika Moms mengalami perdarahan vagina yang berlangsung lebih dari satu hari, segera hubungi dokter.

Ini bisa menjadi tanda masalah yang memerlukan evaluasi lebih lanjut.

2. Pendarahan Sedang hingga Berat dengan Gejala Lainnya

Jika perdarahan menjadi lebih parah dan Moms merasakan nyeri perut, kram, demam, atau menggigil, segera hubungi dokter.

Gejala ini bisa mengindikasikan masalah serius yang perlu penanganan lebih lanjut.

3. Keluarnya Jaringan dari Vagina

Jika Moms melihat keluarnya jaringan atau gumpalan darah dari vagina, segera cari perhatian medis.

Ini bisa menjadi tanda keguguran atau masalah lain pada kehamilan.

4. Memiliki Rh Negatif dan Faktor Risiko Tambahan

Jika Moms memiliki golongan darah Rh negatif, perdarahan saat hamil muda bisa membawa risiko tambahan.

Moms mungkin memerlukan obat yang mencegah tubuh membuat antibodi yang dapat berdampak buruk pada kehamilan di masa depan.

Tidak peduli seberapa ringan atau beratnya flek yang Moms alami, sangat penting untuk melaporkannya kepada dokter.

Ini membantu dokter memantau kondisi Moms dengan lebih baik dan mengambil tindakan jika diperlukan.

Baca juga: 31 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Moms Wajib Tahu!

Penyebab Flek atau Perdarahan pada Trimester 2 atau 3 Kehamilan

Ibu Hamil Trimester Akhir
Foto: Ibu Hamil Trimester Akhir (Orami Photo Stocks)

Flek atau perdarahan pada trimester kedua atau ketiga kehamilan adalah hal yang bisa membuat calon ibu merasa cemas.

Meskipun tidak selalu mengindikasikan sesuatu yang serius, penting untuk memahami kemungkinan penyebab timbul flek cokelat saat hamil muda ataupun tua.

Berikut ini beberapa penyebab potensial perdarahan pada trimester 2 atau 3 kehamilan:

1. Inkompetensi Serviks

Inkompetensi serviks terjadi ketika pembukaan serviks terjadi prematur, bisa mengakibatkan kelahiran prematur.

Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan vagina pada trimester akhir kehamilan.

Monitoring dan perawatan yang tepat diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi.

2. Keguguran dan Kematian Janin Intrauterin

Keguguran sebelum minggu ke-20 atau kematian janin intrauterin juga dapat menjadi penyebab flek dan perdarahan pada trimester akhir kehamilan.

Penting untuk memahami tanda-tanda dan gejala ini serta segera mencari bantuan medis.

3. Solusio Plasenta

Solusio plasenta terjadi saat plasenta yang memberi nutrisi dan oksigen kepada bayi, terpisah dari dinding rahim.

Hal ini bisa menyebabkan perdarahan hebat dan memerlukan perhatian medis segera.

4. Plasenta Previa

Plasenta previa adalah kondisi dimana plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim.

Ini bisa menyebabkan perdarahan hebat selama kehamilan.

Monitoring dan manajemen medis diperlukan untuk menjaga keamanan ibu dan bayi.

Baca juga: Kenali 13 Ciri Rahim Bersih setelah Keguguran Tanpa Kuret

5. Persalinan Prematur

Persalinan prematur dapat menyebabkan perdarahan ringan pada trimester akhir kehamilan.

Terutama jika disertai dengan kontraksi, sakit punggung, atau tekanan panggul.

Konsultasikan dengan dokter untuk mengatasi gejala ini.

6. Masalah pada Serviks

Masalah pada serviks, seperti infeksi serviks atau pertumbuhan massa pada serviks, juga dapat menyebabkan perdarahan pada trimester akhir kehamilan.

Deteksi dini dan perawatan yang tepat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

7. Pecahnya Rahim

Pecahnya rahim adalah kejadian langka namun serius dimana rahim robek di sepanjang bekas luka dari operasi caesar sebelumnya.

Ini bisa mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis segera.

Tindakan Pencegahan dan Pertolongan Pertama

Ibu Hamil Istirahat
Foto: Ibu Hamil Istirahat (huffingtonpost.uk)

Jika Moms mengalami perdarahan pada trimester akhir kehamilan, segera lakukan tindakan pencegahan dan pertolongan pertama.

Istirahatlah, hindari aktivitas berat, dan segera hubungi dokter. Terutama jika perdarahan berlangsung hebat atau disertai dengan nyeri perut yang parah.

Penting untuk mendapatkan evaluasi medis menyeluruh dalam situasi ini.

Perawatan dan manajemen yang tepat akan disesuaikan dengan penyebab perdarahan.

Dokter akan memberikan panduan dan pengobatan yang sesuai untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi.

Selama periode perdarahan, penting untuk memperhatikan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

Konsumsi makanan yang kaya zat besi dan nutrisi penting lainnya untuk menjaga kesehatan Moms.

Itulah pembahasan mengenai penyebab timbul flek cokelat saat hamil muda, dan hal-hal lainnya yang perlu Moms ketahui.

Baca juga: 26 Sayuran untuk Ibu Hamil yang Bagus Dikonsumsi Rutin

Kehamilan adalah perjalanan yang luar biasa, tetapi juga penuh tantangan. Flek saat hamil muda bisa menjadi hal yang menakutkan.

Namun, dengan pemahaman yang baik dan langkah-langkah yang tepat, Moms dapat menjaga kesehatan Moms dan janin dengan lebih baik.

Itu dia penjelasan mengenai flek saat hamil muda hingga trimester ketiga kehamilan.

Jika terjadi dan Moms ragu dengan keluhan tersebut, maka jangan sungkan untuk segera berobat ke dokter, ya!

Ingat, flek saat hamil muda juga bisa menjadi gejala dari masalah kehamilan.

  • https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/vaginal-discharge/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2828396/
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/implantation-bleeding/faq-20058257
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10804540/
  • https://www.webmd.com/baby/features/sex-during-pregnancy-safe
  • https://www.parents.com/pregnancy/my-body/pregnancy-health/discharge-during-pregnancy-whats-safe-whats-not/
  • https://familydoctor.org/bleeding-pregnancy-whats-normal/
  • https://www.mayoclinic.org/symptoms/bleeding-during-pregnancy/basics/causes/sym-20050636

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb